Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 5

Aditya Cholid Indrawan


Agus Satria
Elvira Widya Cristy
Haekal Muntasir Malik
Nesi
Putri Lisa Kharisma

KIMIA UNSUR
PERIODE 3
A. Kelimpahan Unsur – Unsur di Alam
Periode 3
Unsur yang merupakan komponen dasar penyusun materi,ditemukan di alam
dalam bentuk unsur,senyawa maupun campurannya baik dikerak bumi air,dan
atmosfer.
Unsur yang terkandung dalam unsur periode ketiga
Yaitu natrium (Na), Magnesium (Mg), Almunium (Al), Silikon(Si), Fosfor(P),
Sulfur(s), klorin(Cl),dan Argon(Ar).
1. Keberadaan Unsur-unsur di Alam
Periode 3
2. Produk yang mengandung unsur tertentu
Periode 3
No Unsur Produk
1. Natrium (Na) Pembuatan Ester, membuat sabun, datergen, kertas, dan
memurnikan logam.
2. Magnesium (Mg) Produksi logam,kaca,dan semen,dipakai
Pada lempeng yang digunakan di industri
Percetakan.

3. Alumunium (Al) Almunium foil, badan pesawat terbang,


Alat-alat dapur, dan bahan rekontruksi
4. Silikon (Si) Chip komputer, transistor, kalkulator, dan baterai solar
5. Fosfor (P) Pupuk fosfat, dan bidang gesek korek api (fosfor merah)
6. Belerang (S) Pupuk fosfat, detergen,pembersih logam, bahan peledak,
dan obat-obatan
7. Chlor (Cl) Pemutih air, pupuk, dan pengisi baterai
8. Argon (Ar) Pengisi bola lampu, dipakai dalam roda mobil mewah.
B. Sifat Unsur – unsur Periode 3
Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur
tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C).
Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah
suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam
semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah
kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat. Klor paling reaktif dan Si
paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin
bertambah.
Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl

Titik leleh (0C) 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98

Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6


 
 
 
 

• Sifat preduksi berkurang dan sifat pengoksidasi


bertambah
• Sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin
kuat
• Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat
1.Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur-unsur
periode ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.

Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl

-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,50

• Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial


reduksi 5 standart yang semakin positif sehingga sifat
pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya
semakin bertambah.
• Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat
pereduksi magnesium lebih lemah dibandingkan natrium.
Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.
• Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah
dibandingkan aluminium sehingga silicon yang bereaksi dengan
oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
2.Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam,
sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam.
Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam
dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar)
termasuk golongan gas mulia yang bersifat sulit bereaksi.

• Sifat Basa
• Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi
yang semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron.
Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan kurang tertarik kea
rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH
menjadi berkurang.
• Contoh :
• M – OH M+ + OH-
• Jadi, dari kiri kekanan sifat basa unsur periode ketiga semakin lemah.
Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga
semakinmudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam
unsur periode ketiga semakin kuat.
Contoh :
M – OH MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat
(H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3
merupakan asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan
H2O1
C.Pemurnian unsur dari senyawanya dan
pembuatan senyawa.
1. Natrium
Pembuatan Natrium
• Logam alkali pada umumnya
diperoleh dengan mengelektrolisis
lelehan garam kloridanya.Misalnya
logam Natrium dibuat dengan
mengelektrolisis campuran lelehan
NaCl dan CaCl2.Fungsi CaCl2 pada
proses ini adalah menurunkan titik
leleh NaCl.
• Reaksi yang terjadi:
• Anoda:2Cl-(l) Cl2(g)+ 2e-
• Katoda:2Na+ (l) +2e- Na(l)
• Hasil:2Na+(l)+ 2Cl- 2Na(l)+ Cl2 (g)
2.Magnesium (Mg)

Pembuatan Magnesium

• Magnesium dibuat melalui elektrolisis


lelehan garam kloridanya.Mg diolah
dari air laut melalui proses down:
1. Air laut dicampur CaO sehingga Mg
diendapkan sebagai Mg(OH)2
2. Endapan direaksikan dengan HCl
pekat, menghasilkan larutan MgCl2
3. larutan MgCl2 diluapkan sehingga
diperoleh kristalnya.
4. kristal MgCl2 dielektrolisis.
3.Alumunium (Al)

Pembuatan Aluminium (Al)


            Pengolahan logam aluminium
melalui proses pemurnian dan proses
elektrolisis menurut Charles Martin
Hall.
1) Proses pemurnian bauksit 2) Proses elektrolisis
−        Bauksit dicuci dengan larutan −        Al2O3 dicampur dengan kriolit,
NaOH pekat berfungsi sebagai pelarut dan
menurunkan titik didih Al2O3 dari 2000oC
• Reaksinya: Al2O3(s) + 2NaOH(aq) → menjadi 1000oC.
2NaAlO2(aq) + H2O(l) −        Larutan Al2O3 dalam kriolit
−        NaAlO2 yang terbentuk diubah dielektrolisis (lihat gambar)
menjadi Al(OH)3 dengan Reaksi yang terjadi:
menambahkan asam.         2Al2O3 → 4Al3+ + 6O2-
• Reaksinya: Katoda: 4Al3+ + 12e → 4Al
Anoda:   6O2- → 3O2 + 12e
• NaAlO2(aq) + HCl(aq) + H2O(aq) + H2O(l)
Hasil : 2Al2O3 → 4Al + 3O2
→Al(OH)3 + NaCl(aq)
            Logam aluminium yang terbentuk
•   tertumpuk pada dinding bejana tempat
−        Al(OH)3yang terbentuk diubah yang digunakan untuk elektrolisis).
menjadi Al2O3 dengan pemanasan. Oksigen yang terbentuk terdapat pada
anoda. Seringkali gas oksigen yang
• Reaksinya: terbentuk bereaksi dengan karbon
2Al(OH)3 → Al2O3(s) + 3H2O(g) menghasilkan gas karbondioksida.
4.Silikon (Si)
Pembuatan Silikon (Si)

Silikon dibuat dengan cara


memanaskan pasir dan kokas (c)
pada suhu sekitar 3000oC dalam
tanur listrik atau tungku
pembakaran. Kokas (C) berfungsi
sebagai reduktor.
 SiO2(l) + C(s) → Si(l) + 2CO(g)
5.Fosfor (P)

Pembuatan Fosforus (P)

•             Unsur fosforus diperoleh


dengan memanaskan campuran
kalsium fosfat, pasir, dan karbon
pada suhu 1400oC - 1500oC dalam
suatu tanur listrik.
•             2Ca3(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s)
→ 6CaSiO3(s) + 10CO(g) + P4(g)
• Uap fosforus yang terbentuk
dipadatkan.
6.Belerang (S)
Pembuatan Belerang

1) Dalam laboratorium
            Serbuk belerang dibakar, uap
yang dihasilkan dialirkan ke dalam air.
Kemudian larutan SO3 dalam air kita
uji dengan menggunakan kertas
lakmus. Perubahan warna merah pada
kertas lakmus menunjukkan oksida
belerang pembentuk asam.
2) Dalam industri
            Produksi H2SO4 dalam industri
dapat dibuat melalui 2 cara, yaitu
proses kontak dan proses kamar
timbal.
a) Proses kontak b) Proses kamar timba
            Bahan dasar : SO2 yang             Campuran gas SO2 dengan
diperoleh dari pembakaran oksigen dialirkan ke kamar yang
belerang reaksi selanjutnya adalah dilapisi Pb dengan katalisator gas NO
mereaksikan gas SO2 bersih dengan dan NO2 sesuai reaksi.
gas O2 pada suhu ±400oC dengan
katalis V2O5 (vanadium
pentaoksida).
Reaksi:
            2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Gas SO3 yang terjadi direaksikan
dengan larutan H2SO4 encer hingga
dihasilkan H2S2O7 (asam pirosulfat).
Reaksi:
            SO3(g) + H2SO4(aq) → H2S2O7(l)
Kemudian H2S2O7 ditambahkan air
Reaksi:
           H2S2O7(l) + H2O(l) → 2H2SO4(l)
                                                asam
sulfat pekat dengan kadar 98%
7.Chlor (Cl)
Pembuatan Klorin (Cl2)

            Air laut dan garam batu merupakan


sumber utama Cl, untuk mendapatkan Cl dapat
dilakukan elektrolisis leburan NaCl, dan
elektrolisis larutan NaCl.
Proses Downs
Elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair)
Katode (besi)     : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl
dicampurkan dengan sedikit NaF (agar titik lebur
turun dari 800oC menjadi 600oC. Kontak (reaksi)
antara logam Na dan gas Cl2 terbentuk digunakan
lapisan besi tipis.
8.Argon (Ar) Pembuatan argon

• Argon bersumbar dari atmosfer di


peroleh dengan pemanasan udara
kering dengan CaC2 menurut cara ini
gas O2 gas N2 bereaksi dengan CaC2
dan menghasilkan Argon. Persamaan
kimianya :

• Udara + 3 CaC2 CaCN2 + 2 CaO +


5C + Ar
 
• Cara industri dihasilkan dengan
penyulingan sebagian udara cair
(destilasi fraksionasi udara cair).
Argon-40, isotop Argon yang paling
berlimpah, dihasilkan oleh
pembusukan kalium-40 dengan waktu
paruh 1.26×109 tahun oleh
penangkapan electron atau emisi
positron.
D. Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur
Periode Ketiga
1. Natrium 2.Magnesium
Kegunaan : Kegunaan:
a. Dipakai dalam pembuatan ester a. Dipakai pada proses produksi
b. NaCl digunakan oleh hampir semua logam, kaca, dan semen.
makhluk b. Untuk membuat konstruksi
c. Na-benzoat dipakai dalam pesawat. Logamnya disebut
pengawetan makanan magnalum.
d. Na-glutamat dipakai untuk penyedap c. Pemisah sulfur dari besi dan baja.
makanan
d. Dipakai pada lempeng yang
e. Isi dari lampu kabut dalam digunakan di industri percetakan.
kendaraan bermotor

Bahaya : Magnesium sangat mudah


Bahaya :  jika natrium bercampur
dengan air, akan bereaksi sangat cepat
terbakar. Pada waktu terbakar, ia
dan meledak! Jika terjadi kontak dengan melepaskan kalor yang sangat besar
natrium hidroksida dalam keadaan kulit mencapai ribuan derajat. Cahaya yang
telanjang, akan membentuk dan mulai dipancarkan sangat menyilaukan dan
larut melalui kulit. dapat membutakan mata.
3.Alumunium 4.Silikon
Kegunaan : Kegunaan :
a. Banyak dipakai dalam industri
pesawat a. Dipakai dalam pembuatan
b. Untuk membuat konstruksi kaca
bangunan b. Terutama dipakai dalam
c. Untuk membuat magnet yang kuat pembuatan semi konduktor
d. Untuk membuat logam hybrid yang c. Digunakan untuk membuat
dipakai pada pesawat luar angkasa aloi bersama alumunium,
e. Membuat berbagai alat masak magnesium, dan tembaga
f. Menghasilkan permata bewarna-
warni : Sapphire, Topaz, dll. d. Untuk membuat enamel

Bahaya : Aluminium dapat merusak Bahaya : Silikon yang digunakan


kulit, dalam bentuk bubuk dapat untuk kecantikan wajah dapat
meledak di udara jika dipanaskan , dan menyebabkan kerusakan bentuk
dalam bentuk Al2O3 jika di reaksikan
dengan karbon akan menyebabkan
wajah dan melumpuhkan
pemanasan global. beberapa otot wajah.
• 5.Fosfor 6.Belerang
• Kegunaan :      Kegunaan :
a. Dipakai pada proses produksi a. Dipakai sebagai bahan dasar
logam, kaca, dan semen pembuatan asam sulfat
b. Untuk membuat konstruksi b. Digunakan dalam baterai
pesawat. Logamnya disebut c. Dipakai pada fungisida dan
magnalum pembuatan pupuk
c. Pemisah sulfur dari besi dan baja d. Digunakan pada korek dan
d. Dipakai pada lempeng yang kembang api
digunakan di industri percetakan e. Digunakan sebagai pelarut dalam
berbagai proses
e. Untuk membuat lampu kilat
f. Sebagai katalis reaksi organic
Bahaya : Belerang dalam bentuk H2S
sangat beracun dan dapat
Bahaya : Jika biji fosfor diolah menyebabkan kematian, sedangkan
menjadi fosfat dan larutan dalam air dalam bentuk H2SO4 dapat merusak
akan menyebabkan terjadinya kulit dan menyebabkan korosi.
limbah radioaktif.  
7.Klor 8.Argon
Kegunaan : Kegunaan :
a. Dipakai pada proses a.Sebagai pengisi bola lampu karena
pemurnian air Argon tidak bereaksi dengan kawat
b. Cl2 dipakai pada disinfectan lampu
c. KCl digunakan sebagai pupuk b.Dipakai dalam industri logam
d. ZnCl2 digunakan sebagai solder sebagai inert saat pemotongan dan
proses lainnya
e. NH4Cl digunakan sebagai 
c.Untuk membuat lapisan pelindung
pengisi batere pada berbagai macam proses
d.Untuk mendeteksi sumber air
Bahaya : Klor mengiritasi sistem tanah
pernafasan. Bentuk gasnya e.Dipakai dalam roda mobil mewah
mengiritasi lapisan lendir dan
bentuk cairnya bisa membakar kulit.
Baunya dapat dideteksi pada Bahaya : Bila argon menggantikan
konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan oksigen diudara dapat menyebabkan
pada konsentrasi 1000 ppm sesak napas karena udara yang
berakibat fatal setelah terhisap mengandung oksigen kurang dari
dalam-dalam 16% sangat berbahaya.
 

Anda mungkin juga menyukai