Anda di halaman 1dari 13

MENGANALISIS HUBUNGAN KEKONGORENAN ANTAR

BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN ATURAN SINUS


COSINUS DAN SIFAT TRANSFORMASI GEOMETRI

NAMA :
ALLAFTA M.A.N.A
RINDU FED
RICO NAUFAL
RISDIYANTO
SIWI INDAH
VIDY TIARA
KELAS : XII IPA2
Pengertian kesebangunan
• Kesebangunan yaitu bangun-bangun yang
memiliki bentuk yang sama dengan ukuran
yang sama atau berbeda. Secara umum dua
buah bangun datar dikatakan sebangun
(similar) jika sisi-sisi yang bersesuaian
mempunyai perbandingan yang sama.
Kesebangunan pada bangun datar
Dua bangun datar sebangun bila dua bangun itu memiliki bentuk yang sama tetapi     ukurannya mungkin berbeda. Ada
dua aspek yang menentukan apakah dua bangun akan memiliki bentuk yang sama, yaitu ukuran sudut dan
perbandingan sisi yang bersesuaian.  
Jajargenjang ABCD sebangun dengan KLMN:

Ø Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar


·      Sudut A sama dengan sudut K
·      Sudut B sama dengan sudut L
·      Sudut C sama dengan sudut M
·      Sudut D sama dengans udut N
Ø Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama
·      AB = 6 cm dan KL = 12 cm, maka KL : AB = 12 cm : 6 cm = 2 : 1
·      AD = 3 cm dan KN = 6 cm, maka KN : AD = 6 cm : 3 cm = 2 : 1
·      CD = 6 cm dan MN = 12 cm, maka MN : CD = 12 cm : 6 cm = 2 : 1
·      BC = 3 cm dan LM = 6 cm, maka LM : BC = 6 cm : 4 cm = 2 : 1
a.   Dua bangun datar yang sebangun
 
 

Segi empat ABCD dan PQRS sebangun


-  Sudut yang bersesuaian sama panjang
- Sisi yang bersesuaian sebanding
b. Dua bangun datar yang tidak sebangun, meskipun sisi bersesuaian sebanding
 
 

Segi empat ABCD dan PQRS tidak sebangun, karena sudut yang bersesuaian tidak sama, meskipun
sisi yang bersesuaian sebanding.
Pengertian kongruen
Bangun-bangun geometri dikatakan kongruen
(sama sebangun) jika dan hanya jika bangun-
bangun itu mempunyai ukuran dan bentuk
yang sama. Jadi bisa diingat betul bahwa
kongruen adalah bentuknya sama dan
ukurannya sama. Jika tidak memenuhi salah
satu saja, maka bangun tersebut tidak
kongruen.
Bangun datar kongruen

Gambar di atas adalah gambar permukaan lantai yang akan dipasang ubin
persegipanjang. Pada permukaannya diberi garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD digeser
searah AB (tanpa dibalik), diperoleh A => B, B => E, D => C, dan C => F sehingga ubin
ABCD akan menempati ubin BEFC. Akibatnya,
AB => BE sehingga AB = BE
BC => EF sehingga BC = EF
DC => CF sehingga DC = CF
AD => BC sehingga AD = BC
∠DAB =>  ∠CBE sehingga ∠DAB = ∠CBE
∠ABC =>  ∠BEF sehingga ∠ABC = ∠BEF
∠BCD =>  ∠EFC sehingga ∠BCD = ∠EFC
∠ADC =>  ∠BCF sehingga ∠ADC = ∠BCF
Berdasarkan pemaparan di atas maka diperoleh bahwa
sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD
dan persegipanjang BEFC sama panjang, dan
sudut-sudut yang bersesuaian dari persegi panjang
ABCD dan persegipanjang BEFC sama besar.
Bangun datar menggunakan aturan sinus
cosinus
. Aturan Sinus dalam Segitiga
 

Pada segitiga di atas berlaku

pembuktian aturan sinus paling mudah melalui pendekatan pembuktian dari rumus luas
segitiga. Silahkan baca pembuktian rumus luas segitiga di bagian akhir postingan ini terlebih
dahulu. Menurut aturan luas segitiga di dapat
L = ½ bc. sin α … (1)
L = ½ ac. sin β … (2)
L = ½ ab. sin γ … (3)
Persamaan (1) dan (2)
L=L
½ bc. sin α = ½ ac. sin β (coret yang sama)
b sin α = a sin β
b/sin β = a/sin α
Persamaan (1) dan (3)
L=L
½ bc. sin α = ½ ab. sin γ
c. sin α = a sin γ
c/sin γ = a/sin α
nah terbukti kan aturan sinus segitiganya.
contoh soal
Misalkan pada segitiga ABC, ∠ A =30o, BC = 6 dan AC = 10, tentukan berapa besar ∠B
jawab :
BC/sin A = AC/ sin B
6/ sin 30o = 10/ sin B
6/ 0,5 = 10 / sin B
12 = 10/sin B
sin B = 10/12 = 5/6
 
2. Atuan Cosinus dalam Segitiga
Pasa sebuah segitiga dengan titik sudut A, B, C, panjang sisi
a,b,c, dan sudut α, β, γ berlaku aturan cosinus
 

a2 = b2 + c2 – 2bc cos α
b2 = a2 + c2 – 2ac cos β
c2 =  a2 + b2 – 2ab cos γ
c2 = (a sin γ)2 + (b-a cos γ)2
c2 = a2 sin2 γ + b2- 2ab cos γ + a2 cos2 γ
c2 = a2 sin2 γ + a2 cos2 γ + b2- 2ab cos γ
c2 = a2 (sin2 γ + cos2 γ) + b2- 2ab cos γ (ingat sobat sin2 a + cos2 a = 1)
c2 = a2+ b2- 2ab cos γ… (terbukti)
contoh soal

Dari gambar di atas terlihat bentuk segitiga dan jarak antar titik P dan Q bisa dicari dengan
menggunakan aturan cosinus.
Besar sudut POQ = 180o – (75o+45o) = 60o.
PQ2 = OQ2 + OP2 – 2.OQ.OP cos ∠POQ
PQ2 = 32 + 52 – 2.3.5 cos 60o c
PQ2 = 9 + 25 – 30. 0,5
PQ2 = 9 + 25 -15
PQ2 = 19
PQ = √19 = 4,36
F.sifat sifat transformasi pada geometri

Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang


perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan dengan gambar dan
matriks.

Sifat sifatnya:

1. Surjektif ( kodomain harus punya pasangan di domain /kepada)


Artinya bahwa pada tiap titik B V ada prapeta.jadi jika T suatu transformasi
maka ada AV sehingga B=T(A). sedemikian sehingga T (A) =B
2. Injektif ( korespondensi satu-satu )
Artinya jika A1 ≠A2 dan T (A1) =B1 ,T(A2) =B2 maka B1≠B2.
Jika A1 A2,T(A1) = B1, T(A2)=B2 maka B1 B2
 

Anda mungkin juga menyukai