Anda di halaman 1dari 11

TOLERANSI DAN KERUKUNAN

DALAM INTEGRASI NASIONAL


KELOMPOK 5

1. Adilla Lintang Vinandia (40011319650055)


2. Farida Novianti (40011319650060)
3. Fitria Nur Anggraini (40011319650028)
4. Galih Wasqitho Adi (40011319500164)
5. Muhammad Ridho Ramadhan (400113196500147)
6. Zenda Fatur Rifqi (40011319650045)
1. INTEGRASI NASIONAL
Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan
“Nasional”. Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya
menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional
berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.
KONSEP-KONSEP INTEGRASI NASIONAL
Konsep integrasi nasional terbagi secara vertikal dan secara horizontal, yaitu :
• Konsep integrasi nasional secara vertikal mencakup bagaimana
mempersatukan rakyat dengan pemerintah yang hubungannya terintegral
secara vertikal. Konsep ini juga mencakup bagaimana menyatukan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
• Konsep Integrasi Nasional secara horizontal mencakup bagaimana
menyatukan rakyat Indonesia yang tingkat kemajemukannya cukup tinggi.
Bagaimana membangun identitas kebangsaan yang sama meskipun
masyarakat memiliki jati diri golongan, agama, etnis dan lain lain yang
berbeda.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI NASIONAL

Faktor pendorong:
• Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-
faktor sejarah.
• Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni
Garuda Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
• Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam
kalangan Bangsa Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam
Sumpah Pemuda.
• Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya
semangat nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia.
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
• Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan
dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan
sebagainya.
• Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
• Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
• Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
• Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
2. TOLERANSI
Pada dasarnya, kata toleransi ini adalah hasil dari serapan
bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris,
toleransi disebut sebagai tolerance yang berarti membiarkan.
Toleransi juga mempunyai makna yang sepadan dengan kata
tasamuh dalam bahasa Arab, di mana tasamuh tersebut berarti
saling memudahkan atau mengizinkan. . Toleransi juga bisa
diartikan sebagai kemauan atau kemampuan seseorang untuk
menahan diri serta bersabar atas sesuatu, khususnya atas opini
maupun perilaku orang lain yang mungkin saja tidak disetujuinya.
MANFAAT TOLERANSI
• Mempermudah untuk mencapai mufakat
• Meningkatkan kekuatan Iman
• Meningkatkan rasa Nasionalisme
• Meningkatkan rasa persaudaraan
MACAM-MACAM TOLERANSI
1. Toleransi Agama
Pengertian toleransi beragama ialah saling menghargai di antara umat
beragama. Dengan kata lain, apapun itu agama yang dianutnya, masyarakat
yang ada wajib menghargai satu sama lain.
2. Toleransi Budaya
Seperti yang sudah sering disampaikan, Indonesia merupakan negara yang
setiap daerahnya mempunyai budaya masing-masing.
3. Toleransi Politik
Toleransi politik ialah menghargai pendapat orang lain mengenai politik sekaligus
menghargai hak politik orang lain.
3. KERUKUNAN

Kerukunan adalah proses bersatunya masyarakat dalam


berbagai pebedaan, yang dimana kata kerukunan
sendiri berasal dari pungutan Bahasa Arab “rukun” yang
artinya adalah pondasi dasar. Jika secara harfiah dari
segi katanya kerukunan adalah pondasi dasar yang bisa
dilakukan masyarakat dalam menghadapi gelaja sosial
dan bentuk masalah sosial.

Anda mungkin juga menyukai