ZAKAT
Kebijakan Fiskal Islami
Jumlah harta tertentu
yang wajib dikeluarkan Bagaimana pemerintah
memaksimalkan
oleh orang yang penerimaannya dari jenis-jenis
beragama Islam dan penerimaan tersebut, yang
dalam bahasa modernnya
diberikan kepada sekarang ini disederhanakan
golongan yang berhak dalam bentuk “pajak”
menerimanya (8 asnaf)
menurut ketentuan
yang telah ditetapkan
oleh syarak. Instrumen APBN
(ensiklopedia)
POTENSI ZAKAT
. Pengembangan potensi zakat diperlukan untuk mengoptimalkan peran
zakat dalam perekonomian suatu negara, terutama untuk mengatasi
masalah kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran. Pada
hakikatnya zakat ini memiliki dampak ekonomi yang sangat positif, adapun
diantaranya sebagai berikut:
Pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz potensi zakat dikelola secara
maksimal. Adapun strategi pengelolaannya menggunakan sistem yang
professional, komprehensif, serta universal dan pendistribusian dana
zakat berorientasi pada berlipat gandanya pahala muzaki dan
peningkatan kesejahteraan para mustahik. Selain itu pemerintahan yang
bersih dan jujur juga berpengaruh pada penanganan zakat yang baik.
Zakat tidak hanya digunakan dalam Zakat dijadikan sebagai tolak ukur akan
arti harfiah sebagai materiil semata, kesejahteraan masyarakat, baik dari jumlah
akan tetapi merupakan kebijakan yang orang berzakat, besar zakat yang dibayarkan,
memberikan perhatian yang tinggi maupun jumlah penerima zakat.
pada pengelolaan zakat.
REFERENSI:
Huda, N., Ahmad Muti. 2011. Keuangan Publik Islam. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Priyono, Sugeng. Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal (jurnal)
http://www.antaranews.com/view/?i=1235991716&c=NAS&=02.2214-6-2010
TERIMA KASIH!