ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM PENGINDERAAN
1. PENGLIHATAN
2. PENDENGARAN
3. PENCIUMAN
4. PENGECAPAN
5. PERASA ( KULIT)
By
Sansri Diah KD SPd., SKp., MKes
 INDRA PENGLIHATAN :

• ORGAN OKULI ASESORIA

• BULBUS OKULI
MATA
MATA
MATA
 ORGAN OKULI
• SUPERSILIUM (ALIS MATA )
 2 POTONGN KULIT TEBAL
MELENGKUNG
 DITUMBUHI BULU
 MRPK BATAS ORBITA
• PALPEBRA (KELOPAK MATA)
 2 BUAH LIPATAN ATAS DAN
BAWAH , DIDEPAN BULBUS OKULI
 JARINGAN FIBROUS PADAT, DILAPISI
KULIT
 DIBATASI KONJUNGTIVA
 KEL MATA DIGERAKAN O/ M.

LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR

 PD PINGGR KEL MATA TERDAPAT

SILIA (BULU MATA)

 PD BAG KEL MATA YG BERLIPAT

(TARSUS) TDP KELENJAR

TARSALIA, SEBASEA DAN
KERINGAT
 CAVUM ORBITA
• PIRAMIDAL DLM TENGKORAK DGN
DASAR MENGARAH KELUAR , APEK
MENONJOL KE BLK
• DINDING RONGGA MATA DIBENTUK
OLEH :
• SUPERIOR  OS FRONTALIS
• INFERIOR  OS MAKSILARIS
• DINDING LATERAL  OS
ZIGOMATIKUM,SPENOIDAL
• DINDING MEDIALIS  OS
LAKRIMALIS, MAXILA, SPENOIDAL
DAN ETMOIDAL
 KONJUNGTIVA
• SELAPUT LENDIR YGMELAPISI
IRIS DLM KELOPAK MATA
• KONJUNGTIVA PALPEBRA 
LAPISAN MUKOSA, PERMUKAAN
DLM KELOPAK MATA
• KONJUNGTIVA BULBI  BAG YG
MEMBELOK, MELEKAT PD BOLA
MATA , BANYAK MGD KEL LIMFE
DAN PEMB DRH
 MUSKULUS OKULI (OTOT MATA)
• M. LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR
INFERIOR
• M. ORBIKULARIS OKULI  OTOT
LINGKAR MATA
• M. REKTUS OKULI INFERIOR
• M. REKTUS OKULI MEDIAL
• M. OBLIQUES OKULI INFERIOR
• M. OBLIQUES OKULI SUFERIOR
 BULBUS OKULI
(BOLA MATA)
• BENTUK SPERIS
• TERDIRI DARI 3 LAPIS :
 TUNIKA OKULI (LAP LUAR FIBROUS 
LAP PENYANGGA)
 TUNIKA VASKULATA OKULI (LAP
TENGAH VASKULER )
 TUNIKA NERVOSA (LAP DALAM – LAP
SARAF)
 TUNIKA OKULI (LAP LUAR
FIBROUS  LAP PENYANGGA)
TERDIRI DR :
• KORNEA
• SELAPUT TEMBUS CAHAYA 
TERLIHAT MEMBRAN PUPIL DAN
IRIS
• PENAMPANG  5 LAPIS EPITEL
KORNEA, 2 LAMINA ELASTIKA
ANTERIOR ( BOWMEN), 3
SUBSTANTIA PROPIA, 4 LAMINA
POSTERIOR 5 ENDOTELIUM
PERALIHAN
 SCLERA
• LAP FIBROUS ELASTIS
• LAP DINDING LUAR BOLA MATA
• BAG PUTIH MATA
• BAG BLK BERLANJUT DGN SARAF
OPTIKUS
 TUNIKA VASKULATA OKULI
(LAP TENGAH VASKULER )
 KOROID
• SELAPUT TIPIS LEMBAB  BAG BLK
TUNIKA VASKULOSA
• BERISI PEMB DRH  A. OPTALMIKA
CABANG A. KAROTIS INTERNA
• BAG DEPAN BERSAMBUNG DGN IRIS
 KORPUS SILIARIS
• TERBENTANG DR ORASERATA
SAMPAI IRIS
• ANTARA KOROID DAN IRIS
• BERISI SERABUT OTOT SIRKULER
DAN SERABUT YG SEP JARI-JARI
SEB LINGKARAN
• TERDIRI DR ORBIKUS SILIARIS,
KORONA SILIARIS, MUSKULUS
SILIARIS
 IRIS
• BAG TERDEPAN DR TUNIKA VASKULOSA
OKULI
• BERWARNA / MGD PIGMEN
• DITENGAHNYA BAG BERLUBANG
(PUPIL)
• BAG BLK UJUNG IRIS MENEMPEL PD
LENSA MATA
• PD PINGGIR BERLANJUT SAMPAI
KORPUS SILIARIS
• TERDAPAT 2 BUAH OTOT (M. SPINGTER
PUPILA DAN M. DILATOR PUPILA
Warna Iris
 TUNIKA NERVOSA
(LAP DALAM  LAP SARAF)
 LAP TERDALAM BOLA MATA 
RETINA
 RETINA MER LAP SARAF --< SEL
SARAF BATANG DAN SEL KERUCUT
 SEL BATANG  STRUKTUR
SILINDRIS > 10 JUTA
 SEL KERUCUT  UJUNGNYA
MENJOROK KE ARAH LUAR > 7 JUTA
 RETINA :
• PARS OPTIKA RETINA MULAI
KUTUB POSTERIOR BOLA MATA
SAMPAI DEPAN KATULISTIWA BOLA
MATA
• PARS SILIARIS  LAP YG DILAPISI
BAG DLM KORPUS SILIARIS
• PARS IRIDIKA  MELAPISI BAG
PERMUKAAN POSTERIOR IRIS
 LAP RETINA
• LAP 1 LAP BERPIGMEN
• LAP 2,4, SEBAGIAN 5 LAP FOTO
RESEPTIKA
• SISA LAP 5, 6,7,8,9 LAP NEURON
• LAP 3 DAN 10 LAP PENUNJANG

 MAKULA  BERCAK KUNING

DLM RETINA DEKAT DGN KUTUB
POSTERIOR MATA
BULBUS OKULI TERDIRI DR TIGA JENIS
CAIRAN REFRAKTING MEDIA :
 AQUES HUMOR  CAIRAN
LIMFE YG MENGISI BAG DEPAN
MATA

 LENSA KRISTALINA
• MASA TEMBUS CAHAYA
BENBENTUK BIKONKAF
• TERLETAK ANTRA IRIS DGN
KORPUS VITREUS YG ELASTIS >>
 • KEDUA UJUNG LENSA DIIKAT O/
LIGAMENTUM SUPENSORIUM
• LENSA TERDIRI DR GEL KOLOID YG
TERTUTUP OI/ KAPSULA

 KORPUS VITREUS
• CAIRAN BENING KENTAL SEP AGAR
TERLETAK ANT LENSA DAN RETINA
• ISINYA MRPKN 4/5 BAG DR BULBUS
OKULI
 PEREDARAN DARAH MATA

• ARTERI OPTALMIKUS
MEMPERDARAHI :
 ARTERI SENTRALIS DR RETINA
 ARTERI SILIARIS
RESEPTOR MATA
 Struktur yang penting dalam kemampuan
refraktsi ( pembelokan berkas cahaya )
adalah Kornea dan Lensa.
 Lensa mempunyai kemampuan untuk
memfokuskan sinar jauh maupun dekat
agar tepat jatuh di retina yg disebut
akomodasi, yg diatur oleh otot siliaris.
 Otot siliaris memiliki dua komponen utama
: otot siliaris dan jaringan kapiler yang
menghasilkan aqueous humor.
 Otot siliaris , otot polos yg melekat ke
lensa melalui ligamentum
suspensorium.
 Lapisan pada Retina :
 Lapisan paling luar mengandung sel
batang dan sel kerucut yang ujung2nya
peka cahaya
 Lapisan bagian tengah neuron bipolar
 Lapisan bagian dalam sel ganglion. Akson
sel ganglion menyatu membentuk saraf
optikus . Tempat keluar saraf optikus dan
lewatnya pembuluh darah disebut discus
optikus, dan ini disebut bintik buta.
 Fovea ,cekungan sebesar jarum pentul
tepat di tengah retina.
 Daerah tepat sekitar fovea adalah
macula lutea
 memiliki sel kerucut yang tinggi
sehingga memiliki ketajaman yang
cukup besar tapi masih lebih rendah
dari fovea karena di fovea ada sel
ganglion dan bipolar
 FOTORESEPTOR
 Fotoreseptor ada tiga bagian:
 Segmen luar ,menghadap ke koroid
mendeteksi rangsang cahaya.
 Rodopsin , fotopigmen sel batang tidak
dapat membedakan panjang gelombang
sehingga memberi gambaran abu-abu.
Fotopigmen di sel kerucut merah, hijau dan
biru, sehingga penglihatan warna bisa
terjadi.
 Sebuah segmen dalam, terletak di
pertengahan panjang gelombang
mengandung perangkat metabolic sel
 Sebuah terminal sinaps, paling dekat
dengan interior mata ,menghadap neuron
bipolar dan menyalurkan sinyal.
 FUNGSI KOMPONEN MATA
STRUKTUR LETAK FUNGSI
Aquaous Rongga anterior antara Cairan encer dan jernih
Humor kornea dan lensa dan yang terus menerus
mengandung zat gizi dibentuk
untuk kornea lensa

Badan Turunan khusus lapisan Membentuk aquaous

( Korpus khoroid di sebelah humor dan mengandung
Siliaris ) anterior, membentuk otot siliaris
suatu cincin mengelilingi
tepi luar lensa

Bintik Buta Rute untuk berjalannya

Turunan khusus lapisan saraf optikus dan
khoroid di sebelah pembuluh darah
Diskus anterior, membentuk
optikus suatu cincin mengelilingi
tepi luar lensa
Idem
 FUNGSI KOMPONEN MATA
STRUKTUR LETAK FUNGSI

Fovea Tepat di bagian tengah Daerah dengan

retina ketajamman paling
tinggi

Iris Cincin otot yg Mengubah-ubah

berpigmen dan tampak ukuran pupil dengan
di dalam aquaous berkontraksi ,
humor menentukan warna
mata

Kornea Berperan penting

Lapisan paling luar
dalam kemampuan
mata yang jernih di
refraktif mata
anterior
 FUNGSI KOMPONEN MATA
Koroid Lapisan tengah mata Berpigmen untuk
mencegah berhamburnya
berkas cahaya di mata,
mengandung pembuluh
darah yang memberi
makan retina, di bagian
anterior membentuk
badan siliaris dan iris
Lensa Antara aquaous humor
dan vitreous humor , Menghasilkan
melekat ke otot-otot kemampuan refraktif
siliaris melalui yang bervariasi selama
ligamentum akomodasi
suspensorium

Ligamentum Tergantung diantara otot

suspensorium siliaris dan lensa
 FUNGSI KOMPONEN MATA
Makula lutea Lapisan tengah mata Menghasilkan kemampuan
refraktif yang bervariasi
selama akomodasi
Otot siliaris Komponen otot sirkuler
dari badan siliaris, Penting dalam akomodasi
melekat ke lensa melalui
ligamentum
suspensorium
Penting untuk akomodasi
Pupil Lubang bundar anterior
di bagian tengah iris
Memiliki ketajaman yang
retina
tinggi karena banyak
Lapisan mata yang mengandung sel kerucut
paling dalam
Penting untuk akomodasi
Memungkinkan jumlah
cahaya yang masuk mata
bervariasi
Mengandung reseptor ( sel
batang dan sel kerucut )
 Fungsi Komponen Mata
Saraf Optikus Keluar dari setiap mata di diskus Bagian pertama jalur
optikus ( bintik buta ) penglihatan ke otak

Sel Batang Fotoreseptor di lapisan paling luar Bertanggung jawab untuk

retina penglihatan dengan
sensitivitas tinggi, hitam
putih dan penglihatan
malam

Penting dalam pengolahan

Lapisan bagian dalam retina rangsangan cahaya oleh
Sel ganglion
retina, membentuk saraf
optikus
 Fungsi Komponen Mata
Sel kerucut Fotoreseptor di bagian paling Bertanggung jawab untuk
luar retina ketajaman penglihatan,
penglihatan warna dan
penglihatan siang hari

Lapisan jaringan ikat

Sklera Lapisan luar mata yang kuat
protektif , membentuk
bagian putih mata yg
tampak di bagian anterior
membentuk kornea

Vitreous humor Antara lensa dan retina Zat semicair mirip gel
yang membantu
mempertahankan bentuk
mata yang bulat
Proses Refraksi
Gangguan Refraksi
 PENDENGARAN DAN
KESEIMBANGAN
 TELINGA
 Telinga terdiri dari 3 bagian :
 Teling luar
 Telinga tengah
 Telinga dalam
STRUKTUR TELINGA
STRUKTUR TELINGA
STRUKTUR TELINGA TENGAH
DAN DALAM
KANALIS SEMISIRKULARIS DAN
KOHLEA
KOHLEA
 Telinga luar dan tengah, menyalurkan
gelombang suara dari udara ke telinga
dalam yang berisi cairan, untuk
memperkuat energi suara
 Telinga dalam berisi dua system sensorik
yang berbeda : kohlea mengandung
reseptor yg mengubah gelombang suara
menjadi impuls saraf sehingga kita bisa
mendengar dan apparatus vestibularis,
yg penting untuk sensasi keseimbangan.
 Telinga luar dan tengah
mengubah gelombang suara dari
hantaran udara menjadi getaran
cairan di telinga dalam.
 Telinga luar :
• Pina
• Meatus auditorius eksternus
• Membrane timpani
 Pina :
• Suatu lempeng tulang rawan yg
dibungkus kulit, mengumpulkan
gelombang suara dan menyalurkannya ke
saluran telinga luar.

 Meatus auditorius eksternus :

• Merupakan saluran yg dijaga oleh
rambut2 rambut halus. Kulit yg melapisi
saluran telinga mengandung kelenjar
keringat yg menghasilkan serumen.
 Membran timpani :
• Membran tipis yg teregang menutupi
pintu masuk ketelinga tengah
 Tuba eustachii :
• Saluran Yg menghubungkan telinga
tengah ke faring. Dalam keadan
tertutup, tapi dapat dibuat terbuka, bila
mengunyah, menguap atau menelan.
 Telinga tengah :
• Memindahkan getaran dari membrane
timpani ke cairan telinga dalam.
Pemindahan lebih mudah krn ada
tulang maleus, incus dan stapes.
• Maleus melekat ke membrane timpani,
dan stapes melekat ke jendela oval.
STRUKTUR TELINGA
ARAH GETARAN
KANALIS SEMISIRKULARIS
APARATUS VESTIBULARIS
 FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA
STRUKTUR LETAK FUNGSI
Telinga Luar Mengumpulkan dan
memindahkan gelombang
suara ke telinga tengah
Mengumpulkan gelombang
Pinna
Lempeng tl rawan yg suara dan menyellurkan ke
terbungkus kulit dan terletak di sal telinga, berperan
kedua sisi kepala dalam lokalisasi suara
Meatus auditorius Mengarahkan gel suara ke
eksternus ( saluran Saluran dari eksterior melalui membran timpani,
telinga luar ) tulang temporalis ke membran mengandung rambut-
telinga rambut penyaring dan
mensekresikan kotoran
untuk menangkap
Membran timpani
partikel2 asing
Bergetar secara sinkron
Membran tipis yang dengan gel suara yg
memisahkan teling luar dan mengenalnya,
tengah meyebabkan tl2
pendengaran telinga
tengah bergetar
 FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA
TELINGA TENGAH
Maleus, incus
Rangkaian tulang yg dpt
,stapes
bergerak yg berjalan melintasi
rongga telinga tengah, maleus
melekat pada membran
timpani danstapes melekat
TELINGA DALAM pada jendela ovale
KOHLEA
Jendela oval
Membran tipis di pintu masuk
kohlea, memisahkan telinga
tengah dari skala vestibuli
Skala vestibule
Skala timpani
Kompartemen atas kohlea
Kompartemen bawah kohlea
Memindahkan getaran
membran timpani ke cairan di
kohlea, dalam prosesnya
memperkuat suara
Berosilasi secara sinkron
dengan getaran membran
timpani serta menimbulkan
gerakan seperti gelombang di
perilimfe kohlea dengan
frekuensi yang sama
Tempat sistem sensorik untuk
mendengar
Bergetar bersama dengan
gerakan stapes yg melekat
padanya, gerakan jendela
oval menyebabkan perilimfe
kohlea bergerak
Mengandung perilimfe yg
dibuat begerak oleh gerakan
jendela oval yg didorong o
getaran tl2 telinga tengah
 FUNGSI KOMPONEN UTAMA
TELINGA
Duktus Kompartemen tengah kohlea
Kohlearis
( Skala Media )
Membentuk lantai duktus
Membran kohlearis
basilaris
Terletak di bagian atas dan
Organ corti di sepanjang membran
basilaris
Membran Membran stasioner yg
tektorial tergantung di atas organ
corti dan tempat sel2 rambut
reseptor permukaan
terbenam di dalamnya
Membran tipis yg
Jendela bundar memisahkan skala timpani
dan telinga tengah
Mengandung endolimfe, tempat
membran basilaris
Bergetar bersama dengan
gerakan perilimfe, mengandung
organ corti, organ indera untuk
mendengar
Mengandung sel rambut,
reseptor untuk suara, yg
mengeluarkan potensial reseptor
sewaktu tertekuk akibat gerakan
cairan di kohlea
Tempat rambut sel2 reseptor yg
terbenam di dalamnya menekuk
dann membentuk potensial
reseptor ketika membran
basilaris yg bergetar terhadap
membran tektorial yg stasioner
Bergetar bersama dengan
gerakan cairan di perilimfe untuk
meredam tekanan di dalam
kohlea, tidak berperan dalam
penerimaan suara
 FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA
TELINGA Tempat sistem
DALAM sensorik untuk
Aparatus keseimbangan dan
Vestibularis Tiga saluran memberikan
semisirkularis yg masukan yg penting
tersusun tiga untuk
dimensi dlm bidang2 mempertahankan
yg tegak lurus satu postur dan
Kanalis sama lain di dekat keseimbangan
semisirkularis kohlea jauh di dalam Mendeteksi
tl temporalis akselerasi
( percepatan ),
deselerasi
( perlambatan )
rotasional atau
angular
 FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA
TELINGA
DALAM Mendeteksi(1)
perubahan posisi
kepala menjauhi
sumbu vertikal dan
Utrikulus Struktur spt
(2) mengarahkan
kantong rongga
akselerasi dan
bertulang antara
deselerasi linear
kohlea dan kanalis
secara horizontal
semisirkularis
Mendeteksi(1)
perubahan posisi
Sakulus Terletak disamping kepala menjauhi
utrikulus sumbu horizontal dan
(2) mengarahkan
akselerasi dan
deselerasi linear
secara vertikal
 PENGECAPAN DAN PENGHIDU
 Pada mata fotoreseptor dan telinga
mekanoreseptor, reseptor untuk
pengecapan dan penghidu adalah
kemoreseptor yang akan
menghasilkan sinyal saraf bila
berikatan dengan zat kimia tertentu.
 PENGECAPAN
EMBRIOLOGI
BERASAL DARI ECTODERM 
SARAF AWAL
 SARAF AWAL :

BUMBUNG NEURAL
JAMBUL NEURAL
PLACODE INDRA
 TUMBUH BERUPA PENEBALAN
DIBAWAH EPITEL
 ASAL PLACXODE INDRA KECAP DARI
ENDODERM
 TERSEBAR DIBAWAH EPITEL
PERMUKAAN  TUMBUH MENJADI “
TASTE BUD” (PUTTING KECAP) YANG
MENGANDUNG SALURAN, BERMUARA
DI PERMUKAAN LIDAH DAN MULUT
 SELNYA BERDIFERENSIASI MENJADI
SEL KECAP DAN SEL PENUNJANG
 LIDAH  ORGAN OTOT YANG
DILAPISI MUKOSA
  MEMBANTU DALAM PROSES
MENGUNYAH, MENELAN, BICARA ,
PENGECAP
 BAGIAN UTAMA LIDAH
a. RADIX LINGUAE
 BAGIAN BELAKANG LIDAH
 DINDING DEPAN PHARING
b. CORPUS LINGUAE
 2/3 BAGIAN DEPAN LIDAH
c. APEX LINGUAE
 BAGIAN UJUNG LIDAH
 PADA PERMUKAAN VENTROCAUDAL
TERDAPAT KELENJAR APICIS LINGUAE
(BLANDIN HUNH)
 PADA BAG LIDAH BAWAH TERDAPAT SUATU
LIPATAN FENULUM LINGUAE  LIPATAN
PENGHUBUNG LIDAH DENGAN MANDIBULA DAN
DASAR MULUT ( DIAFRAGMA ORTIS)

 JONJOT YANG TERDAPAT PADA

LIDAH
• PAPILAE FILIFORM PADA PERMUKAAN SELURUH
LIDAH
• PAPILAE FUNGIFORM  PADA PINGGIR DAN APEX
• PAPILAE PALATE  DIDEPAN SULCUS TERMUNALIS
LIDAH
• PAPILLAE FOLIATE  PADA PINGGIR SAMPING
POSTERIOR LIDAH
• OTOT YANG TERDAPAT PADA LIDAH  EKSTRINSIK
DAN INTRINSIK
 SARAF PADA LIDAH  EKSTRINSIK DAN
INTRINSIK  BERASAL DARI N
HIPOGLOSSUS
 PENGHANTAR IMPULS PADA PROSES
KESAN KECAP
• 2/3 ANTERIOR LIDAH  N II
(N. FACIALIS)
• 1/3 POSTERIOR LIDAH  N IX
(N. GLOSOPHARINGEUS)
• PANGKAL LIDAH  N X (HIPOGLOSUS)
  PERDARAHAN PADA LIDAH BERASAL
DARI ARTERI CAROTIS EKSTERNA
TASTE BUDS / PUTTING KECAP
 GARIS TENGAH 1/30 MILIMETER,
PANJANG 1/16 MM
 TERDIRI DARI 40 SEL-SEL EPITEL
YANG TELAH MENGALAMI
MODIFIKASI - SEL-SEL KECAP
 UJUNG LUAR SEL KECAP TERSUSUN
MENGELILINGI PORI KECAP
 DARI UJUNG SEL KELUAR MENONJOL
MIKROVILLI /RAMBUT KECAP P =
2-3 MIKRON , L =0,2 MIKRON 
RESEPTOR PERMUKAAN BAGI RASA
 TEMPAT PUTTING KECAP :
• TERDAPAT PADA DINDING PALUNG YANG
MENGELILINGI PAPILA SIRKUM VALATA
MEMBENTUK GARIS SEPERTI HURUF V KE
ARAH POSTERIOR LIDAH TERBANYAK

• TERDAPAT PADA PAPILA FUNGIFORM

DIATAS PERMUKAAN DEPAN LIDAH 
SEDANG

• TERDAPAT PADA PAPILA FOLIATA YANG

TERLETAK PADA LIPATAN-LIPATAN
SEPANJANG PERMUKAAN POSTEROLATERAL
LIDAH SEDANG
 PUTTING KECAP LAIN  PALATUM ,
TONSILAR PILLARS (SEDIKIT) DAN
DISEKITAR NASOFARING
 ORANG DEWASA  SEKITAR 10.000
PUTTING KECAP
• ANAK-ANAK SEDIKIT
• ORANG TUA MENGALAMI DEGENERASI
 MASA HIDUP PUTTING KECAP 10
HARI K/ SERING TERPAJAN ZAT –
ZAT KIMIA
 FISIOLOGI PENGECAPAN
• FUNGSI PUTING KECAP DI LIDAH 
U/ MEMILIH MAKANAN
• EMPAT KESAN KECAP PRIMER
 ASAM
 ASIN
 MANIS
 PAHIT  LEBIH KUAT
 MANFAAT INDRA PENGECAPAN U/
SENSASI RASA DAN PENGATURAN
DIIT
 Ujung-ujung terminal aferen
beberapa saraf cranial bersinap
dengan papil-papil pengecap .
 Sinap ini dikirimkan melalui
perhentian-perhentian sinap di batang
otak dan thalamus ke daerah
gustatorik kortek di lobus parietalis
yg dekat dengan daerah lidah kortek
somatosensorik.
 Jalur gustatorik sebagian besar tidak
menyilang.
 Batang otak memproyeksikan serat
saraf ke hipotalamus dan system
limbic.
LIDAH
RESEPTOR PENGECAP
LIDAH DAN RESEPTOR
PENGECAP
 HIDUNG ( INDRA PENGHIDU )
EMBRIOLOGI
 ORGANO OLFACTORIUS , BERASAL

DARI PLACODE NASUS PADA TIAP

SAMPING ANTERO VENTRAL CAPUT
DEKAT INVAGINASI STOMODEUM

  PLACODE NASUS BERINVAGINASI

KE DAERAH PHARYNX
 RONGGANYA  CAVUM NASI
 LOBANG KELUAR  NARES
 LOBANG KE PHARYNX  CHOANE
 ANATOMI HIDUNG
 HIDUNG DISOKONG OLEH TULANG-
TULANG HIDUNG :
• PROSESUS NASALIS TULANG-TULANG
MAKSILA
• SEPTUM  MEMBAGI NARES PD ORG
DEWASA JARANG LURUS
• KARTILAGO NASALIS SUPERIOR DAN
INFERIOR
• KAVUM NASI LETAKNYA DIANTARA ATAP
MULUT DAN TULANG-TULANG FRONTAL,
ETMOID DAN SPENOID
 3 BUAH TONJOLAN YANG DILAPISI
SELAPUT LENDIR  TURBINATE
BONE , (KONKA) LETAKNYA PADA
DINDING LATERAL MASING-MASING
KAVUM NASI
• SUPERIOR
• MEDIA
• INFERIOR
 BAGIAN ANTERIOR HIDUNG
MENGANDUNG SELAPUT LENDIR
YANG MENDORONG MUKUS
MASUK KE NASOFARING

 EPITEL OLFAKTORIUS 
TERLETAK PADA SUATU DAERAH
SEMPIT DI KONKA SUPERIOR 
RONGGA AKHIR PENCIUMAN
 ADA 4 PASANG SINUS PD NASAL
TERLETAK PD BAG KEPALA,
BERISI RONGGA UDARA U/
MERINGANKAN KEPALA
• MEMILIKI DRAINASE KE DLM
CAVUM NASI MEL MUARA DI BLK
KONKA
• SINUS MAKSILARIS PALING BESAR
 MUDAH DIPERIKSA
• DILAPISI O/ SELAPUT LENDIR YG
BERHUB DGN SELAPUT LENDIR DI
HIDUNG
 PERDARAHAN RONGGA HIDUNG
BERASAL DARI CABANG
SPENOPALATINE DARI ARTERI
MAKSILARIS
  PERSARAFAN HIDUNG
UMUMNYA DARI
N.TRIGEMINALIS PERCABANGAN
DARI N . ETMOIDALIS
ANTERIOR
 MEMBRANA OLFAKTORIA
• TERLETAK PADA BAGIAN SUPERIOR
RONGGA HIDUNG

• DIMEDIAL, MELIPAT KE BAWAH

PADA PERMUKAAN SEPTUM

• LATERAL , MELIPAT DIATAS KONKA

SUPERIOR DAN SEBAGIAN KECIL
MELIPAT DIATAS KONKA MEDIA
 PADA TIAP RONGGA HIDUNG LUAS
PERMUKAANNYA SEKITAR 2,4 CM

 SEL OLFAKTORIA  SEL-SEL SARAF

BIPOLAR YANG BERASAl DARI SSP

 PADA EPITEL OLFAKTORIA TERDAPAT

SEKITAR 100 JUTA SEL YANG
DISELANG-SELINGI OLEH SEL
SUSTENTAKULER
 UJUNG MUKOSA SEL- SEL
OLFAKTORIA MEMBENTUK PENTOLAN
 VESIKEL OLFAKTORIA  RAMBUT
OLFAKTORIA ( SILIA) MENONJOL
KEARAH MUKUS PADA PERMUKAAN
DALAM RONGGA HIDUNG

 GARIS TENGAH SILIA 0,3 MIKRON

,PANJANG 50-150 MIKRON
MENONJOL KE DLM MUKUS DI DLM
RONGGA HIDUNG
 RUANG ANTARA SEL –SEL
OLFAKTORIA PADA MEMBRAN
OLFAKTORIA TERISI KELENJAR
BOWMAN YG MENSEKRESI
MUKUS KE PERMUKAAN
MEMBRAN OLFAKTORIA
 FISIOLOGI PENGHIDU
 DIKLASIFIKASIKAN SBG INDERA
VISERAL K/BERHUB DGN
SISTEM PENCERNAAN

 BERKAITAN SATU DGN LAIN

 AROMA MAKANAN  KOMBINASI

PENCIUMAN DAN PENGECAPAN
 RESEPTORNYA  KEMORESEPTOR YG
DIRANGSANG O/ MOLEKUL YG LARUT
DLM MUKUS DI HIDUNG DAN LIDAH

 RESEPTOR PENCIUMAN MRPK

RESEPTOR JAUH ( TELERESEPTOR)

 JALURNYA TIDAK PUNYA

PENYAMBUNG DI TALAMUS
 PERANGSANGAN SEL-SEL
OLFAKTORIA
• SIFAT FISIKA ZAT-ZAT YG
MENYEBABKAN PERANGSANGAN
PENCIUMAN :
• HARUS MUDAH MENGUAP  DPT
DIHIRUP MASUK LUBANG HIDUNG
• HRS DPT LARUT DLM AIR  DPT MEL
MUKUS U/ MENCAPAI SEL OLFAKTORIA
• HRS LARUT DLM LEMAK  / RAMBUT
OLFAKTORIA DAN UJUNG LUAR SEL
OLFAKTORIA TERDIRI ATAS LEMAK
• MANUSIA DPT MEMBEDAKAN 2000-
4000 MACAM BAU
• RESPON TERHADAP BAU  RESPON
KIMIAWI
 RANGSANG BAU
↓
RESEPTOR KIMIA DLM MEMBRAN
RAMBUT OLFAKTORIA BEREAKSI
SPESIFIK
↓
PERMEBILITAS RAMBUT OLFAKTORIA
MENINGKAT
↓
POTENSIAL RESEPTOR PD SEL
OLFAKTORIA
↓
IMPULS PD N. OLFAKTORIUS
 INDERA PENGHIDU

 Mukosa olfaktorius, yang terletak di langit-

langit rongga hidung, mengandung tiga
jenis sel : reseptor olfaktorius, sel
penunjang dan sel basal.
 Sel penunjang mengeluarkan mucus
 Sel-sel basal, prekusor untuk sel-sel
reseptor olfaktorius yang baru, yang
diganti setiap 2 bulan
 Reseptor olfaktorius merupakan
ujung-ujung neuron aferen khusus,
bukan sel tersendiri. Neuron
keseluruhan, termasuk akson aferen
yang menuju otak diganti.
 Sel-sel ini merupakan satu-satunya
sel yang mengalami pembelahan sel.
Akson-akson sel reseptor secara
kolektif membentuk saraf
olfaktorius.
 Bagian reseptor dari sel reseptor
olfaktorius terdiri dari sebuah
kepala yang menggembung dan
berisi beberapa silia panjang yang
meluas ke permukaan mukosa. Silia
ini mengandung tempat pengikatan
untuk melekatnya berbagai molekul
odoferosa ( pembentuk bau )
 Agar dapat dibaui bahan harus : mudah
menjadi gas dan mudah larut air sehingga
dapat larut ke dalam lapisan mucus.
 Serat-serat aferen berjalan melalui
lubang-lubang halus di lempeng tulang
datar yang memisahkan mukosa
olfaktorius dari jaringan otak di atasnya.
Serat-saerat saraf tersebut segera
bersinap di bulbus olfaktorius.
 Serat saraf yang keluar dari bulbus
olfaktorius berjalan melalui dua rute :
 Rute subkortikal yang terutama menuju
system limbic
 , khususnya sisi media lobus temporalis
( kortek olfaktorius primer ), dianggap
satu-satunya jalur penghidu.
 Rute thalamus kortikal.
INDERA PENGHIDU DAN
RESEPTOR PENGHIDU
INDERA PENGHIDU DAN
RESEPTOR PENGHIDU
 TERIMAKASIH

SEMOGA SUKSES