Anda di halaman 1dari 54

BAGIAN 1 Prinsip & Konsep

BAB 2

Pembangunan Komparatif:
Perbedaan dan Persamaan

di Antara Negara
Berkembang
• Ciri perekonomian global yang mencolok
adalah adanya perbedaan yang sangat tajam
• Output per kapita di Amerika bisa 10x lebih
tinggi dari India dan bisa 50x dari RDK
(Republik Demokratik Kongo) $60.000 Amrik,
$3.000 India, $250 RDK
• Selain itu kesenjangan yang sangat besar
dalam hal kesejahteraan dan harapan hidup
(Life Expetancy) 78th Amrik, 65 th india dan
46th di Kongo
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Fenomena Keterbelakangan

Fenomena keterbelakangan
(underdevelopment) harus ditelaah dalam
konteks nasional maupun internasional

3
Mendefinisikan negara berkembang

• Cara yang paling umum untuk mendefinisikan


negara berkembang adalah dengan
menggunakan pendapatan perkapita
• Lembaga International Bank for
Reconstruction and Development (IBRD) yang
lebih luas dikenal Bank Dunia
• “Bank Dunia : suatu organisasi yang dikenal sebagai
‘lembaga keuangan international’ yang menyediakan
dana pembangunan bagi negara berkembang dalam
bentuk pinjaman berbunga, hibah, dan bantuan
teknis”
• Dalam sistem klasifikasi Bank Dunia, 210
negara dengan jumlah penduduk
sedikitnya 30.000 diperingkat berdasarkan
pendapatan nasional bruto (gross national
income – GNI) per kapita
• Negara berpendapatan rendah (Low
Income Country – LIC); dalam klasifikasi
Bank Dunia, negara dengan pendapatan
nasional bruto (GNI) per kapita kurang dari
$976 pd tahun 2008
• Negara berpendapatan menengah (middle
Income Country – LIC); dalam klasifikasi Bank
Dunia, negara dengan pendapatan nasional
bruto (GNI) per kapita kurang dari $976 -
$11.706 pd tahun 2008
• Negara industri baru (newly industry country –
NIC); negara2 yang telah mencapai tingkat
pembangunan ekonomi yang relatif maju, yang
memiliki sektor industri dinamis, serta memiliki
hubungan erat dengan sistem perdagangan,
keuangan, dan investasi internasional
• Negara-negara ini adalah negara industri baru yang paling
sering disebutkan dan diklasifikasikan oleh para ekonom
dan ahli :
• 1.Afrika Selatan
2. Brazil
3. China
4. Filipina
5. India
6. Malaysia
7. Mexico
8.Thailand
9. Turki

Berikut tabelnya.
• Negara paling tidak berkembang
(least developed country) pada tahun
2013 yang digunakan PBB berjumlah
48 negara; 33 di Afrika, 14 di Asia
dan Haiti
2.2. Indikator Dasar Pembangunan
:
Pendapatan Riil, Kesehatan, dan pendidikan

• Pendapatan per kapita disesuaikan


dengan daya beli (purchasing
power),
• kesehatan di ukur dari tingkat
harapan hidup dan asupan gizi.
• Pendidikan di ukur dari tingkat melek
aksara dan tingkat pendidikan
Paritas daya beli

• Pendapatan nasional bruto (gross


national income –GNI) total output
domestik dan luar negeri yang diperoleh
penduduk suatu negara, terdiri atas
produk domestik bruto ditambah
pendapatan faktor yang diperoleh oleh
orang asing dikurangi pendapatan yang
dihasilkan oleh bukan penduduk
perekonimian domestik
• Nilai tambah  bagian dari nilai akhir suatu
produk yang diambahkan pada setiap tahap
produk
• Penyusutan (atas persediaan modal) 
menyusut atau berkurangnya nilai
peralatan, infrastruktur, dan bentuk –
bentuk modal lainnya yang tercermin dalam
pengurangan nilai buku persediaan modal
• persediaan modal jumlah total barang
fisik yang ada pada saat tertentu yang telah
diproduksi untuk dipakai dalam produksi
barang dan jasa lainnya
• Produk domestik bruto (gross
domestic product – GDP)  Total
output akhir barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian suatu
negara dalam wilayah negara itu,
baik warga negara maupun non
warga negara, tanpa melihat
alokasinya antara klaim domestik
dan luar negeri
• Paritas daya beli (purchasing power
parity – PPP)  perhitungan GNI
dengan menggunakan harga
inernasional yang umum berlaku
bagi semua barang dan jasa untuk
menghasilkan perbandingan standar
hidup yang lebih akurat
Produk domestik bruto (gross
domestic product – GDP)
Indikator Kesehatan dan
Pendidikan
2.3 Ukuran Holistik Taraf Hidup
dan Kapabilitas
Indeks Pembangunan Manusia Tradisonal
• Indeks pembangunan manusia (Human
development index – HDI)  indeks yang
mengkur pencapaian pembangunan sosio-
ekonomi suatu negara, yang
mengkombinasikan pencapaian dibidang
pendidikan, kesehatan, dan pendapatan
riil per kapita yang disesuaikan
• IPM/HDR dikembangkan oleh ahli
ekonomi bernama Amartya Sen
(India) dan Mahbub ul Haq (Pakistan),
dan dibantu oleh Gustav Ranis (Yale
University) dan Lord Meghnad Desai
(London School of Economics) pada
1990. Sejak itu indeks ini digunakan
pada laporan IPM tahunan Program
pembangunan PBB.
• HDI berusaha memeringkat semua
negara dengan skala “0” (pembanguna
manusia terendah) sampai skala “1”
(pembangunan manusia tertinggi)
• Pembangunan manusia rendah (0,0 sampai
0,449)
• Pembangunan manusia sedang (0,50 sampai
0,799)
• Pembangunan manusia tinggi (0,80 sampai
0,90)
• Pembangunan manusia sangat tinggi(0,90
sampai 1)
• Modal manusia ; investasi produktif
dalam konteks manusia yang
mencakup keterampilan, nilai – nilai,
dan kesehatan yang dihasilkan dari
pengeluaran untuk pendidikan,
program pelatihan semasa kerja, dan
pelayanan kesehatan
• Unsur Dasar IPM
Dari pengertian di atas, terdapat tiga
unsur dasar pembangunan manusia
untuk mengukur IPM, yaitu
(1) usia harapan hidup,
(2) pengetahuan, dan
(3) standar hidup layak.
1. Usia Harapan Hidup
• Usia harapan hidup menggambarkan usia maksimum
yang diharapkan oleh seseorang untuk bertahan
hidup. Pembangunan terhadap manusia harus lebih
mengarahkan upaya agar penduduk dapat mencapai
pada usia harapan hidup yang panjang. Indikator dari
harapan hidup diantaranya adalah :
1. Angka kematian bayi.
2. Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai umur 40
tahun.
3. Persentase penduduk dengan keluhan kesehatan.
4. Persentase penduduk yang sakit.
5. Rata-rata lamanya penduduk sakit.
6. Persentase penduduk mengobati sendiri penyakitnya.
7. Persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga
medis.
8. Persentase balita yang kurang gizi.
9. Persentase rumah tangga yang memiliki akses ke
sumber air minum bersih.
10.Persentase rumahtangga yang menghuni rumahnya
berlantai tanah.
11.Persentase penduduk tanpa adanya akses terhadap
fasilitas kesehatan.
12.Persentase rumah tangga tanpa adanya akses
terhadap sanitasi.
2. Pengetahuan

• Pengetahun atau tingkat pendidikan


juga diakui sebagai unsur yang
mendasar dari pembangunan manusia.
• Indikator Pendidikan antara lain: Angka
melek huruf, rata-rata lamanya
bersekolah, angka partisipasi sekolah
(APS), angka putus sekolah (Drop Out),
dan lain-lain.
3. Standar Hidup Layak

• Indikator Standar Hidup Layak dilihat


dari daya beli meliputi antara lain:
1.Jumlah penduduk yang bekerja.
2.Jumlah pengangguran terbuka.
3.Jumlah dan persentase penduduk
miskin.
4.PDRB riil per kapita.
Indeks Pengembangan
Manusia Baru
• Pada November 2010, UNDP
memperkenalkan Indeks
Pembangunan Manusia yang baru
(New Development Index – NHDI)
• Apa ayng baru dari NHDI?
1.Pendapatan nasional bruto (GNI) per
kapita menggantikan produk
domestik bruto (GDP)
2. Indeks Pendidikan telah diubah
secara keseluruhan, 2 komponen
baru telah ditambahkan, yaitu rata2
pencapaian pendidikan aktual, dan
pencapaian pendidikan masa
kini/yang akan datang
3. Dua indikator terdahulu adalah
melek aksara dan partisipasi sekolah
tidak digunakan
2.4. Karakteristik Negara
Berkembang ; keragaman dalam
kebersamaan
• Standar hidup dan produktivitas yang rendah
• Tingkat modal manusia yang lebih rendah
• Tingkat ketimpangan dan kemiskinan Absolut yang
lebih tinggi
• Tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi
• Jumlah penduduk di pedesaan lebih besar namun
memiliki tingkat Migrasi Desa-Kota yang lebih cepat
• Tingkat industrialisasi dan ekspor barang yang lebih
rendah
• Kondisi geografis yang menghambat
• Pasar yang terbelakang
2.5 Perbedaan antara negara berpendapatan rendah
saat ini dengan negara maju pada tahap awalnya

1. Anugerah SDA dan SDM


2. Pendapatan perkapita dan tingkat GDP dalam
kaitannya dengan negara lain di dunia
3. Iklim
4. Jumlah, distribusi, dan pertumbuhan penduduk
5. Peran historis migran internasional
6. Manfaaat perdagangan internasional
7. Kemampuan penelitian dan pengembangan ilmu
dasar dan teknologi
8. Efektifitas lembaga – lembaga domestik
2.6. apakah Standar Hidup Megera berkembang dan
Negara Maju Semakin Mendekati Kesetaraan?

• Pada awal industrialisasi, rata2 standar


hidup riil negara kaya tidak lebih 3x
standar hidup negara berkembang
• Dewasa ini rasionya mendekati 100 :1
• Menurut Lant Pritchett ; negara maju
telah menikmati pertumbuhan ekonomi
yang disebut divergensi (divergency)
• Divergensi  Tren pendapatan per
kapita (output) untuk meningkat
lebih cepat di negara2
berpendapatan tinggi daripada
negara2 berpendapatan rendah
• Konvergensi  Tren pendapatan per kapita
(output) untuk meningkat lebih cepat di negara2
berpendapatan rendah daripada negara2
berpendapatan tinggi
• Sehingga pendapatan negara pendapatan rendah
semakin lama semakin dapat menyusul negara
maju
• Konvergensi merupakan proses pertumbuhan
ekonomi yang berbeda sehingga dapat
mengurangi gap pendapatan, produktifitas, tingkat
upah dan berbagai indikator ekonomi lainya.
Kesimpulan
• Sejarah sangat penting, kondisi yang
ditemukan di negara berkembang
kolonialisme eropa pada saat
revolusi industri akhir abad 18, akan
berdampak besar terhadap sejarah
ketimpangan.
• Gejala keterbelakangan sebaiknya
dipandang secara nasional maupun
internasional
• Masalah2 kemiskinan, ketimpangan,
rendahnya produktivitas,
pertumbuhan penduduk,
pengangguran  ternyata memiliki
berbagai akar dan solusi dalam
lingkungan dalam lingkup domestik
dan global
• Sekalipun gambaran negara
berkembang yang dipaparkan
terlihat suram, perlu diingat bahwa
banyak negara berkembang banyak
yang berhasil meningktkan
pendapatan secara signifikan
• dalam upayanya untuk:
– Meningkatkan pendapatan nasional
– Menurunkan tingkat kematian bayi
– Memperbaiki akses pendidikan
– Mempersempit disparitas gender
– Memperbesar usia harapan hidup
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mengatasi Permasalahan

Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang


melingkupi negara-negara berkembang, baik
internal maupun eksternal,
harus sama-sama memikul tanggung jawab
untuk mengatasi:

– Kemiskinan
– Ketimpangan kesejahteraan
– Rendahnya produktivitas

43
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mengatasi Permasalahan
Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan

Keberhasilan upaya-upaya pembangunan


ekonomi dan sosial mensyaratkan dan
memerlukan:

– Formulasi strategi yang memadai di pihak


negara-negara Dunia Ketiga

– Modifikasi sistem ekonomi internasional


secara keseluruhan, agar sistem tersebut
lebih peka terhadap berbagai kebutuhan
pembangunan negara-negara miskin

44
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi
Pembangunan

Negara-negara miskin akan memiliki sarana


dan dukungan yang lebih memadai guna
mewujudkan aspirasi- aspirasi
pembangunannya melalui:

– Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi


dan politik yang tepat, baik kebijakan
dalam negeri maupun kebijakan luar
negeri

– Dukungan yang benar-benar positif dan


efektif dari negara-negara maju/ maka

45
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan


Transformasi

• Perubahan-perubahan kelembagaan,
teknologi, dan sosial harus dilakukan secara
beriringan serta saling melengkapi dalam
usaha merealisasikan pertumbuhan
ekonomi jangka panjang

• Transformasi tersebut harus terjadi bukan


hanya di negara-negara berkembang saja,
melainkan harus meliputi perekonomian
internasional secara keseluruhan

46
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan


Reformasi Perekonomian Dunia

• Nasib negara-negara berkembang secara


keseluruhan tidak akan membaik hanya
dengan tampilnya segelintir negara
berkembang yang berhasil dalam menjalankan
transformasi sosial dan ekonominya

• Perekonomian dunia harus mampu untuk


mendukung perkembangan aspirasi dan usaha
dari setiap negara berkembang dengan adanya
reformasi:
– Struktural
– Sikap
– Kelembagaan

47
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan


Keuntungan dari Keterbelakangan (1)

• Ada semacam "keuntungan dari


keterbelakangan" dalam pembangunan,
misalnya:

– Kemampuan menggunakan teknologi yang


sudah terbukti andal, dan tidak perlu
melakukan penelitian sendiri dari awal
– Dapat melakukan "lompatan katak" dengan
menggunakan standar teknologi baru,
dan tidak perlu menggunakan standar
teknologi kuno yang dulu membatasi
negara-negara maju, contohnya teknologi
sinyal penyiaran televisi yang kuno

48
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan


Keuntungan dari Keterbelakangan (2)

– Negara berkembang juga dapat memetik


pelajaran berharga dari berbagai
kebijakan ekonomi yang telah dicoba di
berbagai negara di seluruh dunia

• Keuntungan-keuntungan ini akan sangat


bermanfaat jika perekonomian tersebut
berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi
modern yang berkesinambungan,
seperti yang dialami Taiwan, Korea Selatan,
Cina, dan beberapa negara lain yang
mengikuti jejak mereka

49
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan


Kelemahan dari Keterbelakangan

Namun demikian, bagi kebanyakan negara-


negara yang sangat miskin, keterbelakangan
juga diiringi dengan berbagai kelemahan,
yang banyak di antaranya disebabkan oleh:

– Warisan jaman kolonial


– Perbudakan
– Kediktatoran perang dingin

50
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi
Pembangunan

Dalam kasus mana pun, negara berkembang


secara umum harus melakukan lebih dari
sekedar meniru berbagai kebijakan yang
diambil negara-negara yang sekarang maju
pada masa awal pembangunan ekonominya

51
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan


Inovasi Institusi

• Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan


Amerika Utara dalam sebagian besar kasus
lebih mendekati kondisi optimal
dibandingkan dengan institusi yang berada
di banyak negara berkembang

• Namun, semua negara memiliki ruang untuk


melakukan inovasi institusi lebih lanjut

52
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan


Asumsi yang Dihindarkan

Perlu diingat bahwa negara-negara


berkembang tidak dapat mengasumsikan
tanpa penelitian lebih lanjut bahwa
mempolakan kebijakan dan institusi mereka
seperti di negara-negara maju akan
memberikan jalan tercepat bagi keberhasilan
pembangunan ekonomi

53
Bab 2 Pembangunan Komparatif

Mewujudkan Aspirasi
Pembangunan
• Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa
ditawar-tawar lagi dan jebakan kemiskinan
merupakan hal yang benar-benar harus kita
hadapi

• Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan


terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh
dunia

• Namun, pengalaman selama 50 tahun


menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan
dan memulai pembangunan yang
berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil

54

Anda mungkin juga menyukai