Anda di halaman 1dari 9

POLISI TAHAN PEMILIK

OBAT PALSU DI BANDUNG

STUDI KASUS
D3 FARMASI KELAS KARYAWAN
DESY LUSYANA (01175190006)
ENDAH HIDAYATI (01175190026)
HENNY INDRA (01175190002)
WHO

Pemilik pabrik pembuatan obat

palsu PT Himajaya Raya Budi

Hartono (59), Hendra Budi Yulianto

dan Agus Kusnadi.


WHAT

Obat yang dipalsukan yaitu jenis


Kalsium Laktat, Carnoven,
Aminofein, dan Somadril
Compasitum. Jenis obat tersebut
biasanya untuk penangkal nyeri
atau sakit dan vitamin tulang.
WHEN

Pada hari jumat, tanggal 24 Januari

2014, dilakukan penggerebekan

oleh jajaran Polrestabes Bandung


WHERE

PT Himajaya Raya perumahan Dian

Permai, Jalan Dian Permai Raya

Blok M No.11, RT 6 RW 12,

Kelurahan Babakan, Kecamatan

Babakan Ciparay, Kota Bandung.


WHY

Pabrik memproduksi obat ilegal

dengan skala besar yang dikelola

PT Himajaya Raya, dengan meraup

omzet per harinya Rp 540 juta.


HOW Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang farmasi. Pabrik obat yang
legal berdiri sejak 2004. Sementara pabrik obat palsu atau ilegal dilakoni Budi mulai dua
tahun lalu. Diduga pemilik pabrik mendompleng nama besar perusahaannya demi mencari
keuntungan lebih secara curang dengan memalsukan obat-obat tertentu. Pabrik tersebut
memproduksi obat palsu skala besar dengan cakupan peredaran di wilayah Bandung Raya.
Kapasitas produksinya mencapai 600 ribu butir perhari.

Secara kronologis, Budi merupakan pemilik PT Himajaya Raya yang bergerak di


bidang farmasi. Pada Juli 2013 Budi mengajak dua karyawannya untuk membuka pabrik
pembuatan obat di sebelah pabrik sebelumnya. Obat yang diproduksi tersebut
mengandung karisoprodol (yang telah dicabut izinnya oleh (Kemenkes). Di dalam pabrik
sendiri terdapat ribuan tablet obat yang didapat dari empat ruangan yang digunakan untuk
memproduksi obat lengkap dengan alat cetak, kemasan, serta atap yang dipakai untuk
menyimpan obat yang sudah jadi.
DASAR HUKUM
Para tersangka dijerat Pasal 196 dan Pasal 197 UU No 36 tahun

2009 perihal Kesehatan. Lantaran diketahui mempekerjakan anak

di bawah umur, pemilik pabrik juga disangkakan Pasal 88 UU

Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002. Ancaman 15 tahun

hukuman penjara.

Tiga terdakwa dalam perkara pemalsuan obat mulai menjalani

sidang di Pengadilan Negeri Bandung, Rabu (14/5/2014). Pabrik

obat palsu yang dikelola ketiganya, digerebek oleh polisi pada

akhir Januari lalu. Dalam surat dakwaan yang dibacakan JPU

Fauzan, ketiganya dijerat dengan Pasal 197 atau 196 UU No 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan. Ketiga terdakwa terancam

dihukum penjara selama 10 tahun.


DAFTAR PUSTAKA

NEWS.DETIK.COM

SEKIAN PRESENTASI DARI KAMI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai