Anda di halaman 1dari 10

Islamisasi Dan Silang Budaya

di Nusantara

Nama : Muhammad Sahid Nur Aulia


No absen: 23
Kelas : X MIPA 2
Mapel : Sejarah Indonesia
A. Kedatangan Islam di Nusantara
• Terdapat tiga teori yang bisa menjadi acuan mengenai kedatangan Islam di Nusantara.
1. Teori Gujarat

Sarjana-sarjana Barat mengatakan bahwa Islam masuk berasal dari Gujarat, dan disebarkan oleh pedagang Gujarat yang telah
memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur sekitar abad ke-13 M. Pendapat ini juga didukung oleh Moquetta yang

berkesimpulan bahwa batu nisan Sultan malik mirip dengan batu nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat.
2. Teori Persia

Adalah pendapat dari Hoesein Djajadiningrat yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini d
idasari atas kesamaan tradisi antara masyarakat Persia dengan Indonesia, diantaranya Tradisi Tabot dan Tradisi merayakan

10 Muharram

3. Teori Mekkah
A.H. Johns mengatakan bahwa bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya yaitu Mekkah dan proses Islamisasi dilakukan

oleh para musafir yang datang ke Indonesia


B. Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau

Masyarakat Nusantara pada umumnya adalah masyarakat pesisir yang kehidupannya tergantung pad
a perdagangan antarpulau dan antarbenua. Kegiatan perdagangan pun sudah dimulai sejak abad pertama
Masehi. Berdasarkan berita-berita Cina dan Sejarah Indonesia yang telah dikaji, di Nusantara telah menunj
ukan adanya jaringan-jaringan perdagangan antara kerajaan Cina dengan Kerajaan di Kepulauan Indonesia

sampai abad ke-16 M. Sementara itu, kapal-kapal dagang dari Arab juga sudah mulai berlayar ke
Asia Tenggara pada abad ke-7 M. Banyaknya jalur pelayaran mengakibatkan tumbuhnya kota-kota seperti
Samudra Pasai, Malaka, Kutai, dll. Kemunduran perdagangan dan kerajaan yang berada di daerah tepi
pantai disebabkan karena kemenangan militer dan ekonomi Belanda, dan munculnya kerajaan-kerajaan

dipedalaman yang tidak menaruh perhatian pada perdagangan.


C. Islam Masuk Istana Raja
Agama Islam di Kepulauan Indonesia semakin berkembang, setelah dianut oleh penduduk pesisir Indonesia, agama

dan kebudayaan Islam semakin berkembang ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan agama Islam

tidak terjadi secara spontan, melainkan melalui suatu proses secara damai, responsif, dan proaktif.

• 1. Melalui Perkawinan

pedagang Islam biasanya tinggal dalam daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama, sehingga banyak pedagang is

lam banyak yang menikah dengan penduduk pribumi

• 2. Politik

setelah agama Islam diterima oleh kerajaan, akan berdampak pada bergesernya kepercayaan pengikut kerajaan terse

but, sehingga banyak kerajaan-karajaan yang berkembang dengan kepercayaan dan kebudayaan islam.

• 3. Kesenian

para penyiar Islam menggunakan wahana kebudayaan sebagai sarana penyebaran islam di Indonesia.
1. Kerajaan Islam Di Sumatera

• Kesultanan Samudra Pasai


Berdiri pada abad ke-13 oleh Marah Silu atau Malik As Saleh
• Kesultanan Aceh Darusalam
Didirikan oleh Sultan Ibrahim pada 1514
• Kerajaan Islam di Riau
– Kerajaan Siak
– Kerajaan Kampar
– Kerajaan Indragiri
• Kerajaan Islam Di Jambi
Berdiri pada abad 9 atau abad 10 sampai abad 13
• Kerajaan islam di Sumatra Selatan
berdiri pada abad ke 15 akhir
• Kerajaan Islam di Sumatra Barat
berdiri pada akhir abad 14 atau 15.
2. Kerajaan Islam di Jawa
• Kerajaan Demak (berdiri tahun 1500)
• Kerajaan Mataram (berdiri tahun 1582)
• Kesultanan Banten (berdiri tahun 1526)
• Kesultanan Cirebon (berdiri tahun 1513)

3. Kerajaan Islam di Kalimantan


• Kerajaan Pontianak (berdiri pada 1512)
• Kerajaan Banjar

4. Kerajaan Islam di Sulawesi


• Kerajaan Gowa-Tallo
• Kerajaan Wajo

5. Kerajaan Islam di Maluku Utara


• Kerajaan Ternate
• Kerajaan Tidore
6. Kerajaan Islam di Papua
• Kerajaan Waigeo
• Kerajaan Misool
• Kerajaan Salawati
• Keraajan Sailolof
• Kerajaan Fatagar
• Kerajaan Rumbati
• Kerajaan Kowiai
• Kerajaan Aiduma
• Kerajaan Kaimana

7. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara


• Kerajaan Lombok dan Sumbawa
• Kerajaan Bima
D. Jaringan keilmuan di Nusantara
• Sejak kerajaan Samudra Pasai mengalami keruntuhan, jaringan keilmuan tetap berl
anjut dan kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat studi. Ketika kerajaan Malaka

masuk Islam, kerajaan Malaka juga menjadi pusat studi bahkan dapat dikatakan

berhasil menyainginya. Dan kemajuan ekonomi kerajaan Malaka telah

mengundang para ulama untuk berpartisipasi dengan lebih intensif dalam proses

pembelajaran Islam.
E. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
a. Seni Bangunan
1. Masjid dan menara ; seperti Masjid Kudus
2. Makam
b. Seni Ukir
1. Ukiran di Kerajaan Samudra Pasai
2. Ukiran di mimbar masjid
c. Aksara dan Seni Sastra
1. Hikayat
2. Babad
3. Syair
4. Suluk
d. Kesenian
1. Kesenian Wayang Kulit
2. Permainan Debus
3. Tari Seudati
e. Kalender
F. Proses Integrasi Nusantara
• Peranan Para Ulama dalam proses Integrasi
Islam mengajarkan tentang persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam
kehidupan masyarakat, hal inilah yang menjadikan dasar bagi para ulama untuk menyatukan
berbagai elemen masyarakat yang ada agar menjadi satu Bangsa.
• Peran Perdagangan Antarpulau
Proses integrasi juga terjadi akibat dari perdagangan dan hubungan antara pedagang dan pem
beli dalam waktu yang lama akan menimbulkan suatu pergaulan dan kebudayaan baru yang mendo
rong terjadinya proses integrasi.
• Peran bahasa
Pada perkembangan agama Islam Bahasa Melayu adalah bahasa yang paling dominan dipakai
pada kehidupan sehari-hari. . Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam setiap aktivitas yan
g dilakukan. Dengan begitu banyaknya suku bangsa yang ada dikepulauan indonesia akan dibutuh
kan satu bahasa yang mampu menyatukan suku bangsa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai