Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Visi Misi
1.Menyelenggarakan Pendidikan Yang
“Menjadi fakultas Berkualitas Dengan Mengedepankan
kesehatan yang unggul Interprofessional Education (IPE)
Untuk Menghasilkan Sumber Daya
dalam Ilmu Pengetahuan, Manusia Yang Kompeten Dan Berdaya
Teknologi dan Seni Saing Di Bidang Kesehatan
2.Meningkatkan Kualitas Penelitian dan
(IPTEKS) dengan Publikasi Ilmiah Dengan
mengembangkan potensi Mengembangkan Potensi Kearifan
Lokal Melalui Pendekatan Lintas
kearifan lokal untuk Profesi (Interprofesional
menghasilkan lulusan Collaboration/IPC)
yang berkarakter, inovatif 3.Menyelenggarakan Kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat
dan kreatif ditingkat Dengan Mengaplikasikan IPTEKS
wilayah, nasional dan Melalui Pendekatan Kerjasama Lintas
Profesi
internasional tahun 2030” 4.Menjalin Kerjasama Dengan
Masyarakat, Institusi Pendidikan, Dan
Pemerintah Di Tingkat Wilayah,
Nasional, Maupun Internasional.
Misi
Visi • Menyelenggarakan pendidikan
farmasi yang rasional dan inovatif
“Menjadi program studi dengan berbasis bukti ilmiah yang
farmasi yang unggul di berkarakter mandiri serta berjiwa
tahun 2025 dan mampu enterpreneur
• Mengembangkan penelitian di
menghasilkan lulusan bidang farmasi demi kemajuan
yang kompeten di ilmu farmasi yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat
bidang kefarmasian
• Melaksanakan program
dengan keunggulan pada pengabdian kepada masyarakat
pharmaceutical care dan terutama dalam pelayanan
kefarmasian sebagai bentuk
berjiwa tanggung jawab sosial demi
enterpreneurship” meningkatan kualitas kesehatan
masyarakat
• Mengembangkan kerjasama
dalam negeri maupun luar negeri
guna mendukung kegiatan
tridharma perguruan tinggi
Gejala klinis
Data Laboratorium
Penunjang
Terapi Farmakologi
Interaksi Obat
Efek samping obat
Ampisilin Meningkat
Parasetamol Berkurang
Diazepam Normal
Selama masa
perkembangan bayi terjadi
perubahan komposisi tubuh
Neonatus Dewasa
Air 57% & lipid Air 26,3% & Lipid
35% 71,7%
Jika dosis obat tidak
dikurangi
Obat terdistribusi
luas dlm jaringan
Kenaikan intensitas
efek dan durasi
obat
Metabolisme Obat Pada Usia Dini
Pada anak-anak
mendekati fungsi org
dewasa
Absorpsi Obat Pada Usia Lanjut
Bertambahnya usia ,
menyebabkan kondisi faal
seseorang pada umumnya
mulai menurun dan
berhubungan dengan organ-
organ yang berfungsi dlm
proses absorpsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresi
obat.
●
Fungsi hati yang normal merupakan faktor penentu
Metabolisme Obat Pada Usia Lanjut aktivitas CYP3A4 yang memetabolisme sejumlah besar
(50-60%) obat yang lazim digunakan dalam pengobatan.
●
Pengurangan kecepatan aliran darah hepatik
Metabolisme Obat Pada Usia Lanjut menyebabkan kenaikan kadar obat di dalam darah jika
dosis tidak diturunkan.
Memperlama waktu
eliminasi dan durasi efek
obat
FAKTOR GENDER
Perbedaan wanita
dan pria :
1. Berat badan Absorpsi
2. Tinggi badan Distribusi
3. Luas mempengar Metabolisme
permukaan uhi
Ekskresi
tubuh Respon obat
4. Fisiologis dan
biokimiawi
tubuh
Kategori Definisi
A Obat – obatan yang diberikan kepada ibu hamil trimester I (penelitian
terkontrol) tidak menimbulkan efek buruk atau kemungkinan efek
buruk terhadap fetus sangat jarang.
Tidak ada penelitian pada ibu hamil trimester II dan III
D Obat – obat yang diberikan pada ibu hamil (trimester I, II, dan III) pasti
menimbulkan efek buruk terhadap fetus.
Obat kategori D terpaksa diberikan pada ibu hamil untuk menyelamatkan jiwa
ibu hami karena tidak ada obat lain yang efektif sebagai obat pengganti
X Obat – obat yang diberikan pada kelompok hewan hamil dan kelompok ibu hamil
(trimester I, II, dan III) yang pasti menimbulkan efek buruk terhadap fetus.
Kerugian dari pemakaian obat ini jauh lebih besar daripada manfaatnya.
Pemakaian obat kategori X tidak dibenarkan pada ibu hamil atau ibu yang
mungkin hamil ataupun ibu yang diduga hamil.
Toksik
• sifat/jenis obat
Teratogenik • umur kehamilan
pada saat
Letal minum obat
Konsepsi/pertemuan sel
telur dan sperma,
1-8 penempelan hasil Abortus berulang
pembuahan di
endometrium
Menyebabkan terjadinya
gangguan fisiologik atau
biokimia janin
terjadinya malformasi
anatomik pada, pertumbuhan
organ janin
mengakibatkan
kematian janin dalam
kandungan
4. Hindari polifarmasi
●
Hipertensi gestasional hnya terjadi pd saat kehamilan tanpa disertai protein dalam urin
●
Preeklamsia hipertensi + Protein dalam urin
●
Eklamsia kejang pada ibu hamil
●
Preeklamsia superimposed ibu hamil sudah punya hipertensi sblm kehamilan dan protein
dtemukan stlh usia kehamilan 20 minggu
●
Hipertensi Kronik ibu yang punya riwayat hipertensi sebelumnya / hipertensi menetap setelah
12 minggu persalinan
eningkatnya tekanan
eningkatan kadar protein
eningkatnya tekanan
eningkatan juga
eeklampsia kadar protein
akan
kan pada kaki dan
eeklampsia juga akan
kan pada kaki dan
la
la
psi
psi
eru
eru
ka
ka
ndi
ndi
njut
njut
ri
ri
ee
ee BP measurements :
≥2 occasions, ≥4-6 h
m
m
aa
ng
ng
ak
ng
ng
ik.
ik.
jal
jal
ee
ee
m
m
a,
a,
jan
jan
la
la
psi
psi
pa
pa
eny
eny
ab
ab
n
n
ma
ma
au
au
hk
hk
ma
ma
n
n
ik
ik
bel
bel
m,
m,
at
at
au
au
tel
tel
e-
e-
la
la
psi
psi
rat
rat
kan
kan
st
st
kk
0
0
mh
mh
ote
ote
n
n
siti
siti
,,
gur
gur
rin
rin
r/L
r/L
kit
kit
pal
pal
ut
ut
ma
ma
era
era
ont
ont
sa
sa
eri
eri
era
era
iga
iga
iu
iu
ng
ng
an
an
ngl
ngl
ta
ta
rda
rda
tt
ual
ual
ma
ma
unt
unt
ng
ng
an
an
rna
rna
an
an
mp
mp
no
no
ng
ng
an
an
sad
sad
an
an
Health Faculty, Sari Mulia
Tujuan utama terapi:
Nifedipine
Defesiensi insulin
DM
Resistensi insulin
Health Faculty, Sari Mulia
Tanda dan Gejala
TRIAS
POLIDIPSI
A (banyak
minum)
POLIPHAGI
POLIURIA
A
(banyak
( banyak
kencing)
makan
Health Faculty, Sari Mulia
Penatalaksanaan
Terapi diet
Terapi
insulin
Olahraga
gula Asam
amino
Peredaran darah
hormon-hormon
plasenta, laktogen Insulin
plasneta manusia
(HPL), estrogen,
progesteron, dan
kenaikan hormon
kortisol
masalah dalam
mengendalikan gula darah.
Health Faculty, Sari Mulia
Pengaruh DM
3J:
• Jenis
Kolesterol tetap perlu max 300 mg/hari
Lemak : dari bahan nabati
Protein : dari ikan, ayam (daging dada), tahu dan tempe
Serat min 25 g/hari
• Jumlah
Karbo Hidrat : 60 – 70%
Protein : 10 – 15%
Lemak : 20 – 25%
• Jarak
Olahraga
Insulin
insulin yang digunakan adalah insulin dosis
rendah dengan lama kerja intermediate
dan diberikan 1-2 kali sehari.
Rebound
Hiperglikemi
a
Hipersensitifita Resistensi
s insulin
ESO