Anda di halaman 1dari 28

BERAT BADAN LAHIR

RENDAH
Oleh : Yudi Wahyudi
Pembimbing : dr. Iwan Abdurrakhman, Sp.A, M.Kes
Definisi

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir <2500 gram
tanpa memandang masa gestasi (IDAI, 2014)
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan sebagai bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram (WHO, 2011)
Epidemilogi

Prevalensi BBLR diperkirakan


15% dari seluruh kelahiran di dunia
3,3%-3,8% dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah.
 90% kejadian BBLR didapatkan di negara
berkembang dan angka kematiannya 35 kali >
bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.
Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah 4

Berat Badan Lahir Usia Kehamilan


Klasifikasi Berat Badan Klasifikasi Usia kehamilan

Berat badan ekstrim <1000 gram Prematur <38 minggu


rendah
Berat badan sangat rendah <1500 gram Aterm 38 – 42 minngu

Berat badan rendah <2500 gram Postmatur >42 minggu

Berat badan normal ≥2500 gram


Klasifikasi menurut usia kehamilah
dan BBL

Kecil masa kehamilan Sesuai Masa Besar Masa


• Jika bayi lahir dengan Kehamilan Kehamilan
BBdi bawah persentil • Jika bayi lahir dengan • Jika bayi lahir dengan
ke 10 kurva berat badan diantara berat badan di atas
pertumbuhan janin persentil ke-10 dan ke persentil ke -90 pada
90 kurva pertumbuhan kurva pertumbuhan
janin janin
Kurva Lubchencho
Etiologi

Faktor Ibu Faktor Plasenta


• Faktor penyakit (toksemia • Plasenta Previa
gravidarum, trauma fisik, DM, mioma • Abruptio Plasenta
uteri, dll)
• Multigravida dengan jarak kelahiran
terlalu dekat
• Umur ibu pada < 20 tahun dan >35
tahun
• Sosial ekonomi rendah
Faktor Janin Faktor Lingkungan
• Prematur • Radiasi
• Hidramnion • Sosio-ekonomi dan paparan zat-zat
• Gemelli racun
• KPD
• DLL
Faktor yang mempengaruhi BBLR
Patofisiologi

PLASENTA
25-30 %kasus gangguan pertumbuhan janin dianggap sebagai hasil
penurunan aliran darah uteroplasenta pada kehamilan dengan komplikasi
penyakit vaskular ibu.

MALNUTRISI
2 variabel bebas yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan janin,
yaitu berat ibu sebelum hamil dan pertambahan berat ibu selama hamil

INFEKSI
Bayi-bayi yang menderita infeksi rubella kongenital dan sitomegalovirus
(CMV) umumnya terjadi gangguan pertumbuhan janin

FAKTOR GENETIK
Manifestasi klinis
 Umur kehamilan <38 minggu ♂ : pigmentasi dan rugae pada skrotum
 BBL <2500 gram kurang, testis belum turun ke dalam skrotum.
♀ : klitoris menonjol, labia minora belum
 PBL <46 cm
tertutup oleh labia mayora.
 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif
 LKL <33 cm dan pergerakkannya lemah.
Fungsi saraf yang belum matang,
 LDL <30 cm
mengakibatkan refleks hisap, menelan, dan
 Rambut lanugo masih banyak batuk masih lemah atau tidak efektif, dan
 Jaringan lemak subkutan tipis/kurang tangisnya lemah
Jaringan kelenjar mammae masih kurang
 Tulang rawan daun telinga belum sempurna
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak
 Tumit mengilap, telapak kaki halus. masih kurang
Verniks kaseosa sedikit atau tidak ada
12

Bayi Berat Bayi Berat


Lahir Normal Lahir Rendah
13
Telinga

Kehamilan 32 minggu: Kehamilan 36 minggu-


peningkatan matur:
kartilago lengkung daun telinga kaku,
luar daun telinga lengkung terbentuk baik
Diagnosis

• Umur ibu ; HPHT ; Riwayat persalinan sebelumnya ; Paritas ;

anamnesis jarak kelahiran sebelumnya ; Kenaikan BB selama hamil ;


Aktivitas; penyakit yang diderita dan obat-obatan yang
diminum selama hamil

Pemeriksaa • BB <2500 gram; Tanda prematurias (bila bayi kurang bulan);


Tanda bayi cukup bulan/lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa
n fisik kehamilan)

• Pemeriksaan skor Ballard


• Test kocok (shake test)
Pemeriksaa • Darah rutin, glukosa darah terhadap hipoglikemia diperiksa
kadar elektrolit dan analisis gas darah.
n penunjang • Foto rontgen dada
• USG kepala terutama bayi dengan umur kehamilan <35
minggu,
Penatalaksanaan
Perawatan NICU
Pemberian Vitamin K1
Mengontrol temperatur agar tetap normal (36,5 – 37,5 C)
Diatetik
• Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui
karena refleks menghisapnya masih lemah.
• Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan
pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa
lambung atau pipet.
Penanganan terhadap komplikasi
Penatalaksanaan
Cara Penggunaan
Kontak Kulit Untuk semua bayi
Untuk menghangatkan bayi dalam waktu singkat, atau menghangatkan bayi hipotermi
(32-36,4oC) apabila cara lain tidak mungkin dilakukan.

KMC Untuk menstabilkan bayi dengan berat badan <2500 gram, terutama
direkomendasikan untuk perawat berkelanjutan bayi dengan berat badan 1800g dan
usia gestasi <34 minggu

Pemancar panas Untuk bayi sakit atau bayi dengan berat 1500 g atau lebih
Untuk pemeriksaan awal bayi, selama dilakukan tindakan, atau menghangatkan
kembali bayi hipotermi
Inkubator Penghangatan berkelanjutan bayi dengan berat <1500 gram yang tidak dapat
dilakukan KMC
Untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan napas berat)
Ruangan hangat Untuk merawat bayi dengan berat <2500 g yang tidak memerlukan tindakan
diagnostik atau prosedur pengobatan.
Tidak untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan napas)
Kurva Luchencho
Jumlah cairan yang dibutuhkan bayi (ml/kg)

Umur (hari)

Berat
1 2 3 4 5+

>1500 g 60 80 100 120 150

<1500 g 80 100 120 140 150


Panduan pemberian makan
A
Pemberian makan
 ASI merupakan pilihan utama
 Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah
yang cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian
ASI dan nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang
sehari sekali.
 Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan
beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang
bayi 2 kali seminggu.
 Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih
menginginkan dapat diberikan lagi (ad libitum).
 Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskular dan
respirasi yang tidak stabil, fungsi usus belum
berfungsi/terdapat anomali mayor saluran cerna, NEC, IUGR
berat, dan berat lahir <1800 gram.
 Pada bayi sakit, pemberian minum tidak perlu dengan segera
ditingkatkan selama tidak ditemukan tanda dehidrasi dan
kadar natrium serta glukosa normal.
Suportif

 Jaga dan pantau kehangatan, potensi jalan nafas


 Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit
 Bila terjadi penyulit segera kelola sesuai penyulit yang
timbul (misalkan hipotermi, kejang, gangguan nafas,
hiperbilirubinemia)
 Berikan dukungan emosional kepada ibu dan anggota
keluarga lainnya
 Anjurkan ibu tetap bersama bayi, bila tidak tetap anjuran
setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui
 Ijinkan dan anjurkan kunjungan oleh keluarganya atau
teman dekat apabila dimungkinkan.
Komplikasi
 Gangguan perkembangan
 Gangguan pertumbuhan
 Gangguan penglihatan (Retinopati)
 Gangguan pendengaran
 Penyakit paru kronis
 Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk
rumah sakit
Pencegahan
 Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara
berkala minimal 4 kali selama kurun
kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan
muda.
 Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim.
 Hendaknya ibu dapat merencanakan
persalinannya pada kurun umur reproduksi
sehat (20-34 tahun)
Prognosis
 Angka kematian pada BBLR berkisar antara
0,2%-1%.
 Pada kebanyakan kasus, BBLR dengan cepat
mengejar ketertinggalan pertumbuhannya
dalam 3 bulan pertama, dan mencapai kurva
pertumbuhan normal pada usia 1 tahun.
Indikasi pulang BBLR

 Tidak terdapat tanda bahaya atau tanda infeksi


berat
 BB bertambah hanya dengan ASI
 Suhu tubuh bertahan 36-37 C dengan pakaian
terbuka
 Ibu yakin dan mampu merawat
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai