Anda di halaman 1dari 27

Dinamika Rotasi dan

Keseimbangan Benda Tegar

L/O/G/O
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

“Benda tegar dikatakan berada


dalam kesetimbangan statik
jika jumlah gaya yang bekerja
pada benda itu sama dengan
nol dan jumlah torsi terhadap
sembarang titik pada benda
tegar itu sama dengan nol.”
www.themegallery.com
Benda tegar yaitu benda yang jika
dikenai gaya dan kemudian
gayanya dihilangkan bentuk dan
ukurannya tidak berubah. Tentu
saja gaya yang bekerja pada benda
tersebut besarnya dalam batas
kewajaran sehingga pengaruh
gaya tersebut tidak
mengakibatkan kerusakan pada
benda yang dikenainya, dan perlu
untuk diingat bahwa benda itu
sendiri tersusun atas partikel-
partikel kecil.
www.themegallery.com
Partikel yaitu ukuran atau
bentuk kecil dari benda,
misalkan saja partikel itu kita
gambarkan berupa benda titik.
Partikel dikatakan setimbang
jika jumlah gaya yang bekerja
pada partikel sama dengan nol,
dan jika ditulis dalam bentuk
persamaan akan didapat seperti
 F  0di bawah.
( Hkm I Newton )
www.themegallery.com
Jika jumlah gaya yang bekerja
pada partikel sama dengan nol
maka partikel itu kemungkinan
yaitu :
1. Benda dalam keadaan diam.
2. Benda bergerak lurus
beraturan (glb)

www.themegallery.com
Persamaan di atas dapat diuraikan
menjadi tiga komponen gaya yaitu
terhadap sumbu x, sumbu y dan
sumbu z , dimana komponen
terhadap masing-masing sumbu
yaitu :
 F x  0x ditulis menjadi
1.Terhadap sumbu

F y  0y ditulis menjadi
2.Terhadap sumbu

 z  0 z ditulis
3. Terhadap Fsumbu
menjadi www.themegallery.com
Kesetimbangan statik dapat
dibedakan menjadi tiga, yatu
sebagai berikut.

• Kesetimbangan Stabil
Kesetimbangan stabil ditandai
dengan naiknya letak titik berat
benda jika dberi gaya
pengganggu. Setelah gaya
pengganggunya hilang, benda
akan kembali pada keadaan
semula. Contoh benda yang
memiliki ketimbangan stabil itu
www.themegallery.com
• Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan labil ditandai
dengan turunnya letak titik berat
benda jika dberi gaya pengganggu.
Biasanya, setelah gaya
pengganggunya hilang, benda
tidak kembali pada kedudukan
semula. Contoh benda yang
memiliki ketimbangan labil adalah
sebuah batang kayu yang berdiri
tegak.

www.themegallery.com
• Kesetimbangan Indiferen (Netral)
Kesetimbangan netral ditandai
dengan tidak berubahnya posisi
titik berat benda sebelum dan
sesudah diberi gaya pengganggu.
Biasanya, setelah gaya
pengganggunya hilang, benda
tidak kembali pada kedudukan
semula. Contoh benda yang
memiliki ketimbangan netral
adalah sebuah silinder yang
diletakkan di lanta datar.
www.themegallery.com
Contoh Soal
1. Tentukan tegangan tali pengikat beban di
bawah

300 600
T2 T1

8 kg

www.themegallery.com
Jawab.
Nilai tegangan tali T1 = ? Nilai tegangan tali T2 = ?

W cos  W cos 
T1  T2 
sin (    ) sin (   )
8.10 cos 30 80 cos 60
T1  T2 
sin ( 30  60 ) sin (30  60 )
1 1
80 . 3 80.
T1  2 T2  2
1 1
T1  40 3 T2  40 N

www.themegallery.com
2. Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang

300
600

F 60 kg

www.themegallery.com
Perhatikan uraian vektor pada sistem itu.

T1 300
600 T2

F 60 kg

Jawab.
T1 T1y
T2 = W T 2y T2
= m. g
= 600 N 300 600

T1x T2 x
F

www.themegallery.com
Sumbu x Sumbu y.

Fx
T2 x – T1x = 0
0 Fy
T1 y + T2 y – F = 0
0

T2 sin 60 = T1 sin 30 T1 cos 30 + T2 cos 60 = F

T2 . ½ = T1 ½ ½ T1 + ½ T 2 = F
3 3
T1 = 600 N …..1 F = ½ T1 + ½ T 2
3 3
T1 = T2 F = . 600 + 600
3 3 3
F = 3. 600 + 600

F = 2400 N

www.themegallery.com
Hubungan Besaran Linear dan
Angular

Posisi Sudut θ (rad)


Kecepatan Sudut ω (rad/s)
Percepatan Sudut α (rad/s2)
Torsi τ (Nm)
Momen Inersia (Kg m2)

Posisi (s) = θ r
Kecepatan (v) = ω r
Percepatan Tangensial (at)= α r
Torsi (τ) = r x F
Momen Inersia (I) = Σmr2 =∫r2 dm = k.mr2

www.themegallery.com
Perbandingan Persamaan Linear dan
Angular

Linier / Translasi Anguler / Rotasi


x = x0 + v0t + ½ at2 θ = θ0 + ω0t + ½ αt2
v = v0 + at ω = ω0 + αt
v2 = v02 +2a(x-x0) ω2 = ω02 +2α(θ-θ0)
F = ma τ = Iα
EKtrans = ½ mv2 EKrot = ½ Iω2

www.themegallery.com
Momen Inersia
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
– Menghitung Momen Inersia:
• Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2)
Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel
berikut jika sistem diputar dengan sumbu y
sebagai poros.

www.themegallery.com
Momen Inersia
I = Σmr 2
= ∫r2dm = k.mr2
Rotational Inertia

– Menghitung Momen Inersia:


• Sistem massa kontinu.
Contoh: Tentukan momen Inersia sebuah batang
tipis bermassa M sepanjang L jika
a) Poros putaran berada di pusat batang

b) Poros putaran berada di ujung batang

www.themegallery.com
Momen Inersia beberapa benda yang diketahui

www.themegallery.com
Momen Gaya/Torsi
F
Pegangan pintu dibuat jauh dari θ
engsel untuk alasan tertentu. Pada
kasus tersebut, engsel bekerja
sebagai poros rotasi, dorongan kita r
pada pintu adalah gaya yang τ =r (F
menyebabkan torsi. Torsi sinθ)
didefinisikan: F
θ
τ = r x F = r F sinθ
F
θ r
θ

r
τ =(r sinθ)
F

www.themegallery.com
Hukum Newton pada Dinamika
Rotasi

Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa


F=m at
Karena percepatan tangesial at = α r, maka:
F=m α r
Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita kalikan
dengan r maka:
F r = m r2 α
Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap poros,
dan mr2 adalah momen inersia benda, maka:
τ = I α
Yang mana merupakan hukum II Newton untuk gerak
rotasi.

www.themegallery.com
Terjadi pada benda apabila akibat
KETIDAK SEIMBANGAN gaya-gaya yang bekerja padanya
benda bergerak
F F

F0

KE SETIMBANGAN Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja


padanya benda tidak bergerak (diam)

Syarat seimbang

 Fx = 0
DIAM

F=0

 Fy = 0

www.themegallery.com
Keseimbangan Titik

2 1 Fx = 0
T2 sin  2
T2
T1 sin  1 T1 cos  1 - T2 cos  2 =
T1 0
T1 cos  1 = T2 cos  2

2 1 Fy = 0

T2 cos  2 T1 cos  1
T1 sin  1 + T2 sin  2 - W =
0
T1 sin  1 + T2 sin  2 = W

www.themegallery.com
Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali,
sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut
0 0
30 dan 60 terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya
2
tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s )
Diketahui:
Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2
m = 40 kg ; g = 10
2
m/s T1 cos 60 - T2 cos 30 =
Jawab : Fx = 0 0
T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0
W = m.g = 400 N
 1 = 60 ;  2 = 30
0 0 T1 = 3 T2

0 0 T1 sin 60 + T2 sin 30 - W =
30 T2 sin 30 60 0
T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400
T2 Fy = 0
T1 sin 60 T1. ½ 3 +T2. ½ = 400 T1 =
T1 3T2
1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400

1,5 T2 + 1/2 T2 = 400 ; T2 = 200


T2 cos 30 T1 cos 60 T1 = 3 T2  T1 = 200  3
w

Besarnya Tegangan tali T1 = 200  3 N ; T2 = 200 N


www.themegallery.com
Sebuah titik dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing-
masing besarnya 3 N, 2 N dan 4 N (perhatikan gambar). Agar
titik setimbang , diperlukan gaya keempat. Berapa besar
gaya tersebut
Diketahui : F1= 3 N ; F2= 2 N ; F3= 4 N
F1sin1 F1= 3 N 1= 45 ; 2= 45 ; 3= 45
F2= 2 F2sin2 Ditanyakan : Gaya ke empat ( F4 ) agar terjadi
N kesetimbangan.
F3cos3 F4cos4 F cos Jawab : Gambarkan gaya keempat (F4 )
45 45 1 1

F2cos2 45
No F  Fx = F cos  Fy= F sin 

F4sin4 1 3 45 3. 1/2 2 = 1,52 3. 1/2 2 = 1,52


F4
F3sin3
2 -2 45 -2. 1/2 2 = - 2 2. 1/2 2 =  2
F3= 4 N
3 -4 45 -4. 1/2 2 = -2 2 -4. 1/2 2 = -2 2
Fx = 0
F4cos4- 1,52 (I) 4 F 4 -F4 cos 4 -F4 sin 4
F4cos4= 1,52
F4sin4= 0,52 F4cos4- 1,52 -F4sin4+ 0,52
Fy = 0 F4cos4= 1,52
(II)
(II) tg F4cos4= 1,52
F4sin4+ 0,52 (I) 4= 1/3
F4sin4= -0,52  4 = 341,570 F4cos341,57= 1,52 F4 = 2,233 N

 4 = 161,570 F4 .0,95 = 1,52 www.themegallery.com


N1 N2 Syarat Kesetimbangan
Benda
w
F=0 =0

w2
w1 Jumlah gaya-gaya Jumlah momen gaya
(F) yang bekerja () yang bekerja
pada benda pada benda
besarnya nol besarnya nol

+ + - - =0

www.themegallery.com
MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda
-Besarnya momen gaya bergantung
F dari gaya (F) dan lengan
gaya (d) yang saling tegak lurus
F
F.sin  F
d d
 d
F
F
Sumbu putar
d Momen Kopel (M)
Momen negatif (-) Terjadi jika pada benda
Momen positif (+) Arah putar berlawanan
Arah putar searah arah jarum jam bekerja gaya sama besar
jarum jam berlawanan arah. Benda
bergerak rotasi (berputar)
 = F.d  = F.d  = F.d.sin 
M = F.d

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai