L/O/G/O
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
www.themegallery.com
Persamaan di atas dapat diuraikan
menjadi tiga komponen gaya yaitu
terhadap sumbu x, sumbu y dan
sumbu z , dimana komponen
terhadap masing-masing sumbu
yaitu :
F x 0x ditulis menjadi
1.Terhadap sumbu
F y 0y ditulis menjadi
2.Terhadap sumbu
z 0 z ditulis
3. Terhadap Fsumbu
menjadi www.themegallery.com
Kesetimbangan statik dapat
dibedakan menjadi tiga, yatu
sebagai berikut.
• Kesetimbangan Stabil
Kesetimbangan stabil ditandai
dengan naiknya letak titik berat
benda jika dberi gaya
pengganggu. Setelah gaya
pengganggunya hilang, benda
akan kembali pada keadaan
semula. Contoh benda yang
memiliki ketimbangan stabil itu
www.themegallery.com
• Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan labil ditandai
dengan turunnya letak titik berat
benda jika dberi gaya pengganggu.
Biasanya, setelah gaya
pengganggunya hilang, benda
tidak kembali pada kedudukan
semula. Contoh benda yang
memiliki ketimbangan labil adalah
sebuah batang kayu yang berdiri
tegak.
www.themegallery.com
• Kesetimbangan Indiferen (Netral)
Kesetimbangan netral ditandai
dengan tidak berubahnya posisi
titik berat benda sebelum dan
sesudah diberi gaya pengganggu.
Biasanya, setelah gaya
pengganggunya hilang, benda
tidak kembali pada kedudukan
semula. Contoh benda yang
memiliki ketimbangan netral
adalah sebuah silinder yang
diletakkan di lanta datar.
www.themegallery.com
Contoh Soal
1. Tentukan tegangan tali pengikat beban di
bawah
300 600
T2 T1
8 kg
www.themegallery.com
Jawab.
Nilai tegangan tali T1 = ? Nilai tegangan tali T2 = ?
W cos W cos
T1 T2
sin ( ) sin ( )
8.10 cos 30 80 cos 60
T1 T2
sin ( 30 60 ) sin (30 60 )
1 1
80 . 3 80.
T1 2 T2 2
1 1
T1 40 3 T2 40 N
www.themegallery.com
2. Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang
300
600
F 60 kg
www.themegallery.com
Perhatikan uraian vektor pada sistem itu.
T1 300
600 T2
F 60 kg
Jawab.
T1 T1y
T2 = W T 2y T2
= m. g
= 600 N 300 600
T1x T2 x
F
www.themegallery.com
Sumbu x Sumbu y.
Fx
T2 x – T1x = 0
0 Fy
T1 y + T2 y – F = 0
0
T2 . ½ = T1 ½ ½ T1 + ½ T 2 = F
3 3
T1 = 600 N …..1 F = ½ T1 + ½ T 2
3 3
T1 = T2 F = . 600 + 600
3 3 3
F = 3. 600 + 600
F = 2400 N
www.themegallery.com
Hubungan Besaran Linear dan
Angular
Posisi (s) = θ r
Kecepatan (v) = ω r
Percepatan Tangensial (at)= α r
Torsi (τ) = r x F
Momen Inersia (I) = Σmr2 =∫r2 dm = k.mr2
www.themegallery.com
Perbandingan Persamaan Linear dan
Angular
www.themegallery.com
Momen Inersia
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
– Menghitung Momen Inersia:
• Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2)
Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel
berikut jika sistem diputar dengan sumbu y
sebagai poros.
www.themegallery.com
Momen Inersia
I = Σmr 2
= ∫r2dm = k.mr2
Rotational Inertia
www.themegallery.com
Momen Inersia beberapa benda yang diketahui
www.themegallery.com
Momen Gaya/Torsi
F
Pegangan pintu dibuat jauh dari θ
engsel untuk alasan tertentu. Pada
kasus tersebut, engsel bekerja
sebagai poros rotasi, dorongan kita r
pada pintu adalah gaya yang τ =r (F
menyebabkan torsi. Torsi sinθ)
didefinisikan: F
θ
τ = r x F = r F sinθ
F
θ r
θ
r
τ =(r sinθ)
F
www.themegallery.com
Hukum Newton pada Dinamika
Rotasi
www.themegallery.com
Terjadi pada benda apabila akibat
KETIDAK SEIMBANGAN gaya-gaya yang bekerja padanya
benda bergerak
F F
F0
Syarat seimbang
Fx = 0
DIAM
F=0
Fy = 0
www.themegallery.com
Keseimbangan Titik
2 1 Fx = 0
T2 sin 2
T2
T1 sin 1 T1 cos 1 - T2 cos 2 =
T1 0
T1 cos 1 = T2 cos 2
2 1 Fy = 0
T2 cos 2 T1 cos 1
T1 sin 1 + T2 sin 2 - W =
0
T1 sin 1 + T2 sin 2 = W
www.themegallery.com
Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali,
sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut
0 0
30 dan 60 terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya
2
tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s )
Diketahui:
Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2
m = 40 kg ; g = 10
2
m/s T1 cos 60 - T2 cos 30 =
Jawab : Fx = 0 0
T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0
W = m.g = 400 N
1 = 60 ; 2 = 30
0 0 T1 = 3 T2
0 0 T1 sin 60 + T2 sin 30 - W =
30 T2 sin 30 60 0
T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400
T2 Fy = 0
T1 sin 60 T1. ½ 3 +T2. ½ = 400 T1 =
T1 3T2
1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400
F2cos2 45
No F Fx = F cos Fy= F sin
w2
w1 Jumlah gaya-gaya Jumlah momen gaya
(F) yang bekerja () yang bekerja
pada benda pada benda
besarnya nol besarnya nol
+ + - - =0
www.themegallery.com
MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda
-Besarnya momen gaya bergantung
F dari gaya (F) dan lengan
gaya (d) yang saling tegak lurus
F
F.sin F
d d
d
F
F
Sumbu putar
d Momen Kopel (M)
Momen negatif (-) Terjadi jika pada benda
Momen positif (+) Arah putar berlawanan
Arah putar searah arah jarum jam bekerja gaya sama besar
jarum jam berlawanan arah. Benda
bergerak rotasi (berputar)
= F.d = F.d = F.d.sin
M = F.d
www.themegallery.com