Anda di halaman 1dari 21

 

METODELOGI PENELITIAN
IMPLEMENTASI KUALITATIF

DOSEN
KOL CHB(K) DR. SUNDARI, SE,MM
Penelitian kualitatif

• adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa
adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang
memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan
benar berarti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.

• Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan brain,
skill/ability, bravery atau keberanian,  tidak hedonis dan selalu menjaga networking, dan
memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded.
Pengertian Penelitian Kualitatif
• Menurut teori Creshwell, Moleong, dan Sugiyono

• Dari beberapa teori-teori di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu
fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan
proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena
yang diteliti.
TIPS MENYUSUN TESIS :
 
1. Momentum. Carilah waktu yang tepat saat melakukan bimbingan.

2. Persiapan. Sebagai bentuk upaya antisipasi. persiapan memegang peranyang cukup


penting. persiapkan segalanya dengan matang baik fisik, mental, pengetahuan, dan jangan
lupa seribu alasan tentunya. hal ini penting mengingat proses bimbingan adalah proses
yang butuh mental baja.

3. Maju terus. Bicara soal bimbingan tesis jangan pernah pake acara mundur. sekali saja anda
mundur maka anda akan kehilangan kesempatan untuk wisuda.

4. Jangan takut Revisi. Banyak mahasiswa disaat bimbingan berpikir bahwa tesisnya

5. sudah betul semua. dengan PeDe nya dan super yakin nya gak akan ada revisi lagi. Tugas
dosen pembimbing memang mencorat-coret tesis. Kalaupun Tesis anda banyak kesalahan,
itu artinya anda sedang belajar yang merupakan penanda bahwa tesis murni hasil buatan
sendiri. 
5. Maksimalkan pengetahuan tentang penelitian. Semakin banyak referensi maka
semakin terbuka banyak kemudahan. terutama referensi yang terkait dengan metode penelitian

dan cara-cara membuat tesis. semakin anda tahu, maka akan semakin mudah membuat tesis
Mahasiswa biasanya terbalik. referensi teori tesis dibanyakin,tapi pengetahuan tentang
pembuatan tesis itu sendiri belum paham. jika anda bimbingan dalam kondisi yang demikian
maka bisa dipastikan akan banyak coretan dan kemungkinan judul anda akan di rombak ulang. 

6. Banyak berdo'a. Teruslah berdo'a dan be rmunajat. dengan berdo'a segala kesempitan akan
terbuka lebar, segala kesulitan akan menemukan jalan keluar, dan segala kendala akan teratasi.

7. Ajaklah sahabat atau kekasih anda. Mengajak sahabat atau kekasih untuk menemani anda saat
bimbingan, ternyata obat paling manjur untuk cepat wisuda. disaat anda dimarahi atau tesis
anda di corat-coret anda bisa langsung curhat dengan teman atau bisa langsung pergi weekend
dan melupakan hal tersebut. untuk kemudian bangun pagi dengan semangat baru dan langsung
tancep gas bimbingan lagi.
MEMBUAT JUDUL TESIS
 
Sebelum membuat judul hendaknya anda mempertimbangkan 2 hal penting. yaitu
waktu penelitian dan tingkat kesulitan tesis itu sendiri. Banyak mahasiswa yang berapi-
api dalam membuat judul terbaik tanpa mempertimbangkan lamanya waktu penelitian
dan tingkat kesulitan tesis yang akan di buat. Sehingga pada akhirnya harus menyesal
ditengah jalan karena judul yang dibuat, ternyata sangat sulit dan membutuhkan jangka
waktu yang sangat lama dalam penelitiannya. 
CARA MEMBUAT JUDUL TESIS YANG TEPAT DAN TERMUDAH:
1. Tentukan masalah.   Teliti, amati dan cermati terlebih dahulu berbagai
masalah yang dihadapi dalam ruang lingkup atau bidang kuliah jurusan.
Semakin banyak masalah yang bisa di temukan, maka akan semakin
terbuka judul-judul tesis yang bisa di buat. 
seperti : Dosen tidak bisa memanage kelas, Mahasiswa yang sering bolos
sekolah atau Mahasiswa bermain ponsel saat jam belajar. 
Masalah-masalah inilah yang nanti nya akan dicari solusi nya. Untuk
mencari solusi tersebut, tentu kita butuh riset dan penelitian lebih
mendalam, nah riset tersebut itulah yang kita sajikan dalam bentuk tesis,
artinya jelas bahwa masalah-masalah tersebut merupakan cikal bakal
lahirnya sebuah tesis.

2. Tentukan metode penelitian.


Pada saat menentukan metode penelitian pertimbangkan baik-baik langkah yang
akan anda ambil. Karena hal ini menentukan tingkat kesulitan penggarapan tesis.
metode penelitian kualitatif biasanya memakan waktu yang cukup lama ketimbang
metode kuantitatif. 
3. Langsung kerja
Perlu diingat bahwa dalam penggarapan tesis yang terpenting adalah intensitas dan
kuantitas dalam menggarap.  Masalah kualitas dapat diolah melalui bimbingan tesis.
banyak mahasiswa yang terlalu fokus pada kualitas tetapi mandek berbulan-bulan. 
Padahal selama proses penggarapan tesis, kualitas bisa diolah bersama pembimbing
tesis. Jangan mandek jika tesis anda di revisi. 

4. Cara membuat judul tesis.


Jika sudah siap kita langsung buat judul nya. caranya adalah tentukan How, What
dan Who.
contoh:
How : Evaluasi implementasi kebijakan kinerja
What : Analis Madya.
Who : Pada Ditjen Strahan Kemhan.

Sehingga menjadi judul “ Evaluasi Implementasi Kebijakan Kinerja Analis Madya


Pada Ditjen Strahan Kemhan”
Terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif, yaitu:

  1. Naturalistik
Penelitian kualitatif memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data dan peneliti
merupakan instrumen kunci. Peneliti masuk dan menghabiskan waktu di latar penelitian
(misal sekolah, keluarga, kelompok masyarakat, dan lokasi-lokasi lain) untuk mempelajari
setiap aspek yang menjadi fokus penelitian. Peneliti melengkapi peralatan videotape dan
peralatan perekam.

2. Data Deskriptif
Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-
kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari
data untuk mengilustarasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup
transkrip wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape, dokumen pribadi, memo, dan
rekaman-rekaman resmi lainnya.
3. Berurusan dengan Proses
Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses daripada dengan hasil atau produk.
Bagaimana orang melakukan negosiasi makna? Bagaimana istilah-istilah atau label-label
tertentu muncul untuk diaplikasikan? Bagaimana pemikiran-pemikiran tertentu datang untuk
diambil menjadi bagian dari apa yang dikenal sebagai pengertian umum (Common sense)? Apa
 riwayat  alami dari aktivitas atau peristiwa yang diteliti?

4. Induktif
Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif. Mereka tidak
melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang
mereka ajukan sebelum pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan dengan cara ini
muncul dari bawah ke atas (bukan dari atas ke bawah), dari banyak bukti yang berbeda yang
terkumpul yang saling berhubungan. Teori dibangun berdasarkan  pada data dari
bawah/partisipan. Sebagai seorang peneliti kualitatif merencanakan dan mengembangkan : a)
berapa jenis teori tentang apa yang  telah diteliti, b) arah yang akan dituju,setelah
mengumpulkan data, dan c) peneliti berinteraksi dengan subjek penelitian.
 5. Makna
Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif. Peneliti yang menggunakan
pendekatan ini tertarik pada bagaimana orang membuat pengertian tentang kehidupan mereka.
Dengan kata lain, peneliti kualitatif peduli dengan apa yang disebut perspektif partisipan. Mereka
memfokuskan pada pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa asumsi yang dibuat orang tentang
kehidupan mereka?
Berdasarkan metode yang digunakan penelitian kualitatif dapat digolongkan 
sebagai berikut:

1) Penelitian Etnografi
Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup
dari fenomena sosiokultural. Etnografi adalah suatu metode penelitian ilmu sosial. Penelitian ini sangat percaya
pada ketertutupan (up-close), pengalaman pribadi, dan partisipasi yang mungkin, tidak hanya pengamatan, oleh
para peneliti yang terlatih dalam seni otnografi.

2) Penelitian Studi Kasus


Penelitian studi kasus adalah sebuah metoda penelitian yang secara khusus menyelidiki fenomena kontemporer
yang terdapat dalam konteks kehidupan nyata, yang dilaksanakan ketika batasan-batasan antara fenomena dan
konteksnya belum jelas, dengan menggunakan berbagai sumber data.

3) Penelitian Fenomenologis
Hakekatnya prinsip fenomenologi berkenaan dengan pemahaman tentang bagaimana keseharian, dunia
intersubyektif (dunia kehidupan) atau juga disebut Lebenswelt terbentuk. Fenomenologi bertujuan mengetahui
bagaimana kita menginterpretasikan tindakan sosial kita dan orang lain sebagai sebuah yang bermakna (dimaknai)
dan untuk merekonstruksi kembali turunan makna (makna yang digunakan saat berikutnya) dari tindakan yang
bermakna pada komunikasi intersubjektif individu dalam dunia kehidupan sosial. (Rini Sudarmanti)
4) Penelitian Teori Dasar “Grounded Theory”
Pendekatan Grounded Theory merupakan suatu cara yang dikembangkan oleh
Strauss, terdiri atas serangkaian tahap yang dilakukan secara cermat yang dianggap
memberi jaminan suatu teori yang baik sebagai hasil. Strauss menyatakan bahwa kualitas
suatu teori dapat dievaluasi dengan proses dimana teori teori tersebut dibangun. Bagian
sentral penelitian Grounded Theory adalah pengembangan atau penurunan teori secara
tertutup berhubungan dengan konteks fenomena yang dikaji.

5) Penelitian Biografi/Naratif
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat
mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti
subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
6) Penelitian Analisis Isi

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam
terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis ini
biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Pelopor analisis isi adalah Harold D.
Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan
secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
Lima tahapan sebagai patokan dalam penelitian, sebagai berikut:

1. Mengangkat permasalahan.
Permasalahan yang biasanya diangkat dalam penelitian ini adalah bersifat unik,
khas, memiliki daya tarik tertentu, spesifik, dan terkadang sangat bersifat invidual
(karena beberapa penelitian kualitaif yang dilaksanakan memang hukan untuk
kepentingan generalisasi).

2. Memunculkan pertanyaan penelitian.


Pertanyaan merupakan ciri khas dari penelitian kualitatif. Adalah sebagai spirit yang
fungsinya sama penting seperti hipotesis dalam penelitian kuantitatif.

3. Mengumpulkan data yang relevan.


Data dalam penelitian kualitaif pada umumnya berupa kumpulan kata, kalimat,
pernyataan, atau uraian yang mendalam.
4. Melakukan analisis data
Analisis data merupakan langkah berikutnya setelah data relevan diperoleh.
 
5. Menjawab pertanyaan penelitian
Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam penelitian kualitatif. Dalam menjawab pertanyaan,
peneliti dapat mengunakan gaya menulis yang lebih bebas, seperti narasi atau storytelling.
Sehingga dalam menjawab pertanyaan penelitian dapat lebih menarik untuk dibaca. Kemudian,
selain dari kelima tahapan di atas, beberapa para ahli penelitian kualitatif mengemukakan
beberapa format penulisan penelitian kualitatif berdasarkan sudut pandang masing-masing.
Sistematika penulisan :

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis
BAB II Kajian Teoretik

2.1 Deskripsi Konseptual


2.1.1 Konsep Fokus Penelitian
2.1.2 Konsep Subfokus Penelitian 1
2.1.3 Konsep Subfokus Penelitian 2 dst

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan


2.3 Kerangka Pemikiran
BAB III Metodologi Penelitian

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Rencana / Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Obyek Penelitan
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Obyek Penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data
3.5 Teknik Analisis Data
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Penelitian
4.2 Hasil Penelitian
4.3 Pembahasan

BAB V Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
SEKIAN…

Anda mungkin juga menyukai