BERDASARKAN PENYEBABNYA
Berdasarkan patofisiologi:
I. Kegagalan produksi sel darah merah:
A. Gangguan sel induk hematopoesis
Anemia Aplastik
B. Gangguan sintesis DNA
Anemia Megaloblastik
C. Gangguan sintesis Hemoglobin (Hb)
Anemia Defisiensi Besi, Thalasemia
D. Gangguan sintesis eritropoetin
Anemia karena GGK
E. Gangguan karena mekanisme lain:
Anemia karena penyakit kronis,
anemia sideroblastik
Anemia karena infiltrasi sumsum tulang
Defisiensi Vitamin B12 atau asam folat akan mempengaruhi sintesis asam
deoksiribonukleat (DNA) sehingga perkembangan inti sel terhambat dalam
kaitannta terhadap pemetangan sitoplasma. Eritroblast terus bertumbuh ,
tetapi pembelahan sel tertinggal .Eritroblast yang besar ini dengan ketidak
sesuain inti sel dan sitoplasma diserbut dengan megaloblast.
Pada anemia megoblastik karena Def.Vitamin b12 dan Asam folat , Ketahanan
hidup eritrosit berkurang hingga 30-50%
Megaloblastik anemia ditandai dengan makrosit (sel darah merah berukuran besar)
dan hypersegmented neutrofil.
C. Gangguan sintesis Hemoglobin (Hb) Anemia Defisiensi Besi, Thalasemia
Penurunan Kecepatan sintesis Hame dan globin mengakibatkan terjadinya penurunan sintesis
Hemoglobin
Dalam keadaan normal Tubuh oranng dewasa rata-rata mengandung 3-5 g besi,tergantung jenis
kelamin dan besar tubuh seseorang, hamper 2/3 besi terdapat dlm hemoglobin yg dilepaskan pd
prosess penuaan serta kematian sel dan diangkut melalui transferin plsasma ke sumsum tulang untuk
eritropoesis
Anemia Defisiensi Besi penyebab tersering dari
anemia Hipokromik-Mikrositik
Perhatikan penyebab lain (DD=diff diagnosis) sebelum
mendiagnosis Anemia def. besi, spt:
- anemia akibat penyakit kronis
- Thalasemia
- anemia Sideroblastik, dll
Anemia Def Besi yang timbul akibat kosongnya cadangan besi
tubuh besi utk eritropoeisis pembentukan Hb
Setiap kondisi yang menimbulkan gangguan sintesis Hb
gambaran hipokromik mikrositik
Gangguan sintesis eritropoeti Anemia karena GGK
Defisiensi eritropoetin merupakan penyebab utama anemia pada pasien-pasien penyakit ginjal kronik
Tissues / RES
16
II. Peningkatan destruksi sel darah merah: Anemia Hemolitik