Anda di halaman 1dari 11

BIODIESEL

NAMA :IHLASUL AMAL


NRP :10211710010081
PENGERTIAN BIODIESEL
 Biodiesel secara umum adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari bahan terbarukan
atau secara khusus merupakan bahan bakar mesin diesel yang terdiri atas ester alkil dari asam-
asam lemak

 Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar mesin diesel yang ramah lingkungan dan dapat
diperbarui (renewable). Biodiesel tersusun dari berbagai macam ester asam lemak yang dapat
diproduksi dari minyak tumbuhan maupun lemak hewan

 Biodiesel bisa digunakan dengan mudah karena dapat bercampur dengan segala komposisi
dengan minyak solar, mempunyai sifat-sifat fisik yang mirip dengan solar biasa sehingga dapat
diaplikasikan langsung untuk mesin-mesin diesel yang ada hampir tanpa modifikasi
BAHAN DASAR BIODIESEL
 Biodiesel dapat dibuat dari minyak nabati, minyak hewani atau dari minyak goreng bekas/daur
ulang

 Minyak tumbuhan yang sering digunakan antara lain minyak sawit (palm oil), minyak kelapa,
minyak jarak pagar dan minyak biji kapok randu

 lemak hewani seperti lemak babi, lemak ayam, lemak sapi, dan juga lemak yang berasal dari ikan

 Setiap bahan baku biodiesel mengandung triglyceride yang akan direaksikan dengan alkohol untuk
menghasilkan biodiesel. Bahan baku minyak juga mengandung asam lemak bebas (Free Fatty
Acid) maupun air. Kadar asam lemak bebas (FFA) harus dikendalikan untuk menghasilkan
biodiesel dalam jumlah maksimum. Asam lemak bebas akan membentuk sabun jika jumlahnya
tidak dikendalikan dalam proses transesterifikasi (transesterification).
PROSES PRODUKSI BIODIESEL
PENGUNAAN BIODIESEL
 Biodiesel dapat digunakan dalam kondisi murni atau campuran (blend) dengan bahan bakar petrodiesel.
Campuran biodiesel menggunakan notasi “Bx” dalam menunjukkan persentase biodiesel, dimana x
adalah nilai persentasenya. Beberapa contoh penggunaan notasi “Bx”:
 B100, mengandung biodiesel 100% atau biodiesel murni
 B20, mengandung biodiesel 20% dan petrodiesel 80%
 B5, mengandung biodiesel 5% dan petrodiesel 95%
 Di Indonesia, Pertamina saat ini menyediakan produk biosolar dengan kandungan 2.5%. Pada awal
peluncuran biosolar nilai biodiesel mencapai B5 atau 5% biodiesel, namun seiring dengan meningkatnya
harga biodiesel dan tidak adanya peningkatan harga jual biosolar, kandungannya terpaksa diturunkan.
 Biodiesel memiliki sifat lubrikasi-diri (self-lubricating) sehingga dapat mengurangi keausan pada
komponen mesin. Namun, biodiesel juga memiliki efek buruk terhadap beberapa komponen mesin, yang
terbuat dari rubber, tembaga, seng, timah atau besi. Mobil produksi sebelum tahun 1992 umumnya
memiliki toleransi yang buruk terhadap penggunaan biodiesel.
 Biodiesel juga memiliki angka cetane yang lebih tinggi dari petrodiesel, menurunkan jeda pengapian
(ignition delay), sehingga cocok digunakan untuk mesin diesel kecepatan tinggi (high speed engine).
EMISI BIODIESEL
 Biodiesel secara teoritis tidak mengandung sulfur hingga dapat dikategorikan
sebagai Ultra-low sulfur diesel (ULFD) dengan kandungan maksium sulfur 50
ppm (standar emisi EURO IV). Ditinjau dari segi emisi, pembakaran biodiesel
menghasilkan emisi Sulfur dalam jumlah yang sangat kecil. Namun, seperti
layaknya pembakaran bioethanol justru menghasilkan emisi NOx yang lebih
besar dari petrodiesel.
 Menurut data EPA (Environmental Protection Agency) pembakaran 1 Liter
biodiesel akan menghasilkan sekitar 2.7 kg gas karbon dioksida.
EFISIENSI MESIN
 Penemuan mesin diesel diawali dari usaha untuk meningkatkan efisiensi mesin bensin (Otto).
Dengan efisiensi mesin hingga 40%, mesin diesel hampir memiliki efisiensi 100% lebih baik dari
mesin bensin yang rata-rata hanya 15-20%. Selain efisiensi mesin yang lebih tinggi, densitas
energi dari bahan bakar diesel (petrodiesel atau biodiesel) juga lebih tinggi dibanding bahan
bakar bensin. Dari keunggulan tersebut mesin diesel secara umum  memiliki fuel
efficiency (jarak tempuh terhadap konsumsi bahan bakar) lebih tinggi dibanding mesin bensin.
KELEBIHAN BIODIESEL
 Biodiesel merupakan substansi tidak beracun dan bisa diurai oleh lingkungan sehingga
membuatnya menjadi salah satu alternatif bahan bakar diesel ramah lingkungan.
 Sebuah studi di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa emisi karbon dioksida yang
dikeluarkan biodiesel sekitar 75% lebih rendah dibandingkan yang dihasilkan oleh
bahan bakar fosil.
 Bahan bakar ini tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sulfur yang
bertanggung jawab pada pencemaran lingkungan. Tidak adanya sulfur berarti
mengurangi risiko terjadinya hujan asam.
 Selain itu, mesin diesel modern umumnya tidak memerlukan modifikasi sebelum bisa
menggunakan biodiesel sehingga lebih praktis dan meniadakan biaya up grading mesin.
 Biodiesel dapat pula bertindak sebagai pelumas sehingga membuat mesin lebih awet
dan tahan lama.
KEKURANGAN BIODIESEL
 Kandungan energi biodiesel 11 persen lebih rendah dari solar, yang berarti
kemampuannya dalam menghasilkan tenaga lebih kecil dibandingkan bahan
bakar fosil.
 Kualitas oksidasi yang tidak terlalu baik membuat biodiesel memiliki masalah
terkait dengan penyimpanan.
 Bila disimpan dalam waktu lama, bahan bakar ini cenderung berubah menjadi
seperti gel sehingga berpotensi menyumbat mesin.
 Biodiesel juga bisa ditumbuhi mikroba yang dapat memicu masalah pada
mesin.
 Seiring peningkatan kebutuhan biodiesel, semakin banyak tanaman bahan
baku yang harus ditanam untuk memenuhi permintaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai