Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 4:

KONSEP DAN
• KHAIRINA HANIFAH
• SHINTIA MELATI SUKMA

RANCANGAN PEMBAHASAN
PENELITIAN  KERANGKA PIKIR PENELITIAN KUALITATIF DAN

KUALITATIF
KUANTITATIF
 PERBEDAAN RISET PENELITIAN KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
 RANCANGAN (DESIGN) PENELITIAN KUALITATIF
 STUDI PENDAHULUAN
 IDENTIFIKASI DAN MASALAH
Kerangka Pikir Penelitian
Kualitatif Dan Kuantitatif
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011:60) mengemukakan bahwa “Kerangka berpikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah
pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling
mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari
penelitian yang akan dilakukan.”
Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka berpikir. Kerangka berpikir pada
umumnya hanya diperuntukkan pada jenis penelitian kuantatif. Untuk penelitian kualitatif, kerangka
berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis.
Sedangkan untuk penelitian tindakan kelas kerangka berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada
peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam yang dapat digunakan
untuk menurunkan hipotesis.
Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam yang dapat digunakan untuk
menurunkan hipotesis.
Kerangka berpikir menerangkan :

1. Mengapa penelitian dilakukan?


Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah
yang ditemukan. seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada
dengan penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan, membantah atau
membenarkan hasil penelitian sebelumnya, atau menemukan suatu kajian baru
(ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-masalah yang ada.
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan?
Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang akan
diperlukan, ada yang melakukan penelitian dengan metode sampling, olah literarute (studi
pustaka), studi kasus dan lain sebagainya.

3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?


Apa yang akan di peroleh dari sebuah penelitian tergantung dari pemikiran yang
sebelumnya tercantum dalam kerangka pemikiran, walaupun secara umum tidak
semuanya apa yang di inginkan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.

4. Untuk apa hasil penelitian diperoleh?


Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu “mengapa
penelitian itu dilakukan”? yakni untuk mencari kebenaran akan sesuatu masalah yang
kontroversi di kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos yang tersebar
sejak turun-temurun. Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat
bagi banyak kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia.
Perbedaa
n Riset Perbedaan mendasar dari metode

Penelitian penelitian kuantitatif dengan metode


penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi

Kualitatif dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif


dipandang sebagai sesuatu yang bersifat

dan
konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian
kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif.

Kuantitati
f
Perbedaan riset kualitatif dan kuantitatif menurut Neuman (2006), seperti pada tabel berikut:
Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif

Mengukur fakta objektif Membangun realitas social, makna budaya


(Measure objective facts) (Construct social reality, cultural meaning)
Fokus pada variable Fokus pada proses interaktif, kegiatan
(Focus on Variables) (Focus on interactive process, event)
Keandalan atau reabilitas adalah kunci Autensitas adalah kunci
(Realibility is key) (Authenticity is key)
Bebas nilai Nilai sekarang dan eksplisit
(Value free) (Value are presents and explicit)
Teori dan data terpisah Teori dan data menyatu
(Theory and data are separate) (Theory and data are fused)
Dalam konteks bebas Dibatasi situasi
(Independent of context) (Situationally constrained)
Banyak kasus, banyak subjek Sedikit kasus, sedikit subjek
(Many cases, subjects) (Faw cases, subjects)
Analisis statistic Analisis tematik/berkaitan
(Statistical analysis) (Thematic analysis)
Peneliti tidak terlibat Peneliti terlibat
(Researcher is detached) (Researcher is involved)
Rancangan (design) Penelitian Kualitatif
Sejarah penelitian kualitatif berasal dari antropologi, sosiologi, dan evaluasi.
Berbagai buku telah merangkum jenis rancangan, dan prosedur yang lengkap
sekarang tersedia untuk pendekatan penelitian kualitatif spesifik.

Cara-cara yang memadai dalam melakukan


penelitian kualitatif yaitu:
• Penelitian naratif (narrative research)
Merupakan rancangan penelitian tentang kemanusiaan di mana peneliti
mempelajari kehidupan individu-individu dan meminta seorang atau sekelompok
individu untuk menceritakan kehidupan mereka (Riessman, 2008).
• Riset fenomenologi (phenomenological research)
Merupakan rancangan penelitian yang berasal dari filsafat dan psikologi di mana
peneliti mendeskripsikan pengalaman kehidupan manusia tentang suatu fenomena
tertentu seperti yang dijelaskan oleh para partisipan.
• Grounded theory
Merupakan rancangan penelitian dari sosiologi proses, aksi, atau interaksi
tertentu yang berasal dari pandangan-pandangan partisipan.
• Etnografi
Adalah rancangan penelitian yang berasal dari antropologi dan sosiologi
yang di dalamnya peneliti menyelidiki pola perilaku, bahasa, dan tindakan dari
suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu
yang cukup lama.
• Studi kasus
Merupakan rancangan penelitian yang ditemukan di banyak bidang,
khususnya evaluasi, di mana peneliti mengembangkan analisis mendalam atas
suatu kasus, sering kali program, peristiwa, aktivitas, proses, atau satu individu
atau lebih.
Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam
arah studi utama. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian
berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya masih belum jelas. Studi
pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di
dalam proposal. Studi pendahuluan bisa saja mengubaharah penelitian yang
telah disusun di dalam proposal. Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja
menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran,
meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi
utama. Studi pendahuluan tak jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tak
jarang studi pendahuluan pun menguji sejumlah instrumen yang akan
digunakan dalam studi utama.
Alasan menggunakan studi pendahuluan

1. Objek Penelitian
berkaitan dengan variabel-variabel yang dipilih oleh peneliti, baik variabel masalah,
maupun variabel-variabel yang diduga merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel masalah. Dengan demikian, penentuan variabel-variabel penelitian melalui
studi pendahuluan merupakan salah satu upaya dari peneliti untuk memilih variabel-
variabel yang tepat, yang secara empirik merupakan variabel masalah dan variabel
penyebab yang determinan, yang mempengaruhi variabel masalah.
2. Subjek Penelitian
berkaitan dengan responden. Memilih responden yang tepatmerupakan satu
keharusan untuk memperoleh data/informasi yang memiliki tingkat akurasidan presisi
yang tinggi. Oleh karena itu peneliti harus menetapkan responden yang reliable
(terpercaya) dalam memberikan data/informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan
permasalahan yang diteliti.
Identifikasi dan Masalah

Konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah proses dan hasil


pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain, identifikasi
masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling
penting di antara proses lain. Masalah penelitian (research problem) akan
menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan apakah
sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak.
Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang
mempersoalkan suatu variabel atau hubungan antara satu atau lebih variabel
pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan
sebagai konsep yang memuat nilai bervariasi, pembeda antara sesuatu dengan
yang lain.
Dalam suatu studi yang menggunakan alur-pikir deduktif kerapkali
ditampilkan definisi operasional variabel, dan dalam penelitian
kualitatif variabel itu seringkali disebut konsep, misalnya definisi
konseptual.
Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber masalah adalah:
1. Bacaan
2. Pertemuan Ilmiah
3. Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
4. Observasi (pengamatan)
5. Wawancara dan Angket
6. Pengalaman
7. Intuisi.
Kerangka berpikir pada umumnya hanya diperuntukkan
pada jenis penelitian kuantatif. Untuk penelitian kualitatif,
kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini
dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis.
Sedangkan untuk penelitian tindakan kelas kerangka
berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti
maupun pada partisipan.

KESIMPULAN Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang


bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian
kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif.
Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan
penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal
lainnya masih belum jelas.Identifikasi masalah adalah
salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling
penting di antara proses lain.
Masalah penelitian (research problem) akan menentukan
kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan
apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai