Anda di halaman 1dari 13

Asuhan Keperawatan pada An.

F Dengan Gangguan
System Hematologi Dengue Hemorhagic Fiver (Dhf) Di
Ruang Rawat Inap RSUD Bahteramas Kota Kendari
Tahun 2018

Sulisnawati
Findryani
Nurfitasari Amir
Nurul Isra Elfaraq Yusran

Kelompok
DBD (dengue hemoragic fever)adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue (arbovirus) yang masuk
kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk
aedes aegepty
Demam dengue dan Demam berdarah
dengue disebabkan oleh virus dengue, yang
termasuk dalam genus flavivirus, keluarga
flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan
diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat
rantai tunggal dengan berat molekul 4x 106.
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-
2, DEN-3, dan DEN-4 yang semuaya dapat
menyebabkan demam dengue. Keempat serotype
ditemukan di Indonesia dengan DEN-3
merupakan serotype terbanyak. Terdapat reaksi
silang antara serotype dengue dengan flavivirus
lain sperti yellow fever, japanhese encephalitis
dan west nile virus.
PATOGENESIS
Mekanisme sebenarnya tentang patogenesis,
patofisiologi, hemodinamika dan perubahan
biokimia pada DBD hingga kini belum
diketahui secara pasti, karena sukarnya
mendapat model binatang percobaan yang
dapat digunakan untuk menimbulkan gejala
klinis demam berdarah dengue seperti pada
manusia.
Manifestasi Klinis
1. Panas
2. mengeluh malaise
3. Mual
4. muntah
5. sakit kepala
6. anoreksia dan kadang-kadang batuk.
Diagnosis
1. Demam tinggi mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari, dengan
sebab yang tidak jelas dan hampir tidak dapat dipengaruhi oleh
antipiretika maupun surface cooling.
2. Manifestasi perdarahan :
3. Dengan manipulasi, yaitu uji tourniquet positif.
4. Spontan, yaitu patekie, ekimose, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemetesis atau melena.
5. Pembesaran hati.
6. Syok yang ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat sampai tak
teraba, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau sampai nol,
tekanan darah menurun menjadi 80 mmHg atau sampai nol, disertai
kulit yang teraba lembab dan dingin, terutama pada ujung jari tangan
kaki dan hidung, penderita menjadi lemah, gelisah sampai menurunnya
kesadaran dan timbul sianosis disekitar mulut.
Penatalaksanaan
Demam berdarah dengue tanpa disertai syok, pengobatannya hanya bersifat
simptomatis dan suportif.
1. Pemberian cairan yang cukup
Cairan diberikan untuk mengurangi rasa haus dan dehidrasi akibat demam
tinggi, anoreksia dan muntah. Penderita perlu diberi minum sebanyak
mungkin (1-2 liter dalam 24 jam) sebaiknya oralit, tetapi dapat juga air teh
dengan gula, jus buah, minuman ringan, (soft drink), sirup, atau susu. Pada
beberapa penderita dapat diberikan oralit.
2. Antipiretik
Seperti golongan asetaminofen (paracetamol) jangan berikangolongan salisilat
karena dapat menyebabkanbertambahnya perdarahan.
3. Surface cooling.
4. Antikonvulsan.
Bila penderita kejang dapat diberikan :
Diazepam (valium).
Fenobarbital (luminal).
PENGKAJIAN
Nama : An.F
Tgl Lahir : Kendari, 8 Maret 2014
Pendidikan : belum sekolah
Umur : 4,5 tahun
Alamat : Jln. Subisi
Tanggal masuk RS : 25 Juli 2018
Tanggal Pengkajian : 25 Juli 2018
Diagnose Medis : DBD
Data Subjektif Data Objektif
 Ibu klien mengatakan naknya demam terus menerus sejak 3  pasien nampak lemah, mukosa bibir kering, konjungtiva
hari yang lalumeningkat dimalam hari, batuk-batuk. anemis, urgor kulit kering, test rumple leed (+), tampak
 Ibu mengatakan anaknya Ibu mengatakan anak F makan 3 kali pathekie ≥20 pada lengan.
sehari sebelum sakit, dan sejak sakit nafsu makan menurun, ia  GCS 15 (E4, V5, M6)
hanya mmakan makanan yang diinginkan seperti rambutan, dan  TD: 100/60 mmmHg
snack.  nadi : 122x per menit
 Ibu mengatakan An F minum ±5-6 gelas per hari, namun selama  suhu : 38,20 C
sakit An. F kurang minum dan hanya minum ±1 gelas per hari.  pernafasan : 32x per menit
 ibu mengatakan sebelum sakit An. F biasanya BAB 2x sehari,  berat badan: 11 kg
selama di rumah sakit belum bab dan BAK 4-5x/hari berwarna Trombosit 37 ribu (nilai normal
kuning khas. 40-150), Leukosit 4.30 g/dl
 Ibu mengatakan An.F anak yang ceria dan gemar bermain namun (nilai normal 14.5-45.0),
sejak di rawat di RS ia sering menangis dan hanya berbaring Hemoglobin 10.3 g/dl (nilai
ditempat tidur normal 11.5-15.5), dan
 Ibu mengatakan An.F sebelum sakit biasanya tidur ± 10-12 /hari Hematokrit 32.1 % (nilai normal
Dan sejak sakit An.F susa tidur dan sering terbangun di malam hari 35-45).
 An.F terkadang masih takut jika akan diinjeksi atau bahkan
melihat seseorang dengan seragam putih-putih dan harus
selalu didampingi oleh arang tua
DIAGNOSA
1. Hipertrmi b/d infeksi virus dengue
2. Kekurangan volume cairan b/d cairan keluar
keekstravaskuler
3. Kecemasan b/d ketidaktahuan klien

INTERVENSI
1. Timbang beratbadan setiap hari dan monitor status pasien
2. Hitus atau timbang popok dengan baik
3. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat autput pasien
4. Monitor TTV
5. Berikan diuretic yang diresepkan
1. Pantau suhu tubuh dan TTV lainnya
2. Monitor warnamulut dan suhu
3. Monitor asupan dan pengeluaran, sadari perubahan
kehilangan cairan yang tidak dirasakan
4. Beri obat ataucairan IV (misalnya antipiretik, agen atibakteri,
dan agen anti menggigil)
5. Tutup pasien dengan selimut atau pakean ringan, tergantung
pada fase demam (memberikan selimut hangan untuk
fasedingin, menyediakan linen atau tempat tidur ringan untuk
demam dan fase bergejolak/flush)
6. Dorong konsumsi cairan
7. Pantau komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan
demam serta tanda dan gejala kondisipenyebab demam
8. Lembabkan bibir dan mukosa hidung yang Kering
1. Yakinkan keselamatan dan keamanan klien
2. Identifikasi orang-orang terdekat klien
yang bisa membantu klien
3. Peluk dan beri kenyamanan pada bayi atau
anak
4. Bicara dengan lembut atau bernyanyi pada
bayi/anak

Anda mungkin juga menyukai