BPK Bi
BPK Bi
KEUANGAN
DAN
BANK INDONESIA
Anisa Tarliyah
Ina Nabila Nurjihan
Laras Suristiawati
Muhammad Guntur Aulia
Pio Anggraeni
Tasya Salsabila Febriany
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (disingkat BPK RI)
adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang
bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan
diresmikan oleh Presiden. Anggota BPK sebelum memangku jabatannya
wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya yang dipandu
oleh Ketua Mahkamah Agung .
TUGAS
Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang dilakukan oleh : Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha
Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara.
WEWENANG
1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan 4. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi
dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun keuangan negara yang wajib disampaikan
dan menyajikan laporan pemeriksaan. kepada BPK.
2. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang
5. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan
wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga negara setelah konsultasi dengan Pemerintah
Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Pusat atau Pemerintah Daerah yang wajib
Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan dan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan tanggung jawab keuangan negara.
lain yang mengelola keuangan Negara.
6. Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan
3. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan dan tanggung jawab keuangan negara.
uang dan barang milik negara, di tempat
pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata 7. Menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga
usaha keuangan negara, serta pemeriksaan pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk dan
terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, atas nama BPK.
bukti-bukti, rekening koran,
pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang 8. Membina jabatan fungsional Pemeriksa.
berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara.
9. Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi
Pemerintahan.
10. Memberi pertimbangan atas rancangan sistem
pengendalian intern Pemerintah
Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan
KEANGGOTAAN
Pada1968, ditentukan
Pada 1999, menetapkan tujuan
kedudukan dan tugas Bank
tunggal Bank Indonesia
Indonesia sebagai bank sentral
Pada 2008, Pemerintah
Pada 2004, Undang-Undang mengeluarkan Peraturan
Bank Indonesia Pemerintah Pengganti
diamandemen Undang-Undang No.2 tahun
2008
Status dan Kedudukan Bank
Indonesia
■ Sebagai Lembaga Negara yang Independen
Undang-Undang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, menyatakan
status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan
bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Bank
Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya, Bank Indonesia juga
berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk
apapun dari pihak manapun juga. Dalam struktur ketatanegaraan
Republik Indonesia, kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan
Lembaga Tinggi Negara juga tidak sama dengan Departemen, karena
kedudukan Bank Indonesia berada di luar Pemerintah.
■ Sebagai Badan Hukum
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hokum public maupun
badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai
badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-
peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang
yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan
wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat
bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar
pengadilan.
Tujuan dan Tugas Bank
Indonesia
Tujuan : mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia melaksanakan
kebijakan moneter.
Tiga tugas yang Bank Indonesia/Tiga Pilar Bank Indonesia
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi Bank.
Hubungan BI dengan Lembaga
Lainnya
■ Hubungannya dengan Presiden dan DPR
BI setiap awal tahun menyampaikan anggaran dalam informasi
tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana
kebijakan moneter yang akan datang. Selain itu, BI menyampaikan
rencana dan realisasi anggaran tahunan kepada Pemerintah dan DPR.
Hubungannya dengan BPK
BI wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada BPK.
Hubungan BI dengan
Pemerintah : Hubungan
Keuangan
Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah diantaranya ialah
hubungan keuangan serta independensi dan interdependensi. Dalam
hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia membantu
menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara untuk membiayai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa diperbolehkan
membeli sendiri surat-surat hutang negara tersebut. Bank Indonesia juga
bertindak sebagai kasir Pemerintah yang menatausahakan rekening
Pemerintah di Bank Indonesia, dan menerima pinjaman luar negeri. Pinjaman
luar negeri diterima karena sesuai dengan peraturan lama, bahwa Bank
Indonesia tidak dapat lagi memberikan kredit kepada Pemerintah dalam
mengatasi defisit. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia
benar-benar terfokus dan efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu.
Jika dilihat dari hubungan Bank Indonesia dengan
Pemerintah dalam Independensi dan Interdependensi,
hal ini seperti koordinasi di antara Bank Indonesia dan
Pemerintah yang diperlukan pada sidang kabinet
dalam membahas masalah ekonomi, perbankan dan
keuangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Bank
Indonesia seperti mengenai rancangan APBN serta
kebijakan-kebijakan lainnya. Hubungan independensi
dan interdependensi juga seperti kehadiran
Pemerintah dalam Rapat Dewan Gubernur Bank
Indonesia dengan hak bicara tetapi tanpa hak suara.
Kerjasama BI dengan
Lembaga Lain
Bank Indonesia juga memiliki kerjasama dengan lembaga lain seperti
dengan Departemen Keuangan yaitu MoU tentang Mekanisme Penetapan
Sasaran, Pemantauan, dan Pengendalian Inflasi di Indonesia, MoU tentang BI
sebagai Process Agent di bidang pinjaman dan hibah luar negeri Pemerintah,
dan SKB tentang Penatausahaan Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam
rangka penyehatan perbankan. Kemudian kerjasama dengan Kejaksaan Agung
& Kepolisian Negara yaitu mengenai SKB tentang kerjasama penanganan
tindak pidana di bidang perbankan. Kerjasama dengan Kepolisian Negara RI
dan Badan Intelijen Negara yaitu MoU tentang Pemberantasan uang palsu.
Kerjasama dengan Menkokesra, Kementrian Koperasi dan UKM yaitu MoU
bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM. Kerjasama dengan
Perhimpunan Pedagang SUN (Himdasun) yaitu MoU tentang Penyusunan
Master Repurchase Agreement (MRA). Dan kerjasama mengenai keputusan
bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tentang Koordinasi
Pengelolaan Uang Negara.
Dewan Gubernur BI