Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS RISIKO

KESEHATAN PADA
PENANGGULANGAN
BENCANA

By :Hanura Aprilia, NS.,M.Kep


Tujuan Pembelajaran
• UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran ini
mahasiswa mampu melakukan analisis
risiko kesehatan pada Penanggulangan
Bencana (PB).
• KHUSUS
a. Memahami konsepsi bencana
b. Melakukan analisis risiko kesehatan
pada PB
2
3
KEBA
KARA
INDU N
STRI

4
ERUPSI GUNUNG API

5
6
6
TANAH LONGSOR

7
BANJIR

8
KEBAKARAN HUTAN 9
PA
E M
G

10
Bencana banjir
bandang di Wasior-
Papua Barat

11
GEOGRAPHY & 18.306
•Negara Kepulauan DEMOGRAPHY
pulau.
•Luas 2. 027. 087 km2.
•129 gunung berapi.
•Pertemuan 3 plat tektonik utama
(Eurasia, Indo- Australia and
Mediterranean)
•Demografi terdiri dari MULTI etnik,
agama, latar belakang sosial budaya
 HIGH RISKS Gempa Bumi, Tsunami,
Longsor, Banjir, Kecelakaan ( darat,
laut, udara), dsb. ------’supermarket’
bencana ?
KONDISI TEKTONIK INDONESIA

13
KRISIS KESEHATAN
Suatu kondisi luar biasa berdampak pada kesehatan masyarakat
yang berlangsung secara cepat maupun perlahan-lahan dengan
ciri-ciri pokok :
Bersifat genting/darurat
Menimbulkan kepanikan
Besar dan massal
Perlu tindakan segera

 Serangkaian kegiatan bidang kesehatan


 Mencegah dan menyiapsiagakan sumber daya, menanggapi
kedaruratan kesehatan, memulihkan dan membangun kembali
(rekonstruksi)
 Dilakukan secara lintas program dan lintas sektor

15
“MENURUNNYA RISIKO KESEHATAN AKIBAT TERJADINYA KRISIS KESEHATAN”

 Mengembangkan pedoman dan kebijakan yang mendukung upaya penanggulangan krisis


kesehatan
 Meningkatkan keterpaduan melalui pengembangan jejaring penanggulangan krisis
kesehatan
 Meningkatkan kapasitas sumberdaya kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan
yang bermutu dan merata
 Menyediakan akses informasi bagi terselengaranya penanggulangan krisis kesehatan yang
cepat, tepat dan akurat
 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan

“ Terselenggaranya upaya penanggulangan krisis kesehatan secara berhasil guna


dan berdaya guna dalam rangka menurunkan risiko kesehatan pada setiap kejadian
yang menimbulkan atau berdampak pada krisis kesehatan “
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS

1. Lebih menitikberatkan kepada upaya

CY

BU
MI

S
sebelum terjadi krisis kesehatan dengan

IN
DE

ES
Community

S
AC
tetap melaksanakan upaya saat dan 80% Empowerment

pasca krisis kesehatan Keberhasilan GOVERNMENT

2. Pemerataan kemampuan sumber daya Program


?
penanggulangan krisis kesehatan Tergantung
SDM
3. Peningkatan keterpaduan melalui jejaring
lintas program, lintas sektor dan
masyarakat (ABG )
4. Peningkatan peran regional dalam
penanggulangan krisis kesehatan
5. Penyediaan informasi krisis kesehatan
yang cepat, tepat dan akurat
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN REGIONAL
Proses
Analisis risiko merupakan alat manajemen risiko bencana dg mempelajari faktor
faktor dari risiko yang mungkin terjadi akibat bencana dan akan digunakan
dalam perencanaan dan pelaksanaan pengurangan risiko dan dampak bencana.

Analisis
AnalisisBahaya
Bahaya

Analisis
AnalisisKerentanan
Kerentanan

Interpretasi Analisis
AnalisisRisiko
Risiko
19
Tujuan dan hasil dari
analisis risiko
Analisis risiko bukan merupakan kegiatan sesaat, tetapi kegiatan terus
menerus untu mengikuti perubahan2 tingkat kerentanan, bahaya dan risikonya.

Peningkatan
kesiapiagaan
Anal
Analisis
isis
kerentanan
kerentanandan dan
kapasitas
kapasitas

Informa
Informasisidari
darikejadian
kejadian Anal
Analisis
isis
kedaruratan
kedaruratanmaupun
maupun risiko
risiko
rekonstruksi
rekonstruksi

Analisis bahaya &


pemantauannya Early Warning Peningkatan kapasitas:
• Kebijakan
20
• Peraturan & norma
• Pemberdayaan masyarakat
Bagaimana mendefinisikan risiko
yang dapat diterima ?
Bahaya Paparan Kerentanan Risiko

an

Pa
an

pa
nt

ra
re

n
Ke

Risiko yg dpt diterima


Bahaya
21
Geoscience
BESARNYA RISIKO
• Risiko tersebut ditentukan oleh besarnya:
– Ancaman bahaya (H)
– Kerentanan (V)
– Kemampuan (C)
• Jika bahaya besar, risikonya juga besar
• Jika kerentanan tinggi, risikonya juga tinggi
• Tetapi jika kemampuannya tinggi, maka risikonya
menjadi rendah

22
Risiko kesehatan yang terkait dengan
bencana
Korban sakit/ Masalah
Luka / mati kesehatan

Bencana

Masalah
Pengungsi Kesehatan
masyarakat

23
Dampak Beberapa Bencana Alam thd Kesehatan
Gempa Bumi Angin Puyuh Banjir
Bandang
Kematian Banyak Sedikit Banyak

Luka Berat Banyak Sedang Sedikit

Penyakit Menular Jarang Jarang Jarang

Kerusakan Fas- Berat Berat Berat


Kes

Masalah Air Besar Ringan Besar


Bersih
Masalah Pangan Jarang Sering Sering

Pengungsi Jarang Jarang Jarang 24


Dampak Beberapa Bencana Alam thd Kesehatan
Banjir Longsor Letusan Gunung
Api
Kematian Sedikit Banyak Banyak

Luka Berat Sedikit Sedikit Sedikit

Penyakit Menular Tergantung Tergantung Tergantung

Kerusakan Faskes Berat Berat Berat

Masalah Air Bersih Ringan Besar Besar

Masalah Pangan Sering Jarang Jarang

Pengungsi Sering Sering Sering 25


Dampak Bencana Teknologi & Kedaruratan
Kompleks thd Kesehatan
Kecelakaan Konflik Ledakan
Industri Bom
Kematian Tergantung Tergantung Tergantung

Luka Berat Banyak Banyak Banyak

Penyakit Menular Jarang Sering Jarang

Kerusakan Faskes Jarang Berat Jarang

Masalah Air Bersih Jarang Besar Jarang

Masalah Pangan Jarang Besar Jarang

Pengungsi Jarang Sering Jarang 26


DAMPAK BENCANA ALAM
terhadap
KESEHATAN MASYARAKAT
• Korban massal ( meninggal, luka & sakit )
• Panik ,bingung ,depresi & neurosis
• Lumpuhnya pelayanan kesehatan
• Konsentrasi massa / Pengungsi
• Masalah Pangan dan Gizi
• Masalah Air bersih
• Masalah Sanitasi lingkungan
• Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
• Terganggunya habitat vektor -> Penyakit menular
meningkat
• Kurangnya SDM kesehatan
• Diskoordinasi 27
The big “Four”

• Diarrhea disease
• Acute respiratory illness
• Measles/rubela
• Malaria

28
FAKTOR RISIKO KESEHATAN DI PENGUNGSIAN
• ISPA:
penampungan yang inadequat dengan
ventilasi yang tak memadai, masak didalam,
pelayanan kesehatan yang buruk, malnutrisi,
kepadatan, cuaca tak baik.
• DIARE :
kepadatan, penyediaan air bersih inadequat
kualitas & kuantitas, kebersihan perorangan
yang buruk, kelangkaan sanitasi, kelangkaan
sabun, fasilitas masak yang inadequat.
29
FAKTOR RISIKO KESEHATAN DI PENGUNGSIAN
• CAMPAK:
cakupan imunisasi campak di daerah asal
dibawah 80%

• MALARIA :
perpindahan dari daerah endemik rendah ke
daerah hiperendemik atau sebaliknya, air
yang tergenang, banjir (mis: penampungan di
Belu, NTT, Mei 2000)

30
KENAPA ??

1. KERENTANAN YANG EKSTRIM PADA


PENGUNGSI ATAS RISIKO KLB, KEKURANGAN
GIZI DAN MASALAH KESEHATAN AKUT LAIN.
2. PERUBAHAN KONDISI YANG MENDADAK
DALAM POPULASI DAN KONDISI KESEHATAN,
TERMASUK RUSAKNYA FASILITAS
LINGKUNGAN.

31
FAKTOR RISIKO KESEHATAN
DI TEMPAT PENGUNGSIAN

KUALITAS TEMPAT
AIR & SANITASI KEPADATAN
PENAMPUNGAN

GASTRO ENTERITIS
PNEUMONIA
DISENTRI CAMPAK
KOLERA BATUK
TYPHOID DIPHTHERIA
HEPATITIS TB PARU
POLIO PENYAKIT MATA
SCABIES
KECACINGAN

32
ERUPSI GUNUNG API

33
34
MOBILISASI SDM KESEHATAN

 Dokter sebanyak 1 orang Tenaga kesehatan  Dokter yang memiliki


 Tenaga penunjang sebanyak 3 - 4  Dokter umum yang memiliki kemampuan minimal
orang, terdiri dari: kemampuan minimal PPGD/GELS/ PPGD/GELS/ATLS/ACLS dan
 Epidemiologis/surveilans ATLS/ACLS dan mampu menjadi mampu menjadi komandan
 Sanitarian komandan tim sebanyak 3 - 4
tim sebanyak 1 - 2 orang
 Ahli gizi masyarakat orang
 Perawat yang memiliki kemampuan  Perawat dan bidan yang
minimal BTLS sebanyak 3 – 4 memiliki kemampuan minimal
orang BTLS sebanyak 2 - 4 orang
Tenaga teknisi penunjang sebanyak 3- 4  Ahli kesehatan masyarakat
orang, yang terdiri dari (sanitarian, ahli gizi,
 Apoteker/asisten apoteker surveilans dan entomologis)
 Epidemiologis/surveilans sebanyak 4 - 8 orang
 Transporter  Ahli kesehatan khusus
 Staf komunikasi dengan kualifikasi (psikiatri, ahli reproduksi, ahli
minimal bisa menggunakan dua
geriatri, dokter anak dan
sistim alat komunikasi yang dapat
digunakan setempat kelompok rawan lainnya)
sebanyak 5 - 10 orang
KEBERHASILAN

• Pengambilan keputusan cepat-tepat

• Dapat dideteksi awal bahan – bahan kimia

• Penyebaran informasi yang tepat dan jelas

• Kemampuan mendetoksifikasi/dekontaminasi SDM


• Penanganan evakuasi korban dengan tepat

• Pemberdayaan tim medis lapangan dan Rumah Sakit

• Penggunaan sistem komunikasi dan media yang tepat


35
LANGKAH STRATEGIK KE DEPAN
PPKK PUSAT

PPKK REG/ SAFE COMMUNITY


PROVINSI

KAB./KOTA

RENKON
Perlu
Pedoman
KESIAPSIAGAAN

Program Kerjasama Akademisi/Profesi, Swasta,


Pemerintah, dan Masyarakat (ABG )
dalam rangka Kemandirian untuk Kesiapsiagaan
TERIMAKASIH

37

Anda mungkin juga menyukai