Manajemen RISIKO UTS
Manajemen RISIKO UTS
Manajemen RISIKO UTS
1
Sejarah Manajemen Risiko
Zaman Pertama
Sejarah manajemen risiko mulai ditemukan
pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi),
yang dibuat pada tahun 2100 SM. Dalam
piagam tersebut tercantum peraturan dimana
pemilik kapal dapat meminjam uang untuk
membeli kargo; namun bila dalam perjalanan
kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu
mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa
ini, di mana perusahaan hanya melihat risiko
non-entrepreneurial (seperti misalnya
keamanan).
2
Zaman kedua
Tahun 1970-an dan 1980-an disebut
sebagai zaman kedua manajemen
risiko di mana perusahaan-
perusahaan asuransi mulai berusaha
mendorong pengusaha untuk benar-
benar menjaga barang- barangnya
melalui asuransi.
.
3
Zaman ketiga
Manajemen risiko zaman ketiga
dimulai tahun 1995 dengan
diterbitkannya AS/NZS 4360:1995
oleh Standards Australia of the
World's Risk management Standard.[1]
4
Pengertian Risiko
5
Dalam KBBI arti kata risiko adalah
hasil dari tindakan yang tidak
menyenangkan (merugikan,
membahayakan). Ketidakpastian ini
bisa dalam bentuk ancaman,
pengembangan strategi, dan mitigasi
risiko.
6
Ketidakpastian (Uncertain) dapat
berakibat menguntungkan atau
merugikan. Menurut Wideman,
ketidakpastian yang menimbulkan
kemungkinan menguntungkan dikenal
dengan istilah peluang (Opportunity),
sedangkan ketidak pastian yang
menimbulkan akibat yang merugikan
dikenal dengan istilah risiko (Risk).
Secara umum risiko
dapat diartikan “sebagai
suatu keadaan yang
dihadapi seseorang atau
perusahaan dimana
terdapat kemungkinan
yang merugikan”.
8
Baik risiko itu besar ataupun kecil.
Misalnya, membeli loterei,
kemungkinan yang dapat memberikan
keuntungan yang sangat besar
sedangkan kalaupun rugi hanya kecil
sekali?. hal ini juga tergolong risiko.
Jadi sekecil apapun kerugian yang
timbul dari ketidakpastian merupakan
risiko.
9
Kategori risiko
10
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi
perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan
juga dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan
istilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang
menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi
dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya
menguntungkan atau malah investasinya merugikan.
Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif.
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi
yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
menimbulkan kerugian.
11
Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang
hanya dapat berakibat merugikan atau tidak
terjadi apa-apa dan tidak mungkin
menguntungkan. Contohnya kebakaran,
apabila perusahaan menderita kebakaran,maka
perusahaan tersebut akan menderita kerugian.
kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi
kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya
menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan
keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk
membakar dengan maksud-maksud tertentu.
12
Perbedaan utama antara risiko spekulatif
dengan risiko murni
13
Lanjutan Risiko murni
14
Pengertian manajemen risiko
15
Dalam suatu perusahaan, manajemen
risiko (risk management) adalah
proses perencanaan, pengaturan,
kepemimpinan, dan mengendalikan
kegiatan organisasi untuk
meminimalkan risiko pendapatan
perusahaan.
16
A. Pengertian Manajemen Risiko
17
2. Menurut Djojosoedarso
18
3. Menurut Tampubolon
19
Komponen Manajemen Risiko
21
2. Penentuan Sasaran (Objective Setting)
22
3. Identifikasi Peristiwa (Event
Identification)
Manajemen mengidentifikasi berbagai
peristiwa potensial yang
mempengaruhi strategi dan
pencapaian tujuan perusahaan.
Kejadian tidak pasti ini dapat memiliki
dampak positif, tetapi juga dapat
memberikan risiko.
23
4. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
24
5. Tanggapan Risiko (Risk Response)
25
6. Aktivitas Pengendalian (Control
Activities)
26
7. Informasi dan Komunikasi (Information
and Communication)
Kegiatan ini berfokus pada pengidentifikasian
informasi dan mengkomunikasikannya kepada
pihak-pihak terkait melalui media komunikasi
yang tepat. Dengan begitu, setiap orang yang
mendapatkan informasi dapat melakukan tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik.
Beberapa faktor penting dalam menyampaikan
informasi tersebut meliputi:
a) Kualitas informasi
b) Arah komunikasi
c) Alat komunikasi
27
8. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah komponen terakhir dalam
manajemen risiko. Proses pemantauan
dilakukan terus menerus untuk memastikan
bahwa setiap komponen lainnya berfungsi
dengan baik.
Yang penting untuk dipertimbangkan dalam
proses pemantauan adalah pelaporan yang
tidak lengkap atau berlebihan.
28
Jenis-Jenis Manajemen Risiko
Manajemen risiko dibagi menjadi beberapa
jenis :
1). Manajemen Risiko Operasional
2). Manajemen Risiko Bahaya (Hazard)
3). Manajemen Risiko Finansial
4). Manajemen Risiko Strategis
29
1) Manajemen Risiko Operasional
Manajemen Risiko ini terkait dengan risiko
yang timbul dari kegagalan fungsi proses
internal, misalnya karena kesalahan manusia,
kegagalan sistem, faktor eksternal seperti
bencana, dll. Dalam manajemen risiko
operasional, ada empat faktor risiko termasuk
manusia, proses, sistem, dan eksternal. acara
Dengan memahami manajemen risiko ini,
perusahaan dapat mengambil langkah
pencegahan atau bahkan sanksi sehingga
kapasitas produksi dan layanan tetap terjaga
seperti hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
30
2). Manajemen Risiko Bahaya (Hazard
Risk)
Manajemen hazard terkait dengan kondisi
potensial yang mengakibatkan kebangkrutan
dan kerusakan. Dalam membahas bahaya,
termasuk juga membahas perilaku.
Risiko perilaku adalah peristiwa yang dapat
menyebabkan kerugian bisnis. Dalam hal ini
ada tiga jenis bahaya yang harus diketahui,
termasuk bahaya hukum, bahaya fisik dan
bahaya moral.
31
Contoh bahaya hukum seperti pelanggaran
atau pengabaian peraturan bisnis yang dapat
menyebabkan kebangkrutan, seperti
pelanggaran SOP atau peraturan perusahaan
yang pada akhirnya memiliki konsekuensi fatal.
Sementara bahaya fisik dapat berupa mesin
yang sudah tua dan berisiko kehilangan selama
produksi. Misalnya kecelakaan karyawan
karena mesin dan sebagainya. Untuk moral
hazard, misalnya, sikap karyawan di lingkungan
kerja menimbulkan kerugian. Contoh, karyawan
tidak jujur dan sering korupsi uang. Atau
karyawan yang tidak melayani konsumen
dengan baik sehingga berdampak buruk bagi
perusahaan.
32
3). Manajemen Risiko Finansial
Manajemen risiko keuangan adalah upaya
untuk memantau risiko dan melindungi hak
properti, laba, aset, dan aset entitas bisnis.
Dalam praktiknya, proses manajemen risiko ini
mencakup mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengendalikan risiko jika terbukti mengancam
keberlanjutan organisasi.
Manajemen ini sangat penting karena ini adalah
salah satu sumber daya perusahaan. Karena
itu seorang akuntan harus benar-benar
mempertimbangkan berbagai risiko lain yang
berkaitan dengan keuangan, seperti:
33 Risiko likuiditas
Contoh Manajemen Risiko Finansial
36
Sebagaimana dijelaskan dalam definisi
manajemen risiko perusahaan, untuk
mengetahui risiko yang paling mungkin terjadi
dan merugikan perusahaan, adalah dengan
menulis item-item penting, misalnya dengan
membuat daftar berikut:
Daftarkan risiko
Penilaian risiko sesuai dengan tren dan juga
pengaruhnya
Penilaian kondisi saat ini
Rencana tindakan jika risiko terburuk benar-
benar muncul
37
Wassalamualaikum warokhmatullahi
wabarokatuh,,,,,,,
38