Anda di halaman 1dari 14

ANALISA LAPORAN

KEUANGAN
Disusun Oleh :
Aflah Falahani 1705151020
Annisa Diftania F. P 1705151007
Devika Andriani M 1705151039
Ericson Sinaga 1705151051
 
SEJARAH PT KIMIA FARMA (PERSERO)
TBK.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. berdiri pada 1817 sebagai perusahaan
industri farmasi pertama di Indonesia, Kimia Farma telah berkembang
menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan (Healthcare) terintegrasi
di Indonesia. Bidang usaha Healthcare Kimia Farma didukung oleh kegiatan
manufaktur farmasi, riset dan pengembangan, distribusi dan perdagangan,
pemasaran, ritel farmasi, serta laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
Selama beberapa tahun terakhir, Kimia Farma telah membuat kemajuan
yang signifikan dan terobosan penting di banyak bidang bisnis Healthcare
yang dijalankannya. Sejalan dengan Program Kemandirian Bahan Baku Obat
Nasional yang tertuang dalam Roadmap Kementerian Kesehatan serta
didukung dengan adanya Paket Kebijakan Ekonomi XI yang dituangkan
dalam Instruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, Kimian Farma
membangun beberapa pabrik baru yang bertujuan untuk mengurangi
ketergantungan akan impor Bahan Baku Obat (BBO) dan pada akhirnya
Indonesia mampu mandiri dalam produksi BBO.
PRODUK YANG DIHASILKAN
• Etikal, terdiri dari : Glucokaf, Magasida Suspensi, Magasida Tablet Kunyah, Nitrokaf
Retard, dan lain-lain.
• Generik, terdiri dari : Tramadol, Paracetamol, Ampicilin, dan lain-lain.
• Lainnya, terdiri dari : Antalgin, Pethidine, Morphine, dan lain-lain.

PROGRAM CSR
• Bantuan bencana banjir di Kab. Konawe Utara
• Kimia Farma resmikan Klinik Apung
• Kimia Farma peduli mengalirkan air bersih untuk kesehatan masyarakat
• Kimia Farma berbagi kasih untuk pengungsi Gunung Agung
• Kimia Farma salurkan dana kemitraan bagi warga Jombang
• Jalan sehat dan penanaman 1000 bibit tanaman
• Kimia Farma mengajar
ANALISA LAPORAN
KEUANGAN

Pengertian Analisis Rasio Keuangan


Analisis laporan keuangan merupakan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan
pada waktu yang lalu dan prospek pada masa yang akan datang.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2010:195) analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan
untuk menambah informasi yang ada dalam satu laporan keuangan. Secara lengkap
kegunaan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat
dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat mengali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu
laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungan dengan
suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan
keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar
perusahaan.
JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN

Rasio Likuiditas

Current Ratio
Quick Ratio Cash Ratio

Total Debt to Assets


Ratio

Solvabilitas

Debt to Equity
Ratio
Profitabilitas
Total
Assets
Turn
• Net Profit Margin Over
• Return on Asset
• Return on Equity
Fixed
Inventory Rasio Assets
Turnover Turn
Aktivitas Over

Receiva-
ble Turn
Over
Penilaian Pasar

Price Earning Ratio Dividend Yield Dividend Payout


2. Solvabilitas
a. Total Debt to Assets Ratio
Total Debt to Assets Ratio = Total Liabilitas / Total Aset X 100%

TOTAL DEBT TO ASSET RATIO TOTAL DEBT TO ASSET RATIO


Tahun Total Liabilitas Total Aset Rasio 70.00%

1.018.723.639.209 2.471.939.548.890
2013 41,21%
60.00%
1.291.699.778.059
2014 42,87%
3.012.778.637.568 50.00%

1.374.127.253.841
40.00%
2015 42,46%
3.236.224.076.311

2.266.155.131.870 30.00%

2016 52,24%
4.338.012.437.064
20.00%

2.738.107.906.829
2017 47,44% 10.00%
5.772.311.858.532

5.099.018.033.027 0.00%
2013 2014 2015 2016 2017 2018
2018 59,30%
8.599.346.446.680
Rasio
Analisa Rasio :
Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang
Terhadap Total Aktiva) menunjukkan seberapa besar
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau
berapa bagian dari total aktiva yang dibelanjakan
dengan total hutang. Pada tabel diatas total debt to
total asset ratio PT Kimia Farma (Persero) Tbk,
periode tahun 2013-2018 memiliki nilai yang
fluktuatif. Meningkatnya debt ratio perusahaan dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan penggunaan
hutang oleh perusahaan. Peningkatan hutang ini
tentu kurang baik bagi kondisi perusahaan karena
secara otomatis akan menambah beban yang harus
ditanggung berupa bunga hutang. Sebaliknya apabila
semakin kecil debt ratio perusahaan maka semakin
kecil pula hutang yang digunakan. Kondisi ini tentu
semakin baik bagi perusahaan.
PENINGKATAN PENURUNAN
Tingkat Total Debt to Assets Ratio Tingkat Total Debt to Assets Ratio
tertinggi terjadi pada tahun 2018 hal ini terendah terjadi pada tahun 2013
berarti: hal ini berarti :
1. Berdasarkan neraca keuangan 1. Berdasarkan neraca keuangan
perusahaan tahun 2018 ini 59,30% perusahaan tahun 2013 ini
aset yang dimilikinya dibiayai oleh 41,21% asset yang dimilikinya
hutang baik hutang jangka panjang dibiayai oleh hutang baik hutang
maupun hutang jangka pendek. jangka panjang maupun hutang
2. 40,70% aset lainnya dibiayai oleh jangka pendek.
modal 2. 58,79% asset lainnya dibiayai
oleh modal
b. Debt to Equity Ratio 
Debt to Equity Ratio = Total Liabilitas / Total Equity X 100%

DEBT TO EQUITY RATIO


DEBT TO EQUITY RATIO
180%

Tahun Total Liabilitas Total Equity Rasio 160%

1.018.723.639.209 1.624.354.688.981 140%


2013 63%
120%
1.291.699.778.059 1.811.143.949.913
2014 71% 100%

1.374.127.253.841 2.017.191.320.145 80%


2015 68%
60%
2.266.155.131.870
2016 100% 40%
2.256.743.893.231
2.738.107.906.829 20%
2017 104%
2.641.036.674.983 0%
5.099.018.033.027 2013 2014 2015 2016 2017 2018

2018 3.051.066.354.725 167% Rasio


Analisa Rasio:
Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Terhadap
Ekuitas) menunjukkan kemampuan modal
sendiri dari bank yang dapat dijadikan
jaminan untuk keseluruhan utang. Dari grafik
diatas dapat dilihat bahwa DER tertinggi ada
di tahun 2018 sebesar 167%. Rasio ini
dipengaruhi oleh total liabilitas di tahun 2018
yang memang paling tinggi diantara tahun 6
tahun ini. Ini menandakan bahwa perusahaan
memiliki kebijakan dimana perusahaan harus
memiliki utang yang tidak lebih besar dari
modal yang dimilikinya. Karena semakin kecil
rasio ini maka akan memperbaiki keadaan
perusahaan, artinya semakin kecil hutang
yang dimiliki maka akan semakin aman. DER
yang paling baik ada pada tahun 2013,
karena memiliki DER terendah yang
menandakan bahwa perusahaan aman karena
tidak memiliki resiko pembayaran kredit yang
tinggi.
PENINGKATAN

Tingkat Total Debt to Equity Ratio PENURUNAN


tertinggi terjadi pada tahun 2018
hal ini berarti: Tingkat Total Debt to Equity Ratio
1. Perusahaan dalam terendah terjadi pada tahun 2018 hal
menjalankan kegiatan ini berarti:
operasional dibiayai oleh 1. Perusahaan dalam menjalankan
kreditur ,bukan dari sumber kegiatan operasional lebih banyak
keuangan sendiri dibiayai oleh sumber keuangan
2. Total Debt to Equity Ratio yang sendiri dibandingkan dengan
tinggi mungkin tidak dapat pinjaman dari pihak lain
menarik tambahan modal
dengan pinjaman dari pihak
lain (kreditur dan investor) 2. Total Debt to Equity Ratio yang
rendah lebih menarik perhatian
kreditur dan investor untuk
memberikan pinjaman dan
menanamkan modal di perusahaan

Anda mungkin juga menyukai