Wellness
Promotion
(p.310)
Nur Lailatul Masruroh, MNS
Kompetensi
1. Membedakan definisi sehat, sakit dan wellness ( Kesehatan)
2. Teori model yang berkaitan dg status sehat serta asumsinya
3. Hubungan antara pencapaian pemenuhan keb dasar manusia dengan
status sehat
4. Menjelaskan hubungan antara variabel : gaya hidup, locus of control,
self efficacy, health care attitude, konsep diri dengan perilaku
kesehatan
5. 3 pendekatan untuk mempertahankan kesehatan
6. Peran perawat dalam promosi kesehatan
7. Pengaruh pandangan holistik terhadap kesehatan dan layanan
kesehatan
8. Peran perawat berhubungan dengan spiritualitas pasien
9. Peran perawat dalam mempromosikan kesehatan sexual pada pasien
Definisi sehat, sakit dan wellness
(Kesehatan)
Sehat :
merupakan proses dimana seseorang berusaha untuk
mempertahankan keseimbangan yang menghasilkan stabilitas
dan kenyamanan, juga merupakan proses yang dinamis yang
bervariasi berdasarkan persepsi seseorang akan kesehatan/
kesejahteraan ( well-being).
Sedangkan definisi sehat secara tradisional yaitu tidak adanya
penyakit dikatakan sebagai konsep yang sangat sempit.
Sakit :
adalah ketidakmampuan individu dalam beradaptasi
untuk mempertahankan keseimbangan fisik dan
emosional yang seringkali menyebabkan gangguan
kemampuan fungsional.
Wellness ( Kesehatan) :
adalah kondisi optimalnya fungsi dari seseorang/
seseorang mampu mencapai tingkat optimal dari
seluruh fungsinya.
Teori model yang berkaitan dg status sehat serta asumsinya
Hubungan antara pencapaian pemenuhan keb dasar
manusia dengan status sehat
In the 1960s, Abraham Maslow, a
psychologist, identified five levels of
human needs (factors that motivate
behavior)
He grouped the needs in tiers, or a
sequential hierarchy according to their
significance: physiologic (first level),
safety and security (second level), love
and belonging (third level), esteem and
self-esteem (fourth level), and self-
actualization (fifth level).
Nurses have adopted Maslow’s hierarchy
as a tool for setting priorities for client
care.
Variabel-variabel yang Mempengaruhi
Perilaku Kesehatan
1. Gaya hidup
2. Locus of control
3. Perceived ease or difficulty in accomplishing a
task (self-efficacy)
4. Sikap perawatan kesehatan
5. Konsep Diri
Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan aktivitas sehari-hari yang rutin dilakukan/ dipraktekkan oleh
seseorang dalam menjalani kehidupannya.
Memberikan pengaruh yang besar terhadap status kesehatan seseorang
For example : consumption of large amounts of caffeine, cigarette smoking, consistent
intake of high-fat foods,
Gaya hidup biasanya dibangun/ dibentuk sejalan dengan pola hidup/ kultur gaya hidup
dalam suatu keluarga
The family is the primary influence on a child’s development of health-promoting (or
health-defeating) behaviors.
When lifestyle modifications are necessary to improve health, many individuals have
difficulty implementing the suggested changes.
Seseorang sulit untuk melakukan modifikasi / merubah gaya hidupnya karena adanya
persepsi penurunan kenyamanan serta dinilai mahal
Locus of Control
Merupakan perasaan/ keyakinan seseorang untuk dapat mengontrol
terhadap kejadian/ situasi yang berpengaruh terhadap
kehidupannya
Seseorang dengan external locus of control akan merasa menjadi
korban jika ada sesuatu yang dianggap mengendalikan
kehidupannya
Seseorang dg internal locus of control akan merasa mampu untuk
memberikan pengaruh terhadap kejadian / situasi yang
mempengaruhi hidupnya.
Sehingga, seseorang dg internal locus of control akan merasakan
mampu untuk membuat perubahan dg gaya hidupnya untuk
mencapai status sehat
Self-efficacy= Perasaan Mudah/Sulit yang dirasakan
seseorang untuk Menyelesaikan/ menghadapi Tugas
tertentu
Psychologist Albert Bandura (1977) coined the term self-efficacy to describe an
individual’s perception of one’s own ability to perform a certain task.
Self-efficacy memiliki pengaruh yang besar untuk memulai perubahan perilaku
Ketika klien mampu untuk membuat keputusan akan suatu perilaku kesehatan dan
merasa bahwa dg perilaku tersebut mereka berhasil mencapai status sehat, maka
mereka akan cenderung untuk berusaha mempertahankan perubahan perilaku
tersebut
Sehingga komponen penting yang perlu diberikan perawat kepada klien adalah
memberikan kesempatan bagi klien untuk mengembangkan motivasi-diri
For example, when teaching a client how to self-administer insulin injections, the
nurse breaks the task down into small manageable objectives and has the client do
a return demonstration.
Self-efficacy adalah salah satu bentuk dari self-confidence yang
merupakan awal dari keberhasilan perilaku seseorang