Anda di halaman 1dari 32

LAPANGAN TERBANG

2 SKS
By: Hardiansyah
PERENCANAAN GEOMETRIK LANDASAN
PACU DAN LANDASAN PENGHUBUNG

 Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana


Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana (Airplane
Design Group) dipakai sebagai acuan dalam
merencanakan landasan pacu (runway) dan
landasan penghubung (taxiway) secara
geometrik. Klasifikasi ini didasarkan atas
karakteristik pesawat terbang, yakni pada
dimensi panjang sayap (wing span), dapat
dilihat pada tabel berikut :
Grup Tipe Wing span
Pesawat (m)
I Cessna, Piper Navajo, T-82 < 49 ft
(< 15 m)

II N-212, CN-235, STOL Sky- 49 ft < x < 79 ft


van, (15 m < x < 24 m)

III DC-9-32, DC-9-50, B-737-200, 79 ft < x < 118 ft


B-727-200, (24 m < x < 36 m)
IV DC-10-A, DC-10-B, B-720B, 118 ft < x < 171 ft
B-707-120B, B-707-320B (36 m < x < 52 m)
Airbus A-300
V B-747-300, B-747-400, 171 ft < x < 214 ft
B-767, B-747 SP (52 m < x < 65 m)

Tabel Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana


PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PACU
Bagian-bagian pendukung dari landasan pacu terdiri dari :
1.Perkerasan struktur (structural pavement) berupa
perkerasan lentur (flexible pavement) dengan tipe
perkerasan kekuatan penuh (full strength hardening)
yang berfungsi untuk mendukung operasional pesawat
terbang (kemampuan manuver, kendali dan stabilitas
pergerakan)
2.Bahu landasan pacu (runway shoulder) adalah bagian
yang berdekatan dengan landasan pacu dan merupakan
perpanjangan arah melintang dari perkerasan struktur
landasan pacu yang berfungsi untuk menempatkan
instrumen navigasi, pelampuan landasan pacu dan
peralatan pendukung operasional penerbangan.
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PACU
3. Daerah aman landasan pacu (runway safety
area) adalah daerah bebas halangan dan
gangguan di sekitar landasan pacu yang
difungsikan secara darurat untuk mengatasi
kemungkinan kondisi pesawat terbang yang
keluar (slip-off) dari landasan pacu karena
berbagai sebab (permasalahan mesin, roda
pesawat terbang selip, dsb). Menurut FAA
(Federal Aviation Adminstration) ukuran
daerah aman landasan pacu untuk pesawat
terbang rencana kategori transport, panjang
harus lebih besar dari 270 ft (90 m) dan
lebar minimum 500 ft (152,4 m) dari setiap
ujung landasan pacu.
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PACU

4. Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu


bagian yang dirancang untuk mencegah erosi
permukaan yang berdekatan dengan ujung-
ujung landasan pacu yang menerima semburan
jet secara terus menerus atau yang berulang
dari pesawat terbang yang akan melakukan
lepas landas. Dimensi atau ukuran blast pad ini
tergantung pada rekomendasi FAA atau ICAO
terhadap jenis pesawat terbang rencana yang
dilayani oleh bandar udara.
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PACU

Gambar bagian-bagian pada landasan pacu


CONTOH SOAL PERENCANAAN GEOMETRIS
LANDASAN PACU

 Dalam merencanakan ukuran panjang dan lebar


landasan pacu dapat dijelaskan melalui contoh
soal berikut :
Suatu bandar udara direncanakan akan melayani
pesawat terbang B-737-200, tentukan dimensi/
ukuran dari landasan pacu (runway) tersebut !
CONTOH SOAL PERENCANAAN GEOMETRIS
LANDASAN PACU
 Jawab :
Diketahui : Pesawat Terbang rencana : B-737-
200
Ukuran wing span B-737-200 : 28,35 m
(93,016 ft), maka Pesawat terbang rencana
B-737-200 termasuk dalam Airplane Design
Group-III (Lihat : Tabel Klasifikasi Pesawat
Terbang Rencana)
Menurut Advisory Circular 150/5300-13
Airport Design and Engineering dari FAA
tentang desain landasan pacu pada tabel
berikut :
Komponen Airplane Design Group
pd Runway I II III IV V

Lebar 75 ft 100 ft 100 ft 100 ft 150 ft


Runway 23 m 30 m 30 m 30 m 45 m
Lebar Bahu 10 ft 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft
Runway 3m 3m 3m 6m 7.5 m
Lebar Blast 95 ft 120 ft 120 ft 140 ft 200 ft
Pad 29 m 36 m 36 m 42 m 60 m
Panjang 60 ft 100 ft 150 ft 200 ft 200 ft
Blast Pad 18 m 30 m 45 m 60 m 60 m
Lebar Daerah 300 ft 300 ft 300 ft 400 ft 500 ft
Aman 90 m 90 m 90 m 120 m 150 m
Panjang 600 ft 600 ft 600 ft 800 ft 1000 ft
daerah aman 180 m 180 m 180 m 240 m 300 m

Tabel Ukuran Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Design Group
B-737-200 termasuk Airplane Design Group III (lihat tabel
Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana) sehingga dari tabel Ukuran
Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Design Group
diperoleh :
Lebar landasan pacu : 100 ft (30 m)
Lebar bahu landasan pacu : 10 ft (3 m)
Lebar Blast pad : 120 ft (36 m)
Panjang Blast Pad : 150 ft (45 m)
Lebar Daerah aman : 300 ft (90 m)
Panjang Daerah aman : 600 ft (180 m)
Desain panjang runway :
Untuk pesawat terbang rencana B-737-200, panjang landasan pacu rencana
dasar (basic length runway) adalah 2.286 m
Maka untuk kondisi :
a. operasional pesawat terbang normal :
Untuk operasional lepas landas :
Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan pacu rencana B-737-200
= 1,15 x 2.286 m
= 2.628,90 m
= 2.628,90 x 3,281 ft
= 8.625,42 ft
Take-off Run = panjang landasan pacu rencana
= 2.286 m
= 2.286 x 3,281 ft
= 7.500,366 ft
Lift-off Distance = 0,55 x Take-off Distance
LOD = 0,55 x 2.628,90 m
= 1.445,895 m
= 1.445,895 x 3,281 ft
= 4.743,98 ft
Untuk operasional pendaratan (landing) :

Landing Distance (LD) = TOD


= 2.628,90 m
= 8.625,42 ft
Stop Distance (SD) = 0,6 x LD
= 0,6 x 2.628,90 m
= 1.577,34 m
= 1.577,34 x 3,281 ft
= 5.175,25 ft
Clearway (CW) = ( 0,5 .(TOD – LOD))
= ( 0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
= 591,50 m
= 591,50 x 3,281 ft
= 1.940,72 ft
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 2.628,90 m
= 131,445 m
= 131,445 x 3,281 ft
= 431,27 ft
Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength
hardening) yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-off Run + (0,5 .(TOD –LOD))
= 2.286 m + (0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
= 2.286 m + 591,50 m
= 2.877,50 m
= 2.877,50 x 3,281 ft
= 9.441,078 ft
Gambar Rencana :
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

Menurut ICAO desain panjang landasan pacu dihitung


dengan pertimbangan terhadap faktor koreksi :
- Ketinggian / elevasi di atas muka air laut

- Perbedaan temperatur udara di atas 15° C

- Kemiringan arah memanjang (longitudinal gradient)


DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

Penjelasan:
1. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor
koreksi elevasi di atas muka air laut:
Semakin tinggi ketinggian, maka kepadatan /
densitas udara menjadi berkurang dan berpengaruh
terhadap gaya angkat komponen pesawat terbang,
sehingga berdampak pada manuver pesawat
terbang. Artinya harus dilakukan perhitungan
penambahan panjang landasan pacu.
Pertambahan landasan pacu dilakukan untuk setiap
300 m di atas muka air laut rata-rata, yakni:
Panjang landasan pacu rencana = (panjang
landasan pacu dasar x 7%) + panjang landasan
pacu dasar
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)
2. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor
koreksi perbedaan temperatur udara di atas 15° C :
Pertambahan landasan pacu dilakukan apabila
terdapat perbedaan temperatur udara di atas 15° C ,
yakni:
- Tentukan suhu harian rata-rata pada bulan terpanas
dalam 1 tahun = T1°
- Tentukan suhu maksimum rata-rata harian pada
bulan yang sama = T2°, sehingga
Panjang landasan pacu rencana = ((panjang landasan
pacu dasar x 7%) + panjang landasan pacu dasar) +
(1/100 x
T1 + (T2 – T1) - 15°C))
3
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

3. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor


koreksi kemiringan arah memanjang (longitudinal
gradient):
Gradien efektif landasan pacu =
elevasi tertinggi – elevasi terendah
panjang landasan pacu dasar
sehingga :
Panjang landasan pacu rencana =
((panjang landasan pacu dasar x 7%) + panjang
landasan pacu dasar) + (1/100 x
T1 + (T2 – T1) - 15°C)) / gradien efektif landasan pacu
3
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan


sebagai suatu jalur perkerasan yang digunakan
oleh pesawat terbang sebagai akses dari apron
menuju landasan pacu (runway) dan sebaliknya
dari landasan pacu menuju apron setelah
melakukan pendaratan. Untuk akses dari apron
menuju landasan pacu disebut ‘entrance taxiway’
dan akses dari landasan pacu menuju apron
disebut ‘exit taxiway’. Kedua jalur akses ini
merupakan by-pass taxiway.
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)
1. Perencanaan tikungan dan lebar tambahan
tikungan (fillet) pada taxiway

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan
(fillet) terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan
tambahan (fillet) hingga pada
ujung belokan taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan
(fillet) terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan
(fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet)
terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan
(fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Dalam merencanakan desain geometrik pada landasan


penghubung digunakan referensi perencanaan dari FAA :
Komponen pd Taxiway Airplane Design Group

I II III IV V

Lebar taxiway (W) 25 ft 35 ft 50 ft 75 ft 75 ft


7,5 m 10,5 m 15 m 23 m 23 m

Jarak tepi aman 5 ft 7,5 ft 10 ft 15 ft 15 ft


taxiway (M) 1,5 m 2,25 m 3m 4,5 m 4,5 m

Lebar bahu taxiway (S) 10 ft 10 ft 10 ft 15 ft 15 ft


3m 3m 3m 4,5 m 4,5 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi Airplane Design Group
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Komponen pd Taxiway Airplane Design Group

I II III IV V

Jari-jari tikungan (R) 75 ft 75 ft 100 ft 150 ft 150 ft


22,5 m 22,5 m 30 m 45 m 45 m

Jari-jari tikungan 60 ft 60 ft 60 ft 85 ft 85 ft
tambahan ( F) 18 m 18 m 18 m 25,5 m 25,5 m

Panjang jalur tikungan 50 ft 50 ft 150 ft 250 ft 250 ft


tambahan (L) 15 m 15 m 45 m 75 m 75 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi Airplane Design Group
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)
Contoh perhitungan desain lebar jalur taxiway dan
taxiway fillet :
Diketahui pesawat terbang rencana B-737-200 dengan
wing span 32,92 m termasuk Airplane Design Group III
(lihat tabel 3.1). sehingga dari tabel 3.3 dan tabel 3.4
diperoleh :
- Lebar taxiway (W) = 50 ft (15 m)
- Jarak tepi aman taxiway (M) = 10 ft (3 m)
- Lebar bahu taxiway (S) = 10 ft (3 m)
- Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway
centerline (F) = 60 ft (18 m)
- Panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada
ujung belokan taxiway (L) = 150 ft (45 m)
- Jari-jari belokan taxiway (R) = 150 ft (45 m)
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Gambar
Rencana :

Perencanaan Tikungan pada Taxiway dengan pesawat terbang rencana B-737-200


PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

2. Perencanaan by-pass taxiway (exit


taxiway dan entrance taxiway)
Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit
taxiway dan entrance taxiway) ini yang perlu
untuk diperhatikan adalah penentuan
kecepatan rencana dari pesawat terbang saat
akan memasuki area sistem landasan
penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
R = V^2____
(125.µ)
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

sehingga : V = √ (125 x R x µ)
= 11,18 √(R x µ)
dengan : V = kecepatan rencana pesawat
terbang (km/jam)
R = jari-jari tikungan pada sistem taxiway
sesuai dengan Airplane Design Group atau
hasil perhitungan ( m )
µ = koefisien gesek antara ban dan
struktur permukaan perkerasan (0,13)
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Jika penentuan jari-jari tikungan dipertimbangkan


berdasarkan ukuran wheel base (jarak antara roda
pendarat utama/main gear dan roda depan/nose gear)
dan komponen-komponennya maka dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
R = 0,388 . 2B_
((W/2) – D)
dengan : R = jari-jari tikungan pada taxiway yang
direncanakan ( m )
B = ukuran wheel base dari pesawat terbang
rencana ( m )
W = lebar jalur taxiway sesuai dengan Airplane
Design Group ( m ) D = jarak antara titik tengah
kelompok roda pendarat utama/main gear dan tepi
jalur taxiway ( m )
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)
Contoh perhitungan desain tikungan pada
sistem by-pass taxiway :
Diketahui pesawat terbang rencana B-737-
200 dengan wing span 32,92 m termasuk
Airplane Design Group III sehingga dari tabel
perencanaan komponen taxiway dari FAA
diperoleh :
Lebar taxiway (W) = 50 ft (15 m)
Untuk pesawat terbang rencana B-737-200,
maka Ukuran wheel base (B) = 11,38 m
Jarak antara titik tengah kelompok roda
pendarat utama/main gear dan tepi jalur
taxiway (D) = 3,75 m
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Maka : R = 0,388 . 2B_


((W/2) – D)
= 0,388 . 2(11,38)
((15/2) – 3,75)
= 13.399 m
≈ 14 m
Sehingga kecepatan rencana pesawat terbang saat
memasuki tikungan adalah :
V = √ (125 x R x µ)
= 11,18 √(R x µ)
= 11,18 √(14 x 0,13)
= 15 m/dt
= 15 x 3,6
= 54 km/jam

Anda mungkin juga menyukai