Anda di halaman 1dari 20

Journal Reading

Quadratus Lumborum Block Versus Tranversus


Abdominis Plane Block Pada pediatri yang menjalani
Operasi Lower Abdomen

Pandhu Suprobo

Pembimbing
dr. Taufiq Agus Siswagama , SpAn
PENDAHULUAN

Truncal Block mempunyai tempat dalam multimodal


analgesia

Penggunaan USG semakin memperluas dan


mempermudah tindakan peripheral nerve blok

TAP blok dan Quadratus lumborum blok digunakan untuk


somatic analgesia pada lower abdomen

Metode baru 2
TUJUAN
▣ Penelitian ini ingin membandingkan efektifitas
dari quadratus lumborum blok dibandingkan Tranversus
Abdominis Plane Blok pada pediatri yang menjalani
Operasi Lower abdominal surgery

Unilateral inguinalis hernia


Unilateral Orchiopexy

3
Quadratus lumborum Block

▣ Pertama kali dikenalkan


oleh blanco di th 2007
▣ LA disebarkan antara
posterior musculus
quadratus lumborum
dan thoracolumbar
fascia

4
Quadratus lumborum Block

▣ Probe ditempatkan di ▣ Digunakan USG linear


anterior dan superior probe high frequensi
iliac crest s.d ▣ Jarum 22G 50mm
tervisualisasi
▣ Teknik In plane Antero
▣ M Quadratus lumbolum, lateral ke postero medial
internal dan external
▣ Bupivacaine 0.2% 0.5
oblique
ml/kg

5
Tranversus Abdominis Plane Block

▣ LA dideposit antara
muskulus Internal
oblique dan tranversus
abdominis

6
Tranversus Abdominis Plane Block

▣ Probe ditempatkan di ▣ Digunakan USG linear


dinding anterolateral probe high frequensi
dengan iliac crest ▣ Jarum 22G 50mm
▣ Tervisualisasi M External ▣ Teknik In plane Antero
Oblique, Internal lateral ke postero medial
Oblique
▣ Bupivacaine 0.2% 0.5
Tranversus abdominis ml/kg
▣ Target berada di antara
M Internal Oblique
Tranversus abdominis
7
METODE

▣ Sampel 53 orang
▣ Pediatri usia 1 – 7 th
▣ Kriteria eksklusi
Menolak tindakan
Allergi lokal anestesi
Infeksi pada tempat injeksi LA
Anatomical anomaly
gangguan pembekuan darah

8
METODE

▣ Jenis Operasi
Unilateral Hernia inguinalis
Unilateral Orchiopexy
▣ Sample dibagi 2 secara random
▣ Semua blok dilakukan oleh 1 ahli
anesthesia yang sama

9
METODE

▣ Blok dikerjakan setelah pasien di anesthesi


general
▣ Operasi dimulai sejak 7 – 10 menit setelah
blok
▣ Setelah operasi selesai diberikan
acetaminophen
15 mg/kg BB
▣ Pain level dinilai menggunakan Skala FLACC
pada 30 menit 1jam.2.4.6.12 dan 24 jam post
op oleh perawat dan anesthesi lain pada grup
secara acak 10
METODE

▣ Saat FLACC score mencapai 4 atau lebih ditambahkan


rescue analgetik berupa tramadol 1mg/kg dan ibuprofen
7mg/kg P.O saat FLACC score mencapai 2

▣ Data outcome yang dinilai adalah

○ Apakah dibutuhkan analgetik tambahan dlm 24 jam


○ Kepuasan orang tua pasien , skor 1 s.d 10
○ FLACC score

11
HASIL PENELITIAN

○ Data yang diperoleh diolah dengan metode statistikt


t test
○ Penelitian melibatkan sampel sejumlah 53
○ 3 pasien di exclude dari penelitian

12
13
14
15
16
HASIL PENELITIAN

○ FLACC pada kelompok QLB lebih rendah


○ Covering time lebih lama

○ QLB mempunyai durasi yang lebih panjang ,


konsumsi analgetik tambahan yang lebih rendah ,
dan succes rate yang lebih tinggi

17
HASIL PENELITIAN

○ Mengapa QLB lebih superior dibandingkan TAP blok ?

○ Beberapa teori menyebutkan bahwa terjadi


penyebaran Local anestesia ke area paravertebral
○ Adanya kemungkinan cabang dari LI yang tidak
tercover jika menggunakan TAP blok
○ Didapatkan hasil penelitian lain yang menyebutkan
bahwa level Local anesthesia dalam darah pada TAP
blok lebih tinggi dibandingkan pada QLB

18
HASIL PENELITIAN

○ Pada cadaveric studies didapatkan penyebaran yang


sangat baik pada L1 –L3 nerve root

○ QLB lebih efektif memberikan efek analgesia post


operatif dibandingkan TAP blok pada pembedahan
lower abdomen pada pediatri

19

Knowlegde will enlivens The Soul
Ilmu akan menghidupkan Jiwa
( Ali bin Abi Thalib )

Terimakasih

20

Anda mungkin juga menyukai