Anda di halaman 1dari 20

Pemeriksaan

Mikrobiologi

Oleh : dr. Melki Hadisasmitajaya


Moderator : dr. Dinda Kamilah
Alur Pemeriksaan Lab Mikrobiologi

Tahap Tahap Tahap


Praanalitik Intraanalitik Pascaanalitik
Tahap Praanalitik
Prinsip Pengelolaan
Spesimen

• Utamakan keselamatan dan keamanan


petugas RS/ Laboratorium
• Keselamatan & Kenyamanan pasien.
• Koleksi spesimen yang tepat dan benar
• Hindari kontaminasi flora normal atau dari
lingkungan
• Komunikasi yang baik antara dokter dengan
laboratorium
Spesimen Pemeriksaan

Bagian Tubuh Tertutup Bagian Tubuh Terbuka


• Darah • Swab hidung
• Cairan eksudat (Body • Swab tenggorok
Cavity) • Swab konjungtiva
• Pus dari abses • Swab telinga
• Urine punksi / aspirasi supra • Swab luka ( Pus )
pubic • Sekret urethra ( Pus )
• Cairan cerebrospinal • Urine porsi tengah
• Urine Catheter
Pengambilan Spesimen
Syarat :
• Sebelum mendapat obat anti mikroba
• Alat dan tempat penampung kuman yang steril
• Diambil dari tempat yang diduga banyak mikroba penyebab dan
menghindari mikroba pencemar
• Jumlah cukup banyak sesuai pemeriksaan
• Waktu pengambilan sesuai perjalanan penyakit
• Diberi label identitas lengkap, tanggal dan jam
• Dikirim secepatnya ke lab.disertai formulir permintaan pemeriksaan yang
sudah diisi lengkap
Penyimpanan Spesimen
Syarat :
• Darah, pus, dahak, cairan aspirat, feses dapat disimpan pada
suhu 5C → 2 – 3 jam
• Urine dapat disimpan → pada suhu 5C → 24 jam
• Cairan cerebrospinal tidak boleh disimpan → langsung dikirim
secepatnya
Pengiriman Spesimen
Syarat :
• Pengiriman bahan pemeriksaan →secepat mungkin
• Pengiriman dalam waktu lama → dapat
menggunakan media transport :
• Media Bactec  Darah
• Media stuart → Pus, usapan nasopharynk / oropharynk,
cairan eksudat, cairan sekresi
• Media Cary-blair → feses, usap rektum
Spesimen Darah
• Darah diambil sesaat sebelum
temperature mencapai puncak
• Dianjurkan diambil 2 – 3x dalam
waktu 24 jam ditempat yang berbeda
• Volume darah :
• Bayi : 1 – 3ml
• Anak2: 3 – 5ml
• Dewasa : 5 – 10ml
Spesimen Urin
• Cara pengumpulan specimen :
• Mid stream urine
• Urine Catheter
• Urine aspirasi suprapubic
Spesimen Saluran Cerna
Cara Pengambilan
• Dilakukan pada fase akut diare
• Dilakukan sebelum pemberian antimikroba
• Dilakukan secara aseptik
• Dapat dilakukan dengan swab rectum

Cara Penampungan
• Ditampung dalam wadah (kontainer) steril
• Ditampung minimal 5 - 10g
• Usap rectum dimasukkan ke dalam medium transport Cary-Blair
Spesimen Saluran Nafas
• Swab Tenggorok : lidi kapas dan tongue
spatula. Swab pada bagian tonsil dan
faring belakang (jangan menyentuh lidah
dan uvula)
• Swab Hidung : lidi kapas putar sebanyak
1 kali langsung masukkan kedalam
media transport.
Spesimen Saluran Nafas
• Sputum :
• Bilas mulut dan berkumur dengan saline /air steril atau
gargel terutama untuk kultur bakteri
• Ingatkan penderita yang diminta adalah dahak bukan air
atau liur-> terangkan cara mengeluarkan dahak
• Ambil sputum pertama pagi hari atau sputum sewaktu
• Mukolitik atau inhalasi bila perlu
• Simpan pada screw cap steril
• Bronchial Washing : untuk mengambil specimen saluran
nafas bagian bawah
Spesimen Cairan
Serebrospinal
• Sangat aseptic
• Lokasi lumbal pungsi : perpotongan antara mid
line dgn garis yg menghubungkan antara Crista
Illiaca kanan & kiri (processus spinosus
vertebrae L4), geser ke bawah → spatium
intervertebralis L4-L5.
• Minimal Spesimen 1 ml
• Harus cepat diperiksa di laboratorium
• Tidak boleh disimpan dilemari es
Spesimen swab Konjungtiva
• Swab diambil dari kedua mata walaupun hanya salah satu yang terkena
infeksi (untuk membandingkan flora normal dan organisme patogen)
• Pastika sumber cahaya mencukupi untuk pengambilan spesimen
• Pasien dapat duduk atau berbaring. Pastikan posisi kepala pasien dalam
keadaan bersandar
• Apabila terdapat pus, bersihkan dulu dgn swab steril yang telah dibasahi
salin steril, lalu buang swab tersebut
• Instruksikan pasien untuk melihat ke arah atas tanpa menggerakkan
kepala, sembari menahan konjungtiva palpebra bagian bawah
• Swab steril yg telah dibasahi salin steril, diapuskan sepanjang sisi
konjungtiva palpebra bawah dan konjungtiva palpebra atas, masing-
masing sebanyak 2-3 kali. Pastikan swab tidak mengenai kulit di sekitarnya
Spesimen Luka
Luka Terbuka
• Luka dibersihkan dgn salin steril untuk
menghilangkan kotoran/ flora normal/ eksudat.
Tunggu 1-2 menit sebelum dilakukan swab
• Swab dioleskan ke bagian dasar luka dari satu ujung
ke ujung yang lain dengan gerakan zig zag, sembari
memutar swab
• Jangan mengambil pus untuk kultur dan jangan
mengoles pada bagian luka yang sudah mengering
Spesimen Luka
Luka Tertutup
• Jangan menggunakan swab
• Desinfeksi kulit abses dengan povidonn I0DIN 10 %
dan alkohol 70 %
• Aspirasi cairan abses dengan spuit steril
• Abses dieksisi dan dengan lidi kapas, ambil eksudat
dari dasar abses dan dinding abses
• Semua dimasukkan media transport anaerob dan
juga ambil lagi spesimen untuk aerob
Spesimen Genital
Urogenital Wanita
• Usap spekulum dengan air hangat
• Minyak pelumas dapat membunuh bakteri
Neisseriae
• Lihat pada bagian serviks dan bersihkan dari
sekret vagina
• Dengan lembut tekan serviks dengan blade, dan
ambil sekret endoserviks menggunakan calcium
alginat, dacron atau non toksik kapas swab
• Apabila dicurigai infeksi N.Gonorrhoea, maka
dianjurkan juga kultur anal
Spesimen Genital
Urogenital Pria
• Keluarkan eksudat dari uretra, dan ambil eksudat pada swab. Letakkan swab
pada media transpor
• Ambil eksudat tambahan pada swab untuk pemeriksaan pewarnaan pada
slide. Hapuskan swab 2-3cm pada permukaan slide untuk dilakukan
pengecatan dan berilah label
• Apabila tidak terdapat eksudat, masukkan swab urogenital sedalam 2cm ke
dalam uretra, secara lembut putar swab dan keluarkan
• Inokulasi spesimen pada media khusus secepat mungkin, dan letakkan
spesimen pada inkubator CO2 pada suhu 35°C. Setelah itu, siapkan swab
untuk dilakukan pengecatan.
TERIMA KASIH 🙏

Anda mungkin juga menyukai