Anda di halaman 1dari 16

SAKIP DAN REFORMASI

BIROKRASI

Training of Trainers
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
SAKIP DAN REFORMASI
BIROKRASI

Training of Trainers
SAKIP DAN REFORMASI
BIROKRASI

Training of Trainers
PERAN SAKIP DALAM PENINGKATAN
EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN

MEMASTIKAN SASARAN K/L


SESUAI DENGAN SASARAN
MEMASTIKAN TERDAPAT
MEMASTIKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERBAIKAN BERKELANJUTAN
ANGGARAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA RENCANA
MEMASTIKAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET-
DIALOKASIKAN UNTUK STRATEGIS
TARGET DIPERJANJIKAN KEPADA PEJABAT
SASARAN/PRIORITAS YANG BERKOMPETEN
PERJANJIAN
PEMBANGUNAN (MONEY
KINERJA
FOLLOW PROGRAM)
MEMASTIKAN KEMAJUAN PENCAPAIAN
MEMASTIKAN SASARAN/ TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT
PRIORITAS PENGUKURAN
PEMBANGUNAN MENJADI SAKIP KINERJA
MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA
FOKUS K/L/PEMDA
DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI
PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN
PENGELOLAAN
DATA KINERJA
REVIU DAN MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN KEPAD
EVALUASI KINERJA PEMBERI AMANAH SECARA JUJUR
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA PELAPORAN
TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI KINERJA
TAHAPAN LIMA TAHUNAN PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI

DYNAMIC GOVERNANCE
PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY

RULE BASED
BUREAUCRACY

• efektif, efisien dan ekonomis


• difokuskan pada upaya untuk mewujudkan outcomes (hasil)
• menerapkan manajemen kinerja yang didukung dengan
penerapan sistem berbasis elektronik
• Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas
terhadap kinerja organisasi
6
DASAR HUKUM AKUNTABILITAS KINERJA
TAP MPR Nomor XI/MPR/1998
Akuntabilitas sebagai salah satu asas umum
dalam penyelenggaraan negara. Prinsip dasar
dari good and clean government
UU Nomor 28 Tahun 1999 UU Nomor 28 / 1999

Kewajiban menyusun Renstra dan Laporan


Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Kinerja

UU Nomor 17/2003, UU Nomor 1/2004


Azas dalam pengelolaan keuangan negara
dan UU 15/2004 adalah akuntabilitas berorientasi pada hasil.

Kewajiban melaporkan akuntabilitas


PP Nomor 8/2006
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

Perpres 29 Tahun 2014 Pengintegrasian sistem manajemen


keuangan dan kinerja
Sebagai dasar perjanjian kerja, pemberian
UU No. 5 Tahun 2014 tunjangan, dan pengembangan
kompetensi
PENGERTIAN SAKIP
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
KINERJA YANG (SAKIP): ringkasan sistematikan dari berbagai
DIRENCANAKAN aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk
tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan
data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam
rangka pertanggungjawaban dan peningkatan
KINERJA YANG kinerja instansi pemerintah (Pasal 1 Peraturan
DIPERJANJIKAN Presiden Nomor 29 Tahun 2014).

KINERJA YANG
DILAKSANAKAN

KINERJA YANG
DILAPORKAN

KINERJA YANG
DIEVALUASI
Training of Trainers
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
8
PERPRES 29 TENTANG SAKIP
RPJMD

Rencana Kerja dan Rencana Rencana Kinerja


Anggaran Strategis Tahunan

Daftar Penetapan
Perjanjian Kinerja
Anggaran

Laporan Keuangan Laporan Kinerja


Reviu oleh
APIP
Laporan Keuangan Laporan Kinerja
Reviewed Reviewed

Audit Keuangan Audit Kinerja


SAKIP ADALAH SEBUAH SISTEM

Proses Perencanaan kinerja Proses Penganggaran Secara sederhana dapat


digambarkan bahwa Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah adalah satu
1. Penetapan Tujuan/Sasaran rangkaian siklus manajemen
1. Penyediaan Anggaran yaitu:
2. Hubungan Program – Tujuan /
Sesuai Target Kinerja Merencanakan kinerja;

Proses Pengukuran & Monev


Sasaran
2. Standar Biaya Untuk Merencanakan
3. Indikator Kinerja
Output
program/
4. Target Kinerja kegiatan;
Proses Reviu & Evaluasi

Menyusun anggaran;
Melaksanakan program/
1. Penilaian Kinerja kegiatan;
2. Perbaikan Kinerja Mengukur dan monitoring
3. Perbaikan SAKIP 1. Pengukuran Kinerja capaian
Perencanaan 2. Pengelolaan data melaporkan keberhasilan
4. Redistribusi kinerja pencapaian kinerja; serta
Anggaran Melakukan Reviu & Evaluasi
internal.
Melakukan perbaikan
berkelanjutan
1. Capaian Kinerja
2. Akuntabilitas Kinerja vs
Akunbilitas Keuangan

Proses Pelaporan Pertanggungjawaban


IMPLEMENTASI FAKTUAL SAKIP

Hasil Penilian Kementerian PAN dan RB (2016):

1)Dari 77 kementerian/lembaga: 4 K/L A (memuaskan),


21 K/L BB (sangat baik), 36 K/L B (Baik), dan 16 K/L CC
(Cukup),

2)Dari 34 pemerintah provinsi: 3 A, 7 BB, 12 B, 12 C, 10


CC (Cukup), dan 2 C, dan

3)Level pemerintah kab/kota: 2 A, 10 BB, 57 B. Sebagian


besar Kabupaten/Kota (406) nilainya pada rentang CC
sampai D [199 CC, 192 C, dan 14 D].

Training of Trainers
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
PENILAIAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

Sistem AKIP FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN TOTAL

Perencanaan
Kinerja 7% 17,5% 10,5% 30%

Pengukuran
Kinerja 4% 10% 6% 25%
80%
Pelaporan
Kinerja 3% 7,5% 4,5% 15%

Evaluasi 2% 5% 3% 10%

Kinerja OUTPUT OUTCOME LAINNYA TOTAL


CAPAIAN KINERJA
5% 5% 10% 20%
11
©oaching
ARTI NILAI AKUNTABILITAS KINERJA
Mencerminkan
Mencerminkan tingkat
tingkat akuntabilitas
akuntabilitas instansi
instansi pemerintah
pemerintah dalam
dalam
mempertanggungjawabkan
mempertanggungjawabkan hasil
hasil atau
atau manfaat
manfaat daridari seluruh
seluruh penggunaan
penggunaan
anggaran
anggaran negara/daerah
negara/daerah secara
secara efektif,
efektif, efisien,
efisien, dan
dan ekonomis.
ekonomis.

Peringkat Nilai Nilai akuntabilitas kinerja mengidentifikasi


kemampuan instansi pemerintah untuk:
AA >90-100
1.Merencanakan kinerja dan target
A >80-90
kinerja,
2.Menyelaraskan apa yang dianggarkan
BB >70-80 dengan apa yang direncanakan,
3.Menyesuaikan apa yang dilaksanakan
B >60-70 dengan yang dianggarkan,
CC >50-60 4.Serta telah melaporkan capaian kinerja
selaras dengan apa yang telah
C >30-50 dilaksanakan dan direncanakan
sebelumnya.
D 0-30 12
©oaching
MINIMUM REQUIREMENT
PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP
IKU PEMDA IKU SKPD CASCADING
PEMANFAATAN SAKIP
% SKPD (penilaian kinerja, evaluasi
SKPD YANG kinerja, reward and
KATEGORI KUALI- KUA- KUALI BUDAYA KINERJA
SAMPLING ADA ADA PENERAPAN ADA punishment, mutasi dan
TAS LITAS TAS
SAKIP BAIK promosi, penambahan
anggaran)
penilaian, evaluasi kinerja,
penerapan pada
AA 100% ADA 90% 100% 95% 100% ada 100% reward and punishment,
seluruh unit
manajemen SDM dan anggaran
penilaian, evaluasi kinerja,
penerapan pada
A 100% ADA 90% 100% 90% 90% ada 90% reward and punishment,
sebagian besar unit
manajemen SDM
penilaian, evaluasi kinerja, penerapan pada
BB 75% ADA 80% 100% 90% 70% ada 75%
reward and punishment sebagian kecil unit
penerapan pada
B 50% ADA 70% 100% 70% 30% ada 50% penilaian atau evaluasi kinerja
sebagian kecil unit
Bappeda,
CC Inspektorat, 2 ADA 50% 50% 30% 10% - - - -
SKPD lain
Bappeda,
C Inspektorat, 2 ADA - 20% - - - - - -
SKPD lain
Bappeda,
D Inspektorat, 2 - - - - - - - - -
SKPD lain
Faktor Kunci Sukses Pelaksanaan
SAKIP
Permasalahan umum belum optimalnya
pelaksanaan SAKIP bermula dari sub-sistem
perencanaan yang belum mampu
mengembangkan perencanaan kinerja yang
akuntabel. MENGAPA?
Pertama, belum tercapainya prinsip pengelolaan
kinerja berorientasi hasil (outcomes).
Kedua, belum adanya keselarasan artinya belum
memiliki keterkaitan sebab-akibat (causality) dan
sinergitas (aligment).
Ketiga, belum adanya ukuran kinerja yang terukur
dan relevan.
Keempat, belum adanya target kinerja yang
terukur dan logis.

Training of Trainers
Faktor Kunci Sukses Pelaksanaan
SAKIP
• Optimalisasi pelaksanaan SAKIP di lapangan disebabkan oleh baik
faktor manajerial maupun faktor di luar organisasi (aspek politik
pemerintahan). Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut aspek
leadership (kepemimpinan) sangat menentukan keberhasilan
pengelolaan sistem.
• Jenis pemimpin yang dibutuhkan adalah pemimpin yang mampu
mendorong perubahan terhadap lima faktor penting: 1) proses dan
SDM di dalamnya, 2) cara atau metode bagaimana
mengimplementasikan perubahan, 3) merancang tahapan inisatif
perubahan, 4) menentukan faktor kunci yang dapat menggerakkan
perubahan, dan 5) mampu mengatasi penghalang di dalam dan di luar
organisasi yang dapat menghambat perubahan.

Training of Trainers
TERIMA
KASIH

Training of Trainers

Anda mungkin juga menyukai