Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

BBL

Dosen : Ns. Dilgu Meri, S.Kep, M.Kep (DM)

Kelompok 1 :
Fifi Sri Nova, Nando, Teguh Subianto
ADAPTASI BBL INTRAUTERIN KE
EKSTRAUTERIN

Adaptasi neonatal adalah prose penyesuaian


fungsional neonatus dari kehidupan didalam
uterus ke kehidupan diluar uterus. Kemampuan
adaptasi fisiologis ini disebut juga : Homeostasis.
Bila terdapat gangguan adaptasi maka bayi akan
sakit.
Adaptasi Fisiolog Fetus
Sejak konsepsi perkembangan konseptus terjadi sangat cepat
yaitu zigot mengalami pembelahan menjadi morula (terdiri atas
16 sel blastomer), kemudian menjadi blastokis (terdapat cairan
di tengah) yang mencapai uterus, dan kemudian sel-sel
mengelompok, berkembang menjadi embrio (sampai minggu
ke-27). Setelah minggu ke-10 hasil konsepsi disebut janin.
Dengan demikian adaptasi fetus sudah terjadi secara fisiologis.
Adaptasi BBL Terhadap Kehidupan di Luar Uterus
• Periode Transisi adalah masa yang dialami oleh BBL dimana terjadi
perubahan yang komplek pada bayi yang semula bergantung pada ibu dan
setelah lahir akan menjadi mandiri sesuai dengan proses fisiologi tubuhnya

• Adapun perubahan yang terjadi pada BBL antara lain :


1. Perubahan sistem pernafasan
2. Perubahan Sistem Sirkulasi
3. Perubahan sistem pengaturan suhu tubuh
4. Perubahan sistem hematologi
5. Perubahan sistem gastrointestinal
6. Perubahan sistem imunitas
7. Perubahan sistem ginjal
8. Perubahan sistem reproduksi
9. Perubahan sitem muskuloskletal
10. Perubahan sistem neurologi
11. Perubahan sistem integumen
Perubahan Sistem Perubahan Sistem
Pernafasan Peredaran Darah
• Pada saat tali pusat dipotong,
• Perkembangan Paru-paru
resistensi pembuluh sistemik
• Awalnya ada nafas
meningkat dan tekanan atrium
• Surfaktan dan upaya kanan menurun
respirasi utk bernafas • Pernapasan pertama
• Pengeluara cairan dari paru- menurunkan resistensi
paru pembuluh darah paru-paru dan
• Fungsi pernafasan dalam meningkatkan tekanan atrium
kaitannya dengan fungsi kanan, sehingga terjadi
kardiovaskuler penurunan atrium kiri maka
foramen ovale secara
fungsional akn menutup
Perubahan Sistem Pengaturan Perubahan Sistem
Suhu Gastrointestinal

• Bayi baru lahir belum dapat • Sebelum lahir janin yang cukup
mengatur suhu tubuh mereka bulan sudah mulai menghisap dan
sehingga akan mengalami stres menelan
dengan adanya perubahan- • Reflek gumoh dan reflek batuk
perubahan lingkungan sudah terbentuk baik saat lahir
• Kemampuan menelan dan
• Mekanisme kehilangan panas mencerna masih terbatas
melalui evaporasi, konduks, • Hubungan antara esofagus bawah
konveksi, radiasi harus dapat dan lambung masih blm sempurna
dicegah sehingga tidak terjadi • Kapasitas lambung ± 30 cc utk bbl
hipotermi pada BBL normal
• Waktu pengosongan lambung
sekitar 2.5-3 jam
Perubahan Sistem Kekebalan
Tubuh Perubahan Sistim Ginjal

• Sistem imunitas bayi baru • Beban kerja ginjal dimulai


lahir masih belum matang, saat bayi lahir hingga
sehingga menyebabkan masukan cairan meningkat,
neonatus rentan terhadap mungkin urine akan tampak
berbagai infeksi dan alergi keruh termasuk berwarna
• Kekebalan alami dari merah muda yang
struktur kekebalan tubuh yg disebabkan oleh kadar
mencegah infeksi ureum yg tdk banyak berarti

Perubahan Sistem Reproduksi

• Anak laki-laki tidak menghasilkan sperma sampai pubertas tetapi anak


perempuan mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya
• Kedua jenis kelamin ini mungkin memperllihatkan pembesaran
payudara, terkadang disertai sekresi cairan pada genetelia
Sistem muskuloskeletal Sistem Neurologi
• Otot sudah dalam keadaan • Adanya beberapa aktivitas
lengkap pada saat lahir, refleks yang terdapat pada
tetapi tumbuh melalui bayi baru lahir menandakan
proses hipertrofi adanya kerja sama antara
• Ubun -ubun besar akan tetap system saraf dan system
terbuka hingga usia 18 musculoskeletal.
bulan • Refleks pada bayi antara lain
sebagai berikut :
1. Refleks Moro
Sistem Integumen
2. Refleks Rooting
• Pada bayi baru lahir cukup bulan, 3. Refleks Sucking
kulit bewarna merah dg sedikit 4. Refleks batuk dan bersin
vernik kaseosa. Sementara itu, bayi
premature memiliki kulit tembus
pandang
Kebutuhan dan Tindakan Keperawatan pada BBL

 Pembersihan Jalan Nafas


• Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat
• Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi
lebih lurus dan kepala tidak menekuk
• Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari
tangan yang dibungkus kassa steril
• Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain kering dan kasar
• Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya yang
steril, tabung oksigen dengan selangnya harus sudah ditempat
• Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung
• Memantau dan mencatat usaha bernapas yang pertama (Apgar Score)
• Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut
harus diperhatikan.
• Saat bayi lahir, ibu sebaiknya langsung
STIMULASI mendekap bayi atau skin to skin contact ke dada
• Saat baru lahir, penglihatan bayi masih kabur dan
1. Indra Peraba hanya dapat melihat sesuatu yang berjarak 20-
30 cm, melihat ukuran benda apakah besar atau
(Touch) kecil, dan bayangan warna cerah atau pun gelap
2. Indra Penglihatan • Pendengaran bayi sebenarnya sudah
(Visual) berkembang sejak di dalam kandungan, sehingga
setelah lahir ia akan familiar dengan suara
3. Pendengaran ibunya
(Hearing) • Sejak lahir, bayi dapat mencium aroma air susu
ibu, juga dapat mengasosiasikan aroma tertentu
4. Indra Penciuman dengan rasa nyaman dan bahaya
(Smell) • Bayi sudah dapat merasakan dan memilih
5. Indra Pengecap rasa manis seperti yang ia dapatkan dari ASI.
(Taste) Untuk merangsang indera perasanya, di
masa menyusui Anda dapat mengonsumsi
berbagai jenis makanan dengan rasa
berbeda
PERAWATAN TALI PUSAT

• Siapkan air hangat


• Cuci tangan
• Buka kasa penutup secara perlahan
• Bersihkan tali pusat
• Memandikan
• Keringkan
• Jangan membubuhkan apapun pada tali pusat
• Lindungi dengan kasa kering, steril, dan tipis
• Kenakan popok dan pakaian
Nutrisi dan Cairan
• Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat yang mencapai puncaknya pada usia 24
bulan, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus
periode kritis
• Taksiran kebutuhan energi selama 2 bulan pertama, yaitu masa
pertumbuhan cepat, adalah 120 kkal/kg BB/hari
• Secara umum, selama 6 bulan pertama kehidupan, bayi
memerlukan energi sebesar kira-kira 115-120 kkal/Kg/hari, yang
kemudian berkurang sampai sekitar 105 – 110 kkal/Kg/hari pada 6
bulan sesudahnya
• Dari Air Susu ibu, bayi menyerap sekitar 85-90% lemak. Enzim lipase
didalam mulut (lingual lipase) mencerna zat lemak sebesar 50-70%
• rata-rata kebutuhan cairan bayi sehat sehari berkisar 80-100 ml/kg
dalam minggu pertama usianya hingga 140-160 ml/kg pada usia 3-6
bulan
IDENTIFIKASI BBL
Prosedur mengidentifikasi bayi baru lahir :

Petugas mencatat tanggal dan jam kelahiran.

Petugas mencatat ciri antropometri, meliputi ; Jenis kelamin, Panjang

badan, Berat badan, Lingkar kepala, Lingkar dada,dan Lingkar Perut.

Petugas Membubuhkan nama bayi dengan memberi nama ibunya.

Petugas membuat cap telapak kaki pada format yang tersedia.

Petugas membuat sidik jari ibu.

Petugas memasang identitas bayi.

Petugas mengisi nomer register bayi


Profilaksis
• Tujuan : menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian bayi yang
disebabkan oleh Perdarahan Akibat Defisiensi Vit K (PDVK).
 
• Waktu pemberian :
– Setelah 1 jam pertama saat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
– Pada bayi yang mengalami kesulitan bernafas (asfiksia), pemberian dilakukan
setelah resusitasi berhasil dilaksanakan.
– Pada bayi yang lahirnya tidak ditolong bidan, maka pemberian Vit K1 diberikan
pada kunjungan neonatal yang pertama (KN1)
– Diberikan sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B yang pertama (B0) dengan
selang waktu 1-2 jam

• Jenis Vit K yang digunakan : Vitamin K1 (phytomenadione) injeksi yang


dalam setiap ampul berisi 10 mg Vit K1 per 1 ml, ata sediaan ampul yang
berisi sediaan 2 mg Vit K1 per 1 ml.
 
• Dosis pemberian : 1 mg dosis tunggal untuk sekali suntik saja
Imunisasi

Ketika bayi baru lahir Hepatitis B-1, Polio-0, BCG

Usia 2 bulan Hepatitis -2, polio-1, DPT-1, Hib-1, PCV-1, Rotavirus-1

Usia 3 bulan Hepatitis -3, polio-2, DPT-2, Hib-2

Usia 4 bulan Hepatitis -4, polio-3, DPT-3, Hib-3, PCV-2, Rotavirus-2

Usia 6 bulan PCV-3, Rotavisrus-3, influenza

Usia 9 bulan Campak

Usia 12 bulan Varicella, PCV-4, Japanese enchepalitis-1

Usia 15 bulan Hib-4, MMR-1

Usia 18 bulan Polio-4, DPT-4, campak-2, Influenza

Usia 24 bulan Tifoid, Hepatitis A, Japanese enchepalitis-2


Kebersihan Diri Antropometri
• Memandikan • Lingkar kepala (normalnya lingkar
kepala lebih besar dari lingkar dada
• Merawat kuku (32 – 37 cm).
• Membersihkan telinga • Lingkar dada , Lingkar dada diukur
• di bawah ketiak dan melewati garis
Membersihkan hidung
putting
• Merawat tali pusar • Berat Badan
• Popok • Berat badan bayi baru lahir dikaji di
atas timbangan dengan alat
diantara bayi baru lahir dan
ditimbang normal >2500gram.
• Panjang badan
• Panjang badan di ukur dalam dua
tahap dengan pita ukur yang tidak
teratur dari ujung atas kepala ujung
bawah spinal dan dari ujung bawah
spinal sampai ke tumit.
Menentukan Usia Gestasi
• Metode Rumus Neagle
Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7
(tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan Tahun ditambah 1
(satu).
– Contohnya, haid hari pertama tanggal 11 april 2000, maka
penghitungan perkiraan kelahiran adalah 11 + 7 = 18, 4 - 3= 1,
dan Tahun 2000+1 = 2001, sehingga dugaan persalinan adalah
18 Januari 2001.

• Gerakan pertama Fetus


• Menggunakan Tinggi fundus uteri
• Ultrasonografi
Positioning dan Lingkungan

• Pada dasarnya, bayi yang baru lahir tidak


memerlukan bantal untuk tidur. Penggunaan
bantal pada bayi yang baru lahir atau di bawah
usia satu tahun justru akan meningkatkan
risiko terjadinya sindrom kematian mendadak
pada bayi (SIDS).
• Hal ini dikarenakan penggunaan bantal dapat
menutupi mulut dan hidung bayi saat ia tidur,
sehingga ia menjadi susah bernapas.
Bonding Attachman

• Sebuah peningkatan hubungan kasih sayang


dengan keterikatan batin antara orang tua dan
bayi.
• Tahap-Tahap Bounding Attachment
– Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan
kontak mata, menyentuh, erbicara, dan
mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
– Bounding (keterikatan)
– Attachment, perasaan sayang yang mengikat
individu dengan individu lain

Anda mungkin juga menyukai