Laksmi Maharani, Raditya Wratsangka Bagian Obstetri – Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Abstrak • Sindrom ovarium polikistik merupakan salah satu masalah endokrinologi pada wanita masa reproduksi yang berhubungan dengan kelainan hormonal dan dapat mempengaruhi kesehatan wanita tersebut secara umum. • Alasan yang paling sering ialah adanya gangguan pada siklus menstruasi dan infertilitas, masalah obesitas dan pertumbuhan rambut yang berlebihan serta kelainan lainnya seperti hipertensi, kadar lemak darah dan gula darah yang meningkat. • Saat ini sudah terbukti bahwa sindrom ovarium polikistik tidak hanya menyebabkan kelainan pada bidang ginekologi saja tetapi juga berkaitan dengan kelainan metabolisme lain, yaitu adanya resistensi insulin yang berimplikasi pada kesehatan jangka panjang pasien. Wanita dengan kelainan ini mempunyai risiko lebih besar untuk mendapat penyakit diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan karsinoma endometrium. • Adanya terapi berupa senyawa sensitisasi insulin diharapkan dapat membantu pasien memperbaiki kelainan hormonal yang mendasari kelainan pada sindrom ini. Penatalaksana an ANTIESTROGEN • Pada PCOS, perkembangan folikel dan ovulasi terganggu sehingga terjadi infertilitas. • dalam hal ini klomifen sitrat paling banyak dipakai, sebagai pilihan pertama untuk mengindukasi ovulasi. • Strukturnya yang mirip dengan estrogen menyebabkan klomifen sitrat mampu berikatan dengan reseptor estrogen dan mempengaruhi aktivitas hipotalamus, sehingga meskipun kadar estrogen dalam darah meningkat, tetapi karena kapasitas reseptor estrogen menurun maka sekresi GnRH meningkat. Rangsangan GnRH dalam lingkungan estrogen yang tinggi menyebabkan kelenjar hipofise lebih peka terutama dalam mensekresi FSH. • Kebanyakan wanita infertil dengan sindrom ini (63%- 95%) mengalami ovulasi dengan klomifen sitrat, tergantung pada penggunaan dosis progresif sampai terjadinya ovulasi. • Jangka waktu pemberiannya tidak boleh lebih dari 6 bulan karena berpotensi meningkatkan risiko kanker ovarium. • Walaupun pemberian klomifen sitrat dapat menyebabkan ovulasi tetapi tidak memperbesar kemungkinan terjadinya konsepsi. • Sehingga apabila pasien gagal hamil dengan terapi ini maka dicoba terapi dengan menggunakan human menopausal gonadotropine (hMG) atau human follicle stimulating hormone (hFSH) yang telah dimurnikan. • Hormon-hormon ini merangsang ovarium untuk menghasilkan ovum. Tetapi pemberiannya membutuhkan monitoring yang intensif untuk mengurangi angka kejadian kehamilan multipel dan sindrom hiperstimulasi ovarium. OPERATIF • Untuk dapat mengembalikan fungsi reproduksi pada wanita . • Prosedur reseksi baji pada ovarium efektif menurunkan produksi LH dan androgen. • Menstruasi yang teratur didapatkan pada 75% pasien dengan angka kehamilan mencapai 60%. • Tetapi prosedur ini menyebabkan komplikasi berupa perlekatan di sekitar daerah pelvis pada sekitar 30% pasien, sehingga sekarang dilakukan dengan teknik elektrokauter secara laparoskopik. • Meskipun dapat membantu regulasi menstruasi dan terjadinya ovulasi, komplikasi perlekatan harus dipertimbangkan karena kemungkinan untuk menjadi hamil berkurang di samping efek dari prosedur ini hanya jangka pendek. PIL KONTRASEPSI KOMBINASI • Untuk pasien yang tidak ingin hamil yang dapat mengatur siklus menstruasi. • Keuntungan = adanya komponen progesteron yang dapat menyebabkan supresi sekresi LH sehingga berkurangnya produksi androgen dari ovarium dan komponen estrogen yang meningkatkan produksi SHBG sehingga konsentrasi testosteron bebas dapat menurun dan akhirnya dapat juga memperbaiki hirsutisme dan masalah kulit yang disebabkan oleh hiperandrogenisme. • Selain itu dapat mengurangi keluhan dismenorea, perdarahan uterus disfungsional dan angka kejadian penyakit radang panggul serta menurunkan kemungkinan terkena kanker endometrium dan kanker ovarium. • Meskipun demikian pil kontrasepsi kombinasi dapat menyebabkan eksaserbasi resistensi insulin dan meningkatkan kadar trigliserida sehingga dapat memperbesar risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes. ANTIANDROGEN • Yang banyak dipakai adalah siprosteron asetat, yang merupakan progestin sintetik. • Jika dikombinasikan dengan etinilestradiol dapat dipakai sebagai kontrasepsi dan memperbaiki siklus mestruasi.
• Semua terapi untuk hirsutisme membutuhkan waktu 8-18
bulan sebelum responnya dapat terlihat, yaitu pertumbuhan rambut menjadi labih lambat. • Saat ini dengan elektrolisis, rambut yang tumbuh berlebihan dapat dihilangkan secara permanen. • Untuk kelainan kulit seperti dermatitis seboroik, hidradenitis supuratif dan peradangan kulit lain dapat diobati dengan antibiotika spektrum luas atau dengan kombinasi antiandrogen dan derivat asam retinoid. PENURUNAN BERAT BADAN • Makin tinggi berat badan penderita maka diperlukan dosis klomifen sitrat yang lebih tinggi. • Dengan penurunan berat badan maka siklus menstruasi menjadi teratur, ovulasi dapat terjadi secara spontan dan dapat mengurangi kejadian resistensi insulin. • Cara yang dipakai biasanya kombinasi diet, olahraga dan pemberian obat-obat yang memperbaiki sensitifitas jaringan terhadap insulin seperti metformin dan troglitazon. Kesimpulan • Penampakan klinis yang menonjol = gangguan siklus haid dan anovulasi kronik, hiperandrogenisme dan obesitas. • Adanya resistensi insulin yang mendasari kelainan hormonal pada sindrom ini menyebabkan pemeriksaan nisbah gula puasa dan insulin puasa dapat mendukung diagnosisnya. • Pemakaian klomifen sitrat merupakan pilihan utama untuk mengatasi infertilitas, dengan pemantauan selama waktu pemberian lebih kurang 6 bulan untuk mencegah meningkatnya risiko kanker ovarium. • Pemberian hormon yang merangsang ovarium untuk menghasilkan ovum dan penatalaksanaan secara operatif kurang disukai karena efek dari prosedur ini tidak sebanding dengan hasil yang diinginkan.