Kesehatan pribadi
Menjaga kebersihan tangan
Sering mencuci tangan dengan sabun cair dan air terutama setelah
bersin, batuk atau membersihkan hidung
Basuh tangan dengan pembersih tangan berbasis alkohol 70 – 80%
jika tidak tampak kotor
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci
tangan
Menutup hidung dan mulut dengan kertas tisu ketika bersin dan
buang kertas tisu kotor di tempat sampah berpenutup
Meningkatkan kekebalan tubuh yang baik dengan menjalani diet
yang seimbang, olahraga teratur istirahat yang cukup, jangan
merokok dan hindari konsumsi alkohol
Kesehatan lingkungan
Meskipun virus corona dapat bertahan hidup selama beberapa
waktu di lingkungan, namun virus tersebut mudah dihancurkan dengan
sebagian besar detergen dan agen pembersih. Adalah penting untuk:
Menjaga ventilasi yang baik
Menghindari mengunjungi tempat ramai dengan ventilasi buruk
Menjaga kebersihan rumah – bersihkan dan basmi kuman permukaan
yang sering disentuh, perabotan, barang yang sering dipakai bersama
dan lantai minimal setiap hari dengan menggunakan disinfektan yang
tepat. Untuk permukaan non-logam, bersihkan dengan pembersih
rumah tangga yang diencerkan (dengan mencampur 10ml pemutih yang
mengandung 5,25% sodium hipoklorit dengan 990ml air), tunggu
sampai kering lalu bilas dengan air. Untuk permukaan logam, bersihkan
kuman dengan alkohol 70%
PENATALAKSANAAN
Seiring dengan perkembangan pesat, pilihan terapi yang efektif merupakan
sebuah prioritas yang tinggi karena belum ada antivirus yang disepakati untuk
pengobatan infeksi corona virus maupun vaksin yang tersedia untuk
pencegahan.
Terapi infeksi MERS adalah bersifat suportif tergantung kondisi keadaan pasien,
berupa pemberian hidrasi, antipiretik, analgesik, bantuan pernapasan, dan anti-
biotik jika diperlukan untuk mengatasi infeksi sekunder.
Pada pasien dengan gangguan pernapasan berat harus hati-hati dalam
pemberian cairan intravena, karena resusitasi cairan secara agresif dapat
memperburuk oksigenasi, terutama dalam situasi terdapat keterbatasan
ventilasi mekanik. Pada pasien pneumonia komunitas dan diduga terinfeksi
MERS-CoV, dapat diberikan antibiotik secara empirik (berdasarkan epidemiologi
dan pola kuman setempat) secepat mungkin sampai diagnosis ditegakkan.
Terapi empirik kemudian disesuaikan berdasarkan
hasil uji kepekaan
Pada pasien dengan gangguan pernapasan berat harus hati-hati
dalam pemberian cairan intravena, karena resusitasi cairan secara
agresif dapat memperburuk oksigenasi, terutama dalam situasi
terdapat keterbatasan ventilasi mekanik. Pada pasien pneumonia
komunitas dan diduga terinfeksi MERS- CoV, dapat diberikan
antibiotik secara empirik (berdasarkan epidemiologi dan pola
kuman setempat) secepat mungkin sampai diagnosis ditegakkan.
Terapi empirik kemudian disesuaikan berdasarkan hasil uji
kepekaan.
WHO tidak merekomendasikan pemberian steroid dosis tinggi
karena dapat menyebabkan efek samping serius berupa
infeksi oportunistik, nekrosis avascular, infeksi baru bakteri dan
kemungkinan terjadi replikasi virus yang berkepanjangan.
Oleh karena itu, kortikosteroid harus dihindari kecuali diindikasikan
untuk alasan lain.Berikan terapi oksigen pada pasien dengan tanda
depresi napas berat, hipoksemia (SpO2 <90%) atau syok. Mulai
terapi oksigen dengan 5 L/menit lalu titrasi sampai SpO2 ≥ 90% pada
orang dewasa yang tiak hamil dan SpO2 ≥ 92%-95% pada pasien
hamil