Anda di halaman 1dari 12

NANOEMULSI

Dosen Pengampu :
Dr. Gressy Novita, M.Farm,
KELOMPOK
5
1. Alfitra Raisya (1701001)
2. Hanifah Rohadatul Aisyi
(1701015)
3. M.Rifani (1701026)
4. Sonia Husna (1701037)
5. Tengku Desvita Dwipa Putri
(1901122)
DEFINISI

Emulsi merupakan suatu sistem dimana terdiri


atas sedikitnya dua fase cair yang tidak
tercampurkan. Sistem ini tidak stabil secara
termodinamika dan dapat distabilkan dengan
bahan pengemulsi. Emulsi dibagi atas dua tipe
yang berdasarkan fase terdispersinya, yaitu tipe
minyak dalam air (m/a) atau air dalam minyak
(a/m) (Sinko, 2012.)
Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang transparent,
tembus cahaya dan merupakan disperse minyak air
yang distabilkan oleh lapisan film dari surfaktan atau
molekul surfaktan yang memiliki ukuran droplet
50-500 nm (Shakeelet al., 2008).
METODE PEMBENTUKAN NANOEMULSI

Nanoemulsi ini dapat dibuat dengan teknis mekanikal yang


berbeda. Salah satu metode pembuatan nanoemulsi adalah
teknik energi tinggi seperti ultrasonikasi,mikrofluidisasi,dan
homogenizer bertekanan tinggi.Pembuatan nanoemulsi dengan
energi tinggi ini bergantung pada pembentukan ukuran globul
yang kecil dengan adanya surfaktan atau campuran surfaktan
dengan masukan energi yang tinggi.
KOMPONEN NANOEMULSI
Umumnya sediaan nanoemulsi memiliki komponen yang
digunakan seperti :
•Minyak
Minyak merupakan komponen penting dalam formulasi
nanoemulsi karena dapat melarutkan bahan aktif lipofilik.

•Surfaktan,
Surfaktan non ionik umumnya digunakan karena memiliki
toksisitas yang rendah dibandingkan dengan surfaktan
ionik.

•dan ko-surfaktan
Penambahan ko-surfaktan selain dapat menurunkan
tegangan antar muka minyak-air,juga dapat meningkatkan
fluiditas pada antar muka sehingga dapat meningkatkan
entropi sistem.
EVALUASI NANOEMULSI

A. Uji Organoleptis
Pengujian organoleptis adalah pengujian yang didasarkan pada proses
pengindraan. Evaluasi organoleptis sediaan nanoemulsi dilakukan dengan mengamati
warna,bau,kejernihan, homogenitas, dan pemisahan fase (Lawrence
andRess,2000).Nanoemulsi yang stabil ditandai dengan tidak terjadinya pemisahan
fase, jernih, homogen, dan tidak berbau tengik.

B. Uji pH
Sediaan nanoemulsi yang ditujukan untuk pemakaian secara topical harus
didesain agar tidak menimbulkan iritasi.Oleh karena itu, pH sediaan harus berada
pada pH 4-6 yang merupakan pH kulit.
. C. Uji persen transmitan
Pengujian persen transmitan dilakukan untuk mengukur kejernihan nanoemulsi yang
terbentuk.Pengukuran persen transmitan merupakan satu faktor penting dalam melihat sifat
fisik nanoemulsi yang terbentuk.Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 650nm dan menggunakan akuades
sebagai blangko.Jika hasil persen transmitan sampel mendekati persen transmitan
akuades yakni 100 %, maka sampel tersebut memiliki kejernihan atau transparansi yang
mirip dengan air.

D. Uji viskositas
Viskositas menunjukkan sifat dari cairan untuk mengalir. Makin kental suatu
cairan,maka semakin besar kekuatan yang diperlukan agar cairan dapat mengalir.
Besarnya viskositas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti suhu,ukuran
molekul, konsentrasi larutan,serta gaya tarik menarik antar molekul
E. Uji Ukuran partikel
Pengujian ukuran partikel dilakukan untuk mengetahui ukuran partikel yang
terbentuk memenuhi kriteria ukuran partikel nanoemulsi yaitu 50-500nm. Pengujian
ukuran partikel menggunakan PSA (Particle SizeAnalyzer) dengan tipe Dynamic Light
Scattering.Prinsip dasar alat ini adalah sampel yang akan ditembak dengan sinar
laser dan akan terjadi penghamburan cahaya. Penghamburan cahaya tersebut
akan dideteksi pada sudut tertentu secara cepat. Hasil pengukuran droplet
dinyatakan sebagai diameter dari droplet yang terdapat pada medium dispers. 

F. Uji stabilitas fisik


 
Pengujian stabilitas fisik nanoemulsi dapat dilakukan dengan pengujian freeze-thaw
cycle. Uji ini dilakukan dengan menyimpan nanoemulsi pada suhu rendah yakni-1OC
dan pada suhu ruangan 27OC dengan lama penyimpanan pada masing-masing suhu
selama 24jam dan dilakukan 4 siklus. Ini bertujuan untuk menginduksi
ketidakstabilan karena kondisi penyimpanan yang ekstrim. Uji ini dilakukan untuk
mengamati perubahan dalam stabilitas seperti pemisahan fase, inverse,
agregasi,creaming,maupun coalesense dari sediaan nanoemulsi.
KEUNTUNGAN NANOEMULSI
1. Stabilsecara termodinamik dan kinetik, mencegah flokulasi, agregasi,
creaming, dan koalesensi.
2. Meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat lipofilik.
3. Dapat dipakai melalui berbagai rute : oral, topikal, parenteral dan
transdermal.
4. Dapat menghantarkan obat hidrofilik dan lipofilik.
5. Dapat menghantarkan peptida untuk hidrolisis enzimatik dalam usus.
6. Ukuran partikel nano yang menyebabkan area permukaan besar
sehingga meningkatkan laju absorpsi dan menurunkan variabilitas,
sehingga meningkatkan bioavailabilitas obat.
7. Cocok untuk manusia dan hewan karena tidak merusak sel
manusia/hewan.
8. Melindungi obat dari hidrolisis dan oksidasi karena enkapsulasi dalam
tetesan minyak. Menyembunyikan rasa asli (taste masking).
9. Meningkatkan permeasi obat melalui kulit.
10.Tegangan permukaan rendah dan area permukaan yang besar
KERUGIAN NANOEMULSI

1.Membutuhkan konsentrasi surfaktan/kosurfaktan yang


tinggi untuk stabilisasi.
2. Ketidakstabilan dapat disebabkan Ostwald ripening.
3. Proses yang mahal karena pengurangan ukuran
partikel
4. Stabilitas dipengaruhi suhu dan pH.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai