Varicella
Oleh :
Cahya Kusumawardani S.
132011101030
Pembimbing
Prof. dr. Bambang Suhariyanto, Sp.KK (K) FINSDV, FAADV
●
2% menyerang dewasa.
●
75% transmisi melalui aerogen,
Transmisi ●
25% transmisi melalui kontak
langsung
●
Negara barat: insidensi meningkat
Musim ●
pada musim dingin dan musim semi
Indonesia: pada peralihan musim.
3
Etiologi
VARICELLA
HERPES ZOSTER
Traktus respiratorius
atas/orofaring
± 2 minggu
Penyeberan VZV melalui
Pembuluh Darah dan saluran
Viremia primer
limfe
6
Gejala Klinis
c
8
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Tzank Smear
Direct Fluorescent
Assay (DFA)
Polymerase Chain
Reaction (PCR)
Biopsi Kulit
9
Diagnosis Banding
Dermatitis
Variola Herpes Zoster
Herpetiform
Wolff, K. et al. 2008. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7 th edition .
Mc10
Graw Hill.
Penatalaksanaan
12
Preventif
Imunisa Imunisa
si Aktif si Pasif
●
Vaksin efektif diberikan ●
Varicella Zoster Imunoglobulin
(VZIG) efektif mencegah varicella
pada usia >1th (12-18 jika diberikan ≤ 3 hari.
bulan) ●
Dosis VZIG 125U/10kgBB (max.
625U)
●
Dosis ●
Indikasi:
●
12 bulan-12 th: 0,5ml SC ●
Anak < 15 th yang belum terkena
●
>12 th: 0,5ml SC, setelah varicella/ blm imunisasi
Bayi dengan ibu terkena varicella
4-8 minggu diulang
●
●
Bayi prematur dgn ibunya tidak
dengan dosis yang sama pernah terkena varicella
Sugito T. L. 2011. Infeksi Virus Varicella Zoster pada Bayi dan Anak. Jakarta: FK UI
13
Prognosis
Memperhatikan hygiene dan lingkungan
prognosis baik
Tidak digaruk kemungkinan terbentuknya
jaringan parut hanya sedikit
Wanita hamil
janin: varicella SSP: Reye syndrome
kongenital
16
Anamnesis
Keluhan Utama
bentol-bentol di wajah dan seluruh
tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang
18
Anamnesis
3 hari yang lalu, badan pasien terasa
meriang sepanjang hari badan terasa
lemah, demam sumer-sumer, disertai
batuk dan pilek. Karena keluhan
tersebut pasien membeli
paracetamol di apotek dan
meminumnya. Demam dirasa
menurun beberapa jam, namun
kemudian naik kembali.
19
Anamnesis
21
Anamnesis
Riwayat alergi
alergi makanan atau obat (-)
Riwayat Penyakit Lingkungan
22
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Tax : 38,2 derajat celsius
23
Pemeriksaan Fisik
Kepala/leher
a/i/c/d : -/-/-/-, pembesaran KGB(-), pembesaran kelenjar tiroid
(-)
Thorax
Inspeksi : simetris (+), retraksi (-), iktus kordis tidak tampak.
Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris, iktus kordis teraba
pada ICS V midclavicula sinistra.
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi :
Cor: S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
24
Pemeriksaan Fisik
Status Dermatologis
Lokasi : R. Fasialis, R. Colli, R. thorax
anterior-posterior, R. abdomen, R.
extremitas superior et inferior.
Efloresensi: lesi polimorfisme, berupa
makula eritematous, papul, pustul, serta
vesikel eritematous dengan ukuran
bervariasi dari miliar, sampai lentikuler,
dasar kemerahan, berdinding tipis, batas
tegas dan tepi teratur.
25
Pemeriksaan fisik
26
Pemeriksaa ●
Darah lengkap
n
penunjang
●
Tzank Smear
Diagnosis
●
Varicella
●
Variola
Banding ●
Herpes Zooster
Diagnos
is Kerja
●
Varicella
27
Penatalaksanaan
Non Farmakologis (Edukasi)
Isolasi istirahat di kamar
Diet TKTP lunak, perbanyak buah dan
sayur
Potong kuku hindari menggaruk
Bila sudah tidak demam, dapat mandi
Dilarang memecahkan vesikel dengan
apapun
28
Penatalaksaan
Farmakologis
Asiklovir 5x800mg/hari selama 7 hari
Paracetamol 3x500mg/hari (bila demam)
Cetirizine 1x10mg/hari
Obat topikal:
Lesi vesikuler bedak salisil 2%
Vesikel pecah fuladic cream (sodium
fusidate 2%) diaplikasikan 2x/hari
29
Prognosis
Ad vitam: ad bonam
Ad fungsionam: ad bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
30
TERIMAKASIH
31