Anda di halaman 1dari 27

Disampaikan pada Pelatihan TFL SANIMAS

November 2014

PENGARUSUTAMAAN GENDER
DALAM PROGRAM SANITASI
Subdit Air Limbah

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman


Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pengertian Gender, Kodrat dan
Bentuk Ketidakadilan Gender
Dasar Terjadinya Perbedaan dalam
Masyarakat

• Biologis:
jenis kelamin: ras /suku : usia
• Non-biologis:
Sifat : lokasi perdesaan /perkotaan; Pendapatan
:Pendidikan
Mengacu pada peran dan tanggung jawab untuk
perempuan dan untuk laki-laki yang dikonstruksikan
oleh suatu budaya

Mengacu pada perbedaan ciri-ciri biologis antara laki-laki


dan perempuan
 MENGURUS RUMAH TANGGA
 KEGIATAN MENCARI PENDAPATAN (BEKERJA)
 KEGIATAN BERMASYARAKAT

PEREMPUAN: LAKI-LAKI:
(Memiliki Ovum/telur) (Memiliki testis)

HAID MENGHAMILI
HAMIL
MELAHIRKAN
MENYUSUI
PERAN-PERAN GENDER di MASYARAKAT

PERAN DOMESTIK
Peran Reproduktif

PERAN PRODUKTIF

PERAN PUBLIK-SOSIAL
PERMASALAHAN

ADA BIAS GENDER DALAM


KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

 Ada Kecenderungan salah satu jenis kelamin


mengalami ketidak-adilan sebagai akibat dari
biologis yang diperolehnya sejak lahir
KETIDAKADILAN GENDER

PENGERTIAN
Ketidakadilan gender adalah kondisi yang
terjadi akibat dari sistem dan struktur sosial
masyarakat dimana baik perempuan maupun laki-laki
menjadi korban dari sistem tersebut

Ketidakadilan gender terjadi karena adanya keyakinan dan


pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban
manusia dalam berbagai bentuk
BENTUK-BENTUK
KETIDAKADILAN GENDER

1. Marginalisasi (Peminggiran/Pemiskinan)
2. Sub-ordinasi
3. Stereotype/Pelebelan
4. Diskriminasi
5. Beban kerja/Burden
6. Kekerasan/Violence
Marginalisasi
Marginalisasi adalah proses yang mengakibatkan laki-laki atau
perempuan tidak mendapatkan manfaat dari apa yang
seharusnya didapatkan. Marginalisasi dapat mengakibatkan
kemiskinan. pemiskinan atas perempuan maupun atas laki-laki
yang disebabkan karena jenis kelaminnya adalah merupakan
salah satu bentuk ketidak adilan yang disebabkan gender
sebagai contoh banyak pekerja perempuan tersingkir dan
menjadi miskin akibat dari program pembangunan seperti
intensifikasi pertanian yang hanya memfokuskan pada petani
laki-laki.
Sub-Ordinasi

Subordinasi pada dasarnya adalah keyakinan bahwa salah satu


jenis kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama dibanding
jenis kelamin lainnya. Sudah sejak dahulu ada pandangan yang
menempatkan kedudukan dan peran perempuan lebih rendah dari
pada laki-laki.
Kenyataan memperlihatkan pula bahwa masih ada nilai-nilai
masyarakat yang membatasi ruang gerak terutama perempuan
diberbagai kehidupan. Sebagai contoh apabila seorang istri yang
hendak mengikuti tugas belajar atau hendak bepergian keluar
negeri, ia harus mendapat izin dari suami. Tetapi apabila suami
yang akan pergi tanpa harus mendapat izin dari istri.
Stereotype
Stereotype akan melahirkan ketidakadilan dan diskriminasi yang
disebabkan dari adanya pandangan gender karena menyangkut
pelabelan atau penandaan terhadap salah satu jenis kelamin
tertentu.
Misalnya pandangan terhadap perempuan bahwa tugas dan
fungsinya hanya melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan
kerumahtanggaan atau tugas domestik dan sebagai akibatnya
ketika ia berada diruang publik maka jenis pekerjaan, profesi atau
kegiatannya dimasyarakat bahkan ditingkat pemerintahan dan
Negara hanyalah merupakan “perpanjangan” peran domestiknya.
Misalnya karena perempuan dianggap pandai merayu maka ia
dianggap lebih pas bekerja dibagian penjualan.
Diskriminasi

Diskriminasi gender merupakan kondisi tidak adil akibat


dari sistem dan struktur sosial dimana baik perempuan
maupun laki – laki menjadi korban dari sistem tersebut.
Berbagai pembedaan peran dan kedudukan antara
perempuan dan laki – laki baik secara langsung yang
berupa perlakuan maupun sikap dan yang tidak langsung
berupa dampak suatu peraturan perundang – undangan
maupun kebijakan telah menimbulkan berbagai ketidak-
adilan yang berakar dalam sejarah, adat, norma, ataupun
dalam berbagai struktur yang ada dalam masyarakat.
Beban Ganda (Double Burden)

Sebagai suatu bentuk ketidak-adilan gender adalah beban


kerja yang harus dijalankan oleh salah satu jenis kelamin
tertentu. Dalam suatu rumah tangga pada umumnya,
beberapa jenis kegiatan dilakukan oleh laki-laki, dan
beberapa yang lain dilakukan oleh perempuan.
Berbagai observasi menunjukkan perempuan mengerjakan
hampir 90% dari pekerjaan dalam rumah tangga, sehingga
bagi mereka yang bekerja di luar rumah, selain bekerja di
wilayah publik mereka juga masih harus mengerjakan
pekerjaan domestik.
Kekerasan / Violence
Kekerasan atau “violence” artinya suatu serangan terhadap fisik
maupun integritas mental psikologi seseorang. Oleh keran itu kekerasan
tidak hanya menyangkut serangan fisik saja seperti perkosaan,
pemukulan, dan penyiksaan, tetapi juga yang bersifat non fisik seperti
pelecehan seksual, ancaman, dan paksaan sehingga secara emosional
perempuan atau laki-laki yang mengalaminya akan merasa terusik
batinnya.
Pelaku kekerasan yang bersumber karena gender ini bermacam-
macam. Ada yang bersifat individual seperti di dalam rumah tangga
sendiri maupun ditempat umum dan juga di dalam masyarakat dan
negara
KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG)


suatu kondisi dimana porsi dan siklus sosial
perempuan dan laki-laki setara, serasi,
seimbang, dan harmonis
Contoh Ketidakadilan Gender
Pentingnya Pengarusutamaan
Gender (PUG) dalam Kegiatan
SANIMAS
Apakah Pengarusutamaan Gender
(PUG)?

Strategi untuk mencapai kesetaraan dan


keadilan gender dalam Pembangunan,
dimana aspek gender terintegrasi di dalam
perumusan kebijakan, program yang
memperhatikan pengalaman, aspirasi,
kebutuhan dan permasalahan perempuan
dan laki-laki ke dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
Permasalahan Gender

Permasalahan yang diakibatkan karena


adanya kesenjangan gender atau
ketimpangan gender yang berimplikasi
adanya diskriminasi salah satu pihak (laki-
laki atau perempuan) ataupun kaum
marjinal lainnya (lansia, anak, difabel)
Manfaat Pengarusutamaan Gender
(PUG)
Dengan adanya pengarusutamaan gender, maka dapat
diminimalisir kesenjangan gender yang ada antara laki-
laki dan perempuan sehingga:
•Memperoleh akses yang sama terhadap sumberdaya
program;
•Memiliki peluang berpartisipasi yang sama dalam
semua tahapan program, terutama dalam proses
pengambilan keputusan;
•Memiliki kontrol yang sama atas sumberdaya program;
dan
•Memperoleh manfaat yang sama atas hasil
pembangunan sarana sanitasi Program Sanimas
SANIMAS memiliki pendekatan pembangunan berbasis
masyarakat
Artinya :
Masyarakat (baik perempuan maupun laki laki serta kaum
marjinal lainnya) mendapat manfaat dari fasilitas yang
terbangun, juga bertanggung jawab terhadap kualitas fasilitas
yang dibangun, baik kebermanfaatan maupun keberlanjutannya.
Baik perempuan dan laki laki serta kaum marjinal lainnya
memiliki peran, akses, menerima manfaat dan mempunyai
kesempatan yang sama untuk ikut andil di setiap tahapan
program.
• Ada keterkaitan antara keterlibatan kaum
perempuan dengan tingkat keberlanjutan sarana
dan layanan:
• Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Asian Development
Bank (ADB) , Bank Dunia dan UNICEF, WSLIC, WASPOLA, PPSP
(percepatan Pembangunan Sanitasi), John Hopkins University

• Tetapi pada tataran Implementasi masih terdapat


kesenjangan antara maksud kebijakan dengan
penerapan di tingkat pemerintah maupun
masyarakat
• Pentingnya pemahaman gender yang baik dalam
sanitasi perkotaan berbasis masyarakat
• Terdapat hubungan yang positif antara
pengetahuan seorang fasilitator/pelaku program
tentang gender, persoalan perempuan dan
masalah sanitasi dengan keberhasilan PUG dalam
SANIMAS
• Perlunya pelatihan untuk pemahaman yang baik
tentang gender dan penyamaan persepsi PUG
dalam SANIMAS bagi pelaku program
Pemahaman
Konsep Gender Ketidakadilan gender

Strategi PUG dalam Implementasi PUG


SANIMAS dalam SANIMAS

Rencana Kerja Tindak


Lanjut (RKTL)
Kunci Sukses program SANIMAS
Implementasi
PUG dalam Pelibatan Semua Pihak
SANIMAS dalam Program
SANIMAS

Fasilitas Sanitasi
Rasa Memiliki Terpelihara dengan
(Sense of Belonging) Baik

Keberlanjutan Sistem
Sanitasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai