Anda di halaman 1dari 37

TEKNIK ISOLASI DAN IDENTIFIKASI

MIKROORGANISME UNTUK MEMERIKSA SUMBER


KONTAMINASI PADA PRODUK FARMASI

Aditya Martha Ningrum 111 811 05


Agni Ahsan Saputra 111 811 06
Alifianti Raehana 111 811 07
Alma Siti Halimah 111 811 08
Anjani Febrianti 111 811 09
Renaya Qorinisa
Rangga Nurpratama Wirawan
Rifaldi Muhamad Agni
Putri Rosianti
PRODUK FARMASI

MACAM-MACAM
CARA MENCEGAH
PRODUK FARMASI

CONTOH PRODUK
MIKROBA
YANG
PENGKONTAMINAN
TERKONTAMINASI

TEKNIK ISOLASI
KOSMETIK
Menurut Permenkes Ri No
1176/Menkes/per/VIII/2010
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital
bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.

ALIFIANTI RAEHANA 111 811 07


RIAN SAEFULLAH
RIFALDI MUHAMAD AGNI
KOSMETIK
Pembuatan Kosmetika yang Baik Menurut Permenkes RI
No 1176/Menkes/per/VIII/2010 yang selanjutnya disingkat
CPKB adalah seluruh aspek kegiatan pembuatan
kosmetika yang bertujuan untuk menjamin agar produk
yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu
yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
KOSMETIK
Pengawet Pada Kosmetik
• Definisi
Bahan Pengawet adalah bahan atau campuran
bahan yang digunakan untuk mencegah
kerusakan kosmetika yang disebabkan oleh
mikrooganisme.
KOSMETIK
Syarat-Syarat Kosmetik
• Formulasi dibuat berdasarkan konsep kesehatan kulit oleh tim
ahli yang terdiri atas dokter ahli kulit dan teknologi kosmetika,
ahli kimia kosmetika, ahli farmasi, ahli biologi, dan lain-lain. 
• Bahan baku kosmetika berkualitas tinggi yaitu minimal kuliatas
kosmetika (cosmetical grade) atau yang lebih tinggi yaitu
farmakologik (farmaceutical grade).
• Harus menaati prosedur Cara Pembuatan Kosmetika Yang
Baik (CPKB) dari Depkes.
• Bahan baku, pewarna, pewangi tidak menimbulkan alergi,
iritasi, jerawat, dan reaksi negatif jika terkena matahari. 
• Memenuhi tes keamanan dengan melakukan clinical patch
KOSMETIK
Daftar bahan pengawet yang di izinkan
• Bahan pengawet yang dapat diginakan ke
dalam sediaan kosmetik dengan tujuan untuk
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
• Bahan lain yang digunakan dalam formulasi
kosmetik yang mempunyai sifat sebagai anti
mikroba serta membantu dalam proses
mengawetkan kosmetik, misalnya minyak
atsiri dan beberapa alkohol.
KOSMETIK
• Yang dimaksud dalam daftar bahan pengawet
- garam dari kation natrium, kalium, kalsium,
magnesium, ammonium dan ethanolamine; garam dari
anion klorida, bromida sulfat, asetat.
- Ester dari methyl, ethyl, propyl, isopropyl, butyl,
isobutyl, phenyl.
Menurut Peraturan Kepala Badan POM Republik
Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018 Tentang Bahan
Kosmetik
KOSMETIK
Cara mikroorganisme mengkontaminasi
kosmetik
• Bahan-bahan yang digunakan tidak steril
sahingga bahan tersebut telah
terkontaminasi oleh mikroba
• Proses pembuatan tidak steril
• Pengemasan tidak steril
• Dari konsumen itu sendiri
KOSMETIK
Uji ALT Bakteri
• Siapkan 3 cawan petri yang steril dan beri label 10-2,
10-3, dan 10-4 Diambil 3 pengenceran terakhir.
• Diambil 1 ml dari tiap pengenceran 10-2, 10-3, 10-4
kemudian masukan ke dalam cawan petri steril.
• Dituang 10 ml medium nutrient agar kedalam cawan
petri
• Homogenkan dengan cara memutar cawan petri
membentuk angka 8
• Diinkubasi pada inkubator pada suhu 37°C selama 1X24
jam
• Diamatai jumlah koloni bakterinya
PERHITUNGAN ANGKA LEMPENG
TOTAL
MIKROBA YANG TERDAPAT PADA
KOSMETIK

1.Staphylococcus aureus
2.Staphylococcus epidermis
3.Staphylococcus warneri
4.Psedomonas aeriuginosa
5.Candida albicans
MIKROBA YANG TERDAPAT PADA
KOSMETIK
1. Staphylococcus aureus
merupakan bakteri gram positif patogen opunistik dapat menyebabkan penyakit
pada hewan maupun manusia
Contoh produk yang terkontaminasi : makeup kadaluarsa
Gejala : bisul, jerawat, sepsis(sirkulasi darah), osteomielitis
(infeksi pada tulang)
Penyebaran : melalui Jerawat(pemakaian bergantian)
Pencegahan : Hindari =tester makeup, pemakaian bersama. Selalu
bersihkan alat makeup, cuci tangan sebelum
menggunakan makeup, cek tanggal kadaluarsa
Isolasi : Menurut Dirjen POM
1 ml sampel

+ keruh pada PW,


na
nokulasi 1 ose dgn zo
h
digores pada media bu
m
inkubasi 24 jam VJA tu g
+ nin
10 ml media PW suhu 37°C ku
MIKROBA YANG TERDAPAT PADA KOSMETIK
2. Staphylococcus epidermis
Merupakan bakteri gram positif, koagulase negatif, katalase positif bentuknya bulat.
Flora normal pada manusia
Contoh produk yang terkontaminasi : Lipstik, Eyeshadow dan Eyeliner
Gejala : infeksi kulit
Faktor terkontaminasi : makeup bergantian, kekebalan tubuh sedang menurun
Pencegahan : Hindari =tester makeup, pemakaian bersama. Selalu
bersihkan alat makeup, cuci tangan sebelum
menggunakan makeup, cek tanggal kadaluarsa
Isolasi : Berdasarkan BPOM Nomor
HK.03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011. menggunakan Media Blood Agar
Plate
(BAP), inkubasi 24 jam suhu 37°C

4.
2. Oleskan sampel kosmetik

3.
inkubasi 24 jam suhu
37°C
1.
Media BAP yang sudah mengeras
Secara aseptis Hasil + bulat berwarna putih
MIKROBA YANG TERDAPAT PADA
KOSMETIK

3.Staphylococcus warneri
merupakan bakteri gram positif yang berbentuk
bulat. Fungsinya untuk mengawetkan suatu produk
agar terhindar dari mikroorganisme yang berkembang
contohnya pada produk kosmetik.

meskipun jarang menyebabkan penyakit bakteri ini


dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan pada
pasien yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu.
MIKROBA YANG TERDAPAT PADA
KOSMETIK
Contoh produk yang terkontaminasi :Foundation
Gejala : Benjolan (alergi), ruam gatal
Faktor terkontaminasi : pengemasan yang tidak higienis, melewati tgl
kadaluarsa, pemakaian yang tidak bersih
Pencegahan : Hindari =tester makeup, pemakaian bersama. Selalu
bersihkan alat makeup, cuci tangan sebelum
menggunakan makeup, cek tanggal kadaluarsa
Isolasi : Berdasarkan BPOM Nomor
HK.03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011. menggunakan Media Blood Agar
Plate
2. (BAP), inkubasi 24 jam suhu 37°C

Oleskan sampel kosmetik 4.


3.
inkubasi 24 jam suhu
37°C

1.Media BAP yang sudah mengeras

Hasil Pewarnaan Gram S. warneri


Secara aseptis
MIKROBA YANG TERDAPAT PADA
KOSMETIK
4. Pseudomonas aeruginosa
Contoh produk yang terkontaminasi :Lensa Kontak
Gejala : infeksi mata, ruam gatal
Faktor terkontaminasi : tangan yang tidak bersih
Pencegahan : kebersihan tangan,lingkungan, hindari kolam air panas yg
mungkin tidak di rawat, menjaga kebersihan kotak lensa (Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Pusat Nasional untuk Penyakit Menular
dan Zoonosis (NCEZID) dan Divisi Promosi Kualitas Kesehatan (DHPQ))
Isolasi :
MIKROBA YANG TERDAPAT PADA
KOSMETIK
4. Candida albicans
Merupakan jamur dimorfik(2 bentuk:Yeast dan Mold)
Isolasi :

Sampel

Inkubasi 3 hari dalam suhu


25°C

Media Sabouraud Dextro Agar + sebesar kepala jarum pentul, 1-2


hari kemudian koloni dapat dilihat
dengan jelas.
UJI KONTAMINASI PADA
SEDIAAN PANGAN

Nama : Aditya Martha Ningrum (11181105)


Alma Siti Halimah (11181108)
Putri Rosanti (1181131)
Rangga Nurpratama (11181132)
UJI KONTAMINASI PADA PANGAN

• Berdasarkan Peraturan KEPALA BPOM REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
KRITERIA MIKROBIOLOGI DALAM PANGAN
OLAHAN
MIKROBA YANAG MENGKONTAMINASI SEDIAAN PANGAN

1. Staphylococus aureus mengkontaminasi sediaan yang


mengandung daging, tanpa di dasar perlakuan panas.
2. Salmonella sp mengkontaminasi sediaan yang berbasis susu yang
di fermentasi.
3. Staphylococcus aureus mengkontaminasi makanan yang
berbasis ikan / perikanan yang di kukus.
CONTOH BEBERAPA MEDIA
KHUSUS
1. BGLBB Brilliant Green
Lactose Bile Broth
2. BPA Baird-Parker Agar
3. TTB Tetra Thionate Broth
4. SCA Simmons Citrate Agar
5. LB Lactose Broth
6. LDB Iysine Decarboxylase
Broth
PRODUK
Katagori Pangan Jenis Metode Analisis
Mikroba
Minuman yang Salmonella ISO 6579:2002;
berbasis susu SNI 2897:2008
yang difermentasi
(contohnya susu,
coklat,minuman
Yogurt, Eggnog,
minuman berbasis
whey)
Serelia untuk Bacillus SNI ISO
sarapan, termasuk cereus 7932:2012
Rolled Oats
Kategori Jenis Mikroba Metode Analisis
Pangan
Ikan dan Staphylococcus SNI 2332.9:2011
produk aureus
perikanan
kukus atau
rebus
Produk olahan Escherichia coli SNI 2897:2008
daging, daging
ungags dan
daging hewan
buruan yang di
haluskan
,tetapi
Kategori Jenis Mikroba Metode Analisis
Pangan
Bubuk atau Clostridium SNI ISO 7937:2012
campuran untuk perfringens
kaldu atau sup
CARA PENGUJIAN CEMARAN MIKROBA DALAM PRODUK
SUSU DAN DAGING (SNI 2897:2008)
•Salmonella sp, Escherichia coli

PRA PENGAYAAN
• Timbang padat dan semi padat 25 gr/ ukur sebanyak
25 ml.
• Untuk daging, telur, susu + 225 ml larutan LB (Laktose
Broth), homogenkan stomacher selama 1 menit.
• Pindah suspense ke dalam Erlemeyer / wadah steril.
• Inkubasi 24 jam pada suhu 35°C.
PENYEBARAN Salmonella sp DAN
Escherichia coli

PENYEBARAN
Air
Udara
HASIL ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
SALMMONELA
milik FDA
Gambar
PRODUK
PERIKANAN
 SNI 2332.9:2011 Metode cawan hitung (plate
count) agar sebar pengujian cemaran mikroba
dalam ikan dan produk perikanan kukus atau rebus
• Staphylococcus aureus

Keterangan
EDTA : Ethylen Diamine
Tetraatic Acid
ISOLASI PRODUK
PERIKANAN
PENYEBARAN
STAPHYLOCOCCUS
AUREUS
PENYEBARAN PENYEBARAN

AIR lingkungan

UDARA manusia
PRODUK SERELIA
 SNI ISO 7932:2012 Metode Pengujian Cemaran
Serelia Untuk Sarapan
 Bacillus cereus
PRODUK REMPAH
 SNI ISO 7917:2012 Metode Pengujian cemaran
mikroba dalam rempah – rempah
 Clostridium perfringens

Media :
1. TSC
2. Sporulation Broth
Keterangan
TSC : Tryptose Sulfite Cycloserin
Copyright : Kementrian Kesehatan Malaysia

Anda mungkin juga menyukai