Anda di halaman 1dari 17

Metabolisme Nukleotida

Purin dan Pirimidin


Metabolisme Nukleotida
Purin dan Pirimidin
Nukleotida purin dan pirimidin merupakan
senyawa kecil mengandung nitrogen yang
berperan sangat penting pada peranan biologik.
Diantara senyawa-senyawa lain, nukleotida
berperan sebagai karier metabolisme energi
(misalnya ATP), sebagai substrat sintesis RNA
dan DNA, sebagai komponen-komponen enzim
(misalnya NAD), dam sebagai pengatur alosterik
aktivitas enzimatik.
Dari sebagian besar peranan metabolik yang
dicantumkan di atas, partisipasi nukleotida
merupakan salah satu dari 8 spesies utama
nukleosida trifosfat.
Nukleotida Trifosfat utama
Nama Unsur
Nukleosida Trifosfat
Basa Nukleosida

Ribonukleotida
Adenosin trifosfat (ATP) Adenin Adenosin
Guanosin trifosfat (GTP) Guanin Guanosin
Sitidin trifosfat (STP) Sitosin Sitidin
Uridin trifosfat (UTP) Urasil Uridin

Deoksiribonukleotida
Deoksiadenosin trifosfat (dATP) Adenin Deoksiadenosin
Deoksiguanosin trifosfat (dGTP) Guanin Deoksiaguanosin
Deoksitidin trifosfat (dCTP) Sitisin Deoksisitidin
Deoksitimidin trifosfat (dTTP) Timin Deoksitimin
Basa Purin : Adenin, Guanin

Basa Pirimidin : Sitosin, Urasil, Timin


Purin termasuk komponen non-esensial bagi
tubuh, artinya purin dapat diproduksi oleh
tubuh sendiri. Apabila kita mengkonsumsi
makanan yang mengandung purin, maka purin
tersebut akan langsung dikatabolisme oleh
usus.
(1) Urat (bentuk ion dari asam urat), hanya
dihasilkan oleh jaringan tubuh yang
mengandung xantin oxidase, yaitu terutama di
hati dan usus. Produksi urat bervariasi
tergantung konsumsi makanan mengandung
purin, kecepatan pembentukan, biosintesis dan
penghancuran purin di tubuh. Normalnya, 2/3
-3/4 urat di ekskresi oleh ginjal melalui urin.
Sisanya memlalui saluran cerna.
(2) Berarti semakin banyak makanan yang
mengandung tinggi purin di konsumsi makan
makin tinggi kadar asam urat yang diserap.  
Biosintesis Nukleotida Purin
Nukleotida purin dan pirimidin disintesis
dengan kecepatan yang konsisten dengan
kebutuhan fisiologis. Mekanisme intrasel
mendeteksi dan meregulasi besarnya
jumlah kompartemen nukleotida trifosfat
(NTP), yang meningkat selama masa
pertumbuhan atau regenerasi jaringan
ketika sel-sel membelah dengan cepat.
Biosintesis Nukleotida
Pirimidin
5- fosforibosil 1-pirofosfat (PRPP),
salah satu zat yang berperan pada
awal sintesis nukleotida purin akan
ikut serta pada tahap yang jauh lebih
belakangan dalam biosintesis
pirimidin.
Hasil Katabolisme Purin
Manusia mengubah adenosin dan guanosin
menjadi asam urat. Adenosin mula-mula
diubah menjadi inosin oleh adenosin
deaminase. Selain pada primata tingkan
tinggi, uratase (uricase) mengubah asam
urat menjadi alatoin, suatu produk yang
larut dalam air pada mamalia. Namun
karena manusia tidak memiliki uratase,
produk akhir metabolisme purin adalah
asam urat.
Gangguan Metabolik
Katabolisme Purin
1. Gout ( Encok )
Ketika kadar asam urat melebihi batas
kelarutannya, terjadilah kristalisasi
matrium urat di jaringan lunak dan sendi
sehingga menimbulkan reaksi inflamasi,
artritis gout. Namun sebagian besar
kasus gout mencerminkan gangguan
pengaturan asam urat di ginjal.
2. Hiperurisemia ( darah yg kadar asamnya
tinggi)
Hiperurisemia adalah istilah kedokteran
yang mangacu pada kondisi kadar asam
urat dalam darah melebihi “normal” yaitu
lebih dari 7,0 mg/dl. Hiperurisemia dapat
terjadi akibat meningkatnya produksi
ataupun menurunnya pembuangan asam
urat, atau kombinasi dari keduanya.
Kondisi menetapnya hiperurisemia
menjadi predisposisi(faktor pendukung)
seseorang mengalami radang sendi akibat
asam urat (gouty arthritis), batu ginjal
akibat asam urat ataupun gangguan
ginjal.
3. Syndrom Lesch-Nyhan
Lesch-Nyhan Sindrome (LNS) adalah
suatu kondisi yang ditandai oleh kelebihan
produksi dan akumulasi asam urat, suatu
produk limbah proses kimia normal yang
ditemukan dalam darah dan air seni.
Orang dengan Nyhan Lesch Sindrome
biasanya tidak bisa berjalan, memerlukan
bantuan untuk duduk, dan biasanya
memakai kursi roda. Melukai diri,
termasuk menggigit dan memukul-mukul
kepala, adalah yang paling umum dan
merupakan perilaku khas mereka yang
mengalami Lesch-Nyhan Sindrom (LNS).
4. Hipourisemia (kadar asam di dalam
darah kurang normal )
Hipourisemia dan meningkatnya
ekskresi hipoxatin dan xantin
disebabkan oleh defisiensi xantin
oksidase, akibat defek genetik atau
kerusakan hepar yang parah.
Hasil Katabolisme Pirimidin
Katabolisme pirimidin terutama
terjadi di hati dengan hasil akhirnya
berupa zat-zat yang mudah larut
dalam air. Hasil akhir katabolisme
purin sukar larut (asam urat, sodium
urat).
Hasil akhir katabolisme pirimidin
berupa β-alanin (dari sitosin dan
urasil) dan β-amino isobutirat.
Kelebihan Katabolit Pirimidin Jarang
Menimbulkan Kelainan yang Signifikan
Secara Klinis

Produk-produk akhir katabolisme


pirimidin sangat larut dalam air. Hal
ini menyebabkan pembentukan
berlebihan pirimidin jarang
menimbulkan gejala atau tanda
klinis.
Gangguan Katabolisme
Pirimidin
1. Asiduria Orotat
Asiduria Orotat yang menyertai
syndrom Reye mungkin terjadi
akibat kerusakan parah mitokondria
sehingga tidak mampu
menggunakan karbomoil fosfat,
sehingga terjadi pembentukan asan
orotat sistolik secara berlebihan.
2. Defisiensi suatu enzim siklus urea
menyebabkan ekskresi prekursor
pirimidin
Peningkatan ekskresi asam
orotat, urasil dan uridin menyertai
defisiensi ornitin transkarbamoilase
hepar. Karbamoil fosfat yang
berlebihan kemudian keluar ke
sitosol dan merangsang biosisntesis
nukleotida pirimidin.

Anda mungkin juga menyukai