Anda di halaman 1dari 27

Rheumatoid Arthritis yang

Menyebabkan Nyeri Sendi

Elrana Kerstin
102017028
Skenario
• Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan nyeri pada jari-jari
tangan, dan pergelangan tangan kanan dan kiri, yang
sudah berlangsung sejak 4 bulan terakhir.

• Identifikasi istilah : Tidak ada


Rumusan Masalah

• Perempuan 21 thn dengan keluhan


nyeri pada jari-jari tangan dan
pergelangan tangan kanan dan kiri
sejak 4 bulan terakhir
Analisis masalah
Anatomi & Pencegah
Anamnes Histologi
an
terkait
is Edukasi
Prognosi
PF/PP RM s
Komplik
WD/DD asi
Patofisiolog
Penatalaksan
i
aan
etiologi
Anamnesis
Identitas, usia, pekerjaan
Keluhan utama
Menanyakan keluhan nyeri, kaku dan bengkak
Menanyakan gejala dan keluhan penyerta
lainnya
Menanyakan riwayat penyakit lainnya
Menyanyakan riwayat penyakit keluarga,
sosial dan ekonomi
Pemeriksaan Fisik

• KU : tampak sakit ringan


• Kesadaran : CM
• TB/BB : 158 cm/80 kg
• TD : 110/80 mmHg
• Denyut nadi : 84x/menit
• Frekuensi Nafas : 18x/menit
• T : 36,9˚C
• Status lokalisasi PIP II-IV dan MCP II-IV, (+)
proses inflamasi & nyeri tkn
Pemeriksaan Laboratorium
The American College of Rheumatology Subcomitee on
Rheumatoid Arthritis (ACRSRA) merekomendasikan pemeriksaan
laboratorium dasar untuk evaluasi antara lain :

• Darah perifer lengkap (complete blood cell count) Leuko 3.000-


50.000 sel/ml, >50.000 sel/ml
• Faktor rheumatoid (RF)
• Laju endap darah (LED)
• C-reactive protein (CRP) >0,2 mg/dl
Pemeriksaan
Pemeriksaan penunjang Penunjang
- Foto polos
- MRI
-X-Ray
-CT-Scan
Pemeriksaan patologi anatomi
Pemeriksaan caoran synovial
Pemeriksaan darah tepi
• Working Diagnosis
Rheumatoid Arthritis
Adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh
inflamasi sistemik kronik dan progresif,
dimana sendi merupakan target utama
• Differential Diagnosis
- Osteoarthritis
- Gout Arthritis
- Septic Arthritis
- SLE (systemic lupus erythematous)
Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan penyakit arthritis yang
paling sering terjadi. Sering disebut juga
degeneratif osteoarthritis atau hipertropic OA. OA
merupakan radang sendi yang bersifat kronis dan
progresif disertai kerusakan tulang rawan sendi
berupa integrasi (pecah) dan perlunakan progresif
permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang
rawan sendi ( osteofit) di tepi tulang.
Arthritis Gout
Gout ditandai oleh meningkatnya kadar asam urat plasma dengan serangan
artritis berulang. Secara umum, gejala penyakit gout adalah sendi yang
membengkak dan nyeri biasanya pada sendi metatarsofalang (MTP) pertama
dan hiperurisemia asimptomatik
Arthritis septic
Infeksi bakteri piogenik (penghasil
nanah) akut pada sendi yang jika
tidak segera ditangani dapat
berlanjut menjadi kerusakan pada
sendi
SLE
Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) adalah penyakit reumatik
autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas yang
mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh. Gambaran klinis
SLE dapat membingungkan, terutama pada awalnya.

Manifestasi kulit mencakup


ruam eritematosa yang
dapat timbul di wajah,
leher, ekstremitas, atau
pada tubuh.
Working Diagnosis
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun
yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan
progresif, dimana sendi merupakan target utama .
Etiologi
1. Genetik : 60%
2. Faktor lingkungan
3. Hormon Seks : Perempuan > Laki-laki
4. Infeksi : Virus & bakteri
Epidemiologi
Di Indonesia prevalensi penyakit RA adalah sebesar 0,4% (sama
dengan di Philipina dan China).
• Jawa tengah : 0,2% di daerah rural dan 0,3% di daerah urban.
• Malang pada penduduk berusia di atas 40 tahun prevalensi RA
sebesar 0,5% di daerah Kotamadya dan 0,6% di daerah.
• Poliklinik Reumatologi RUSPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, kasus
RA baru merupakan 4,1% dari seluruh kasus baru tahun 2000 dan
pada periode Januari s/d Juni 2007 didapatkan sebanyak 203 kasus
RA dari jumlah seluruh kunjungan sebanyak 1.346 orang (15,1%).
PATOGENESIS
Proliferasi makrofag Limfosit infiltrasi
Autoimun/infeksi
& fibroblas sinovial daerah perivaskular

Pembuluh darah pd
sendi yg terlibat
proliferasi sel-sel
mengalami oklusi Neovaskularisasi
endotel
oleh bekuan2
kecil/sel2 inflamasi

pertumbuhan
menginvasi &
ireguler pd jaringan
jaringan pannus merusak rawan
sinovial yg
sendi dan tulang
mengalami inflamasi

sitokin, interleukin,
destruksi sendi dan
proteinase, dan
komplikasi sistemik
faktor pertumbuhan
dilepaskan
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Ada tujuh kriteria baku menurut American College of Rheumatology
(ACR) untuk mendiagnosis RA Mengenai kriteria ACR, minimal
harus ada 4 kriteria yang terpenuhi untuk dianggap sebagai RA.
1. Kaku pagi hari paling tidak 1 jam sebelum perbaikan maksimal
2. Artritis pada 3 persendian atau lebih (dengan pembengkakan
jaringan lunak atau efusi)
3. Artritis pada persedian tangan
4. Artritis yang simetris
5. Nodul reumatoid (pada penonjolan tulang, permukaan ekstensor,
atau pada daerah juxtaartikular)
6. Faktor reumatoid serum positif
7. Perubahan gambar radiologis yang khas pada foto AP tangan dan
pergelangan
Tatalaksana
Non Farmakologik
• Istirahat cukup, penurunan berat badan
• Edukasi
• Pembedahan harus di pertimbangkan apabila:
• Terdapat nyeri berat berhubungan dengan kerusakan sendi yang
ekstensif
• Keterbatasan gerak yang bermakna atau keterbatasan fungsi berat
Tatalaksana
Terapi Farmakologik
• Analgesik Oral Non Opiat : salisilat
(aspirin/asetosal), para amino fenol (asetaminofen
dan fenasetin), dan pirazolon
• Analgesik topical
• Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
• Steroid Intra-Artikuler
Komplikasi

• Neuropati Perifer
• Anemia
• Kanker
• Scleritis
• dll
Prognosis

• Predikator prognosis buruk pada stadium dini RA


antara lain: fungsional yang rendah, status sosial
ekonomi rendah, tingkat pendidikan rendah,
riwayat keluarga dekat menderita RA,
melibatkan banyak sendi, nilai CPR atau LED
tinggi saat permulaan penyakit, RF atau anti
CCP positif, ada perubahan radiologis pada awal
penyakit. Penderita yang diobati saat keadaan
masih ringan memberikan respon terapi yang
lebih baik dari pada yang di terapi saat
keadaannya lebih berat
Kesimpulan

Pada skenario ini, pasien menderita arthritis rheumatoid yaitu penyakit autoimun
yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi
merupakan target utamanya. Penanganan yang tepat bagi penyakit ini yaitu terapi
farmakologi berupa Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS), kortikosteroid,
obat imunosupresif, dan suplemen antiokdsidan serta non farmakologi berupa
olahraga, menghindari kelebihan stress pada sendi, pembedahan, akupuntur dan
pijat. Prognosis baik jika penderita penyakit ringan memberikan respon yang baik
terhadap terapi

Anda mungkin juga menyukai