Anda di halaman 1dari 66

HUKUM TATA NEGARA

KONTRAK
PEMBELAJARAN
 Absensi 75% bagi Dosen dan
Mahasiswa
 Toleransi keterlambatan?
 Materi dan sistem Penilaian
 Tugas terstruktur
 Norma Akademik, Sopan santun
perkuliahan, tata cara dan adat-
istiadat lain yang dirasa perlu.
TUGAS TERSTRUKTUR
HUKUM TATA NEGARA
Makalah berkaitan dengan HTN (Materi HTN) dengan topik
menyesuaikan dengan tema sebagai berikut (pilih salah satu) :
-Makna Demokratis dalam Pasal 18 UUD NRI 1945
(kaitkan dengan UU 22 tahun 1999),
-Model Pemilihan Gubernur,
-KPU : EO ? Wasit?,
-Pilkada di berbagai daerah di Indonesia,
-Disintegrasi (perpecahan) intern di berbagai partai
politik,
-Model Pemilu serentak 2019 dalam sistem presidensial
di Indonesia
-Penerapan kewarganegaraan ganda di Indonesia
-Penerapan Green tax dalam perubahan UU Pajak
-MPR sebagai penafsir tunggal UUD NRI 1945
-Pertimbangan MK pada Pra Ratifikasi perjanjian
internasional
 Usulan Amandemen UUD 1945 tentang
kedudukan DPD (penguatan Kewenangan DPD),
 Usulan sebagian kalangan agar kembali kepada
UUD 1945 sebelum amandemen,
Moratorium Pengiriman TKI
Legal Standing warga negara asing dalam
Constitusional Review
Menempatkan substansi Haluan Negara dalam
UUD NRI 1945
Ratifikasi Konvensi ILO No.169 tentang
Masyarakat Hukum adat 1989
Pembentukan Pengadilan HAM ASEAN
Ketentuan Teknis
 Diketik dengan kertas A4 rapi
dengan huruf Times New Roman
ukuran 12.
 Merupakan Tugas Individu
 Margin (garis tepi) kiri 4cm, atas
4cm, kanan 3cm, bawah 3 cm.
 Banyaknya, maks 15 halaman spasi
menggunkan spasi 1,5.
Ketentuan Teknis
 Sistematika penulisan:
 Pendahuluan
 Latar Belakang
 Permasalahan/Pokok Masalah

 Pembahasan
 Isi dan analisa
 Penutup
 Simpulan dan Saran
 Daftar Pustaka
PENTING
 Pada Bab Pembahasan Makalah, analisa
terhadap pokok masalah, wajib
menggunakan minimal 10 jurnal Hukum 10
tahun terakhir. Yang mana teori dalam
buku tersebut di pakai sebagai pisau
analisa (landasan teori) untuk menganalisa
dan membedah permasalahan.
 Jurnal tersebut wajib dicantumkan dalam
daftar Pustaka.
 Menggunakan Footnote
PENTING
 Tidak menutup kemungkinan
menggunakan teori dari buku-buku,
namun ketentuan minimal harus
terpenuhi lebih dahulu.
 Dikumpulkan minggu depan.

 Palgiat NILAI HTN E


SILABI MATA KULIAH HTN
 Pertemuan I : Pengertian HTN, Letak HTN dlm
sistem Hukum Ind, Obyek HTN, Syarat suatu
Negara, Hubungan HTN dgn Ilmu lainnya.
 Pertemuan II: Sumber-sumber HTN, Perubahan
Sumber HTN, Perbedaan Sumber HTN.
 Pertemuan III: Konstitusi tertulis dan tidak
tertulis, Undang-Undang Dasar, Perubahan
Undang-undang Dasar.
 Pertemuan IV : Amandemen UUD 1945, Sebab
dan latar belakang Amandemen UUD 1945.
LITERATUR
 Busroh, Abu Daud, dan Abubakar Busroh, Asas – asas Hukum
Tata Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983
 Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Bina
Aksara, Jakarta, 1982.
 Kusnardi, Moh dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata
Negara, Pusat Studi Hukum Tata Negara FH UI, 1988
 Lubis, Solly, Asas – Asas Hukum Tata Negara, Alumni, Bandung,
1978
 Zaini, Hasan, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Alumni,
Bandung 1985
 Jimly Asshidiqie, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran
Kekuasaan Dalam UUD 1945, UII Pers, Jogjakarta, 2004
 DLL…………………………………
PERHATIAN
 BACA BUKU LITERATUR YANG
DIANJURKAN, KARENA MATERI YANG
DISAMPAIKAN OLEH DOSEN DI KULIAH
DAN CATATAN, HANYA 30-40% DARI
ILMU YANG ADA.
 DAN KARENA ADA SOAL2 UJIAN YANG
JAWABANNYA HANYA ADA DI BUKU
LITERATUR YANG DISAMPAIKAN
DESKRIPSI
 HTN adalah hukum yg mengatur organisasi negara.
Berupa aturan, susunan, serta tatacara yg berlaku dlm
kelompok, keluarga, organisasi kewilayahan dan
kedaerahan yg memiliki kekuasaan (monopolitis),
kewenangan, guna mewujudkan kesejahteraan,
keamanan, ketertiban dan kelangsungan hidup rakyat
banyak dlm mencapai tujuan dan cita2 bersama
 Obyek HTN adalah negara.
 HTN Mempunyai hubungan yg erat dgn Ilmu Politik,
Ilmu Negara dan HAN.
LETAK
HUKUM TATA NEGARA
DALAM SISTEM HUKUM
 Sejarah Hukum Indonesia: berasal dari
Romawi=KARENA KOLONIALISME
 Tradisi besar hukum Romawi membedakan antara
hukum privat (privaat recht=Belanda, privat
law=Inggris, droit prive=Prancis, privat
recht=Jerman) dan hukum publik
(publiekrecht=Belanda, publik law=Inggris, droit
publik=Prancis, offentliches recht=Jerman)
 Hukum Tata Negara berada di ranah hukum publik
PENGERTIAN
HUKUM TATA NEGARA
 Tata: aturan, susunan, cara, adat-istiadat
yang berlaku.
 Negara menurut Sri Soemantri:
organisasi kekuasaan, dlm organisasi
negara selalu ada organ/alat
perlengkapan yg punya kemampuan dan
wewenang melaksanakan kehendaknya
kepada siapapun yg ada diwilayahnya.
PENGERTIAN
HUKUM TATA NEGARA
 Kusnardi: Sekumpulan peraturan hukum yg mengatur
organisasi garis vertikal dan horizontal serta kedudukan
warga negara dan hak2nya.
 Kusumadi Pudjosewojo: adalah hukum yg mengatur
bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 Logemann: hukum tata negara adlh hkm yg mengatur
organisasi negara.
 Negara adlh organisasi yg terdiri dari fungsi-fungsi dlm
hub antara yg satu dgn yg lain.
 HTN tdk hanya mengatur wewenang dan kewajiban
alat2 negara saja, tapi jg punya wewenang dan
kewajiban perlindungan thd HAM warga negara
OBYEK
HUKUM TATA NEGARA
NEGARA
(TERTENTU)

FORMAL MATERIAL

Dilihat dari segi


Negara sebagai
Kekuasaan.
masyarakat.
Negara sbg org
Negara sebagai
Kekuasaan dgn
persekutuan hidup
Pemerintahan pusat
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
Syarat minimal dan maksimal adanya negara
Syarat Minimal: Syarat Maksimal:
 Ada wilayah  Ada wilayah
 Ada rakyat
 Ada Konstitusi/UUD
 Ada pemerintah yg
 Ada penguasa/pemimpin
berdaulat
 Ada kekuasaan untuk
mencapai kehendak/tujuan
negara
 Ada rakyat
 Ada kedaulatan/
kekuasaan tertinggi
 Ada pengakuan negara lain
Pada saat Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan:
1. Syarat apa saja yang sudah
terpenuhi?
2. Apakah sudah memenuhi syarat
sebagai sebuah negara?
PENGAKUAN NEGARA LAIN

DE FACTO DE JURE

PERNYATAAN SCR RESMI


PENGAKUAN SCR
MENURUT HUKUM TTG
FISIK BAHWA DISEBUAH
BERDIRINYA
WIL TELAH ADA NEGARA
SUATU NEGARA

Indonesia mendapat pengakuan De Facto dari negara lain


pada tanggal 17 Agustus 1945
Secara De Jure pertama kali pada tanggal 10 Juni 1947 dari Mesir
dan dari Belanda tanggal 27 Desember 1949
MENURUT APELDOORN

PENGUASA
? Orang/orang-orang yg melakukan
Kekuasaan tertinggi

Suatu bangsa yg hidup dlm suatu


PERSEKUTUAN
HIDUP ? Daerah dibawah kekuasaan tertinggi
Menurut kaidah2 tertentu

Suatu daerah yg didalamnya berdiam


SESUATU WILAYAH
TERTENTU ? Suatu bangsa dibawah
kekuasaan tertinggi

KAS NEGARA/FISCUS
? Harta yg dipegang penguasa
Untuk kepentingan umum
HUBUNGAN HTN DENGAN
ILMU NEGARA
 Mempelajari ttg negara
 IN mempelajari negara yang abstrak, umum.
Sedangkan HTN mempelajari negara yang
kongkrit, riil, dan nyata.
 IN mempelajari azas2, pengertian2 dan nilai2
pokok dari negara, sedangkan HTN
mempelajari Hukum Positif yg berlaku di negara
tertentu
 IN ilmu yang mengantarkan, sedangkan HTN
adlh kelanjutan IN.
 IN ilmunya tdk dpt scr langsung dipraktekkan,
sedangkan HTN dapat langsung diterapkan.
HUBUNGAN HTN DENGAN
ILMU POLITIK
 HTN dgn Ilpol hub sangat erat, sangat sulit
dipisahkan karena keduanya membahas
aspek kekuasaan negara dan seluk beluknya.
 HTN mempelajari peraturan2 hukum baik
tertulis atau tdk tertulis yg mengatur org
kekuasaan.
 Ilmu politik mengkaji persoalan kekuasaan,
ditinjau dari perilaku kekuasaan
 Ibaratnya: HTN adlh kerangkanya, sdangkan
Ilpol adlh dagingnya.
HUBUNGAN HTN DENGAN HAN
Menurut Vanvollen Hoven
 HTN adlh hkm mengenai susunan dan
kewenangan organ2 negara, sedangkan HAN
adlh hkm yg mengatur hub antara orang yg
diperintah dan yg memerintah.
 Jadi, HTN adlh pemberian kewenangan,
sedangkan HAN adlh pembatasan kewenangan.
 Organ Negara tanpa HTN seperti burung
sayapnya lumpuh, sedangkan Organ Negara
tanpa HAN seperti burung yang sayapnya bebas,
lepas.
HUBUNGAN HTN DENGAN HAN

 HTN adlh negara dlm keadaan diam, dan HAN


adlh negara dlm keadaan bergerak
(Oppenheim).
 Hubungan HTN dan HAN inilah yg
menyebabkan bergesernya konsep negara.
Dari negara polisi (polizeistaat), melalui
negara penjaga malam (nachtwakerstaat)
menjadi negara kesejahteraan (welvaarstaat).
HUBUNGAN HTN DENGAN
PERBANDINGAN HTN
 Perbandingan HTN adlh suatu cabang ilmu
hukum yg mempergunakan metode
perbandingan, mencoba membandingkan
konsep ketatanegaraan dari dua/lebih
negara.
 Tidak akan ada perbandingan HTN tanpa
HTN itu sendiri.
 HTN adlh ilmu dasar dari Perbandingan
HTN
HUBUNGAN HTN DENGAN
HUKUM KONSTITUSI
 Hukum Konstitusi mempelajari konstitusi (hukum
dasar) dari suatu atau lebih obyek negara.
 HTN sendiri salah satu obyek kajiannya adlh
konstitusi.
 Sehingga Hukum Konstitusi mempelajari ttg
hukum dasar (ground wetch) yang berlaku dari
suatu ketatanegaraan di suatu negara.
 Jadi Hukum Konstitusi adlh bagian dari HTN,
yang kemudian berdiri sebagai mata kuliah
sendiri.
HUBUNGAN HTN DENGAN
HUKUM KEPARTAIAN DAN PEMILU
► Salah satu subyek HTN adlh mempelajari ttg
metode pengisian jabatan dari lembaga-lembaga
negara (Presiden, DPR, MPR, DPD, dsb).
► Metode pengisian jabatan lembaga negara tsb,
diisi oleh Partai-partai melalui Pemilu.
► Maka Hukum Kepartaian dan Pemilu, adlh salah
satu cabang HTN yang mempelajari tata cara dan
aturan-aturan dari Partai dan Pemilu.
No Disiplin Ilmu Obyek Materi Obyek Forma

1. HTN Negara Peraturan Per UU an, Konstitusi, dan Konvensi


serta hkm2 lainnya

2 Ilmu Pemerintahan Negara Hub. Pemerintahan, gejala2 pemerintahan,


peristiwa2 pemerintahan

3. Ilmu Negara Negara Pertumbuh-kembangan negara, sifat dan hakekat


negara, bentuk dan teori negara.

4. Ilmu Politik Negara Kekuasaan, Partai Politik, group penekan, group


kep, artikulasi kepentingan, dan masukkan sist
politik

5. HAN Negara Administrasi, ketatausahaan, pelayanan,


manajemen, pengelolaan dan pengawasan, serta
koordinasi

6. Perbandingan HTN Negara Perbandingan antara dua/lebih negar dilihat dari:


UUD, UU, Sist Pemerintahan, Bentuk negara,
bentuk pemerintahan.

7. Hukum Konstitusi Negara Konstitusi (Tertulis dan tak tertulis), Proses


terbentuknya UUD, materi muatan UUD, Sejarah
UUD, cara pembuatan dan pengubahannya

8. Hukum Kepartaian dan Pemilu Negara Tata cara dan aturan mengenai partai, sistem
pemilu, sistem kepartaian, sistem pencalonan,
dsb.
SUMBER-SUMBER HUKUM
TATA NEGARA
SUMBER HUKUM

FORMIL MATERIL

Sumber hukum yg telah dirumuskan


dlm suatu bentuk tertentu, Sumber hukum yang menentukan
berlaku mengikat dan ditaati. Isi hukum dan dijadikan
Bentuknya tertulis dan tidak tertulis. dasar pertimbangan
Tempat ditemukannya hkm positif. Dalam menentukan isi hukum
Cirinya: dirumuskan dlm suatu bentuk Contoh: Faktor Sosilogis,
dan berlaku umum, filosofis, hostoris
mengikat dan ditaati. dsb
STUFENAUFBAU THEORIE DALA M K ETATAN EG AR AA N IN DO N ES IA

S tuf en Theorie Theor ie Von S tufenaufbau Tata S usun an Nor m a


Der Rechtsordnung H ukum
Indonesia

Staats F undam ental Pancasila


Grund N orm Norm (P em bukaan U UD45)

N orm Batang Tubuh U UD 45


Staats G rund
N orm TA P MP R
Gesetz
Norm Konve nsi
Ke ta ta ne ga ra an
N orm F orm el
Gesetz Undang - U nd ang

N or m Per pu
Nor m Peraturan
Verordnu ng
Pemerintah
Norm
Kep P residen

N or m K ep Menteri

Norm
A utono me Pe ra tura n
S atzung pe ra tura n
Norm la innya

N orm

Pembentukkan norma peraturan perundang–undangan bawahan harus selalu


sejalan dan searah dengan norma peraturan perundang–undangan yang lebih
tinggi maupun yang sejajar. Pembentukkan norma suatu Undang–undang
misalnya, harus sejalan dan searah dengan norma aturan dasar atau norma
fundamental Negara (UUD) dan harus sinkron dengan norma aturan yang
sejajar/setingkat
SUMBER-SUMBER HTN
BERDASARKAN BERDASARKAN BERDASARKAN
TAP MPRS NO TAP MPR NO. Pasal 7 UU NO. 10
XX/MPRS/1966 III/MPR/2000 Tahun 2004
UUD 1945 UUD 1945 UUD 1945
TAP MPR TAP MPR UU/PERPU
UU/PERPU UU PERAT PEM

PERATURAN PEM PERPU PERATURAN PRES

KEPUTUSAN PRES PERATURAN PEM PERDA (perda prov,


perda kab, perdes)

Perat Pelaksana lain: KEPUTUSAN PRES


Permen, Inst Men dll
DISKUSI
 BAGAIMANA DENGAN KEDUDUKAN
KEPUTUSAN MENTERI, INSTRUKSI
MENTERI, SEMA, KEPUTUSAN BUPATI,
SK MENTERI, SK PRESIDEN, DLL
DALAM KAITANNYA DENGAN SUMBER
HUKUM TATA NEGARA?
 APAKAH MASIH BERLAKU/VALID/
SAHIH?
UNDANG-UNDANG DASAR
 Sering disebut Konstitusi
 Herman Heller, menyebut konstitusi lebih
luas daripada UUD. Konstitusi tdk hanya
bersifat yuridis, tapi juga sosiologis dan
politis. UUD hanya merupakan sebagian
dari pengertian Konstitusi/konstitusi yg
ditulis.
 Aristoteles menyebut Konstitusi sebagai
politiea
 Oliver Cromwel mengartikan Konstitusi
sama dgn UUD.
SEJARAH KONSTITUSI
YUNANI
624-404 SM

Kerangka Kehidupan Politik


Aristoteles membedakan :

 Politiea (konstitusi)
 Nomoi (undang-undang)
KEKAISARAN ROMA

Ketentuan dan Aturan yang dibuat oleh


Kaisar
Pernyataan Pendapat dari :
1.Ahli Hukum

2.Negarawan

3.Adat Istiadat

4.Undang Undang
ABAD
PERTENGAHAN
Ultimate Power (kekuasaan tertinggi)
Representative Democrac

(Demokrasi Perwakilan)
Nasionalisme

Konstitusionalisme Modern
ABAD VII (622)
KONSTITUSI MADINAH
Dasar Al-Quran dan Hadist
1. Piagam politik
2. Mengatur kehidupan bersama :

 Muslimin
 Musyrikin Kesatuan hidup
 Yahudi
ABAD XV
EROPA KONTINENTAL
Prancis
Absolutisme Raja
L’ Etat C’est moi (Louis XIV) 1638

Inggris
The Glorious Revolution (1688)
Absolutisme Raja Berakhir

12 Negara koloni Inggris


Declarations of Independence
4 Juli 1776
1789 Revolusi Thd. Monarchi Absolut

20 juni 1789
Constituante 14 Sept. 1791
Konstitusi
Louis XVI

De Declaration des Droit de I’Homme et du Citoyen


Alasan adanya konstitusi :

• Agar hak-hak rakyat terjamin dan untuk


membatasi kekuasaan penguasa;
• Untuk menentukan sistem pemerintahan;
• Menjamin penyelenggaraan sistem
pemerintahan secara pasti;
• Menjamin adanya kerjasama yang efektif
antara negara-2 baru
PENGERTIAN UUD
 UUD merupakan sebuah naskah yg
memaparkan kerangka tugas pokok dari
badan pemerintahan dan menentukan cara
kerja badan tersebut (ECS Wade).
 Di Indonesia, UUD merupakan hukum dasar
tertulis yang mengatur tentang orgnisasi
negara, tugas, dan kewajibannya. Hak dan
kewajiban warga negara serta hubungan
antara negara dan warga negara (Abu Daud
Busroh dan Abu Bakar Busroh, 1983:44)
SYARAT UUD
 Mempunyai bentuk tertulis
Bentuknya sebagai naskah tertulis yang
merupakan undang-undang yang tertinggi
yang berlaku dalam suatu negara
 Isinya merupakan peraturan yang
fundamental
yakni tidak semua masalah yang penting
harus dimuat dalam undang-undang dasar,
melainkan hanyalah yang bersifat pokok,
dasar atau asas-asasnya saja.
MATERI MUATAN UUD
 Pertama, adanya jaminan terhadap hak2
asasi manusia dan warga negaranya
 Kedua, ditetapkannya susunan
ketatanegaraan suatu negara yg bersifat
fundamental,
 Ketiga, adanya pembagian dan pembatasan
tugas ketatanegaraan yg jg bersifat
fundamental,
(Mr. J.G Steenbeek dikutip oleh Sri Sumantri)
MATERI MUATAN UUD
(Miriam Budiardjo)
 Organisasi negara, misalnya:
pembagian tugas, pembagian
kekuasaan, hub antar lembaga
negara, dll
 Hak-hak Asasi Manusia,
 Prosedur Mengubah UUD
 Ada kalanya memuat larangan untuk
mengubah sifat tetentu dari UUD
SIFAT UUD
DILIHAT DARI CARA DAN PROSEDUR
PERUBAHAN
TERHADAP PERKEMBANGAN ZAMAN

RIGID FLEKSIBEL

Adalah Adalah
Konstitusi yang sulit cara dan Konstitusi yang mudah cara
prosedur perubahannya dan prosedur perubahannya

Cirinya:
a. Mempunyai kedudukan & derajat Cirinya:
yg lebih tinggi dr peraturan per UUan yg lain a. Elastis,
b. Hanya dpt diubah dgn cara yg b. Diumumkan dan diubah dengan
khusus/istimewa atau dgn persyaratan cara yg sama dgn UU.
yg berat.
PERUBAHAN UUD

Verfassungsanderung verfassungswandlung

perubahan
adalah perubahan
undang-undang dasar dengan cara
undang-undang dasar
yang tidak terdapat
yang dilakukan dengan sengaja
dalam undang-undang dasar,
dan dengan cara yang
tetapi melalui cara-cara yang
disebut dalam undang-undang dasar
istimewa seperti revolusi, coup‘d’etat,
yang bersangkutan.
convention, dan sebagainya
BAHAN DISKUSI
DEKRIT PRESIDEN
5 JULI 1959 UNTUK KEMBALI
PADA UUD 1945, TERMASUK
Verfassungsanderung
atau
verfassungswandlung
?????
NILAI UUD
(KARL LOEWEINSTEIN)
 Nilai Normatif: jika UUD berlaku sepenuhnya scr
efekif dlm arti hkm (legal) maupun dlm kenyataan
>>BERLAKU EFEKTIF.
 Nilai Nominal: jika UUD scr hkm berlaku tapi
berlakunya tdk sempurna krn ada pasal2 tertentu
yg tdk berlaku.
 Nilai Semantik: bila suatu UUD scr hkm berlaku
tapi dlm kenyataan hanya sekedar melaksanakan
kekuasaan politik atau hanya untuk kep pnguasa
saja.
Reality

Nominal
Normatif Legal

Semantik

Penguasa
ALASAN PERLUNYA UUD 1945
DIAMANDEMEN
• Dari segi historis, sejarah pembuatan UUD
45 didesain oleh para pendiri negara sbg
UUD yg bersifat sementara krn dibuat dan
di ditetapkan dlm suasan tergesa-gesa.
• Dari segi substansi dan isinya UUD 45
memiliki keterbatasan dan kelemahan yg
tdk dpt dipakai sbg rujukan konstitusional
yg memadai.
REFORMASI KONSTITUSI

Model Perubahan Partial Model Pembaharuan


(Amandemen), (Renewal)

penyempurnaan thdp pasal2 Penggantian terhadap keseluruhan


tertentu dlm konstitusi tanpa konstitusi dengan yang baru
mengubah ketentuan asli

Indonesia menggunakan model perubahan amandemen. Yang semula 16 BAB,


37 Pasal, dan 70 Ayat, menjadi 16 BAB, 37 Pasal, dan 191 ayat dengan
3 aturan peralihan dan 2 aturan tambahan.
EMPAT CARA PERUBAHAN
UUD 1945
• Mengubah rumusan yang telah ada,
• Membuat rumusan yg baru sama
sekali,
• Menghapus atau menghilangkan
rumusan yg ada,
• Memindahkan rumusan pasal ke
dalam rumusan ayat atau
sebaliknya.
Kesepakatan antara Fraksi MPR dalam
Amandemen UUD 1945
• Tidak mengubah pembukaan UUD 1945,
• Tetap mempertahankan NKRI,
• Tetap mempertahankan sitem Presidensil,
• Bagian Penjelasan UUD 1945 yg normatif,
dimasukkan dlm batang tubuh,
• Perubahan addendum: satu kesatuan antara
bagian yang diubah dgn yang tdk diubah.
AMANDEMEN AMANDEMEN AMANDEMEN AMANDEMEN
I II III IV

Menyempurnakan:
1. Pelaksana kedaulatan rakyat
1. Bab kekuasaan
2. Menyesuaikan kewenangan MPR
Pemerintahan
3. Mengatur Pemilihan Presiden
2. Bab Kementrian Neg
&Wapres,
3. Bab DPR
1. Mengatur Impeachment
2. Membentuk DPD

1. Bab Pemda
2. Bab DPR Terjadi Polemik antara
3. Bab Wil Negara&Penduduk dua kelompok:
4. Bab HAM, Pertahanan& 1. Yang ingin agar
Keamanan Amandemen dihentikan,
5. Bab Bendera,Bahasa, 2. Yang ingin agar
lambang neg, Amandemen dilanjutkan
dan lagu kebangsaan
KETETAPAN MPR

FUNGSI KETETAPAN
MPR

Perumusan Garis Besar Haluan


Peraturan Pelaksana UUD
Negara yg tdk diatur oleh UUD
KETETAPAN MPR

KETETAPAN KEPUTUSAN
MPR MPR

PUTUSAN MAJELIS YANG


PUTUSAN MAJELIS YANG
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
MENGIKAT KEDALAM
MENGIKAT KEDALAM MAJELIS
DAN KELUAR
UNDANG-UNDANG
(DILHAT DARI JENISNYA)

UU ORGANIK UU POKOK

UU YANG MENGATUR PELAKSANAAN


HAL2 YANG LANGSUNG UU YANG HANYA MENGATUR
DIPERINTAHKAN POKOK-POKOKNYA SAJA
OLEH UUD DARI MATERI YANG BERSANGKUTAN
CONTOH: UU PEMILU, CONTOH: UU POKOK AGRARIA
UU KEBEBASAN BERPENDAPAT
SYARAT RUU YANG BAIK

FILOSOFIS SOSIOLOGIS YURIDIS

RUU/UU Harus mampu Harus dituangkan


RUU/UU Harus bisa
Menangkap nilai-nilai Dalam bentuk tertulis
Diterima oleh masyarakat
dan norma Dan tidak
Sebagai suatu aturan.
Yang hidup Bertentangan dengan
UU yang baik, adalah
dalam masyarakat UUD 45,
UU yang tidak memilki
(Gotong royong, Asas-asas Hukum,
Daya Tolak dari
Pancasila, Demokrasi, UU yang setingkat
masyarakat
HAM) dan setaraf
PERGESERAN PEMBENTUK
UNDANG-UNDANG
 Sebelum amandemen: pemegang
kekuasaan membuat UU ada pada
Pemerintah (Pasal 5 ayat (1) UUD 45
sebelum amandemen)
 Setelah amandemen: kekuasaan
legislatif atau pembuat UU dipegang
oleh DPR (Pasal 20 UUD 45 sesudah
amandemen)
MATERI MUATAN UU
 Yang tegas-tegas diperintahkan oleh UUD dan TAP MPR;
 Yang mengatur lebih lanjut ketentuan UUD
 Yang mengatur hak-hak (asasi) manusia;
 Yang mengatur hak dan kewajiban warga negara;
 Yang mengatur pembagian kekuasaan negara;
 Yang mengatur organisasi pokok lembaga-lembaga
negara;
 Yang mengatur pembagian wilayah/daerah negara;
 Yang mengatur siapa warga negara dan cara
memperoleh/kehilangan kewarganegaraan;
 Yang dinyatakan oleh suatu Undang-Undang untuk
diatur dengan Undang-Undang.
(Hamid S. Attamimi, h.219)
Selain itu lihat juga Pasal 8 UU No. 10/2004 ttg
Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan
PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-
UNDANG
 Dasar Hukumnya Pasal 22 Ayat (1), (2), dan (3)
UUD 1945.
 Pasal 22 ini berkaitan dengan
Noodverordeningsrecht.
 Noodverordeningsrecht adlh keadaan yg
menyebabkan penguasa menyimpang dari cara2
biasa pembuatan peraturan per UUan yg
berderajat UU.
 Penekanannya pada prosedur pembuatannya,
bukan karena bahayanya.
SYARAT UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN
HUKUM TATA NEGARA DARURAT SEBAGAI HUKUM
YANG SAH

 Harus nyata bahwa kepentingan


negara yang tertinggi yg menjadi
taruhan,
 Bahwa tindakan membuat hukum
darurat harus dilakukan,
 Tindakan tersebut sementara sifatnya,
 Sewaktu tindakan diambil, DPR tidak
memungkinkan mengadakan Sidang
PERATURAN DAERAH

► Dasar hukumnya adalah Pasal 18 UUD 45


dan UU No 32 Tahun 2004 ttg Pemerintahan
Daerah.
► Fungsi Perda:
 Melaksanakan UU
 Melaksanakan Peraturan Pemerintah
► Jenis Perda:
 Perda Propinsi
 Perda Kab
 PerDes
MATERI MUATAN PERDA
 Seluruh Materi muatan dlm rangka
penyelenggaraan Otonomi Daerah
dan tugas pembantuan,
 Menampung kondisi khusus daerah,
dan
 Penjabaran lebih lanjut Peraturan Per
UU an yg lebih tinggi
MATERI MUATAN
PERATUAN DESA
 Seluruh materi dalam rangka
penyelenggaraan urusan desa
atau yg setingkat serta
 Penjabaran lebih lanjut
Peraturan Per UU an yg lbh
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai