Anda di halaman 1dari 25

Electronic Control

Unit dan Mode ENGINE MANAGEMENT


Kerja Injeksi SYSTEM
Motor Bensin ALAT BERAT

Oleh:
Tafakur, S.Pd.,M.Pd.
HP: 081325322102
E-mail: tafakur@uny.ac.id
03/27/2020 tafakur, HP: 081325322102 1
ELECTRONIC CONTROL SYSTEM

E
C
CONTROLLED
SENSORS DEVICES
M

•IAT •CMP Controls Injection time,


•MAP •CKP Ignition, Air flow, Emission
control through
•MAF •KNOCK
•Relays
•TP •VSS
•Valves
•ECT •H02S
•Solenoid
DIAGRAM

POWER SUPPLY

• SENSORS
• SWITCHES ECM • ACTUATORS
• SIGNALS

DLC OTHER
SYSTEMS
tafakur, HP:
03/27/2020 3
081325322102/085725740021
ELECTRONIC CONTROL UNIT/ PROSESOR

• Prosesor/control unit pada kendaraan juga disebut Electronik


Control Unit (ECU).Untuk sistem kontrol engine yang
diintegrasikan dengan sistem kontrol pemindah tenaga disebut
sebagai Powertrain Control Module (PCM).

tafakur, HP:
03/27/2020 4
081325322102/085725740021
ENGINE CONTROL MODULE

• Fungsi ECM:
– Menerima laporan dari sensor-sensor/signal input
– Mengolah signal input dari sensor-sensor untuk
mengaktifkan aktuator (Main relay, fuel pump relay, IAC
valve, injector, ignition coil, Malfunction indicator lamp,
radiator fan relay, starter relay, VSV canister purge
valve, EGR Valve, Oil Control Valve VVT)
– Membuat diagnosa (on board diagnosis) dengan
memunculkan diagnosa trouble code (DTC)
– Membuat “fail safe” jika sistem tidak berfungsi dengan
baik
– Membuat program/mode tertentu untuk menambah
performance dan efisiensi kendaraan

• Contoh Merk ECM :


• Mitsubishi
• Denso
• Hitachi
• Bosch
Mode-mode operasi ECM

• Mode Start
• Mode pemanasan (warm-up)
• Mode pembersih saat banjir bensin
• Mode jalan
Close loop mode
Open loop mode
• Mode akselerasi (acceleration enrichment)
• Mode deselerasi (Deceleration leaning)
• Mode pemutus bensin
• Mode pemutus bensin selektif
• Mode backup/fail safe
• Mode koreksi tegangan batteray
MODE START

• Ketika KK di”ON” kan, ECM akan mengaktifkan relay


pompa bensin selama 2-3 detik, untuk menaikkan
tekanan bahan bakar.
• Sebelum mesin berputar saat kunci kontak ”ON”, ECM
menerima sinyal untuk pembacaan data seperti: ECT,
IATS, MAP dan TPS untuk menentukan perbandingan
campuran udara bensin yang pertama.
• Selama start, ECM mengirim pulsa ke injektor
berdasarkan pulsa referensi rpm.
• Pada beberapa kendaraan, saat mesin start, ECM
memungkinkan untuk mengaktifkan semua injektor, agar
mesin mudah untuk dihidupkan
• Pada waktu start perbandingan udara dan bensin
ditentukan oleh ECM berkisar dari 1,5 : 1 pada 36o C
sampai 14,7 : 1 pada 94o C
• Mode start normal injektor menyemprotkan bensin
mengikuti prosedur di atas selama throttle valve tertutup
penuh. Jika throttle valve dibuka, perbandingan
campuran udara dan bensin akan berubah
ENGINE CONTROL MODULE

Mode Start

ECT
IGNITION
SENSOR

INJEKTOR
ECM
IAT
SENSOR

MAP/MAF
SENSOR

TP
SENSOR

CKP (RPM)

• Pada saat ECM menerima signal start dan


signal putaran mesin kurang dari 500 rpm,
maka ECM mengaktifkan semua injektor
supaya engine mudah dihidupkan.
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Pembersih Saat Banjir (Beberapa model)

• Jika mesin banjir bensin,


pengemudi dapat menekan
pedal gas sebesar 80% atau
lebih besar untuk
mengaktifkan Mode
Pembersih Saat Banjir. IGNITION
• Pada saat throttle valve
terbuka penuh dan putaran
mesin kurang dari 600 rpm
(ECM menerima sinyal start) INJEKTOR
maka ECM akan memberikan ECM
pulsa injektor dengan
perbandingan 20:1 atau akan
menghentikan penyemprotan
secara total dengan
memutus sinyal ke semua
injektor.

TP
SENSOR
CKP (RPM)
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Jalan

– Loop Terbuka (open loop


lambda control)
– Loop Tertutup (Close loop
lambda control)
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Jalan Loop Terbuka

• Ketika engine dihidupkan,


sistem yang bekerja adalah Loop
Terbuka. ECM tidak
menggunakan sinyal oksigen
sensor (O2S). sebagai pengganti, ECT IGNITION
ECM menghitung rasio campuran SENSOR
udara dan bensin dari sensor-
sensor : TPS, ECTS, MAPS/MAFS,
IATS dan CKPS/CMPS. INJEKTOR
• Sistem akan berjalan dalam
IAT
ECM
Loop Terbuka sampai kondisi- SENSOR
kondisi berikut ditemui:
– tegangan keluar (output
voltage) O2S bervariasi, suhu
mesin sudah mencapai MAP/MAF
temperatur kerja dan SENSOR
oksigen sensor telah TP
mengirimkan sinyal secara SENSOR
akurat ke ECM CKP (RPM)
– sensor air pendingin mesin
telah mengirimkan sinyalnya
ke ECM dan suhu kerja mesin
telah tercapai
– lamanya waktu setelah start
sudah tercapai, besaran
waktu ini telah disimpan
dalam memori ECM
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Jalan Loop Tertutup

• Ketika sinyal O2S, WTS dan


kondisi-kondisi seperti di atas
telah ditemui, sistem berubah
ke Loop Tertutup, yaitu ECT
memperbaiki rasio campuran SENSOR IGNITION
udara dan bensin berdasarkan
perubahan sinyal tegangan IAT
SENSOR
dari O2S. INJEKTO
• Bila sinyal O2S di bawah 450 ECM
mV, ECM akan menaikkan
lebar pulsa injektor untuk
memperkaya campuran.
Ketika sinyal O2S naik di atas MAP/MAF
450 mV ECM akan mengurangi SENSOR
lebar pulsa injektor membuat O2S TP
perbandingan campuran lebih SENSOR
kurus. CKP (RPM)
• Dengan kerja O2 sensor, ECM
dapat mempertahankan
perbandingan campuran udara
dan bensin untuk mendekati
rasio ideal 14,7:1, agar
katalitik konverter dapat
bekerja secara effisien.
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Jalan Semi Loop Tertutup

• Untuk meningkatkan penghematan bensin


dalam beberapa model, sub-mode loop
tertutup digunakan. Sub-mode ini disebut
semi loop tertutup, terjadi selama
pengendaraan kecepatan tinggi dan beban
ringan. ECM akan mengatur rasio udara dan
bensin lebih kurus dari 14,7:1
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Accelarasi

• Ketika throttle valve dibuka secara tiba-tiba, maka akan


terjadi perubahan yang cepat pada sudut throttle valve,
dan menyebabkan penambahan secara simultan tekanan
dalam Manifold Absolute Pressure (MAP).
• Penyemprotan bensin harus ditingkatkan untuk
mengimbangi udara yang berlebih juga untuk merespon
perubahan tiba-tiba sinyal TPS dan MAPS/MAFS, ECM
mengatur pulsa injektor yang lebih panjang atau
memungkinkan untuk mengaktifkan semua injektor agar
campuran tidak menjadi kurus.
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Deselerasi

• Ketika mesin diperlukan untuk menurunkan


kecepatan, pengurangan campuran udara dan
bensin diperlukan untuk mengurangi emisi
hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) dan
mencegah detonasi saat pengurangan kecepatan.
• ECM menggunakan data pengurangan tekanan MAP
sensor atau pengurangan kecepatan aliran pada
MAF sensor dan pengurangan posisi sudut throttle
valve untuk menghitung pengurangan penginjeksian.
• Apabila pengurangan kecepatan sampai throttle
valve pada posisi tertutup, ECM mendeteksi bahwa
pengemudi bermaksud ke putaran idel,
penyemprotan bensin diputus sama sekali, dan jika
mendekati putaran idel kembali penyemprotan
bensin dilakukan lagi untuk mempertahankan
putaran idel.
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Pemutus Bahan Bakar (Fuel Cut Off)

• Salah satu tujuan pemutusan bensin adalah


menghentikan penyemprotan bensin selama
kondisi pengurangan kecepatan secara
ekstrem
• ECM memungkinkan juga memutuskan aliran
bensin dengan alasan keamanan ketika
putaran mesin mencapai batas yang sudah
ditentukan (berkisar 6800 rpm).
• Pemutusan bensin juga terjadi ketika
pengapian dimatikan. Tanpa pulsa-pulsa
referensi pengapian, ECM tidak mengaktifkan
injektor sehingga tidak ada bensin yang
disemprotkan untuk mencegah dieseling.
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Pemutus Bahan Bakar Selective (Selective Fuel Cut
Off)

• Pemutusan bensin selektif digunakan dalam


beberapa penerapan untuk pengaturan torsi
mesin dan perlindungan mesin. Dalam penerapan
ini ECM dapat mematikan injektor apabila terjadi
kondisi-kondisi di bawah ini :
– Torque management enable (pengaturan torsi),
digunakan untuk mengurangi torsi selama
transmisi berganti kecepatan.
– Traction Control Enable (kontrol traksi), terjadi
untuk mengurangi torsi saat pengereman.
– Low Coolant Condition (kondisi sistem
pendinginan kurang sempurna), apabila ECM
mendeteksi temperatur mesin di atas
temperatur kerja untuk melindungi dari over
heating ECM akan mengurangi atau memutus
penginjeksian ke silinder tertentu.
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Back Up/Fail Safe Mode

C A L PA C

• Dalam mode ini ECM bekerja


melalui kalibrasi internal yang FUEL PUM P
mengijinkannya menjalankan R E LA Y

mesin dengan hanya melalui IG N ITIO N F E E D


input-input rpm, posisi throttle (O N )
valve dan temperatur air (C O P )
F U E L BA C K-U P
C IR C U IT
IN J E K TO R

pendingin untuk merubah O P E R A TIO N


C O M P U TE R
(F B C ) M APS

penghitungan penyemprotan P U LSE S 5 V O L T TP S

bensin. Peristiwa ini hanya E C TS

terjadi saat ECM tidak dapat RPM

beroperasi secara normal


melalui masukan sensor yang
lain.
• ECM bekerja melalui mode ini
jika ada beberapa, atau
kombinasi kondisi-kondisi :
– Tegangan sumber daya ECM
di bawah 9 volt
– Tegangan saat start di
bawah 9 volt
– ROM hilang atau tidak
berfungsi
ENGINE CONTROL MODULE
Mode Koreksi Tegangan Baterai

• Mode ini akan mengimbangi


variasi tegangan battery ke
pompa bensin dan injektor.
• Ketika tegangan batteri turun
(saat start), pompa bensin
melambat dan volume bensin
turun. Untuk mengimbangi, ECM
menambah lebar pulsa injektor.
• ECM juga melakukan mode ini
saat tegangan batterai rendah
pada waktu putaran idel.
• Pada sistem pengapian
elektronik, ECM mengatur arus
primer dengan penambahan
waktu dwell, agar kemampuan
percikan bunga api pada busi
tetap stabil.
Pola
Injeksi
1. Tipe Simultan
2. Tipe 2 Group
(4 Silinder)
3. Tipe 3 group
(6 silinder)
4. Tipe
Independen

tafakur, HP:
03/27/2020 20
081325322102/085725740021
On Board Diagnosis

• ECM mendiagnosa masalah-masalah yang terjadi ketika


kendaraan berjalan atau kunci kontak ON, hasil dari
diagnostic system ini akan ditunjukkan lampu indicator
(CHECK ENGINE) untuk masalah-masalah di bawah ini :
– Oxygen sensor
– Engine coolant temperatur sensor
– Throttle position sensor
– Intake air temperatur sensor
– Manifold absolute pressure sensor
– Mass air flow sensor
– Camshaft position sensor
– Ignition fail safe signal
– Vehicle speed sensor
– Knock sensor
– Electric throtel body
– VVT (variabel valve timing solenoid)
– Evaporator canister purge valve
– Jalur komunikasi ECM dengan control module lain
(Controller Area Network /CAN)
– CPU (central processing unit) pada ECM
On Board Diagnosis

• Jika tidak terdapat masalah pada sistem EFI, ketika


mesin dihidupkan lampu indikator akan mati (OFF)
• Ketika ECM mendeteksi masalah, saat kunci kontak di-
ON-kan atau kendaraan berjalan maka lampu akan
menyala. Pada saat yang sama masalah yang
terdeteksi disimpan pada memory ECM. (Memory
menyimpan setiap masalah walaupun masalah yang
ada sifatnya sementara, memory tersebut tidak akan
hilang atau terhapus kecuali jika sumber arus power
supply ke ECM dilepas selama 30 detik).
• ECM juga menunjukkan adanya masalah dari penyalaan
lampu indikator sesuai data yang tersimpan, pada saat
diagnostic switch dihubungkan ke ground dan kunci
kontak di-ON-kan.
On Board Diagnosis

• Hanya trouble ignition circuit yang tidak


tersimpan di dalam memory pada ECM, atau
dengan ECM mendeteksi trouble pada ignition
circuit ketika kunci kontak dalam keadaan OFF
dan lampu indikator (CHECK ENGINE) tidak
memberikan tanda (tidak menyala) meskipun
diagnostic switch terminal dihubungkan dengan
ground dan kunci kontak pada posisi ON.
Selanjutnya untuk memeriksa diagnostic trouble
code ketika mesin sulit distarter, hubungkan
diagnostic switch terminal dengan ground dan
kunci kontak pada posisi ON.
On Board Diagnosis

• Jika terjadi trouble pada sistem electronic fuel


injection, signal kerusakannya dideteksi oleh
ECM. Sesuai program pada ECM signal kerusakan
tersebut akan diatasi oleh ECM dengan ”fail safe
function”, atau terjadinya trouble tidak
mempengaruhi performance mesin.Trouble
tersebut mungkin terjadi diantaranya dari :
• ECTS/WTS
• TPS
• VSS
• IATS
• MAFS
• MAPS
• CPU in ECM
SEKIAN

Selamat memanfaatkan waktu!!

03/27/2020 tafakur, HP: 081325322102 25

Anda mungkin juga menyukai