Terjemah :
Maka Maha tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya.
Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an
sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah,
“Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”
ASBABUN NUZUL
Dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari As suddi yang
berkata, dahulu Nabi Muhammad SAW, apabila datang kepadanya Jibril
dengan membawa (ayat) Al Quran beliau bersusah payah berusaha
menghafalkannya hingga menyusahkan dirinya sendiri khawatir bila
Malaikat Jibril kembali sebelum beliau hafal.
Maka Allah menurunkan ayat “WA LAA TA’JAL BIL QUR’AANI....
sampai akhir ayat” yang menerangkan teguran terhadap
Nabi SAW.
agar tidak terburu – buru menghafalnya
sebelum ayat itu selesai ditampilkan.
TAFSIR AYAT
Fata’ala ‘l-lah = Maha suci Allah
Al – Haqq = yang tetap dalam dzat dan sifatnya
Yuqdha ilaika wahyuhu = jibril selesai menyampaikannya kepadamu
Segala anjuran dan larangan hanya siasat dari ال َْح ُّق َفتَ ٰعل َى الل ّ ٰ ُه ال َْملِ ُك
ilahiyyah yang mengandung kebaikan di dunia dan akhirat
ب ِز ْد ِن ْي ِعل ًْما
ّ ِ َوق ُْل َّر
Permohonan tambahan ilmu kepada Allah tanpa tergesa – gesa membaca wahyu ,
karena apa yang diwahyukan kepadamu itu akan kekal
RELEVANSI AYAT
ح ْوا ي َ ْف َس ِح الل ّ ٰ ُه ل َكُ سـ ْف َس جل ِ َفا ٰ ح ْوا ِفى ال َْم ُ اَيُّ َها ال ّ َ ِذي ْ َنا ٰ َمن ُ ْوٓا اِ َذا ِقيْ َللَك ُْم تَ َف َّس
َواِ َذا ِقيْ َلان ْ ُش ُز ْوا َفان ْ ُش ُز ْوا يَ ْر َف ِع الل ّ ٰ ُه ال ّ َ ِذيْ َنا ٰ َمن ُ ْوا ِمنْك
تۗ َوالل ّ ٰ ُه ِب َما تَ ْع َمل ُْو َن َخ ِب ٍ َوال ّ َ ِذي ْ َن ا ُ ْوتُوا ال ِْعل َْم َد َر ٰج
Terjemah :
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan
ASBABUN NUZUL
Dikemukakan oleh ibnu abi hatim yang bersumber dari
Muqatil
bahwa ayat ini diturunkan pada hari jumat pada waktu ahli
badar datang ke pertemuan / pengajian yan penuh sesak.
Para sahabat nabi SAW yang sudah berada
di majlis terlebih dahulu tidak mau memberikan
Tempat duduk kepada mereka yang baru datang itu,
sehingga mereka terpaksa harus berdiri .
Lalu Rasulullah menyuruh mereka yang datang terlebih dahulu
dimajlis itu untuk berdiri dan ahli badar tadi disuruh duduk di
tempat mereka .Tetapi mereka merasa tersinggung
perasaanya. Maka turunlah ayat ini , sebagai perintah orang
– orang mukmin untuk mentaati perintah Rasulullah SAW
dan memberi kesempatan duduk kepada sesama mukmin
TAFSIR AYAT
Kata Tafassahu dan kata ifsahu terambil dari kata fasaha yakni lapang.
ۗ ٍ يَ ْر َف ِع الل ّ ٰ ُه ال َّ ِذيْ َنا ٰ َمن ُ ْوا ِمنْك ُْمۙ َوال َّ ِذيْ َن ا ُ ْوتُوا ال ِْعل َْم َد َر ٰج
ت