Anda di halaman 1dari 19

SPEKTROSKOPI

INFRA MERAH

Disusun Oleh :
Sholikatul Kiftiya
(1708076014)
Nina Herlina (1708076016)
Sofhal Jamil (1708076017)
Adinda Nur K.S
(1708076024)
Fiqa Wati (1708076030)
SPEKTROSKOPI INFRA MERAH

LATAR
INT ERPRETASI BELAKANG

♗ 6 1 ♘

APLIKASI
5

BAGIAN 2
PENGERTIAN

♖ ♙

BAGIAN P R I N S I P
DAN
FUNGSI 4 3 K E R J A
I N S T R U M E N
♔ ♜
LATAR
BELAKANG
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya 1 ♘
berdasarkan cahaya,suara atau partikel yang dipancarkan, diserap
atau
Setiap dipantulkan
zat terdiri oleh
atas partikel-partikel materi
yang tersebut.
senantiasa Spektroskopi
bergerak dengan juga
kecepatan yang tergantung dapat
pada suhu
dan keadaan fisik suatu zat (padat, cair, atau gas). Pergerakan partikel tersebut akibat dari energi kinetik yang
didefinisikan
dimiliki sebagai
dengan ukuran yang ilmukecil
partikel sangat yang
(atom, mempelajari interaksi
molekul, ion, dan sebagainya) antara
(Suardana, 2001).
cahaya dan materi
Pada keadaan gas, partikel-partikel memiliki jarak yang relatif jauh lebih besar dari ukuran partikel
dengan pergerakan secara acak, mengakibatkan gaya tarik-menarik antar partikel dapat diabaikan karena
gaya yang dihasilkan sangat kecil (Suardana, 2001).
Gas real/nyata atau sejati memiliki sifat yang tidak memenuhi sifat dari gas ideal, melainkan memenuhi sifat
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia
gas sejati di antaranya persamaan van der Waals. Semua gas yang dikenal sehari-hari adalah termasuk gas
sejati, sedangkan gas ideal pada kenyataannya tidak pernah ada, namun sifat-sifatnya didekati oleh gas sejati
analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum
pada tekanan yang sangat rendah. Jadi pada tekanan mendekati nol semua gas memenuhi sifat gas ideal,
yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam
sehingga persamaan PV = nRT dapat diberlakukan. Untuk mendapatkan tekanan mendekati nol sangat sulit maka
dilakukan ekstrapolasi (Isana, 2003).
spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan
untuk menentukan berat senyawa yang mudah menguap. Dari persamaan gas ideal didapat :
secara
PV = n Rintensif
T dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh.
Kebanyakan
PV = (m/BM) RT teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang
dengan mengubah persamaan
digunakan untuk
P(BM) = (m/V) RT = ρRT mengukur komposisi kimia dan atribut fisik
lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur
kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-
PENGERTIAN

2 ♙

Spekroskopi inframerah adalah sebuah


Setiap zat terdiri atas partikel-partikel yang senantiasa bergerak dengan kecepatan yang tergantung pada suhu
dan keadaan fisik suatu zat (padat, cair, atau gas). Pergerakan partikel tersebut akibat dari energi kinetik yang

metode analisis instrumentasi pada senyawa


dimiliki dengan ukuran yang partikel sangat kecil (atom, molekul, ion, dan sebagainya) (Suardana, 2001).
Pada keadaan gas, partikel-partikel memiliki jarak yang relatif jauh lebih besar dari ukuran partikel
dengan pergerakan secara acak, mengakibatkan gaya tarik-menarik antar partikel dapat diabaikan karena
kimia yang menggunakan radiasi sinar infra
gaya yang dihasilkan sangat kecil (Suardana, 2001).
Gas real/nyata atau sejati memiliki sifat yang tidak memenuhi sifat dari gas ideal, melainkan memenuhi sifat

merah. Spektroskopi inframerah berguna


gas sejati di antaranya persamaan van der Waals. Semua gas yang dikenal sehari-hari adalah termasuk gas
sejati, sedangkan gas ideal pada kenyataannya tidak pernah ada, namun sifat-sifatnya didekati oleh gas sejati

untuk mengetahui gugus fungsi yang


pada tekanan yang sangat rendah. Jadi pada tekanan mendekati nol semua gas memenuhi sifat gas ideal,
sehingga persamaan PV = nRT dapat diberlakukan. Untuk mendapatkan tekanan mendekati nol sangat sulit maka
dilakukan ekstrapolasi (Isana, 2003).
terdapat pada senyawa organik dan
untuk menentukan berat senyawa yang mudah menguap. Dari persamaan gas ideal didapat :

Mengetahui
PV = n R T
PV = (m/BM) RT informasi struktur suatu
dengan mengubah persamaan
senyawa
P(BM) = (m/V) RT = organik
ρRT dengan membandingkan
daerah sidik jarinya
PRINSIP

3 KERJA
INSTRUMEN

Apabila radiasi inframerah dikenakan pada


sampel senyawa organik, Alat maka sebagian
Labu erlenmeyer 100 ml, gelas kimia 500 mL, gelas ukur 10 mL,
sinar akan diserapoleh senyawa. Sedangkan
pipet tetes, penjepit tabung reaksi, jarum, termometer 100 c,
yangdesikator,
heater, lainnya akan
neraca diteruskan.
analitik, statif, klem,Serapan ini4
karet gelang
diakibatkan buah karena senyawa
dan alumunium foil. organik
Bahan
mempunyai ikatan yang mampu bervibrasi.
Aquades, cairan volatile kloroform dan unknown,
Vibrasi molekul dapat dialami oleh semua
senyawa organik namun ada beberapa yang
tidak terdeteksi oleh spektrometri infrared
BAGIAN
DAN
FUNGSI
4

SUMBER RADIASI (Prinsip sumber radiasi IR dipancarkan oleh
padatan yang dipanaskan sampai pijar dengan aliran listrik )
1

SAMPEL (Cuplikan yang dianalisis, fasa dapat berupa


cairan,padatan,atau gas.)
2
MONOKROMATOR (Menguraikan sinar polikromatis menjadi sinar
monaokromatis. Namun monokromator dalam spektrofotometer IR
tidak terbuat dari kwarsa (leburan silica ) tetapi terbuat dari garam
3 NaCl, KBr, CsBr, LiF )

DETEKTOR ( Mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik )


4
Metode Penelitian :
Alat yang digunakan: rotary
vacuum evaporator
A. Heidolph,
Kloroform dan FT-IR Perkin=
APLIKASI

5
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang
INSTRUMEN Einer Frontier Spectrum
73,90 gr
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet
♖ grVersion 10.400
gelang+Cairan volatil CHCl3 = 80,74

Massa cairan Volatil CHCl3 = 6,84 gr


Tujuan dari penelitian ini Suhu air pada penganas = 75ºC
Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet
Bahan: daun Binahong, etil
adalah untuk mengetahui gelang+Uap cairan volatil CHCl3 yang mengembun
= 74,46 gr
asetat, kloroform, amonia,
Massa kloroform = 0,56 gr
adanya senyawa flavonoid di Massa labu erlenmeyer+air
serbuk Mg, HCl, FeCl ,
Massa Labu Erlenmeyer
=173,34 gr
= 72,90 gr
=330ºC
dalam daun Binahong dan
Suhu air dalam labu erlenmeyer

anhidrida asetat, H SO
Massa air
-Tekanan pada erlenmeyer
=100,44 gr
2 = 1 atm
4
mengetahui uji daya B.dengan
Volatil Unknown grade pro analyst

antibakteri ekstrak serta


Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang =
buatan Merck.,n-heksana,
52,02 gr
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet

sediaan hand sanitizer daun gretanol 96%, CMC, metil


gelang+Cairan volatil unknown = 55,68

Binahong terhadap bakteri paraben,


Suhu air pada penganas propil paraben,
Massa cairan Volatil unknown = 3,63 gr
= 90ºC
Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet

Escherichia coli dan propilen


gelang+Uap glikol,
cairan volatil unknownTEA dengan
yang mengembun
= 51,38 gr
grade
Massa unknownteknis, dan = 0,67 grbiakan
Staphylococcus aureus. Massa labu erlenmeyer+air
bakteri Escherichia
Massa Labu Erlenmeyer
= 208,6 gr
coli
= 74,02 gr
dan
Suhu air dalam labu erlenmeyer = 30ºC
  Staphylococcus
Massa air
-Tekanan pada erlenmeyer aureus
= 134,6 gr
= 1 atm
Ekstrak etanol yang
diperoleh dipekatkan
dan diuji kandungan
A. Kloroform
APLIKASI
kimianya. Esktrak etanol
5
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang =
INSTRUMEN 73,90 gr

♖Prosedur kerja: Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet


diisolasi menggunakan
gelang+Cairan volatil CHCl3 = 80,74
gr
Daun Binahong yang pelarut etil asetat:air
Massa cairan Volatil CHCl3
Suhu air pada penganas = 75ºC
= 6,84 gr

diperoleh diidentifikasi, lalu Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet


dengan perbandingan
gelang+Uap cairan volatil CHCl3 yang mengembun
= 74,46 gr
sekitar 5 kg daun Binahong 1:1. Ekstrak etil asetat
Massa kloroform
Massa labu erlenmeyer+air
= 0,56 gr
=173,34 gr

dikeringkan dengan cara Massa Labu Erlenmeyer


yang diperoleh
Suhu air dalam labu erlenmeyer
Massa air
= 72,90 gr

=100,44 gr
= 30ºC

diangin-anginkan dan tidak dipekatkan dan


-Tekanan pada erlenmeyer = 1 atm

dikenai sinar matahari secara


B. Volatil Unknown

dianalisis menggunakan
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang
52,02 gr
=

langsung selama 2 minggu, Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet


alat spektrofotometer
gelang+Cairan volatil unknown = 55,68
gr
kemudian dihaluskan. FT-IR. Selanjutnya diuji
Massa cairan Volatil unknown
Suhu air pada penganas
= 3,63 gr
= 90ºC

Sebanyak 225 gram serbuk Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet


daya antibakteri
gelang+Uap cairan volatil unknown yang mengembun
= 51,38 gr
daun Binahong kering terhadap bakteri E. coli
Massa unknown
Massa labu erlenmeyer+air
= 0,67 gr
= 208,6 gr

dimaserasi dengan Massa Labu Erlenmeyer


dan S. aureus dan
Suhu air dalam labu erlenmeyer
= 74,02 gr
= 30ºC
Massa air = 134,6 gr
menggunakan pelarut n- -Tekanan pada erlenmeyer = 1 atm
Sampel dimaserasi
A. Kloroform
APLIKASI
menggunakan pelarut n-
5
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang =
INSTRUMEN 73,90 gr
Hasil
♖ identifikasi menunjukkan Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet
heksana bertujuan
gelang+Cairan volatil CHCl3 = 80,74

bahwa tanaman yang


gr

untuk mengikat
Massa cairan Volatil CHCl3
Suhu air pada penganas = 75ºC
= 6,84 gr

dilakukan dalam penelitian Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet


senyawa-senyawa
gelang+Uap cairan volatil CHCl3 yang mengembun
= 74,46 gr
adalah tanaman Binahong metabolit sekunder
Massa kloroform
Massa labu erlenmeyer+air
= 0,56 gr
=173,34 gr

(Anredera cordifolia (Ten.) Massa Labu Erlenmeyer


daun Binahong yang
Suhu air dalam labu erlenmeyer
= 72,90 gr
= 30ºC
Massa air =100,44 gr
Steenis). Proses ekstraksi bersifat non polar
-Tekanan pada erlenmeyer = 1 atm

sampel dilakukan B. Volatil Unknown

seperti steroid dan


Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang =
52,02 gr
menggunakan metode Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet
triterpenoid. Selanjutnya
gelang+Cairan volatil unknown = 55,68

maserasi, yaitu proses gr

dilakukan penyaringan.
Massa cairan Volatil unknown
Suhu air pada penganas
= 3,63 gr
= 90ºC
pengekstrakan simplisia Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet
Residu yang diperoleh
gelang+Uap cairan volatil unknown yang mengembun

dengan menggunakan pelarut


= 51,38 gr

kemudian dimaserasi
Massa unknown
Massa labu erlenmeyer+air
= 0,67 gr
= 208,6 gr
dengan beberapa kali Massa Labu Erlenmeyer
kembali menggunakan
Suhu air dalam labu erlenmeyer
= 74,02 gr
= 30ºC
Massa air = 134,6 gr
pengocokan atau pengadukan -Tekanan pada erlenmeyer = 1 atm
A. Kloroform
APLIKASI

5
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang =
INSTRUMEN
Etil asetat bersifat semi
73,90 gr
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet
♖ gelang+Cairan volatil CHCl3 = 80,74

polar sehingga dapat


gr
Massa cairan Volatil CHCl3 = 6,84 gr
Berdasarkan pengamatan, Suhu air pada penganas
menarik komponen
= 75ºC
Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet

ekstrak etanol yang diperoleh gelang+Uap cairan volatil CHCl3 yang mengembun

glikon yang polar


Massa kloroform
= 74,46 gr
= 0,56 gr
masih mengandung banyak Massa labu erlenmeyer+air
maupun aglikon yang
Massa Labu Erlenmeyer
=173,34 gr
= 72,90 gr

senyawa metabolit sekunder.


Suhu air dalam labu erlenmeyer = 30ºC

non polar. Ekstrak etil


Massa air
-Tekanan pada erlenmeyer
=100,44 gr
= 1 atm
Oleh karena itu, ekstrak kasar asetat dipekatkan dan
B. Volatil Unknown

selanjutnya dipartisi
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet gelang =

diperoleh ekstrak daun


52,02 gr
Massa labu erlenmeyer+Alumunium foil+Karet

menggunakan air dan etil gelang+Cairan volatil unknown


Binahong. Ekstrak daun
gr
= 55,68

Massa cairan Volatil unknown = 3,63 gr


asetat dengan perbandingan binahong kemudian diuji
Suhu air pada penganas = 90ºC
Massa Labu Erlenmeyer+Alumunium foil+Karet

1:1 yang bertujuan untuk gelang+Uap cairan volatil unknown yang mengembun
strukturnya dengan
= 51,38 gr
Massa unknown = 0,67 gr
memisahkan senyawa spektrofotometer FT-IR.
Massa labu erlenmeyer+air
Massa Labu Erlenmeyer
= 208,6 gr
= 74,02 gr

berdasarkan tingkat Suhu air dalam labu erlenmeyer


Massa air = 134,6 gr
= 30ºC

-Tekanan pada erlenmeyer = 1 atm


APLIKASI
INSTRUMEN


5
APLIKASI
Setelah diuji dengan instrumentasi, maka dapat
INSTRUMEN


5 diketahui bahwa jenis senyawa flavonoid yang
terdapat dalam ekstrak daun Binahong
kemungkinan adalah Auron.

Ekstrak daun Binahong selanjutnya dilakukan uji


antibakteri dan diformulasikan menjadi sediaan
hand sanitizer. Uji antibakteri dilakukan dengan
waktu inkubasi 1 x 24 jam.
INTERPRETASI

♗ 6
Plot antara
Praktikum kalitransmitansi terhadap
ini bertujuan untuk bilangan
dapat menentukan berat molekul
senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan
gelombang atau frekuensi akan dihasilkan spektrum
menggunakan persamaan gas ideal. Pada praktikum kali ini, dilakukan
  infra
denganmerah, yang menentukan
terlebih dahulu merupakan spektrum
massa erlenmeyerberupa
kosong agar
dapat menentukanyang
puncak-puncak massa tajam
cairan. Labu erlenmeyer
dengan yang sudah
frekuensi
dimasukan kloroform/unknown lalu dipanaskan pada penangas air
tertentu
bersuhu yang
80-90C. dihasilkan
Setelah darivolatil
semua cairan suatu senyawa
menguap, organik
labu erlenmeyer
dengan
diangkat, gugus
kemudianfungsi tertentu
diletakkan dalam desikator. Desikator berfungsi
sebagai pengering dan pendingin dari alat laboratorium untuk
percobaan, didapatkan berat massa kloroform dan unknown yakni
Dalam mencoba
kloroform 0,56 gr menginterpretasi
dan untuk unknown yakni suatu
0,64 gr.spectra
Dengan
menggunakan persamaan gas ideal maka diperoleh BM dari larutan
inframerah yang tidak di ketahui, perhatian harus
volatil tersebut. Dalam perhitungan didapatkan nilai BM kloroform ialah ,
dipusatkan
sedangkan pada penentuan
BM kloroform ada
yang sebenarnya atau119,5
adalah tidaknya
g/mol, dan BM
gugus ialah
unknowm seperti C=C,
. Hasil O-H, N-NH,
yang didapatkan C-O,
ini jauh C=O,
berbeda C=N
dengan dan
nilai BM
secara teoritis, kesalahan ini dapat terjadi karena kurang telitian
praktikanTidak
NO2. perlu
pada saat terlalu
praktikum. menganalisis
Kesalahan sacara
terjadi karena detail
kesalahan pada
terhadap senyawa
saat melakukan C-H yang
pemanasan dekat 3000cm-1,
kurang karena
maksimal; melakukan
penimbangan; alat yang digunakan kurang bersih dan steril; masih
hampir semua senywa memiliki serapan pada
terdapatnya udara dalam labu erlenmeyer hingga mempengaruhi nilai
INTERPRETASI

6
♗Praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul
senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan
menggunakanGugus persamaan gas ideal. Pada praktikum
Jenis Senyawa kali(cm
Daerah Serapan ini,
-1
) dilakukan
  dengan terlebih dahulu menentukan massa erlenmeyer kosong agar
C-H alkana 2850-2960, 1350-1470
dapat menentukan massa cairan. Labu erlenmeyer yang sudah
C-H alkena 3020-3080, 675-870
dimasukan kloroform/unknown lalu dipanaskan pada penangas air
C-H aromatik 3000-3100, 675-870
bersuhu 80-90C. Setelah semua cairan volatil menguap, labu erlenmeyer
diangkat, kemudian
C-H
diletakkan dalam desikator.
alkuna 3300
Desikator berfungsi
sebagaiC=Cpengering dan pendingin dari alat1640-1680
alkena laboratorium untuk
percobaan,C=C didapatkanaromatikberat
(cincin) massa kloroform dan unknown yakni
1500-1600

kloroform
C-O 0,56 gr eter,
alkohol, dan asamuntuk unknown
karboksilat, ester yakni 0,64 gr. Dengan
1080-1300
menggunakanC=O persamaan gaskarboksilat,
aldehida, keton, asam ideal maka ester diperoleh
1690-1760 BM dari larutan
volatil tersebut.
O-H
Dalamalkohol,
perhitungan
fenol (monomer)
didapatkan3610-3640
nilai BM kloroform ialah ,
sedangkan BM kloroform yang sebenarnya adalah 119,5 g/mol, dan BM
O-H alkohol, fenol (ikatan H) 2000-3600 (lebar)
unknowm ialah . Hasil yang didapatkan ini jauh berbeda dengan nilai BM
O-H asam karboksilat 3000-3600 (lebar)
secara teoritis, kesalahan ini dapat terjadi karena kurang telitian
praktikan pada
N-H
saat praktikum.
amina
Kesalahan terjadi karena kesalahan pada
3310-3500

saat melakukan
C-N pemanasan
amina yang kurang maksimal;
1180-1360 melakukan
penimbangan;
NO2- alat yang
nitro digunakan kurang bersih 1515-1560,dan steril; masih
1345-1385

terdapatnya udara dalam labu erlenmeyer hingga mempengaruhi nilai


INTERPRETASI

6
♗Praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul
CARA MEMBACA SPEKTRA FTIR
senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan
Untuk membaca
menggunakan persamaanspectrum dari
gas ideal. Pada FTIR ada
praktikum kali ini, beberapa
dilakukan
  dengan terlebih dahulu menentukan massa erlenmeyer kosong agar
tahapan tahapan
dapat menentukan massa cairan. Labu erlenmeyer yang sudah
1.dimasukan
Lihat puncak absorban
kloroform/unknown dari
lalu guguspada
dipanaskan karbonil
penangas (C=O)
air
bersuhupada kisaran
80-90C. Setelah1600-1800 cm-1 menguap, labu erlenmeyer
semua cairan volatil
2.diangkat,
Bila kemudian diletakkan dalam desikator. Desikator berfungsi
ada gugus karbonil, maka lanjutkan periksa:
sebagai pengering dan pendingin dari alat laboratorium untuk
a.percobaan,
Asam karboksilat
didapatkan (O-H)
beratpada
massa1500–3000
kloroform dancmunknown
-1
(sedang)yakni
kloroform
b. Amida 0,56
(N-H) gr dan
pada untuk unknown
frekuensi yakni cm
3100–3500 0,64-1 gr. Dengan
(sedang)
c.menggunakan
Ester (C-O)persamaan gas ideal
pada frekuensi maka diperoleh
1000–1300 cm-1 BM
(tajam)dari larutan
volatil tersebut. Dalam perhitungan didapatkan nilai BM kloroform ialah ,
d. Aldehida (C-H)
sedangkan BM kloroform
pada frekuensi
yang
2700–2800
sebenarnya adalah
cm
119,5
-1
(lemah)
g/mol, dan
dan
BM
2800–2900cm -1
(lemah)
unknowm ialah . Hasil yang didapatkan ini jauh berbeda dengan nilai BM
e. secara
Anhidrida (C=O)
teoritis, pada ini
kesalahan frekuensi 1760
dapat terjadi cm-1 kurang
karena (tajam)telitian
dan 1810
cm-1 (tajam)
praktikan pada saat praktikum. Kesalahan terjadi karena kesalahan pada
saat melakukan
f. Keton pemanasan yang
alifatik mempunyai kurang pada
frekuensi maksimal;
1715 melakukan
cm-1, dan
penimbangan;
metal alat yang digunakan
keton memberikan serapan kurang
kuatbersih
pada dan steril; masih
frekuensi dekat
terdapatnya-1
udara dalam labu erlenmeyer hingga mempengaruhi nilai
INTERPRETASI

6
♗Praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul
senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan
3. Bila ada/ tidak ada gugus karbonil, maka periksa
menggunakan persamaan gas ideal. Pada praktikum kali ini, dilakukan
  gugus
dengan alkohol (OH)menentukan
terlebih dahulu pada frekuensi 3300–3600
massa erlenmeyer cm-1
kosong agar
dapat menentukan
(sedang), massa cairan.
gugus amida (NH)Labu
pada erlenmeyer yang sudah
frekuensi 3500
dimasukan kloroform/unknown lalu dipanaskan pada penangas air
cm-1 ,80-90C.
bersuhu dan gugus Setelah ester (C–O)volatil
semua cairan pada frekuensi
menguap, 1000–
labu erlenmeyer
1300 cmkemudian
diangkat, -1
(tajam) diletakkan dalam desikator. Desikator berfungsi
sebagai pengering dan pendingin dari alat laboratorium untuk
4.percobaan,
Ikatan rangkap
didapatkandua, mula-mula
berat massa kloroformperiksa gugus
dan unknown yakni
alkena (C =0,56
kloroform C) gr
pada frekuensi
dan untuk unknown 1600-1680
yakni 0,64 gr. cm -1
Dengan
menggunakan persamaan gas ideal maka diperoleh BM dari larutan
(sedang), kemudian gugus aromatic (C = C) pada
volatil tersebut. Dalam perhitungan didapatkan nilai BM kloroform ialah ,
frekuensi
sedangkan BM2100-2250
kloroform yangcm
-1
(sedang)
sebenarnya adalah 119,5 g/mol, dan BM
5. Ikatan
unknowm ialahrangkap
. Hasil yangtiga, pertama
didapatkan ini jauhperiksa nitril (C≡N)
berbeda dengan nilai BM
secara teoritis, kesalahan ini dapat terjadi karena kurang telitian
praktikan pada saat praktikum. Kesalahan terjadi karena kesalahan dan
pada frekuensi 2240-2260 cm (sedang-tajam),
-1
pada
gugus alkuna (C≡C)
saat melakukan pemanasanpadayangfrekuensi 2100-2250
kurang maksimal; melakukan cm-1
penimbangan; alat yang digunakan kurang bersih dan steril; masih
(lemah-tajam).
terdapatnya udara dalam labu erlenmeyer hingga mempengaruhi nilai
INTERPRETASI

6
♗Praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul
senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan
menggunakan persamaan gas ideal. Pada praktikum kali ini, dilakukan
  dengan terlebih dahulu menentukan massa erlenmeyer kosong agar
6. Periksa adanya gugus nitro (R–NO ) yang 2 sudah
dapat menentukan massa cairan. Labu erlenmeyer yang
mempunyai dua puncak serapan tajam yaitu
dimasukan kloroform/unknown lalu dipanaskan pada penangas air
bersuhu 80-90C. Setelah semua cairan volatil menguap, labu erlenmeyer
pada frekuensi 1500-1600 cm dan 1300- -1
diangkat, kemudian diletakkan dalam desikator. Desikator berfungsi
1390 cm .
sebagai pengering
-1 dan pendingin dari alat laboratorium untuk
percobaan, didapatkan berat massa kloroform dan unknown yakni
kloroform 0,56 gr dan untuk unknown yakni 0,64 gr. Dengan
menggunakan persamaan gas ideal maka diperoleh BM dari larutan
7. Bila tidak ada semua gugus fungsional
volatil tersebut. Dalam perhitungan didapatkan nilai BM kloroform ialah ,
tersebut di atas, periksa adanya hidrokarbon
sedangkan BM kloroform yang sebenarnya adalah 119,5 g/mol, dan BM
unknowm ialah . Hasil yang didapatkan ini jauh berbeda dengan nilai BM
dengan puncak serapan pada frekuensi
secara teoritis, kesalahan ini dapat terjadi karena kurang telitian
praktikan pada saat praktikum. Kesalahan terjadi karena kesalahan pada
sekitar 3000 cm . -1
saat melakukan pemanasan yang kurang maksimal; melakukan
penimbangan; alat yang digunakan kurang bersih dan steril; masih
terdapatnya udara dalam labu erlenmeyer hingga mempengaruhi nilai
CONTOH
♗Praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul
senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan
40
menggunakan persamaan gas ideal. Pada praktikum kali ini, dilakukan
  dengan terlebih dahulu menentukan massa erlenmeyer kosong agar
%T

35
dapat menentukan massa cairan. Labu erlenmeyer yang sudah
dimasukan kloroform/unknown lalu dipanaskan pada penangas air
bersuhu 80-90C. Setelah semua cairan volatil menguap, labu erlenmeyer
30
diangkat, kemudian diletakkan dalam desikator. Desikator berfungsi
sebagai pengering dan pendingin dari alat laboratorium untuk
25
percobaan, didapatkan berat massa kloroform dan unknown yakni

1 2 5 7 .5 9
kloroform 0,56 gr dan untuk unknown yakni 0,64 gr. Dengan

4 7 4 .4 9
8 9 4 .9 7
1 3 2 3 .1 7
1 4 2 3 .4 7
20

5 2 4 .6 4
menggunakan persamaan gas ideal maka diperoleh BM dari larutan

1 5 9 7 .0 6

6 6 7 .3 7

5 7 0 .9 3
6 1 7 .2 2
1 6 5 1 .0 7

1 3 8 1 .0 3
volatil tersebut. Dalam perhitungan didapatkan nilai BM kloroform ialah ,
15
sedangkan BM kloroform yang sebenarnya adalah 119,5 g/mol, dan BM
2 8 8 1 .6 5

1 1 5 3 .4 3
unknowm ialah . Hasil yang didapatkan ini jauh berbeda dengan nilai BM

1 0 2 9 .9 9
1 0 8 0 .1 4
10
secara teoritis, kesalahan ini dapat terjadi karena kurang telitian
3 3 9 4 .7 2
3 4 2 9 .4 3

praktikan pada saat praktikum. Kesalahan terjadi karena kesalahan pada


5 saat melakukan pemanasan yang kurang maksimal; melakukan
penimbangan; alat yang digunakan kurang bersih dan steril; masih
4500 4000 3500
terdapatnya
kitosanay udara dalam3000 2500
labu erlenmeyer 2000 1750 1500
hingga mempengaruhi 1250
nilai 1000 750 500
1/cm

Anda mungkin juga menyukai