Anda di halaman 1dari 18

Pengaturan Penghawaan

dan Pencahayaan Pada Bangunan

•  cara menghemat  energi pada penghawaan dan pencahayaan di


dalam rumah
Menghemat energi di dalam bangunan/rumah dapat dilakukan dengan
mengurangi pemakaian penghawaan dan pencahayaan buatan.
Beberapa  cara untuk mengurangi konsumsi energi di dalam rumah
antara lain Pengudaraan/penghawaan alami
Pengudaraan/penghawaan alami
1. Orientasi bangunan diletakkan antara lintasan matahari dan angin.
Letak gedung yang paling menguntungkan apabila memilih arah dari
timur ke barat. Bukaan-bukaan menghadap Selatan dan Utara agar
tidak terpapar langsung sinar matahari
Gambar 1.
Orientasi bangunan terhadap matahahari
Letak gedung tegak lurus terhadap arah
angin
Gambar 2. Letak gedung terhadap arah angin 2. Bangunan  sebaiknya berbentuk persegi
panjang, hal ini menguntungkan dalam
penerapan ventilasi silang
Gambar 3. Cross ventilation
3. Menghadirkan pohon peneduh di halaman yang dapat menurunkan
suhu
4. Memiliki bukaan yang cukup untuk masuknya udara
5. Penempatan bukaan secara horizontal maupun vertikal
6. Penempatan ruangan yang lebih besar ke arah aliran angin
7. Hindari penempatan bukaan dengan jarak yang terlalu dekat, hal ini menyebabkan perputaran angin
telalu cepat
8. Hindari penempatan bukaan yang benar-benar berseberangan, hal ini menyebabkan angin yang masuk
langsung keluar begitu saja
9. Memperhatikan orientasi jendela terhadap matahari, misalnya ruang tidur tidak boleh menghadap ke
barat
10. Memakai menara angin, yang berfungsi menangkap dan menghisap angin, sehingga udara dapat terus
bersirkulasi
11. Memakai material alami yang lebih banyak menyerap panas, seperti perlengkapan interior dari kayu,
pagar dan dinding tanaman.
Gambar 5. Green Roof
12.Plafon yang ditinggikan, agar udara dapat bergerak lebih bebas
13.Memakai bentuk atap miring (pelana sederhana) yang dapat
mengeliminasi suhu di bawah ruang bawah atap

Gambar 6. Atap pelana sederhana


14.Ruang yang mengakibatkan tambahan panas (dapur) sebaiknya dijauhkan sedikit dari
rumah
15.Ruang yang menambah kelembaban (kamar mandi, wc, tempat cuci) harus
 direncanakan dengan pertukaran udara yang tinggi.
16.Memberi teras pada bangunan/rumah, berfungsi sebagai area peralihan antara ruang
luar (halaman) dengan ruang dalam (bangunan) yang dapat menciptakan iklim mikro,
baik di dalam bangunan ataupun di sekitarnya.
17.Memberi teritisan lebar di sekeliling atap bangunan untuk membuat ruang di dalamnya
semakin sejuk
Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan:
1. Penataan ruang yang tepat
2. Memakai bahan bangunan dan bahan perabot yang mengandung bahan kimia sedikit
3. Memastikan tidak ada jamur pada elemen bangunan dan perabot akibat kelembaban
tinggi
4. Memperbanyak penanaman tumbuhan hijau
5. Membatasi merokok di dalam ruangan
6. Mamakai konsep secondary skin pada fasad untuk meredam panas matahari.
7. Menyediakan lahan terbuka di dalam bangunan
8. Menggunakan Insulator panas di bawah material atap
9. Meletakkan Kolam air pada lingkungan bangunan
Suhu ideal di dalam bangunan khususnya rumah adalah 24-26 °C dengan
kelembaban 50%-60%. Suhu dan kelembaban yang lebih tinggi atau lebih rendah
dari ambang batas tersebut akan mengurangi tingkat kenyamanan rumah untuk
dihuni.

Umumnya luas total seluruh bidang jendela pada sebuah ruang yang baik bagi
pencahayaan alami kira-kira antara 1/6 – 1/8 dari luas lantai ruangan tersebut.
Pengendalian aliran angin dan optimalisasi pemanfaatannya terhadap
bangunan:
     1. Konfigurasi bentuk bangunan
     Mengalirkan udara panas dari bawah ke atas

Gambar 10. Bukaan pada atap difungsikan sebagai


pengalir panas
Gambar 9. Penempatan bukaan pada bagian
bawah dinding di atas penutup lantai.

  Dengan penempatan yang lebih tinggi, ±30 cm di atas permukaan lantai, hasil yang diperoleh
lebih maksimal di banding peletakan bukaan tepat di atas lantai.
Wind tunnel
Konsep wind tunnel sebagai pengarah aliran udara lebih tepat digunakan pada ruang-ruang
terbuka. angin yang dialirkan ke area yang sempit dari tempat terbuka yang luas memiliki
kecepatan yang lebih tinggi dan tekanan yang lebih besar sehingga hembusan angin
diharapkan menjangkau ke daerah yang lebih jauh.
     4. Ventilasi silang
Penataan Pencahayaan

• Menggunakan lampu hemat energi;


• Mengatur jadwal penyalaan lampu, misalnya dengan mengaktifkan timer;
• Menambah alat penghemat energi lampu (penggunaan dimmer, daylight sensor,
zoning, present/movement detector, sensor ultrasonik);
• Mematikan lampu saat ruang tidak digunakan (pasang peringatan di setiap saklar
dan pintu keluar);
• Menghindari penggunaan satu saklar yang dihubungkan dengan beberapa titik
lampu. Kondisi ini membuat pemakaian tidak fleksibel karena menyalakan satu
lampu berarti beberapa lampu lain ikut menyala;
• Memakai lampu dengan jumlah yang sesuai.
• Meminimalisasi penggunaan pencahayaan buatan
• Meletakkan bukaan sesuai fungsi ruang yang mendukung aktifitas di dalamnya
Penataan Pencahayaan
Membuat perbedaan ketinggian atap atau memakai skylight untuk
memasukkan cahaya dari atas.

• Mengatur posisi ketinggian jendela terhadap lantai untuk meminimalisasi


masuknya cahaya berlebih.
Mengatur posisi ketinggian jendela terhadap lantai untuk meminimalisasi
masuknya cahaya berlebih

Anda mungkin juga menyukai