Anda di halaman 1dari 22

THERAPEUTIC

DRUG
Kelompok 5
Dessy Arif Ariani 1908062160
MONITORING
Khairunnisa Maer 1908062176 (TDM)
Wirahman 1908062177
AMINOPHYLLINE & THEOPHYLLINE
Sabrina Nur Amalina 1908062197
Kelompok 5
Windha Novia Fajriani 1908062224
TDM
TDM adalah pemeriksaan secara berkala kadar obat darah guna membantu klinisi
dalam menetapkan dosis obat yang dapat menyembuhkan atau mengobati suatu
penyakit.
Tujuan :
 Pengaturan dosis obat secara individual dan memprediksi perubahan dosis
khususnya untuk obat-obat yang rentang terapetiknya sempit dan variasi tinggi.
 Untuk mengantisispasi kejadian ketoksikan
Obat Yang Perlu Dilakukan TDM
 Kelompok bronkodilator: teofilin, aminofilin

Mengapa?
• Senyawa ini memiliki indeks terapi sempit,
• Kadarnya dalam darah berkaitan erat dengan efikasinya
• Variasi efek farmakologik antar individu sangat besar
Kasus
Seorang pasien pria obesitas berusia 17 tahun mengalami asma atau
status asmatikus, lalu konsultan di Unit Gawat Darurat (UGD)
menginstruksikan kepada Anda untuk menulis resep aminofilin infus
8.1.1
Informasi yang dibutuhkan sebelum meresepkan aminofilin, berdasarkan
BNF section 3.1.3 (BNF 76)
• Indikasi Aminofilin IV: asma akut berat atau penyakit obstruktif kronik eksaserbasi
akut
• Pertimbangan dosis:
 Alergi atau hipersensitivitas
 Kontraindikasi pada porfiria akut
 Pasien dengan BMI > 30  dosis dihitung berdasarkan BB ideal (IBW) untuk
menghindari dosis yang berlebihan

Monitoring: Loading Dose


• EKG: ES meliputi aritmia, hipotensi, takikardia • Jika pasien menerima aminofilin oral atau teofilin dan
• Neurologi peningkatan kadar 6 jam setelah diberikan  LD hilangkan
• Hipokalemia
• 5 mg/kgBB atau maximum 500 mg
TDM
 Cek kadar  4-6 jam setelah
infus mulai diberikan
selanjutnya setiap hari
 Therapeutic range: 10-20 mg/L

 Pemberian Loading Dose:  Pemberian Maintanance Dose:


 Tambah dosis yang dibutuhkan  Tambahkan 500 mg aminofilin
ke 100 ml cairan yang sampai 500 ml NaCl 0,9% atau
kompatible (NaCl 0,9% atau Glukosa 5%  lart 1mg/1ml
Glukosa 5%), berikan 20 menit
 Maks kecepatan pemberian: 25
atau lebih
mg/menit
 Maksimum kecepatan infus = 25
ml/ menit  Tersedia: ampul 250 mg/10 ml
 Maintanance dose: 500-700
microgram/kg/jam
8.1.2
Pemberian aminofilin i.v. pada pasien dengan TB
5’6”, BB 95 kg dalam periode 24 jam hingga pasien
stabil
Perhitungan BMI Pasien dengan TB 5’6” BB 95kg :
1’ = 12” Pasien (BB 95 kg), dengan BMI >30 Dosis menggunakan BB sesuai IBW

1” = 2,54 cm
Perhitungan IBW Pasien dengan TB 5’6” BB 95kg :
TB = 5’6” = 60 “ + 6 “ = 66 “ = 167,64 cm
1’ = 12”
1” = 2,54 cm
BMI = BB (kg)/TB2 (m2)
TB = 5’6” = 60 “ + 6 “ = 66 “ = 167,64 cm
– = 95 kg/ 1,676 * 1,676
= 95 kg / 2,809 m2
IBW = ((TB(cm)- 154)x 0,9)) + 50
= 33,80 (obesitas) = ((167,64 (cm)-154) x0,9 )) + 50
= 62,28 kg
Dit : Dosis terapi yang dibutuhkan pasien ?
Jawab:
Misalkan, Css = 11 µg/ml

Loading Dose (LD) Maintenance Dose (MD)


5 mg/kgBB x 62.28 kg = 311.4 mg 500 µg/kg/jam x 62,28 kg = 31140 µg/jam = 31,14 mg/jam (31 mg/jam)
dalam 100 ml cairan infus, Tambahkan 250 mg aminofilin dalam 250 ml cairan infus = konsentrasi 1 mg/ml
diberikan 20 menit Atur kecepatan infusion pump 31 ml/jam

Infusion rate:
 Loading dose dengan IBW
 Maintenance dose dengan IBW: pada pasien MD 31 mg/jam, maka infusion rate 31 ml/jam
Diketahui: Pria 17 tahun (95kg), TB 5’6”
Range terapi amonofilin 10 mg/ml – 20mg/ml (BNF 76)
– Sediaan aminofilin 24
Men = ((TB (cm)-154) x 0,9) +50
mg/ml dalam ampul 10 ml = ((167,64 -154) x 0,9) +50 = 62,28 Kg
(ISO, 2015)
Dit: Dosis terapi yang dibutuhkan pasien?
– LD Mis: Css 11 µg/ml
311,4 mg/ 24 mg x 1 ml =
Vd = 0,45 L/KgBB X 62,28 Kg = 28,026 L = 28026 ml
12,97 ml
t ½ = 8,7 jam (adult, non smoker)
– MD
250 mg/ 24 mg x 1 ml = K = 0,693/t ½ = 0,693/8,7 = 0,0796/jam
10,42 ml
Kecepatan infus (R)
Css = R/(k X Vd)
R = 11 µg/ml X 0,0796/jam x 28026 ml= 24,53 mg/jam
Interaksi Aminofilin (BNF 76)

Peningkatan konsentrasi aminophylline


Penurunan konsentrasi aminophylline
Antibiotics (clarithromycin, erythromycin, ciprofloxacin )
Antiepileptic medication e.g. phenytoin &
carbamazepine
Antifungals (Fluconazole, ketoconazole) Alcohol
Antivirals (Aciclovir)
Merokok
Diltiazem, verapamil & other calcium channel blockers

Obat ulcer (cimetidine)


Heart Failure
Liver Failure
17 311,4 24,53mg/jam
Aminophylline 12,97 07.00 07.20
Mar i.v mg Selama 20 menit
ml
250 31 ml/jam
Aminophylline 10,42 07.20 19.20
i.v mg
Selama 12 jam
ml
8.1.3. pengambilan sampel darah untuk mengetahui kadar
teofillin dalam serum dan rentang terapi yang
diinginkan
 Sediaan i.v teofillin hanya tersedia dalam bentuk aminofillin yang merupakan pro-drug dari
teofillin
 Rentang terapi: 10 to 20mg/L.
 Waktu sampling : Setelah pemberian oral diberikan, sampel harus diambil segera sebelum
dosis berikutnya.
 Sampel diambil setelah 4-6 jam pemberian infus intravena.
 Waktu saat dosis terakhir harus dinyatakan. Konsentrasi puncak intravena 12 - 24 jam
setelah dimulainya infus pemeliharaan dan kemudian setiap hari selama terapi maintenance.
8.1.4
Pasien mengeluh mual dan muntah serta takikardi
dengan kadar teofilin dalam serum darah 32mg/L.
Sebutkan kemungkinan tingginya kadar teofilin
Teofilindimetabolisme di hati dimana kadarnya dipengaruhi oleh klirens. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kadar serum teofilin:
1. Penyakit penyerta (gagal jantung, sirosis, infeksi virus)
2. Usia : Lansia
3. Berat Badan
4. Pemberian bersama obat yang mempengaruhi metabolisme teofilin

Kadar tinggi muncul:


Cl theophylline turun, t ½ turun  Lebih lama dalam darah 
Toksisitas meningkat
8.1.5 Anggota keluarga melaporkan bahwa pasien rutin mengkonsumsi
Slo-Phyllin dan aminofilin infus dihentikan. Berapa t1/2 teofilin
dan berapa lama memperkirakan waktu tunggu sebelum
pemasangan infus kembali?

 Waktu Paruh Teofilin = 8,7 jam


 Maka pemberian infus berikutnya dimulai kembali pada :
 Misalkan,
Apabila infus diberikan pada jam 08.00, dan diperkirakan teofilin akan mencapai
T½ setelah 8,7 jam, maka infus diberikan lagi pada jam 16.42
8.1.6

Kondisi pasien telah stabil dan konsultan meminta


anda untuk menghentikan penggunakan infus
aminofilin dan mengganti dengan teofilin oral.
Apa yang harus dilakukan?
By : UK
Medicines
Information

Dik : I.V aminophylline pasien 24,52 mg/jam, maka:


Total dosis /hari  24,52mg/jam x 24 jam = 588,48 mg
Untuk theophylline oral: 588,48 mg x 0,8 = 470,784mg

Maka penggunaan theophylline oral : 470,784 mg/ 2 = 235,392 mg


= 200 mg 2 kali sehari


Theophylline 200 mg

p.o √
12 Mar
8.1.7

Pasien mengalami infeksi saluran kemih karena


penggunaan kateter dan Bagian Mikrobiologi
merekomendasikan terapi Ciprofloxacin. Evaluasi
potensi interaksi antara Ciprofloxacin dan Teofilin
pada pasien ini dan sarankan sebuah pendekatan
untuk manajemen terapi obat selanjutnya.
Kesimpulan:
Ciprofloxacin akan meningkatkan tingkat atau efek teofilin dengan
mempengaruhi metabolisme enzim CYP1A2/ CYP3A4. Penggunaan teofilin
dan ciprofloxacin menurunkan klirens teofilin dan peningkatan kadar
plasma dan toksisitas. Reaksi serius dan fatal yang dapat terjadi
mencakup serangan jantung, kejang, epileptikus, dan sesak napas. Jika
penggunaan bersamaan tidak dapat dihindari, pantau kadar teofilin dan
Hasil menunjukan bahwa
penggunaan teofilin dengan
ciprofloxacin dapat meningkan
kadar teofilin daran serum
darah sehingga dapat
meningkatkan kan ketoksikan
teofilin
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai