Anda di halaman 1dari 22

TINGKAH LAKU

BIAYA
Pengertian
Perilaku biaya adalah biaya yang akan
bereaksi atau berubah (pola perubahan
biaya) dengan adanya perubahan tingkat
aktivitas bisnis.

Misalnya, perubahan volume produksi atau volume


penjualan. Pemahaman terhadap perilaku biaya
adalah kunci beberapa pembuatan keputusan
organisasi.
Pemicu Biaya
Diversitas dari Produk 
Menurut Copper
dan Kaplan (1991)
terdapat 3 faktor Biaya relatif dari aktivitas yang
yang ditelusuri (relative cost of
mempengaruhi activities aggregated)
jumlah pemicu
biaya yang
Tingkat diversitas volume
diperlukan, yaitu:
produksi
Tujuan Mempelajari Pola Perilaku Biaya

Menganalisa potensi
biaya yang akan timbul
Menilai kewajaran
di masa yang akan
nominal biaya yang
datang, sehubungan
timbul pada periode
dengan rencana
tertentu dengan
peningkatan,
melihat trend atau
penambahan,
pergerakan aktivitas
penurunan atau
di periode yang sama.
penghilangan aktivitas
tertentu.
Macam-Macam Perilaku Biaya

Biaya Tetap
Komitet
Biaya
Tetap Biaya Tetap
Diskresionar
i
Biaya Biaya
Variabel
Biaya Enjiner
Variabel Biaya
Variabel
Diskresionar
i
Biaya tetap

Biaya-biaya yang dalam jarak kapasitas


tertentu biaya totalnya tetap, meskipun
volume kegiatan perusahaan berubah-ubah

Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-


perubahan dalam aktivitas operasi maupun kegiatan
produksi meskipun kuantitas produksi bertambah atau
menurun. Contoh: Biaya sewa gedung pabrik
Macam biaya tetap
Descretionary Fixed Cost
Commited Fixed Cost (Managed / Programmed Cost)

Biaya yang tetap Biaya yang timbul dari


dikeluarkan, yang tidak keputusan penyediaan
dapat dikurangi guna anggaran secara berkala
mempertahankan (biasanya tahunan). Biaya ini
kemampuan perusahaan bisa dihentikan sama sekali
di dalam memenuhi pengeluarannya atas kebijakan
tujuan-tujuan jangka manajemen.
panjang. Contoh : Biaya riset dan
Contoh : Biaya depresiasi, pengembangan, biaya iklan,
biaya sewa, biaya asuransi biaya promosi
Biaya variabel

Biaya variabel
Rp
adalah biaya yang
dalam jumlah total
bervariasi secara
proporsional atau Volume kegiatan
sebanding dengan
perubahan output
Macam-macam biaya variabel

Biaya variabel teknis Biaya variabel kebijakan


(Engineered variable cost) (Discretionary Variable cost)

Biaya variabel yang sudah


diprogramkan atau
Biaya variabel yang
distandarkan dan memiliki
tingkat variabilitasnya
hubungan fisik tertentu
dipengaruhi kebijakan
dengan ukuran kegiatan
manajemen.
tertentu.
Contoh: Biaya iklan.
Contoh : Biaya bahan baku
dan Biaya tenaga kerja
langsung.
Biaya campuran/Semi Variabel

Biaya campuran adalah biaya yang jumlah totalnya


selalu berubah tetapi tidak proporsional dengan
perubahan volume kegiatan perusahaan. Biaya ini
memiliki unsur biaya tetap dan biaya variabel di
dalamnya.
Contoh : Biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya
telepon.
Harus dipilih biaya yang akan
Ada 3 faktor diselidiki pola perilakunya (y)
yang harus
dipertimbang-
kan dalam Harus dipilih variabel bebas
(independent variable)
menetapkan y = f(x)
pola perilaku
suatu biaya,
yaitu : Harus dipilih kisaran kegiatan
yang relevan (relevant range
of activity)
Pola Perilaku dan Fungsi Biaya

Dalam akuntansi tingkah laku biaya dinyatakan dalam


persamaan matematika dalam bentuk garis lurus (linier)
yaitu:
y = a + bx

y= jumlah total biaya.


a= jumlah biaya tetap total.
b= biaya variabel satuan.
x= volume kegiatan.
Contoh :
Pada biaya variabel.
- Misal biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang upahnya dibayar per potong atau
perjam kerja,
persamaan y = a + bx.
Dimana a=0
jadi y = bx
Apabila bahan baku per satuan = Rp. 10 diproduksi
5.000 satuan.
Biaya total Y = Rp. 10 x 5.000 = Rp. 50.000.
Metode Penentuan Pola Perilaku Biaya

Ada tiga pendekatan dalam memperkirakan


fungsi biaya, yaitu:
- Pendekatan Intuisi
- Pendekatan historis (historical approach)
atau analisis data biaya masa lalu
- Pendekatan analitis (analytical approach).
Pendekatan Intuisi

Pendekatan yang didasarkan intuisi manajemen.


Intuisi ini bisa didasari atas surat-surat
keputusan, kontrak kerja dengan pihak lain dan
sebagainya. Misalnya : manajemen menetapkan
bahwa biaya penyusutan merupakan biaya
tetap, biaya komisi merupakan biaya variabel.
Pendekatan analitis
(analytical approach)

Pendekatan ini diadakan kerjasama antara bagian teknik dengan


bagian penyusunan anggaran untuk mengadakan penyelidikan
terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan
Atau dapat di katakan pendekatan ini merupakan pendekatan
yang didasarkan pada hubungan fisik yang jelas antara masukan
( input ) dengan keluaran (output).

Misal : sebuah perusahaan yang memproduksi mobil, maka


sebuah mobil secara fisik dapat diketahui bahwa akan
memerlukan sebuah mesin, 4 buah ban dan lain sebagainya.
Dengan demikian harga ban, tenaga kerja yang terlibat langsung
dengan pengolahan fisik mobil
Metode Titik Tertinggi dan Terendah
(Hight and Low Point Method)
Pendekatan
historis (historical Metode Biaya Terjaga atau Cadangan
approach) atau (Stand by Cost Method)
analisis data
biaya masa lalu Metode Kuadrat Terkecil
(Least Square Method)
Metode Titik Tertinggi dan Terendah
(Hight and Low Point Method)

Biaya Reparasi &


Bulan ke Jam Mesin
Pemeliharaan
1 750.000 6.000
Contoh: 2 715.000 5.500
Berikut 3 530.000 4.250
disajikan data 4 600.000 4.000
5 600.000 4.500
reparasi dan
6 875.000 7.000
pemeliharaan 7 800.000 6.000
pada PT 8 1.000.000 8.000
9 800.000 6.000
Mustika tahun
10 750.000 6.000
2003. 11 550.000 4.500
12 600.000 4.500
8.570.000 66.250
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin pd Tingkat Kegiatan
Tertinggi Terendah Selisih
Jumlah jam mesin 8.000 4.000 4.000
Bi reparasi &
Pemeliharaan (RP) 1.000.000 600.000 400.000
Bi Variabel = 400.000 / 4.000 = Rp 100 / jam mesin

Titik Kegiatan Titik Kegiatan


Tertinggi terrendah
Biaya reparasai & perbaikan mesin yg
terjadi (Rp) 1.000.000 600.000
Biaya reparasai & perbaikan mesin (Rp)
- Rp 100 x 8.000 .............. 800.000
- Rp 100 x 4.000 .............. 400.000
Biaya reparasi & pemlhraan tetap 200.000 200.000
Dari ke dua matrik ini dpt diketahui
Biaya Variabel = 100
Biaya Tetap = 200.000
Shg persamaan Fungsinya (Tingkah Laku
biayanya ) Y = 200.000 + 50 X
Metode Biaya Terjaga atau Cadangan
(Stand by Cost Method)

Contoh: Jam
Biaya Keterangan
mesin
Berdasarkan data di atas,
8.000 Rp 1.000.000 Total biaya
misal pada tingkat reparasi 0 Rp 400.000 Total Biaya Tetap
dan pemeliharaan 8.000 jam (Biaya cadangan)
mesin per bulan biaya yang 100.000 Rp. 600.000 Selisih ( Total Biaya
dikeluarkan sebesar Rp. Variabel )
1.000.000. Sedangkan
menurut perhitungan,
apabila perusahaan tidak Biaya Variabel per jam
berproduksi, biaya reparasi = Rp. 600.000 : 8.000 jam mesin
yang tetap harus dikeluarkan = Rp. 75 per jam mesin
adalah sebesar Rp. 400.000 Y = 400.000 + 75 x
Metode Kuadrat Terkecil
(Least Square Method)

Menganggap y = a + bx
bahwa hubungan
antara biaya dan
volume kegiatan Rumus perhitungan a dan b dapat
ditentukan dengan cara sebagai
berbentuk garis berikut :
lurus dengan b = n ∑(xy) - ∑x ∑ y
persamaan n ∑x2 - (∑x)2
 

a = ∑y - b(∑x)
n
Biaya
reparasi &
Bulan ke- Jam Mesin
pemeliharaan
(Rp 1.000)
Y x xy x2
1 750 6.000 4.500.000.000 36.000.000
2 715 5.500 3.932.500.000 30.250.000
3 530 4.000 2.120.000.000 16.000.000
4 600 4.000 2.400.000.000 16.000.000
5 600 4.500 2.700.000.000 20.250.000
6 875 7.000 6.125.000.000 49.000.000
7 800 6.000 4.800.000.000 36.000.000
8 1000 8.000 8.000.000 64.000.000
9 800 6.000 4.800.000.000 36.000.000
10 750 6.000 4.500.000.000 36.000.000
11 550 4.500 2.475.000.000 20.250.000
12 600 4.500 2.700.000.000 20.250.000

y x xy x2
8.570.000 66.000 41.060.500.000 380.000.000

  b= Jadi biaya reparasi dan pemeliharaan


mesin tersebut terdiri dari
  a= Biaya variabel = Rp 115 per jam mesin
(0,115 x Rp 1.000)
Biaya tetap Rp 79.270 per bulan
Atau fungsi linier biaya tersebut adalah
Y = 79.270 + 115x

Anda mungkin juga menyukai