Kontraksi Otot Jantung

Departemen Biokimia FK USU

 OTOT

• Merupakan jaringan tunggal terbesar

• Bekerja menarik  dilawan oleh daya kerja otot
lain atau gaya berat
• Macam tipe : striated, non striated dan cardiac.
• Sebagai transducer biokimia  merubah energi
kimia menjadi energi mekanik 
 OTOT

• Syarat :
1. Ada supply energi
2. Ada cara pengaturan aktivitas
3. Ada hubungan dengan operator
4. Dapat kembali ke keadaan semula
 STRUKTUR SECARA MIKROSKOPIS

Striated muscle
• Terdiri dari sel serabut otot berinti banyak
• Dikelilingi membran plasma  sarkolemma
• Sarkoplasma yang kaya creatin fosfat, glikogen,
ATP dan enzym – enzym glikolisis
• Terdapat miofibril  tersusun paralel dalam
sarkoplasma
 MIOFIBRIL

Miofibril dengan mikroskop elektron :

- pita A (gelap) dan pita I (terang )
- zona H (bahagian tengah pita A)  kurang
padat
- Garis Z (membagi pita I)  sangat padat
- Sarkomer (regio antara dua garis Z)  unit
fungsional otot
 MIOFIBRIL

• Miofibril pada potongan melintang

dibentuk dua filamen longitudinal :
- filamen tebal (pita A; >>> protein miosin)
- filamen tipis (pita I s/d pita A; >>> protein
aktin, tropomiosin dan troponin)
 PROTEIN OTOT

• Berperan pada gerakan tingkat organ

• > 20% massa fibril otot
• G Aktin : globuler, dengan adanya ion Mg 2+ 
polimerisasi menjadi aktin-F
• Tropomiosin : fibrosa, terdiri dari dua rantai yang
terikat pada aktin-F
• The cyclical interactions between actin
and myosin that result in striated muscle
contraction are regulated by intracellular
calcium concentration, and are initiated
• by the release of calcium ions from the
sarcoplasmic reticulum. .
The principal proteins which regulate these
interactions, tropomyosin and troponin, are
located on the actin filament.
Tropomyosin is an actin binding protein which
forms a continuous strand lying along the
length of the actin filament.
Troponin is a tadpole-shaped flexible complex
of proteins that lies against the tropomyosin
Strand.
Troponin T (TnT, 37 kDa), responsible for
binding of the complex to the Tropomyosin
strand of the thin filament, to form the
troponin-tropomyosin (T-TM) complex
•Troponin I (TnI, 22.5 kDa), holds T-TM
complex in place by Inhibiting the activity of
actin-myosin ATPase in the presence of low
calcium, thus inhibiting contraction.
•Troponin C (TnC, 18 kDa), which senses and
binds to Calcium and regulates contraction.
 FUNGSI MOLEKULER OTOT
• Siklus kontraksi otot :pengikatan dan pele
pasan kepala miosin dengan filamen aktin
• Relaksasi : kepala miosin menghidrolisa ATP
 ADP + Pi
• Kontraksi : kepala miosin ber-rotasi
menjangkau aktin-F  pelepasan produk
hidrolisa ATP (power stroke)  ekor miosin
menarik aktin kearah sarkomer  filamen
aktin melewati filamen miosin  “sliding
filament model”
Molekul ATP baru akan terikat pada kepala
miosin  aktin-F dilepas  relaksasi.
• Kontraksi pada otot bergaris
Eksitasi sarkomer  Ca 2+ masuk
sarkoplasma (dengan carrier
kalsequestrin)  tp C. 4 Ca  ikatan
troponin – tropomiosin – aktin F berubah
 active site aktin-F terbuka  miosin
mengikat aktin  kontraksi
 METABOLISME ATP OTOT

ATP dibentuk melalui proses :

• Anaerobic Glikolisis
Glikogen  glikogenolisis  glukosa  glikolisis 
asam Piruvat  ATP
• Kreatin fosfat
Dibentuk saat otot relaksasi  ~p + ADP  ATP
• Pada Maraton :metabolisme aerobik
• Fosforilasi oksidatif
-sumber energi utama : gula darah dan free fatty
acids.
Nitric Oxide
THANK YOU
• Troponin T is a contractile protein along
with other troponin proteins found within
muscle fibers, including cardiac myofibrils.
Cardiac troponin T (cTnT) has unique
specificity to cardiac muscle and is
released during cardiac muscle damage.
• It can be measured in serum within 6
hours after AMI with a high degree of
sensitivity and specificity.
• Troponin I is a contractile protein along with other
troponin proteins found within muscle fibers,
including cardiac myofibrils. Cardiac troponin I
(cTnI) has unique specificity to cardiac muscle
and is released shortly after cardiac muscle
damage.
• It can be measured in the serum for 1 to 14 days
after an AMI with a high degree of sensitivity and
specificity.
.