Pertemuan 5. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI

SISTEM FILSAFAT
PENGERTIAN FILSAFAT
PHYTHAGORAS (582 – 496 SM)
FILSAFAT (Philosophia)
 Philo, Philos, Philein, = cinta/ pecinta/mencintai

 Sophia = kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat


kebenaran

”Cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang


hakiki”

Berpikir sedalam-dalamnya terhadap sesuatu secara


metodik, sistematik, menyeluruh dan universal untuk
mencari hakikat sesuatu.
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk
berfilsafat yaitu :

1. Keheranan. Rasa heran yang mendorong untuk


menyelidiki.
2. Kesangsian, Sikap ini sangat berguna untuk
menemukan titik pangkal yang kemudian tidak
disangsikan lagi.
3. Kesadaran akan keterbatasan, manusia jika
menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah
terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya.
Filsafat sebagai kegiatan olah pikir manusia
menyelidiki obyek dari sudut isi atau substansinya
terbagi menjadi :

1. Obyek Material
Obyek pembahasan yang mencakup segala sesuatu, baik
yang bersifat kongkrit (manusia, alam, benda,
binatang )maupun yang bersifat abstrak (nilai, ide,
ideologi, moral, pandangan hidup dll).

2. Obyek Formal
Cara memandang seorang peneliti terhadap objek
material tersebut.
Sudut pandang filsafat yang merupakan cabang-cabang filsafat
pokok yaitu :

a. Metafisika,
meliputi bidang : ontologi (membicarakan teori sifat dasar
dan ragam kenyataan), kosmologi (membicarakan tentang
teori umum mengenai proses kenyataan.

b. Epistemologi,
Pikiran-pikiran dengan hakikat pengetahuan atau
kebenaran
yang menyelidiki asal, metode dan validitas ilmu
pengetahuan.
c. Metodologi,
Ilmu yang membicarakan cara untuk memperoleh
pengetahuan.

d. Logika,
Membicarakan aturan berpikir agar dapat mengambil
kesimpulan yang benar.

e. Etika,
Membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan tingkah laku
manusia tentang baik dan buruk

f. Estetika,
Membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan
dan kejelekan
Aliran-Aliran Filsafat
a) Aliran Materialisme, bahwa hakikat realitas
kesemestaan, termasuk mahluk hidup, benda dan
manusia ialah materi.
b) Aliran Idealisme
mengajarkan bahwa ide dan spirit manusia adalah
yang menentukan hidup dan pemahaman
manusia.
c) Aliran Realisme, Realitas adalah panduan materi
dan non materi (jasmaniah dan rohaniah)
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

1. Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa


Nilai-nilai dalam Pancasila sudah ada dan hidup
sejak jaman dulu yang tercermin dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila


Sebagai Suatu Sistem.
Merupakan suatu kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan, saling bekerjasama untuk
satu tujuan tertentu.
Ciri-ciri Sistem sebagai berikut :

a. Suatu kesatuan bagian-bagian


b. Bagian mempunyai fungsi sendiri-sendiri
c. Saling berhubungan, saling ketergantungan dan
tidak saling bertentangan

BAGAIMANA DENGAN PANCASILA??


3. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang
Bersifat Organis.
a. Isi sila-sila Pancasila merupakan unsur yang
mutlak.
b. Setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri.
c. Di antara sila satu dan lainnya tidak saling
bertentangan.
4. Susunan Kesatuan Yang Bersifat Hierarkhis
dan berbentuk Piramida.

5. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila


Pancasila Yang Saling Mengisi,
1

5
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada
hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan,
sehingga menjelma menjadi ideologi yang
mengandung tiga unsur yaitu :

1. Logos (rasionalitas/penalaran),
2. Pathos (penghayatan), dan
3. Ethos (kesusilaan).
NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN
ARAH HUNUNGAN MANUSIA YANG MELAHIRKAN
KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN :

1. Hubungan Vertikal
2. Hubungan Horisontal
3. Hubungan Alamiah
DI A
CEH

N
N.SUMATRA TA
AN
IM
AL ESI
E.K LAW
RIAU N.SU
RI
AU

AN
AN T AN
W

C.SULAWESI MALUKU
A LI M NT
.S

W.K A
UM

JAM
BI LIM
AT

JAMBI KA
C. N
R

TA
A

A N
M A TR IM
A
S.SU AL S.KALIMANTAN IRIAN
PAPUAJAYA
BE
N GK C.K
U LAMPUNG S.SULAWESI SE.SUL
LU AWESI
C.JAVA
E.JAVA
WW.JAVA
.JAVA
BALI

DI YOGYAKARTA
W.NUSA TENGGARA E.NUSA TENGGARA

Anda mungkin juga menyukai