Dosen pengajar:
Evi Thelia Sari, S.E.,M.A. (in Agrib.Mgt) 1
Deskripsi mata kuliah
• Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman dasar mengenai perdagangan dan
keuangan internasional. Dalam mata kuliah ini
diperkenalkan berbagai konsep dasar Ekonomi
Internasional.
• Pembahasannya antara lain mencakup : Teori
Perdagangan Internasional, Kebijakan
Perdagangan, Kerjasama Ekonomi
Internasional, Neraca Pembayaran dan Sistem
Nilai Tukar, dan Aspek Moneter Perdagangan
Internasional 3
Referensi
4
5
Isu-isu dalam ekonomi
internasional
1. Gain from trade
2. The pattern of trade
3. How much trade
4. Balance of payment
5. Exchange rate determination
6. International policy coordination
7. The international capital market
6
Pengertian
Ekonomi Internasional
7
A. Pengertian Perdagangan Internasional
8
Kriteria Perdagangan internasional
10
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
16
Ruang lingkup lain
17
Faktor penyebab terjadinya ekonomi
internasional
• Adanya perbedaan harga barang di
berbagai negara.
• Perbedaan dalam pendapatan serta
selera.
• Faktor permintaan dan penawaran.
• Memperoleh keuntungan.
• Perbedaan sumber daya yang dimiliki.
19
Faktor penyebab terjadinya ekonomi
internasional (lanjutan)
20
Konsep Teori Perdagangan
Internasional
21
SUB TOPIK
22
23
Pendahuluan
• Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu
memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa
mengimpor barang/jasa dari negara lain.
• Jepang misalnya, masih mengimpor gas alam cair (liquid
natural gas) dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia
mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk
keperluan pembangunan industri.
• Kesenjangan antara sumber daya yang dimiliki dengan
kemampuan pemenuhannya, telah mendorong negara-
negara untuk melakukan perdagangan.
24
Pengertian
Perdagangan Internasional
• Perdagangan internasional adalah
pertukaran barang dan jasa antara dua
atau lebih negara di pasar dunia.
• Definisi tersebut melahirkan beberapa
manfaat bagi negara-negara yang
melakukan transaksi perdagangan yang
dijelaskan melalui beberapa teori.
25
Perkembangan Impor Indonesia Komoditi rice
Hasil Industri (data s.d Agt 2012)
(Dalam ribu
US$)
N
Kode
o Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
HS
.
1 10062 Rice, husked (brown) 9.502,1 41,8 0 1.625,2 17.607,2 na%
0
2 10063 Rice, semi-milled or 336.618,6 86.151,3 57.523,3 289.617,9 1.339.51 48,81
0 wholly milled, 2,7 %
whether or not
polished or
glazed
3 10064 Rice, broken 118.445,6 28.973,6 35.064,5 54.762,7 135.252, 9,44%
0 7
4 33061 Dentifrices 3.476,9 4.035,0 5.513,1 7.835,1 8.921,2 29,02
0 %
26
Perkembangan ekspor Indonesia Komoditi rice
Hasil Industri (data s.d Agt 2012)
(Dalam Ribu
US$)
N
Kode
o Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
HS
.
27
28
Asumsi teori perdagangan klasik
• Terjadi hanya antara 2 negara.
• 2 barang
• Full employment
• Persaingan sempurna
• Mobilitas yang tinggi
29
Teori Modern
1. Faktor Proporsi
Tokohnya Heckser & Ohlin
Teori ini menyatakan bahwa
perdagangan internasional akan
terjadi jika terjadi perbedaan faktor
produksi.
Ex: Negara A memiliki tenaga kerja
lebih banyak dari negara lainnya dan
negara lainnya memiliki kapital lebih
banyak dari negara A.
31
Teori Modern
2. Kesamaan Harga Faktor Produksi
(Factor Price Equalization)
Perdagangan internasional
mengakibatkan harga faktor-
faktor produksi sama di beberapa
negara.
32
Teori Modern
3. Teori Permintaan & Penawaran
Perdagangan internasional akan
terjadi jika ada permintaan dan
penawaran terhadap produk
barang/jasa di antara negara.
33
Asumsi teori permintaan &
penawaran
a. Persaingan sempurna
b. Faktor produksi tetap
c. Tidak ada ongkos angkut
d. Kesempatan kerja penuh
e. Tidak ada perubahan teknologi
f. Produksi dengan ongkos yang menaik
g. Tidak ada capital flight
34
Teori Modern
4. Kurva kemungkinan produksi dan
perbedaan
Ekonomi internasional terjadi
tergantung anggapan tentang
ongkos alternatif yang digunakan.
2 kondisi yang diperhatikan:
a. Constant cost
b. Increasing cost
35
Teori Modern
5. Kurva permintaan (offer curve)
Tokohnya James Meade
Berkaitan dengan teori
keseimbangan.
36
MACAM-MACAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. Perdagangan Bilateral
Adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
2. Perdagangan Regional
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang
berada dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara-negara
ASEAN.
4. Perdagangan Multilateral
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari dua negara
yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.
37
Teori Perdagangan Internasional
42
Manfaat Teori Perdagangan (lanjutan)
43
Teori-teori Perdagangan Internasional
Teori-teori utama :
1. Merkantilisme
2. Neo merkantilisme
3. Keunggulan Absolut
4. Ukuran negara
5. Keunggulan Komparatif
6. Faktor-proporsi
7. Product Life Cycle (PLC)
8. Kesamaan Negara
9. Ketergantungan
44
KEBIJAKAN MERKANTILISME
52
Mekanisme Kritik David Hume terhadap Merkantilisme
NEGARA/RAJA KAYA
BILA X>M
Pm TURUN
Qx TURUN
Qm NAIK X – M atau M > X LM TURUN
NEGARA/RAJA
MENJADI MISKIN
54
Mekanisme kritik Adam Smith terhadap Merkantilisme
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP
+ PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH
PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)
58
TEORI KLASIK:
Absolute advantage
Comparative advantage
PERTEMUAN 4
59
Perdagangan Surplus dan Defisit
Surplus Perdagangan :
Situasi saat suatu negara lebih banyak
mengekspor dari pada impor.
Defisit Perdagangan :
Situasi saat negara mengimpor lebih
banyak ketimbang ekspor.
60
Keunggulan Absolut
(absolute advantage)
Teori dari Adam Smith ini mengemukakan bahwa
masing-masing negara akan mengkhususkan
diri dalam memproduksi barang-barang yang
dapat diproduksinya dengan lebih efisien
memiliki keunggulan absolut, baik alamiah
maupun yang dapat dibuat.
62
Keuntungan dari Keuntungan
Absolut
63
Keunggulan Kompratif
(Comparative Advantage)
65
TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF
66
4 variabel yang mempengaruhi
keunggulan komparatif
• Kondisi-kondisi permintaan sifat dasar dari
permintaan domestik.
67
Contoh:
Selandia Baru Australia
Gandum 6 gatang 1 gatang
Kapas 6 bal 3 bal
Merupakan produk 10 orang dalam 1 minggu
• Menurut teori ini perdagangan antara Selandia Baru dengan Australia tidak akan
timbul karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada
Selandia baru semua. Tetapi yang penting bukan absolute advantagenya, tetapi
comparative Advantagenya. Besarnya comparative advantage untuk Selandia Baru,
dalam produksi gandum 6 gatang dibanding 1 gatang dari Australia atau = 6 : 1.
Dalam produksi kapas dibanding 6 bal dari 3 bal Australia atau 2 : 1. Di sini Selandia
Baru memiliki comparative advantage pada produksi Gandum yakni 6 : 1 lebih besar
dari 2 : 1.
• Untuk Australia, dalam produksi gandum 1 gatang dibanding 6 gatang dari Selandia
Baru atau 1/6 : 1. Dalam produksi kapas 1/2 bal dari Selandia baru atau ½ : 1.
Comparative advantage ada pada produksi kapas yakni 1/2 : 1 lebih besar dari 1/6 :
1. Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Selandia baru dengan Australia,
dengan spesialisasi gandum untuk Selandia baru dan menukarkan sebagian
gandumnya dengan kapas dari Australia. Dasar nilai pertukaran (term of trade)
ditentukan dengan batas-batas nilai tukar masing-masing barang di dalam negeri.
68
Mengapa Rencana Ricardo Berhasil?
Tingkat Kurs :
Rasio perdagangan dua mata uang, harga satu
mata uang dibandingkan dengan mata uang lain.
70
Perbandingan dan Tingkat Kurs di Dunia Dua
Negara/Dua Barang
Amerika Serikat Brazil
Kayu $1 3 Real
Baja Gulung $2 4 Real
* Harga dalam Negri kayu ( Per Kayu ) dan Baja gulung ( Per Meter )
di Amerika Serikat dan Brazil.
71
Aliran perdagangan ditentukan oleh
tingkat kurs
Tingkat Harga Hasil
Kurs Real
$1 = 1R $ 1,00 Brazil Mengimpor kayu dan baja
$1 = 2R 0.50 Brazil Mengimpor kayu
$1 = 2,1R 0.48 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor
baja
$1 = 2.9R 0.34 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor
baja
$1 = 3R 0.33 Amerika Serikat mengimpor baja
$1= 4R 0.25 Amerika Serikat mengimpor kayu dan
baja
Nilai tukar dan keunggulan komparatif :
Jika tingkat kurs mencapai rentang yang tepat, pasar bebas
akan mendorong tiap negara untuk menggeser sumber daya
kesektor lain tepat negara itu meenikmati keunggulan 72
komparatif hanya produk dinegara yang memiliki
break
75
TEORI MODERN
COMPARATIVE ADVANTAGE
78
ESENSI H-O MODEL
• Merupakan kelanjutan dari teori klasik
• Pendekatan perdagangan antara dua
negara dari sisi supply-demand
• Preferensi dari semua konsumen di dunia
adalah identik
81
Teori Modern Eli Heckscher dan
Bertil Ohlin
• Teori ini mengemukakan :
“Perbedaan Opportunity Cost dapat
menimbulkan terjadinya perdagangan
internasional Negara-negara yang memiliki
faktor produksi relatif banyak/murah dalam
memproduksinya akan melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barangnya”
83
The Heckscher-Ohlin Assumptions—
Governments
• Pemerintah tidak mencampuri urusan
ekonomi
– There are no taxes, subsidies, tariffs, quotas, etc.
• Jadi, meskipun ada perdagangan barang dan
jasa, tidak ada perpindahan sumber daya
(contohnya: labor)
84
OPPORTUNITY COST
CURVE
87
definisi
• Opportunity cost adalah ongkos yang
dikorbankan dari memproduksi satu
barang untuk memproduksi barang lain
atau dapat dikatakan besar pengorbanan
faktor produksi yang dapat digunakan
untuk memproduksi suatu barang,
dialihkan kepada barang lain yang
dianggap mempunya keuntungan
komperatif.
88
Production possibility curve
• Kurva yang memperlihatkan berbagai
kombinasi barang yang dapat kita hasilkan
dan sekaligus menggambarkan produksi
atau kombinasi yang paling baik.
89
Asumsi PPC
• Compare 2 variables; goods or services,
labor or capital
• Trade-offs or opportunity cost involved
• All available resources are fully employed
• All available technology is fully employed
• Productive efficiency: Resources are
employed in the least costly way
90
• Persoalan-persoalan ekonomi muncul dari
penggunaan sumber daya yang langka
untuk memuaskan keinginan manusia
yang tak terbatas.
• Kelangkaan merupakan inti persoalan
ekonomi.
91
Kelangkaan
• Kelangkaan merupakan suatu kenyataan dan selalu
ada. Keinginan manusia yang tidak terbatas,
menyebabkan sumber daya yang ada sangat tidak
mencukupi
• Sumber daya langka sehingga timbul masalah untuk
menentukan pilihan apa yang akan diproduksi dan
bagaimana membaginya diantara anggota masyarakat
• Menyebabkan adanya biaya (Opportunity Cost)
93
Opportunity Cost
(Biaya Imbangan)
• Setiap kali seseorang harus membuat
suatu pilihan karena adanya kelangkaan,
seseorang harus membayar biaya
imbangan
• Biaya ini diukur dalam bentuk alternatif
yang harus dikorbankan
94
Example:
• Perhatikan pilihan yang harus dilakukan oleh
seorang anak yang mempunyai uang Rp 1000,-
untuk dibelanjakan coklat dan biskuit. Harga
biskuit Rp 100 per buah dan harga coklat Rp
200 perbuah.
• Kombinasi yang mungkin menggunakan seluruh
uangnya dapat dilihat pada Gambar 1.1
95
10
4
3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah coklat
B
1000
3000
Pergeseran ke luar
KKP karena :
E
2100 Teknologi Baru
2000
A
Jumlah
700 750 Produksi 99
0 1000
Mobil
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN
EKSPOR-IMPOR 104
Dampak Perdagangan Internasional
DAMPAK POSITIF
• Meningkatkan investasi yang bersumber dari investor asing ataupun lokal.
• Meningkatkan devisa karena bila nilai ekspor melebihi dari nilai impor
• Menimbulkan lapangan pekerjaan
• Meningkatkan daya saing produk berdasarkan keunggulan komparatif dan
kompetitif
• Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang handal melalui teknologi
• Memperluas diversifikasi barang, jasa dan pasar sesuai dengan penawaran dan
permintaan
• Memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran
DAMPAK NEGATIF
• Terpengaruhnya perekonomian nasional oleh situasi dan kondisi pasar dunia
• Berpengaruh pada perubahan terhadap kebijakan pembangunan nasional. Misalnya krisis
ekonomi
• Menciptakan ketergantungan produk terhadap produk suatu negara
• Eksploitasi terhadap sumber daya alam karena pemenuhan pasar dunia
• Terbentuknya proteksi non tarif yang dapat menghambat produk ekspor
Tindakan proteksi memproteksi antar suatu negara dikenal dengan retaliasi. 105
PRINSIP SISTEM PERDAGANGAN MENURUT
WTO
1. TIDAK DISKRIMINASI
4. TRANSPARAN
106
106
Hambatan Perdagangan
• Hambatan Tarif: Pemberlakuan tarif atas
barang impor yang masuk ke dalam negeri.
Ada tiga tarif, yaitu Tarif Advaloren
(berdasarkan prosentase nilai barang, semakin
tinggi nilai barang semakin tinggi tarifnya), Tarif
Spesific (berdasarkan jumlah persatuan
barang), dan Tarif Compound (gabungan
keduanya)
• Hambatan tarif ini sudah mulai dihapuskan
sesuai dengan perjanjian WTO, dan AFTA
(ASEAN Free Trade Association)
107
Hambatan Perdagangan
(lanjutan)
• Hambatan Non Tarif: Pembatasan perdagangan selain
hambatan tarif yang tidak diperbolehkan lagi karena akan
mengganggu distorsi pasar dunia.
• Pengelompokan Hambatan Non Tarif: (1) Pembatasan
spesifik (specific limitation), seperti larangan impor,
pembatasan impor atau quota sistem, atau karantina dan
sebagainya. (2) Peraturan bea cukai seperti tatalaksana
impor tertentu, penetapan harga pabean, dan sebagainya. (3)
Partisipasi pemerintah seperti subsidi, insentif ekspor dan
sebagainya.
• Contoh Hambatan Non Tarif: Pelanggaran HAM, Isu
kesehatan, Isu politis, Isu Bioterorism Act, Penetapan Halal,
Standarisasi Internasional (Isu penetapan ISO, HACCP,
Sanitary Phito Sanitary) dll
108
Alasan dilakukannya Pembatasan
Perdagangan
1) Dgn mengurangi atau membatasi impor, devisa
dihemat (keeping money at home); barang dan
uang dinikmati di negara sendiri
2) Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen
domestik; bisa berakibat pemanfaatan
sumberdaya domestik tidak efisien
3) Dgn menyamakan harga domestik dengan harga
impor (scientific tariff), memungkinkan produsen
domestik bersaing dgn luar negeri; tetapi akan
mengeliminasi persaingan internasional
4) Menciptakan kesempatan kerja pd industri
domestik
5) Mengurangi defisit neraca perdagangan 111
(balance of payment/BOP)
Kebijakan Tarif
• Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang
melintasi daerah pabean (suatu daerah geografis
dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan
cukai/bea pabean).
114
114
• Tarif menimbulkan dampak berupa
kenaikan harga atau biaya
pengiriman barang (produk impor) ke
suatu negara
• Maksud pengenaan tarif: memperoleh
pendapatan pengisi kas
pemerintah(fungsi budgeter), dan
suatu metode untuk melindungi
sektor-sektor barang tertentu
didalam negeri dari tekanan
persaingan produk impor (fungsi
regulend)
• contoh di indonesia : penerapan tarif115
SISTEM TARIF
●
Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau
●
Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang
persentasenya diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai
Tarif Referensi menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang
diimpor dari negara-negara tertentu karena adanya hubungan 116
antara negara pengimpor dengan negara pengekspor.
khusus
Pengelompokan Jenis Tarif
Exsport Duties
Pajak atau bea yang dikenakan
terhadap barang yang diangkut
menuju ke negara lain.
negeri naik.
Consumption ●
Menyebabkan jumlah barang yang diminta
di dalam negerimenjadi berkurang
Effect
Import Subtitution ●
Pengenan tarif dapat meningkatkan jumlah
produksi barang substitusi di dalam negeri
Effect
Redistribution ●
Pendapatan yang diterima pemerintah akan meningkat
kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan
Effect 120
TUJUAN TARIF BEA MASUK
Menurut tujuannya tarif bea masuk dapat diklsifikasikan
sbb:
• Tarif proteksi : pengenaan tarif bea masuk yang tinggi
untuk mencegah/membatasi impor barang tertentu
• Tarif revenue : pengenaan tarif bea masuk yang bertujuan
untuk meningkatkan penerimaan negara.
Sesuai dengan tujuannya, maka tarif bwrfungsi sebagai:
• Fungsi regulation; fungsi mengatur untuk melindungi
kepentingan industri dslsm negeri
• Fungsi budgeter; fungsi sebagai sumber penerimaan
negara
• Fungsi democration; ditetapkan olh persetujuan DPR
• Fungsi pemerataan; dikenakan pada barang mewah
121
Non tariff barriers
Quota 123
kuota
• Kuota impor adalah pembatasan secara
lansung terhadap jumlah barang yang boleh
diimpor dari luar negeri untuk melindungi
kepentingan industri dan konsumen.
• Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan
memberikan lisensi kepada beberapa kelompok
individu atau perusahaan domestik untuk
mengimpor suatu produk yang jumlahnya
dibatasi.
124
124
Macam-macam kuota
impor :
1) Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang
ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).
Kebijakan Penggunaan
komponen domestik
127
• Peraturan pemerintah yang mewajibkan
pelaku usaha untuk menggunakan
sebagian daripada bahan baku dan atau
faktor produksinya dari dalam negeri
• Kebijakan untuk memajukan sektor lain,
terutama industri
• Implikasinya pada pembukaan lapangan
kerja dan efek lain yang diharapkan
• Di sisi lain, sangat didukung oleh
perusahaan, terutama perusahaan
multinasional
128
Komponen dalam negeri
• Contoh di indonesia : pemerintah
mewajibkan perusahaan sepatu adidas
di tangerang untuk menggunakan
sebagian bahan baku dari sepatunya
dari produksi indonesia (adidas hanya
menggunakan komponen buatan
jermannya untuk lapisan kulit luar dan
sol)
129
Non tariff barriers
Subsidi ekpor
130
• Selain kebijakan yang bersifat protektif dalam
perdagangan juga dikenal kebijakan promotif,
untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari
dalam negeri (ekspor)
• Pengertian Subsidi ekspor adalah pembayaran
oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada
suatu perusahaan atau perseorangan yang giat
menjual barang ke luar negeri
• contoh : harga normal barang $3, agar harga tidak
terlalu melonjak di negara impor, pemerintah
memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$ dengan
harapan produk tsb mampu bersaing di pasar
internasional
131
SUBSIDI
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan
perlindungan atau bantuan kepada industri dalam negeri
dalam bentuk keringanan pajak, fasilitas kredit, subsidi
harga, dll yang bertujuan untuk:
1. Menambah produksi dalam negeri
2. Mempertahankan konsumsi dalam negeri
3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor
132
Non tariff barriers
Dumping
133
DUMPING
DUMPING = adalah kebijakan deskiminasi harga secara internasional
(International Price Descrimination), yaitu menjual suatu komoditi di
luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
harga di Dalam Negeri.
JENIS-JENIS DUMPING :
1. Persisten dumping; cenderung menjadi monopoli yang
berkelanjutan, dari suatu perusahaan d pasar domestik untuk
memperoleh profit maksimum dengan menetapkan harga yang lebih
tinggi didalam negeri dibndingkandengan harga di luar negeri.
2. Predatory dumping; yaitu tindakan suatu perusahaan untuk
menjual barangnya di luar negeri dengan harga yang lebih murah
untuk sementara (temporary), sehingga dapat menggusur atau
mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat
memonopoli pasar, barulah harga dinsikkan untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum.
3. Sporadic dumping; suatu tindakan perusahaan dalam menjual
produknya di luar negeri dengan harga jual yang lebih murah secara
sporadis dibandingkan harga di Dalam Negeri karena adanya
surplus produksi Dalam Negeri
134
DAMPAK KEBIJAKAN
PERDAGANGAN
135
KRITIK TERHADAP PERDAGANGAN BEBAS
ARGUMENTASI EKONOMI ARGUMENTASI SOSIAL
YANG MELAWAN FREE POLITIK YANG MELAWAN
TRADE FREETRADE
• PERDAGANGAN BEBAS • PERDAGANGAN BEBAS
MENGUNTUNGKAN NEGARA MENGIKIS
MAJU KEANEKARAGAMAN BUDAYA
• ADA CAMPUR TANGAN • MENYEBABKAN
KETERGANTUNGAN
PERUSAHAAN ASING • PERDAGANGAN BEBAS
• PERDAGANGAN BEBAS MENGIKIS KEAMANAN
HANYA BERMANFAAT BAGI NASIONAL
SEGELINTIR ORANG KAYA • REGULASI DAN ATURAN
DALAM SATU NEGARA HUKUM MENJADI LEBIH
• PERDAGANGAN BEBAS RUMIT
MENAMBAH OFFSHORING • KONSEKUENSI KEUANGAN
AKIBAT PERGERAKAN
• MOBILITAS MODAL DAN
MODAL
KEUNGGULAN136
BERSAING • STABILITAS SULIT
SERING MENYULITKAN DIKONTROL
• GELEMBUNG EKONOMI, DAN
136
LAIN-LAIN
End of Session
137
137