Proteksi diri Operator • Dua sumber utama X-ray yang paparannya mengenai operator yaitu : – Sinar x-ray – Radiasi terpencar yang berasal dari jaringan terradiasi pada pasien • Sumber lainnya yaitu : – Bocoran radiasi melalui tube head – X-ray terpencar dari filter, cones – Radiasi terpencar dari objek selain pasien, contohnya dinding dan perabot yang mungkin dikenai sinar utama PROTEKSI TERHADAP SINAR UTAMA • Harus dipastikan bahwa operator mampu meninggalkan ruangan atau menempatkan diri di belakang barrier atau dinding selama paparan • Ruang Dental operatory harus didesain dan dikonstruksi sesuai syarat pelindung minimun • Position distance rule – yang menyatakan bahwa operator harus berdiri paling tidak 6 kaki dari sumber radiasi atau operator harus berada pada sudut 90° hingga 135° dari arah sinar sentral Position distance rule • Atau operator berada di belakang barrier, yang terbuat dari bahan yang sesuai atau • Apabila tidak ada pelindung atau barrier, operator harus menggunakan apron timah • Film seharusnya tidak boleh dipegang oleh operator, idealnya alat pemegang film harus digunakan. Jika retensi dan penempatan yang benar tidak memungkinkan, maka orang tua atau individu lain yang bertanggung jawab terhadap pasien harus memegang film di posisi yang sesuai • Hindari memegang tube head mesin x-ray. Lengan suspensi harus disesuaikan untuk mencegah pergerakan dan drift PROTEKSI TERHADAP BOCORAN RADIASI • Tube dan cone tidak boleh dipegang oleh tangan selama exposure • Mesin harus diperiksa berkala untuk mengecek kebocoran
PROTEKSI DARI RADIASI PENCARAN DAN SEKUNDER
• Gunakan film kecepatan tinggi • Ganti short plastic cone dengan open ended lead lined cone • Gunakan film badge/TLD badge/Pocket Dosimeter, untuk monitoring radiasi personel, untuk menghindari overexposure terakumulasi PROTEKSI PADA PASIEN • Penggunaan timer harus diperhatikan tetap akurat dan tidak dapat memulai exposure kecuali switch ditekan • Penggunaan barrier protektif – Apron bertimah untuk pasien – Gonadal shield – Thyroid shield – Pemegang film dengan facial shield • Penggunaan teknik yang benar • Prosesing gambar yang tepat • Interpretasi yang sesuai Proteksi untuk dan dari lingkungan • Sinar utama tidak boleh diarahkan pada orang lain selain pasien • Pasien diposisikan sehingga sinar x-ray mengarah pada dinding ruangan dan tidak kepada pintu atau celah yang mungkin tendapat orang lain • Dinding dari beton setebal 3 inci, 3x16 inci steel , atau 1 mm timah untuk melindungi paparan terhadap ruangan lain. Timah juga dapat digantikan oleh barium • Jendela untuk melihat pasien saat diradiasi diletakkan di tempat di mana sinar utama tidak mengarah ke sana. Kaca timah harus digunakan • Pintu ruang radiologi harus berfungsi sebagai barrier sekunder • Penjagaan kualitas hasil gambar dengan exposure minimal • Pendidikan berkelanjutan, praktisi harus terus menerima informasi terbaru mengenai isu keamanan radiasi serta perkembangan alat, bahan dan teknik • Survei radiasi rutin Monitoring Radiasi • Ionizing chamber (contohnya thimble chamber) – Keuntungan • Metode paling akurat mengukur dosis radiasi • Pembacaan langsung yang memberikan informasi cepat – Kerugian • Tidak ada catatan permanen exposure • Tidak ada indikasi tipe energi radiasi • Monitor ionisasi personal tidak sensitif terhadap radiasi energi rendah • Mudah rusak • Rate meter • Geiger counter • Scintillation Counter • Potentiometer Personal • Pocket dosimeter • Film badges – Kelebihan • Baik dalam mengukur jenis dan energi radiasi apapun • Penilaian berkelanjutan mungkin dilakukan • Dosis terakumulasi dapat dihitung • Menyediakan catatan dosis permanen • Sederhana, robust, dan cukup murah – Kekurangan • Akurasi hanya 10-50% • Rentang exposure lebih kecil • Hasil tergantung prosesing, kekuatan dan jenis developer, dan kecepatan film yang digunakan, dan dapat terjadi kesalahan • Tidak ada indikasi langsung exposure – semua informasi bersifat retrospektif • Tidak selalu linear terhadap dosis karena adanya radiasi terpencar • Film juga dapat terpengaruh cahaya tampak • Badges rentan terhadap filter loss • The Thermoluminescence Dosimeter (TLD) – Kelebihan • Ukuran kecil dan ringan • Lembam secara kimiawi • Mirip jaringan manusia • Dapat digunakan melalui rentang kualitas radiasi yang luas • Dapat digunakan melalui rentang nilai dosis yang luas • Sensitivitas tidak bergantung nilai dosis • Pembacaan akurat dan mampu diulang • Kompatibel automasi • Tidak membutuhkan bahan kimia basah • Mampu digunakan ulang • Ekonomis • Pembacaan sederhana dan cepat • Dapat menyimpan dosis dalam jangka lama – Kekurangan • Pembacaan bersifat destruktif sehingga tidak ada catatan permanen, hasil tidak dapat diperiksa atau dinilai ulang • Hanya informasi terbatas yang disediakan mengenai jenis energi radiasi • Gradien dosis tidak terdeteksi • Cukup mahal • The Electronic Dosimeter – Lima hingga dua ratus kali lebih sensitif daripada TLD dengan sistem alarm