Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Warahmatullahi
Wabarakatuh
Kelompok 2
1. Alya Putri Ranira
2. Amelia Putri
3. Andra Dimas
Setyo Wiratama
4. Angelina Dwi
Agusti
5. Atika Sari
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh karena masih banyak orang membuat kecambah
kacang hijau dengan cara kenvensional, padahal berhasil tidaknya kecambah kacang hijau
dipengaruhi oleh rangsangan yang berasal dari lingkungan seperti sinar matahari yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah
dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat
atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam
penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas)
dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar
tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
1. Latar Belakang
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang
memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak
sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut
belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu,
masing banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Untuk itu, penulis mengadakan penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan
kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
2. Rumusan Masalah 3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah Batasan masalah dalam penelitian karya tulis
dikemukakan diatas, maka masalah yang ilmiah ini adalah pengaruh cahaya terhadap
dapat di pertumbuhan dan perkembangan kacang
identifikasi : hijau dan perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau yang
1) Adakah pengaruh cahaya terhadap
diletakan dilingkungan yang intensitas cahaya
pertumbuhan dan perkembangan tanaman nya berbeda selama 7 hari.
kacang hijau?
2) Bagaimana pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau?
4.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah
Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini
adalah :
1) Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
2) Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
5.Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, yaitu menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Tumbuhan biji kacang hijau yang berada dilingkungan
yang intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan tinggi yang berbeda.
Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang
berada di tempat terang/bercahaya. Namun, memiliki perbedaan morfologi,
meliputi : keadaan akar, batang dan daun tumbuhan kacang hijau.
6.Variabel Penelitian
1) Variabel Kontrol = Biji, air, suhu, dan wadah
2) Variabel Bebas = Cahaya matahari
3) Variabel Terikat = Tingkat pertumbuhan tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif yang
dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus
membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari
keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda.
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Adapun pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam Adrian, 2004. Pertumbuhan
adalah peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup. Menurut
Istamar Syamsuri (2004 : 2) mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan
pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan
biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak
dapat balik ke kondisi semula ). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang
berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. (Sri Pujiayanto, 2008 : 3).
2. Tahapan
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan
perkecambahan biji.
1) Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam
biji) karena pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru.
Embrio terdiri dari akar lembaga (calon akar = radikula), daun lembaga
(kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
A. Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil
(bagian atas kotiledon) di ujung epikotil terdapat
Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan
poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya
akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan
Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya
terdpat radikula (calon akar) adalah poros embrio
yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar
primer.
A. Struktur Biji
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung,
kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap
makanan yang terdapat di dalam endosperma,
sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula.
Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang
berfungsi melindungi radikula.
Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap
nutrient dari endosperma (cadangan makanan)
sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut dang
lepas.
B. Proses Perkecambahan
Proses Fisika, (a) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air
rendah pada biji yang kering.
Proses Kimia, (b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone
giberelin (GA). (c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. (d) Enzim bekerja
menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma.
Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain
diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit
tanaman.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat b. Perkecambahan Hipogeal
perkecambahan, ada dua tipe Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya
perkecambahan, yaitu : kotiledon didalam tanah, sedang
a. Perkecambahan Epigeal plamula tetap menembus tanah.
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya Pemanjangan terjadi pada epikotil
kotiledon dan plamula ke permukaan (ruas batang diatas kotiledon).
tanah. Pemanjangan terjadi pada Umumnya terjadi pada biji
bagian hipokotil (ruas batang dibawah monocotyleddoneae, contoh : Jagung,
kotiledon). padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya
kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun.
Selanjutnya, tumbuhan mengalami pertumbuhan, yaitu :
c. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apikal (terdapat
pada ujung batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar
dan batang.
d. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada
jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter
batang dan akar bertambah besar
3. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
A. Faktor Internal (Dalam)
(1)Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel,
misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh
tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur
pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.
3. FaktorInterseluler/Fisiologi
b. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
b.Proses
Faktor Interseluler/Fisiologi
yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator
Proses yangpertumbuhan yang sangat
terjadi merupakan prosesesensial yangtingkat
fungsional dibuatseluler.
pada suatu bagian
Hormon adalah
tumbuhan.
regulator Hormon tumbuhan
pertumbuhan disebut
yang sangat fitohormon.
esensial Hormon
yang dibuat padaitusuatu
diantaranya
bagian :
tumbuhan.
1) Auksin Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Hormon itu diantaranya :
1) Auksinini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama
Hormon
tanamaninimonokotil
Hormon ditemukanyang
padadisebut koleoptil,
titik tumbuh ujungdan
batang akar,selubung
dan ujung batang
daun serta
pertama
jaringan yang
tanaman masihyang
monokotil bersifat meristematis.
disebut Fungsiakar,
koleoptil, ujung Auksin
dan: ujung batang serta
jaringan yang masih
(a) Merangsang bersifat
aktivitas meristematis.
cambium Fungsi Auksin
untuk membentuk : dan floem
xylem
(a)
(b)Merangsang aktivitas cambium
Mencegah rontoknya untuk
daun, bunga danmembentuk
buah xylem dan floem
(b)
(c) Mencegah rontoknya
Merangsang daun, buah
pembentukan bungadan
danbunga
buah
(c)
(d)Merangsang pembentukandan
Memacu pembentangan buah dan bungasel
pembelahan
(e) Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
(f) Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
(g) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(h) Merangsang dominasi apikal, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas
ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan
tumbuh.
(i) Memelihara elastisitas dinding sel
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan terkumpul
disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel bagian atas dengan bagian
bawah sehingga batang tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian
tanaman yang terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan
terhambat. Sehingga tempat gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena
kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari tempat gelap. Oleh karena
itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
2) Giberelin. 5) Asam absisat.
Berperan dalam merangsang Berperan dalam proses penuaan dan
pertumbuhan dan perkembangan gugurnya daun.
embrio. 6) Kalin.
3) Etilen. Berperan dalam proses organogenesis
Berperan dalam proses pematangan 7) Asam traumalin.
buah dan kerontokan daun.
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila
4) Sitokinin. tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
Berperan dalam pembelahan sel
(sitokinesis)
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
a. Air
Air termasuk senyawa yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
b. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas
cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat
pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami
etiolasi.
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
a. Air
Air termasuk senyawa yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
b. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas
cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat
pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami
etiolasi.
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
c. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air
dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
d. Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk
ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk
sintesis berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan
kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati)
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
c. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air
dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
d. Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk
ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk
sintesis berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan
kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati)
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
e. Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik
berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas
40°C.
f.Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada
tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini
digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan
aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami
kematian.
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
e. Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik
berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas
40°C.
f.Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada
tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini
digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan
aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami
kematian.
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
4. Objek Penelitian (kacang hijau)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang
lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
– Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
– Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-
60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup
panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
– 1. Tempat dan Waktu Penelitian
– Tempat = Dirumah
– Waktu = 14 Agustus – 20 Agustus 2018 (7 hari)
2 20.0 20.0 15.0 10.0 25.0 15.0 25.0 20.0 5.0 0.0 15.5
3 64.0 40.0 62.0 38.0 50.0 30.0 65.0 30.0 5.0 0.0 38.4
4 166 78 196 104 155 78 188 93 15 0.0 107
5 180 124 236 128 188 140 285 153 18 0.0 145
6 201 160 236 215 233 183 306 213 55 0.0 180
7 208 193 310 235 279 296 357 256 70 0.0 220
rata- 119.
rata 9 87.86 150.7 104.3 132.9 106 175.1 109.3 24 0 101
2. Bahasan Tentang Hasil Penelitian
Kacang hijau di tempat terang pertumbuhannya agak lambat, tetapi daunnya berwarna
hijau, batangnya pun lebih kuat dan lurus, volume air yang dibutuhkan lebih sedikit
ketimbang ditempat gelap, ini terbukti saat penyiraman, kapas di wadah tempat gelap
masih basah menyebabkan kacang hijaunya agak sedikit mengambang, sedangkan
ditempat yang teduh/redup pertumbuhannya sangat cepat, warna daunnya pun hijau,dan
batangnya pun kuat. Sementara kacang hijau di tempat gelap pertumbuhannya sangat
cepat, warna daunnya kuning, batangnya agak lemas.
Faktor tanaman tumbuh normal karena pengaruh sinar matahari terhadap tumbuhan
yang akan membakar auksin dalam tumbuhan dan sinar matahari tersebut juga
membantu proses fotosintesis pada tumbuhan. Sehingga, membuat tumbuhan tumbuh
secara normal.
Sedangkan faktor tanaman tumbuh tidak normal disebabkan adanya hormon auksin
pada tumbuhan yang akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan meningkat dengan
cepat karena selnya memanjang dan membesar tiga kali lebih cepat dari pertumbuhan
biasa, serta tidak ada cahaya yang membakar auksin.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
1. Kesimpulan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman yang
kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini
karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis.
Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun
tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam
kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun
tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.
1. Kesimpulan
Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin
bekerja lebih aktif dari pada tanaman yang terkena cahaya, sehingga
tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel.
Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas
cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi
(pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat
pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan
2. Saran
Untuk menanam tanaman yang baik cahaya matahari sangat di
perlukan untuk pertumbuhan yang optimal, meskipun pertumbuhan
nya cendrung lambat karena terhambatnya pertumbuhan karena
hormon auksin yang bereaksi dengan matahari, namun itu semua
untuk mendapatkan hasil optimal. Oleh karena itu dalam menananam
tanaman hendaknya perhatikan aspek-aspek yang harus di penuhi
dalam menananam tanaman yang baik seperti sianar matahari yang
cukup.
THA
NKY
OU