Anda di halaman 1dari 22

Kimia Mineral

MATAKULIAH GEOKIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
T.A. 2019/2020
DIAGRAM
UNSUR
SENYAWA MOLEKUL

UNSUR

ORGANIK ANORGANIK

MINERAL LAINNYA

BATUAN
Kimia Mineral
Ilmu tentang kimia mineral dimulai pada permulan
abad ke -19, yang didasarkan atas:
1. Hukum Komposisi Tetap ( The law of constant
composition) oleh Proust tahun 1799
2. Teori atom Dalton tahun 1805
3. Kemajuan-kemajuan dalam analisa kuantitaif yang lebih
teliti.
Prinsip-Prinsip Kimia Mineral

1. Ikatan dalam atom


2. Ukuran Ion
3. Substitusi atom dan larutan padat
4. Interstitial dan defect lattice
5. Polimorfisme
6. Pseudomorf
7. Non Crystallin Minerals
1. Hukum Komposisi Tetap ( The law of constant
composition) oleh Proust tahun 1799
Komposisi kimia mineral dinyatakan oleh rumus yang
memperlihatkan unsur-unsur yang ada dalam suatu mineral
serta dalam proporsi beberapa unsur tersebut dikombinasikan.
Misalnya :
▫ Komposisi kimia halit dinyatakan dalam rumus NaCl yang menyatakan
bahwa halit dikombinasikan oleh ion natrium dan ion khlorida dalam
jumlah yang sama banyak.
▫ Brusit yang terdiri dari senyawa antara satu magnesium dengan dua
hidroksil yang diekspresikan dalam rumus Mg(OH)2.
Dalam suatu mineral, air
mungkin terdapat sebagai :
▫ air yang diabsorbsi oleh
serbuk-serbuk mineral, bila
terbentuk tidak murni,
misalnya gipsum
CaSO4.2H2O atau sebagai
▫ air kristal (water of
crystallitazation) yang
berbentuk gugusan
hidroksil dalam struktur,
misalnya brusit Mg(OH)2.
Hasil analisa kimia dinyatakan dalam %-berat
dan untuk penentuan rumus mineral
tersebut harus dicari proporsi atomnya yaitu
dengan cara membagi %-berat dengan berat
atomnya (BA).
Sebagai contoh analisa : Markasit dari Jasper
Country, Missouri
Unsur % Berat BA Proporsi Atom
Fe 46,55 55,85 0,834 = 1
S 53,05 32,07 1,654 = 1,988 ≈ 2
Jumlah 99,60
Kimia Mineral
Beberapa hasil analisa kimia markasit (%-berat) dari berbagai daerah
yang dapat dibandingkan langsung dengan kadar teoritisnya sebagai berikut :

Dihitung Jasper Country Joplin Osnabruck Loughborough


Unsur
dari FeS2 Missouri Missouri Jerman Township Ontario
Fe 46,54 46,55 46,53 47,22 46,56
S 53,46 53,05 53,30 52,61 53,40
Jumlah 100,00 99,60 99,83 99,83 99,56
Terlihat dari semua analisa baik (antara 99,5% - 100,5%). Perbedaan ini mungkin
disebabkan oleh analisa kimia dan bukan oleh deviasi rumus markasit FeS2,
sehingga dapat dikatakan bahwa dari manapun asalnya, markasit mempunyai
komposisi kimia yang tetap
Banyak mineral-mineral yang tidak mempunyai komposisi tetap,
tetapi mineral-mineral tersebut mempunyai suatu komposisi
menurut sifatnya (characteristic composition) yang dapat
dinyatakan dengan analisa kimia (%-berat) mineral sfalerit
berikut ini :
Sonora, Gadoni, Bodenmais, Isere,
Unsur BA
Meksiko Sardinia Jerman Perancis
Fe 0,15 7,99 11,05 18,25 55,85
Mn - - - 2,66 54,94
Cd - 1,23 0,30 0,28 112,41
Zn 66,98 57,38 55,89 44,67 65,38
S 32,78 32,99 32,63 33,57 32,07
Jumlah 99,91 99,56 99,87 99,43
Kimia Mineral
Untuk menyatakan rumus yang sesuai dengan analisa yang teliti,
maka proporsi atom dari tiap elemen dapat ditampilkan sebagai
fraksi desimal (decimal fraction of unity) misalnya analisa dari
Isere Perancis berikut ini :
Unsur Proporsi atom Decimal fraction
Fe 0,327 0,31
Mn 0,048 0,05
Cd 0,003 karena kecil diabaikan
Zn 0,684 0,640
1,062 1,000
S 1,049

Rumus Spalerit : (Zn0,64Mn0,05Fe0,31)S


Kimia Mineral
Contoh lain adalah analsia untuk mineral olivin (%berat) yang di
analisa dalam bentuk oksida sebagai berikut :
Senyawa Sardinia Kangerdlugssuak, Greenland Berat Molekul
SiO2 40,99 38,11 33,72 31,85 60,06
FeO 8,58 31,48 47,92 58,64 71,85
MnO 0,20 0,22 0,41 0,85 70,94
MgO 50,00 30,50 18,07 8,49 4,32
99,77 100,31 100,11 99,83

Analisa ini menggambarkan limitasi teknik analisa untuk senyawa yang


mengandung oksigen karena tidak ada analisa yang dapat mendeterminasi
jumlah total oksigen.
Kimia Mineral
Walaupun terlihat hasil analisa yang sangat berbeda satu sama
lain tetapi setelah diubah ke dalam perhitungan proporsi
molekul ternyata hanya memperlihatkan variasi dari rumus
dasar yang sama.

Sardinia Kangerdlugssuak, Greenland


Senyawa
1 2 3 4
FeO 0,119 0,438 0,667 0,816
MnO 0,003 0,003 0,006 0,012
MgO 1,240 0,756 0,448 0,211
Total 1,362 1,197 1,121 1,039
SiO2 0,680 0,635 0,561 0,530
2. Teori atom Dalton tahun 1805
• Setiap unsur tersusun oleh
partikel yang sangat kecil
dan berbentuk seperti bola
yang disebut atom.
a) Atom dari unsur yang sama
bersifat sama sedangkan
dari unsur yang berbeda
bersifat berbeda pula.
b) Atom dapat berikatan
secara kimiawi menjadi
molekul.
3. Kemajuan-kemajuan dalam analisa kuantitaif yang
lebih teliti.
Analisis Kimia Mineral
•X-Ray Diffraction
•X-Ray Fluorescence
•Fourier Transform Infrared (FTIR)
•Spektrofotometri UV-vis
X-Ray Fluorescence
• Metode XRF secara luas digunakan untuk menentukan
komposisi unsur suatu material. Penentuan kimia mineral
dengan metode XRF menggunakan sinar X fluorescent dari
setiap elemen dalam sampel. Setiap elemen akan
memberikan karakteristik X-Ray yang unik dan berbeda-beda.
• Tergantung pada penggunaannya, XRF dapat dihasilkan tidak
hanya oleh sinar-X tetapi juga sumber eksitasi primer yang
lain seperti partikel alfa, proton atau sumber elektron dengan
energi yang tinggi.
• Hasil dari XRF ini adalah berupa komposisi kimia dari material
tersebut, dalam hal ini materialnya berupa batuan sedimen.
Komposisi kimia yang dapat ditentukandari metode ini adalah
unsur-unsur utama penyusun batuan sedimen, seperti SiO2,
TiO2, Al2O3, Fe2O3(total), MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O dan
P2O5­, dan unsur-unsur jejak.
X-Ray Diffraction
• X-ray diffraction merupakan salah satu metoda
karakterisasi material yang paling tua dan paling
sering digunakan hingga sekarang. Teknik ini
digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin
dalam material dengan cara menentukan parameter
struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran
partikel.
• Sampel yang biasanya dianalisis menggunakan
metode ini adalah mineral lempung
Fourier Transform Infrared (FTIR)
• Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) atau
spektoskopi infra merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik
yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000
µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1.
• Dengan teknik spektroskopi pada metode ini, kita dapat
menunjukkan adanya kuarsa, feldspar dalam struktur yang
berbeda, kaolinit sebagai mineral utama pada batuan
sedimen. Kegunaan lain dari metode ini adalah untuk
mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul yang ada
dalam material organic pada batuan sedimen. Metode ini
juga dapat mengidentifikasi hidrokarbon yang ada dalam
batuan sedimen, sehingga kita dapat menentukan batuan
sedimen tersebut dapat dijadikan batuan reservoir atau tidak.
Spektrofotometri UV-vis
• Spektrofotometri merupakan salah satu metode
dalam kimia analisis yang digunakan untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan
yang digunakan dalam spektrofotometri disebut
spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat
berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan
materi dapat berupa atom dan molekul namun yang
lebih berperan adalah elektron valensi.
• Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu
media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan
dipancarkan.

Anda mungkin juga menyukai