DERET (BARISAN) TAK

BERHINGGA
DERET GEOMETRI DAN
PENGERTIAN DERET KUASA
(POWER SERIES)
DERET GEOMETRI

DERET GEOMETRI BANYAK DIJUMPAI PADA

KASUS FISIKA MAUPUN BIOLOGI

CONTOH DALAM BIOLOGI :

PERKEMBANGANBIAKAN BAKTERI YANG
MENGIKUTI POLA SEBAGAI BERIKUT

1  2  4  8  16      (TAK BERHINGGA)

DERET GEOMETRI
CONTOH DALAM FISIKA : JARAK TOTAL
YANG DITEMPUH PANTULAN BOLA JATUH DI
LANTAI
 DERETNYA SEBAGAI BERIKUT :
h h1  2  2 / 3  2  2 / 3  2 / 3       
2
( )h
3




DERET GEOMETRI
CATATAN :
DERET GEOMETRI ADALAH DERET YANG
SUKU-SUKUNYA MERUPAKAN PERKALIAN
KEDUA CONTOH YANG DIBERIKAN DI ATAS,
SECARA MATEMATIS DIKATAKAN SEBAGAI
DERET TAK BERHINGGA

BENTUK UMUM DERET GEOMETRI DINYATAKAN

SEBAGAI BERIKUT.

Faktor perkalian deret geometri (r ) :

Suku (n  1)
r
Suku n
CATATAN PENTING

Sedangkan : S  lim S n
n 
Sisa (Remainder) : Rn  S -S n
JUMLAH PARSIAL n DERET GEOMETRI (Sn)
DAPAT DICARI SEBAGAI BERIKUT.

S n (1  r )  a (1  r )
n

a (1  r )n
r 1
Sn 
(1  r )
JUMLAH DERET (S)

a (1  r )
n
S  lim S n  lim
n  n  1 r
DAPAT DIBUKTIKAN

a
S Jika dan hanya jika r  1
1 r
 BUKTI :
n
a (1  r ) n a ar
Sn   Sn  
(1  r ) (1  r ) (1  r )
a (1  r )
n
a ar n
S  lim S n  lim  lim  lim
n  n  1 r n  (1  r ) n   (1  r )

a a
S  lim r n

(1  r ) (1  r ) n
Jika r  1 maka lim r n  0
n 

a
S untuk r  1 (Terbukti)
(1  r )
 CONTOH UNTUK KASUS PANTULAN BOLA
JATUH DI LANTAI
Deretnya : h  1  2  2 / 3  2  2 / 3  2 / 3       

 h [1  2(2 / 3){1  (2 / 3)  (2 / 3) 2  (2 / 3) 3    }

a 2(2 / 3) 4 / 3
S    4
1  r 1  (2 / 3) 1 / 3
JARAK TOTAL YANG DITEMPUH PANTULAN BOLA JATUH DI
LANTAI = h + 4 h = 5 h
CATATAN :
a
Untuk deret geometri : S  Jika dan hanya jika r  1
1 r
Untuk r  1 rumus ini tidak berlaku

Misal untuk deret : 1  2  4  8  16     

Dalam hal ini : r  2

Pakai Rumus Umum Sbb :

 S  1
 a 1
Atau cara lain : S    1
1 r 1 2

S  1  Jumlah memiliki nilai negatif

(Tidak Logis)
a
Penggunaan rumus S 
1 r

Tidak dibenarkan karena r  1

 CONTOH SOAL
PADA PROSES PENJERNIHAN AIR, SEPER – n
DARI KOTORAN DAPAT DIHILANGKAN PADA
TAHAP PERTAMA. PADA TAHAP-TAHAP
BERIKUTNYA, BANYAKNYA KOTORAN YANG
DIHILANGKAN SEBANYAK SEPER – n DARI
JUMLAH YANG DIHILANGKAN PADA TAHAP
SEBELUMNYA.
a)TUNJUKKAN BAHWA JIKA n = 2, AIR TERSEBUT
DAPAT DIBUAT BENAR-BENAR MURNI
b)TUNJUKKAN BAHWA JIKA n = 3, PALING TIDAK
SEPARUH KOTORAN AKAN TETAP ADA,
BERAPAPUN BANYAKNYA TAHAPAN YANG
DIGUNAKAN
JAWABAN a)
Jika n =2, banyaknya kotoran yang dihilangkan
pada tahap pertama sebanyak 1/2. Tahap kedua
sebanyak 1/4, tahap ketiga sebanyak 1/8, tahap
keempat sebanyak 1/16, demikian seterusnya.
Kotoran yang dihilangkan :
1 / 2  1/4  1/8  1/16       (a  1 / 2 dan r  1 / 2)
a 1/ 2 1/ 2
S    1
1  r 1  1/ 2 1/ 2
S=1 Berarti seluruh bagian kotoran dapat
Dihilangkan, sehingga air menjadi murni
JAWABAN b)
Jika n =3, banyaknya kotoran yang dihilang-kan
pada tahap pertama sebanyak 1/3. Tahap kedua
sebanyak 1/9, tahap ketiga sebanyak 1/27, tahap
keempat sebanyak 1/81, demikian seterusnya.
Kotoran yang dihilangkan :
1 / 3  1/9  1/27  1/81       (a  1 / 3 dan r  1 / 3)
a 1/ 3 1/ 3
S     1/ 2
1  r 1  1/ 3 2 / 3
Dari sini nampak bahwa berapapun
banyaknya tahapan proses yang dilakukan,
kotoran akan tetap ada sebanyak 1/2 bagian
DERET KUASA (POWER SERIES)
SELAIN DERET GEOMETRIS TERDAPAT DERET TAK
BERHINGGA LAINNYA, YAITU DERET KUASA.
BEBERAPA CONTOH DERET KUASA ADALAH SEPERTI
BERIKUT INI.

a ) 12  2 2  3 2  4 2        n
n 1
2
KEGUNAAN DERET KUASA
a) UNTUK MEMUDAHKAN DALAM MELAKUKAN
PENGINTEGRASIAN FUNGSI
INTEGRASI NUMERIK DAPAT DIDEKATI DENGAN
JUMLAH DERET

Hal ini dengan mengingat bahwa Jumlah

deret (S) sering mendekati Sn untuk n
tertentu (sampai batas ketelitian yang
diinginkan)
Ilustrasi untuk memperjelas

x 2 ( x ) ( x )
2 2 2 3
e  1  ( x ) 
2
  
2! 3!
(Pada kuliah selanjutnya deret ini akan dijelaskan)
4 6
 x2 x x
e  1 x    
2

2 6
0 ,1 0 ,1 4 6
x x
 e
x2
dx  0 (1  x  2  6 ) dx
2

0
 7 0 ,1
0 ,1 0 ,1
0 ,1 0 ,1 5
1 3 x x
 e
 x2
dx x  x  
0 0 3 0 10 0
42 0

0 ,1
1
 e
 x2
dx  (0,1  0)  (0,13  0)
0 3
1 5 1
 (0,1  0)  (0,17  0)
10 42
0 ,1
  e  x2
dx  0,0996676643
0
b) UNTUK MENCARI PENYELESAIAN
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
TERTENTU, MISAL PERSAMAAN
LEGENDRE, PERSAMAAN
DIFFERENSIAL BESSEL.

PENYELESAIAN PERSAMAAN INI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PROBENIUS, YAITU PENYELESAIAN
DALAM BENTUK DERET PANGKAT
PENGERTIAN DERET KUASA
DERET KUASA ADALAH DERET YANG MEMILIKI
BENTUK UMUM SEBAGAI BERIKUT


 a  x  a  a 0  a1  x  a   a 2  x  a 
n 2
(1) n
0

 a3  x  a     
3
(Dikenal Deret Taylor)

(2) a 0
n x  a 0  a1 x  a 2 x  a3 x    
n 2 3

( Dikenal Deret MacLaurin)

AKAN DIBAHAS LEBIH LANJUT DI BAGIAN
BERIKUTNYA