Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
◦ Besar kecilnya penguapan dari permukaan air bebas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
◦ 1. Kelembaban udara (semakin lembab semakin kecil penguapannya)
◦ 2. Tekanan udara
◦ 3. Kedalaman dan luas permukaan, semakin luas semakin besar penguapannya
◦ 4. Kualitas air, semakin banyak unsur kimia, biologi dan fisika, penguapan semakin kecil.
◦ 5. Kecepatan angin
◦ 6. Topografi
◦ 7. Sinar matahari
◦ 8. Temperatur
FUNGSI EVAPORATOR
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah
pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan
uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di
mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi.
PRINSIP KERJA
◦ Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang
terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih
lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang
tinggi.
◦ Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan dengan peralatan
yang namanya evaporator. Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan dalam evaporasi
yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi uap, dan perangkap uap.
◦ Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya,
sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang
terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa
campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya.
JENIS-JENIS EVAPORATOR
◦ 1. Horizontal Tube Evaporator
◦ Jenis ini merupakan evaporator yang paling klasik dan banyak diaplikasikan pada berbagai
bidang industri. Umumnya, jenis ini digunakan untuk keperluan-keperluan skala kecil dengan
penggunaan teknologi sederhana.
◦
Cara kerjanya yaitu Feed masuk (diluar pipa), baru kemudian steam (didalam pipa) didalam pipa
atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya pemanasan, sehingga liquid yang diluarnya
mendidih dan uap yang terjadi mengalir keatas, kemudian liquidnya menjadi pekat, lalu
dikeluarkan melalui lubang bagian dasar evaporator sedangkan, kondensat dikeluarkan melalui
lubang yang sudah disediakan demikian juga gas non kondensat dikeluarkan melalui vent.
◦ 2. Vertical Tube Evaporator
Prinsip kerja pada standard vertical-tube evaporator yakni, cairan akan mengalir di dalam pipa
sementara uap (steam) mengalir di dalam shell. Di dalam tabung, cairan akan mendidih dan uap
yang timbul bergerak membawa cairan ke atas. Pada tahap ini, akan terjadi sirkulasi cairan yang
disebabkan oleh perbedaan fasa antara fluida yang terdiri dari campuran uap-cair dengan cairan
yang berada di bagian luar pipa. Pada bagian atas pipa terdapat ruang (bejana uap) yang
berperan memisahkan cairan dengan uap. Proses pemisahan antar uap dengan cairan dalam
ruang uap dimana uap akan keluar melalui saluran atas sementara cairan akan keluar melalui
saluran di bagian bawah bejana, selanjutnya akan bersirkulasi kembali melalui pipa-pipa.
3. Long Tube Vertical Evaporator
◦ Long tube vertical evaporator memiliki ukuran tube transfer panas yang lebih panjang bila
dibandingkan dengan ukuran tube pada jenis evaporator lainnya. Tujuannya yakni untuk
memperbesar serta mempercepat sirkulasi cairan agar proses perpindahan panas lebih besar.
Setelah aliran memasuki ruang uap untuk dipisahkan dari uap yang telah terbentuk,
selanjutnya akan mengalir ke bawah melalui pipa luar evaporator.
◦
◦
kerjanya yaitu Long vertikal tube evaporator (kestner evaporator) dengan sirkulasi alam (natural
circulation) dimana liquida masuk kedalam tube dan steam mengalir diluarnya (dalam
steamchest) liquida yang masuk tube tingginya tidak lebih dari 2 atau 3 ftdiatas dasar tube.
Setelah mengalami pendidihan maka kecepatan liquida di dalam akan tinggi, sehingga pada
vaporhead dipasang buffle (deflektor) untuk mencegah buih atau busa yang terjadi.
◦ Tube panjang gunanya untuk memperlancar konduksi panas dan memperbesar kecepatan
aliran liquida dalam tube hingga tidak terjadi kristalisasi dalam tube. Alat ini cocok untuk
cairan atau larutan yang berbusa dan sensitive pada panas,dan tidak cocok untuk larutan
yang membentuk salting (garam).
4. Falling Film Evaporator
◦ Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket uap (steamjacket).
Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan memperoleh gaya gerak karena
arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik medium
pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe ini cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering
digunakan untuk industri kimia, makanan, dan fermentasi.
◦
◦ Cara kerja falling film evaporator yakni cairan akan mengalir ke bawah kemudian membentuk film pada
sekeliling dinding dalam pipa. Aliran yang terjadi disebabkan oleh adanya gaya berat serta gesekan
uap. Uap yang telah terbentuk akan turun ke bawah, walaupun ΔT kecil tapi siklus aliran tetap berjalan
baik karena adanya gaya gravitasi. Luas permanasan jauh lebih besar dari volume cairan di dalamnya.
5. Single Effect Evaporator
◦ Yang dimaksud dengan singleeffect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah
ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas.
◦
Menggunakan satu evaporator saja, uap dari zat cair yang mendidih dikondensasikan
dan dibuang. Walaupun metode ini sederhana, namun proses ini tidak efektif Dalam
penggunaan uap. Untuk menguapkan 1 lb air dari larutan, diperlukan 1 – 1.3 lb uap.
6. Multiple Effect Evaporator
◦ Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak
tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri dari tujuh tahap,
bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi penghematan energi. Ada dua tipe
aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan
aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju.
◦
◦ Evaporator Efek multi adalah peralatan dimana uap dari sumber luar dikondensasikan dalam
elemen pemanas efek pertama. Suhu mendidih di mana efek pertama beroperasi cukup tinggi
sehingga air menguap dapat berfungsi sebagai media pemanas untuk efek kedua. Uap
tersebut sehingga terbentuk kemudian dikirim ke kondensor jika itu adalah evaporator efek
ganda. Umpan untuk evaporator jenis multi-efek ini umumnya ditransfer dari satu efek yang
lain. Hal ini menyebabkan konsentrasi produk utama untuk mencapai hanya dalam efek salah
satu evaporator.
APLIKASI EVAPORATOR
◦ Pengaplikasian evaporator di berbagai industri antrara lain: pada pabrik gula, pabrik
garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak.
Selain itu,untuk membuat garam dengan cara menguapkan air dengan bantuan
energi matahari dan angin. Kegunaan utama nya adalah menguapkan air pada
larutan sehingga larutan memiliki konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan
minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka waktu yang lama, dibutuhkan
evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah pembuatan susu kental manis.
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai dalam industri
kimia dan mineral, misalnya industri aluminium dan gula. Evaporator juga digunakan
untuk mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan lainnya adalah mendaur ulang
pelarut mahal seperti hexane ataupun sodium hydroxide pada kraftpulping bisa juga
untuk menguapkan limbah agar proses penanganan limbah lebih murah. Contoh-
contoh Operasi Evaporasi dalam Industri Kimia lainnya yaitu : Pemekatan larutan
NaOH, Pemekatan larutan KNO3, Pemekatan larutan NaCL, Pemekatan larutan nitrat
dan lain-lain.