Anda di halaman 1dari 16

ILMU , MORAL

&
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL ILMUWAN

 Dimas Setiawan
 Nadiya Aditiya
 Widya Fattah Almis
ILMU
• Ihsan (2010:57) mengemukakan kata ilmu berasal dari
bahasa Arab (alima) dan berarti pengetahuan. Pemakaian
kata itu dalam bahasa Indonesia kita ekuivalenkan dengan
istilah science. Science berasal dari bahasa latin scio, scire,
yang juga berarti pengetahuan.

 The Liang Gie (1987) pengertian ilmu adalah rangkaian


aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode
untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris
mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan
pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingi
n dimengerti manusia (Ihsan Fuad, 2010:108).
• Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia,
aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode
tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatang
kan pengetahuan yang sistematis. Dari aktivitas ilmiah
dengan metode ilmiah yang dilakukan oleh para
ilmuwan dapatlah dihimpun sekumpulan pengetahuan
yang baru atau disempurnakan pengetahuan yang
telah ada, sehingga di kalangan ilmuwan pada
umumnya terdapat kesepakatan bahwa ilmu adalah
suatu kumpulan pengetahuan yang sistematis (Surajiyo
,2009:56-57).
Ciri Ilmu Pengetahuan
• The Liang Gie (1987)
EMPIRIS pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan

berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai
SISTEMATIS hubungan ketergantungan dan teratur

OBJEKTIF pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi

pengetahuan ilmiah berusaha membedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang terperinci
ANALITIS untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu

VERIFIKATIF dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga (Surajiyo,2009:59).


Sifat ilmiah dalam ilmu
• Ilmu harus mempunyai objek, berarti kebenaran yang hendak
diungkapkan dan dicapai adalah persesuaian antara pengetahuan
1. dan objeknya

• Ilmu harus mempunyai metode, berarti untuk mencapai kebenaran


yang objektif, ilmu tidak dapat bekerja tanpa metode yang rapi
2.

Ilmu harus sistematik, berarti dalam memberikan pengalaman,


objeknya dipadukan secara harmonis sebagai suatu kesatuan yang
3. teratur

lmu bersifat universal, berarti kebenaran yang diungkapkan oleh


ilmu tidak bersifat khusus melainkan berlaku umum (Hartono
4. Kasmadi, 1990:8-9 dalam Ihsan Fuad,2010:115-116).
DEFINISI MORAL
• Moral berasal dari kata Latin mos jamaknya 
mores yang berarti adat atau cara hidup.
• Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam
penilaian sehari-hari ada sedikit perbedaan.
Moral dan atau moralitas dipakai untuk
perbuatan yang sedang dinilai. Adapun etika di
pakai untuk pengkajian sistem nilai yang ada
(Surajiyo,2009:147).
• Ihsan (2010:271) menyebutkan Kata moral dalam bahasa Yunani sama
dengan ethos yang melahirkan etika. Sebagai cabang filsafat, etika
sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat nilai (takaran,
harga, angka kepandaian, kadar/mutu, sifat-sifat yang penting/berguna)
dan moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
kaitan dengan nilai dan moral itu.

• Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan pengertian dari


moral adalah Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan
perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Tujuan Moral

• Tujuan moral adalah mengarahkan sikap


dan perilaku manusia agar menjadi baik
sesuai dengan ajaran dan paham yang di
anutnya.(Prawironegoro Darsono, 2010:247).
Manfaat moral

• Manfaat moral adalah menjadi pedoman  


untuk bersikap dan bertindak atau berperilaku
dalam interaksi sosial yang dinilai baik atau
buruk. Tanpa memiliki moral, seseorang akan
bertindak menyimpang dari norma dan nilai
sosial dimana mereka hidup dan mencari
penghidupan (Prawironegoro Darsono, 2010:2
47).
Tanggung Jawab Ilmuan
Ilmu bertanggung jawab atas perubahan sosial, maka hal itu
berarti
(1) ilmu telah mengakibatkan perubahan sosial
(2) ilmu bertanggung jawab atas sesuatu yang bakal terjadi.

Jadi tanggung jawab tersebut bersangkut paut dengan masa


lampau dan juga masa depan
• Ilmuwan berdasarkan pengetahuannya memiliki kemam
puan untuk meramalkan apa yang akan terjadi.

Para ilmuwan sebagai orang yang professional dalam


bidang keilmuwan sudah tentu mereka juga memiliki visi
moral. Moral inilah didalam filsafat ilmu disebut juga
sebagai sikap ilmiah.
6 Sikap Ilmiah
Yang Perlu Dimiliki Oleh Para Ilmuwan
• Tidak ada rasa pamrih
• Bersikap selektif
• Memiliki kepercayaan terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indra serta budi
(mind)
• Memiliki sikap yang mendasar pada suatu kepercayaan (belief) dan yakin bahwa setiap
pendapat atau teori yang terdahulu telah mencapai kepastian.
• Tidak merasa puas terhadap penelitian yang telah dilakukan, sehingga selalu ada dorong
an untuk riset dan riset sebagai aktivitas yang menonjol dalam hidupnya.
• Harus memiliki sikap etis (akhlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu
untuk kemajuan ilmu dan untuk kebahagiaan manusia, lebih khusus untuk pembangunan
bangsa dan negara
6 Sikap Ilmiah
Yang Perlu Dimiliki Oleh Para Ilmuwan

Di bidang etika, tanggung jawab sosial seorang ilmuwan


bukan lagi memberikan informasi namun memberi contoh.
Dia harus tampil di depan bagaimana caranya bersifat
obyektif, \terbuka, menerima kritik, menerima pendapat
orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggapnya benar
dan kalau perlu berani mengakui kesalahan
• Tanggung jawab ilmuwan di masyarakat adalah suatu
kewajiban seorang ilmuwan untuk mengetahui masalah
sosial dan cara penyelesaian permasalahan sosial
tersebut.
• Fungsinya selaku ilmuwan tidak berhenti pada
penelaahan dan keilmuan secara individual namun juga
ikut bertanggung jawab agar produk keilmuan sampai
dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hubungan Ilmu dan Moral
Ilmu bisa menjadi malapetaka kemanusiaan jika seseorang
memanfaatkannya tidak bermoral atau paling tidak mengindah
kan nilai-nilai moral yang ada.
Tetapi, sebaliknya ilmu akan menjadi rahmat bagi kehidupan
manusia jika dimanfaatkan secara benar dan tepat serta
mengindahkan aspek moral.
Dengan demikian kekuasaan ilmu ini mengharuskan seorang
ilmuwan memiliki landasan moral yang kuat. Tanpa landasan
dan pemahaman terhadap nilai-nilai moral, seorang ilmuwan
bisa menjadi bencana kemanusian yang bisa setiap saat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai